Dosen Pengampu:
Dr. Wawan Wahyu, M.Pd.
Dr. Asep Suryatna, M.Si.
1) Terjadi pada reaksi reversible (reaksi yang dapat berjalan dua arah atau bolak- balik)
dan bersifat dinamis
2) Reaksi seolah berhenti, tetapi secara molekuler reaksi terus terjadi
3) Reaksi mencapai kesetimbangan ketika laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi
ke kiri (V1 = V2), sehingga perbandingan konsentrasi reaktan dan produk itu tetap.
(Yos F, 2017)
Prinsip Le Chatelier’s Jika suatu sistem kesetimbangan diganggu dengan
mengubah beberapa kondisi (perubahan konsentrasi, volume, tekanan, suhu), sistem akan
bergeser ke arah yang dapat mengurangi gangguan tersebut. Pada waktu tertentu bentuk
kesetimbangan baru akan terbentuk. Jika [A] diperbesar, maka kesetimbangan akan
menjauhi zat A. Jika [A] diperkecil, maka kesetimbangan akan mendekati zat A
Konsentrasi mempengaruhi terhadap pergeseran kesetimbangan. Jika warna suatu tabung
yang telah diteteskan larutan lebih tua dibandingkan dengan tabung pembanding atau
sistem atau pereaksi diperbesar berarti bahwa kesetimbangan bergeser kearah kanan. Jika
warna suatu tabung yang telah diteteskan larutan lebih muda dibandingkan dengan tabung
pembanding atau sistem diperkecil, berarti bahwa kesetimbangan bergeser kearah kiri
(Purwoko,2006).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Spesifikasi Alat Jumlah
1 Gelas ukur 10 mL 1 buah
2 Rak Tabung Reaksi - 1 set
3 Pipet tetes - 4 buah
4 Tabung reaksi - 6 buah
5 Gelas Kimia 100 1 buah
6 Botol semprot - 1 buah
2. Bahan
No. Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Besi (III) klorida (FeCl3) 0,1 M 2 ml
2. Kalium Tiosianat (KSCN) 0,1 M 2 ml
3. Aquades 25 ml
4. Natrium Hidrofosfat 0,1M 1 ml
(Na2HPO4)
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Aquades
Hasil
F. Data Pengamatan
Tabung ke- Penambahan Pengamatan
1 -
2 +0,1M KSCN (1mL)
3 +0,1M FeCl3 (1mL)
4 +Na2HPO4 (1mL)
5 + aquades 2 mL
6 + aquades 4 mL
G. Persamaan Reaksi
FeCl3(aq) + 3 KSCN(aaq) ⇆ Fe(SCN)3(aq) +3HCl
(Kuning) Tidak Berwarna
Fe3(aq) + SCN(aq) ⇆ Fe(SCN)2+(aq)
Coklat Tidak berwarna merah
H. Analisis dan Pembahasan
I. Kesimpulan
J. Daftar Pustaka
Purwoko, A. A. (2006). Kimia Dasar Jilid 1. Mataram: Mataram University Press
Smartlab. (2017). Material Safety Data Sheet. diakses dari: smartlab.co.id
Yos F, d. L. (2017). Hukum-Hukum Dasar Kimia. Nusa Tenggara Timur:
PoliteknikPertanianNegeri Kupang.
K. Pralab
1. Dalam praktikum ini, kita akan mempelajari bagaimana faktor konsentrasi
memengaruhi kesetimbangan kimia. Jelaskan langkah-langkahnya.
Jawab
Langkah-langkah dalam praktikum ini melibatkan pembentukan kompleks
senyawa FeSCN²⁺, yang memiliki warna merah tua. Dalam langkah 2-4, sejumlah
reagen ditambahkan ke dalam larutan untuk membentuk senyawa kompleks ini.
Pada langkah 5-6, larutan dibagi ke dalam 6 tabung reaksi dan diberi perlakuan
yang berbeda untuk memperhatikan bagaimana faktor konsentrasi memengaruhi
warna dan intensitas warna kompleks FeSCN²⁺.
2. Tuliskan persamaan reaksi untuk praktikum yang akan dilakukan!
Jawab
FeCl3 (aq) + KSCN (aq) → (FeSCN) Cl2 (aq) + KCl (aq)
Persamaan reaksi kesetimbangannya:
Fe3+ (aq) + SCN- (aq) -> FeSCN3+ (aq)
3. Apa yang akan terjadi pada arah kesetimbangan jika konsentrasi reaktan
meningkat?
Jawab
Arah kesetimbangan akan bergerak ke arah produk.
4. Apa yang akan terjadi pada arah kesetimbangan jika konsentrasi produk
meningkat?
Jawab
Arah kesetimbangan akan bergerak ke arah reaktan.
5. Bagaimana penggunaan katalisator berkaitan dengan kesetimbangan kimia?
Apakah itu akan mempengaruhi arah kesetimbangan?
Jawab
Penggunaan katalisator tidak memengaruhi arah kesetimbangan kimia, tetapi dapat
mempercepat mencapai kesetimbangan dengan meningkatkan laju reaksi baik ke
arah reaktan maupun produk.