Interaksi Antara Pemanfaatan Media Pembe 7e326fb5
Interaksi Antara Pemanfaatan Media Pembe 7e326fb5
Abstract: The research was aimed at finding out the effect of the utilities of multimedia and
the studHQWV OHDUQLQJ VW\OHV WRZDUGV WKH VWXGHQWV· OHDUQLQJ DFKLHYHPHQW RQ VRFLO VFLHQFH 7KH
data were collected through a couple of month surveys to the Public Secondary Schools of
SMP Negeri 13 Mataram. Involving 108 students had been sistematically selected from the
target population of 240 students either those who visual or auditory learning styles which
was selected carefully. The data were collected through learning achievement test and
analized statistically by applying a series of Anova computations. Research reveals that the
XVH RI PXOWLPHGLD ZDV HIIHFWLYHO\ LPSURYLQJ WKH VWXGHQWV· OHDUQLQJ DKLHYHPHQW IRU ERWK
styles of learning. On the other hand, the use of convensional media was not brought with it
DQ\ VLJQLILFDQW HIIHFW WR WKH VWXGHQWV· OHDUQLQJ DFKLHvement either on visual nor auditory
learning styles. Finally, it is suggested to the teachers especially in order to pay much
attention to the utilization of multimedia in teaching especially in teaching social science.
Similarly, it was also suggested to WKH WHDFKHUV LQ RUGHU WR WDNH LQWR DFFRXQW WKH VWXGHQWV·
learning styles
³³³³³³³³³³ ‹ ³³³³³³³³³³
kecenderungan gaya belajar Mahasiswa didominasi oleh guru pernah membuat media pembelajaran sendiri
tipe gaya belajar Visual sebesar 33%. Contoh (teachers made media). (3) 97% guru menggunakan alat
karakteristik pembelajaran yang cocok untuk mahasiswa peraga yang sudah tersedia di sekolah (ready made
visual adalah memotivasi mahasiswa untuk media). (4) 12% guru menggunakan media video dan
menggambarkan informasi, dengan membuat diagram, televisi (audio-visual media), dan (5) 9% guru
simbol dan gambar berwarna dalam catatan mahasiswa menggunakan media computer dan LCD projector[3].
Visual[1]. Demikian juga pendapat lain bahwa setiap Sehubungan dengan simpulan penelitian tersebut,
siswa, baik yang mempunyai gaya belajar auditorial, hasil observasi awal peneliti pada beberapa SMP yang
visual, ataupun kinestetik mempunyai tingkat ada di Kota Mataram bahwa mata pelajaran Ilmu
kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan Pengetahuan Sosial (IPS), guru sering kali menghadapi
masalah matematik yang sama. Selain itu, diketahui pula berbagai kendala dalam menyampaikan materi
bahwa semakin tinggi tingkat kemandirian belajar siswa, pembelajaran, khususnya dalam memilih media yang
maka semakin tinggi pula kemampuan pemecahan digunakan. Apalagi mata pelajaran IPS di SMP
masalah matematis siswa[2]. merupakan mata pelajaran non eksakta yang
Tantangan dunia pendidikan saat ini yaitu disampaikan secara terpadu terdiri dari materi Sejarah,
menerapkan sistem pendidikan yang memungkinkan Geografi dan Ekonomi. IPS oleh sebagian besar guru
optimalisasi seluruh otak sehingga penerimaan, dianggap cukup kompleks dan membutuhkan
pengolahan, penyimpanan dan penggunaan informasi pemahaman yang komprehensif pada semua sub mata
terjadi secara efisien. Optimalisasi otak pada dasarnya pelajaran. Luas dan bervariasinya materi ini
adalah menggunakan seluruh bagian otak secara membutuhkan kerja keras dengan menggunakan media
bersama-sama dengan melibatkan sebanyak mungkin yang menarik agar pembelajaran tidak membosankan.
alat indera secara serentak. Penggunaan berbagai media Salah satunya dengan memanfaatkan media elektronik
pembelajaran merupakan salah satu usaha (video/multimedia). Kesulitan guru dalam
membelajarkan seluruh bagian otak, baik otak kiri menyampaikan materi pelajaran secara terpadu tentu
maupun kanan, rasional maupun emosional, atau akan terus berlangsung apabila para guru khususnya
bahkan spiritual. Permainan warna, bentuk, tekstur dan guru IPS hanya menggunakan media konvensional.
suara sangat dianjurkan. Dalam proses pembelajaran Sejatinya, Guru hendaknya melakukan inovasi dalam
harus mampu menciptakan suasana gembira karena kegiatan pembelajarannya sehingga mampu
suasana gembira mempengaruhi cara kerja dalam meningkatkan minat dan kegemaran siswa dalam
memproses, menyimpan, mengolah dan memanfaatkan memahami ilmu-ilmu sosial.
informasi. Menurut beberapa siswa kelas IX SMP Negeri 15
Kondisi hereditas siswa yang memiliki karakteristik Mataram, para siswa kesulitan dengan luasnya materi
beragam dalam belajar juga menjadi salah satu aspek ajar yang harus dikuasai. Setiap pelajaran IPS, siswa
yang harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh para mesti menyiapkan empat LKS (LKS geografi, sejarah,
pendidik. Varian latar belakang siswa baik faktor ekonomi dan sosiologi). Demikian pula dengan tugas
internal maupun eksternal sesungguhnya menjadi salah yang diberikan guru. Setidaknya dalam satu semester,
satu aspek yang mutlak dijadikan pertimbangan. Secara siswa dihadapkan dengan empat tugas yang berbeda
internal, kemampuan siswa memahami pelajaran baik sesuai dengan topik yang dibahas. Masalah lainnya yaitu
yang mengandalkan indera penglihatan, indera pembelajaran yang membosankan karena biasanya
pendengaran maupun dengan gerakan fisik turut dialokasikan pada jam terakhir. Ketika guru bercerita,
berperan dalam menentukan siswa memahami pelajaran. banyak siswa mengantuk. Media pelajaran juga terbatas
Kehadiran media pembelajaran yang tepat dapat pada peta, globe dan gambar yang siswa ditugaskan
menjadi pemicu selain bagi perhatian siswa, daya untuk mencari sendiri. Selain itu, gaya belajar, minat
tangkap dan juga kuatnya pengalaman belajar tersimpan dan bakat siswa dalam pembelajaran IPS juga berpotensi
dalam memori siswa. memberikan masalah tersendiri dalam mendukung hasil
Guru di Kota Mataram dalam kenyataannya seringkali pembelajaran yang berkualitas dan bermakna.
menemukan kesulitan dalam memilih dan menggunakan
media pembelajaran, metode dan strategi yang B. METODE PENELITIAN
bagaimana yang paling tepat untuk membahas satu Penelitianmenggunakan metode kuantitatif. Tempat
materi pembelajaran, atau metode apakah yang paling penelitian di SMP Negeri 13 Mataram. Waktu penelitian
diminati oleh sebagian besar siswa, sehingga tercipta antara Oktober 2016 sampai dengan Desember2016.
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, edukatif, Populasi terjangkauSiswa kelas VIII SMP Negeri 13
menyenangkan, gembira dan berbobot. Mataramterdiri dari 224 orang siswa dengan gaya
Sebuah penelitian tentang penggunaan media pada belajar visual. Uji instrumen penelitian diambil 30 orang.
100 orang guru IPS yang dilaksanakan di Kota Mataram Sampel penelitian ini sebanyak108 orang yang dibagi
menyimpulkan lima hal utama, yaitu: (1) 55% guru menjadi 54 orang kelompok eksperimen (dibelajarkan
menggunakan media dalam pembelajaran IPS. (2) 23% dengan multimedia) dan 54 orang kelompok kontrol
84 CIVICUS | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | Vol. 6, No. 2, September 2018, hal 82-85
mengenal gaya belajar yang paling dominan dapat yang dilaksanakannya di sekolah berjalan efektif dan
membantunya belajar lebih baik sehingga dia paham efisien.
kelebihan dan kelemahannya dalam bekerja secara Hasil penelitian ini diharapkan akan berdampak pada
kolaboratif khususnya dalam pembelajaran dengan meluasnya wawasan teoretis guru dan pengelola
bantuan media). pendidikan sehingga memperkaya generalisasi tentang
Pemanfaatan media pembelajaran yang sifatnya berbagai pengaruh variabel sesuai dengan teori-teori
kompleks baik dari aspek visual, audio maupun yang diverifikasi dalam analisis varian. Implikasi dari
penggabungan antara media tersebut dalam satu jenis hasil penelitian adalah Peneliti menemukan bahwa
alat yang disebut multimedia. Hal ini memberikan terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa
indikasi bahwa gaya belajar siswa dapat pula dengan gaya belajar visual dengan siswa bergaya belajar
ditingkatkan bilamana terjadi hubungan timbal balik auditori. Implikasinya adalah gaya belajar turut
antara penggunaan media yang tepat dan lengkap. Jadi memberikan dampak sebagai penyebab berbedanya
dapat disimpulkanbahwa terdapat pengaruh interaksi kemampuan siswa memahami pembelajaran, melalui: (1)
antara pemanfaatan media pembelajaran dengan gaya penting bagi guru untuk mengetahui varian gaya belajar
belajar siswa. siswa yang sedang dididiknya. (2) Semakin rinci bagi
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang guru memahami karakteristik siswanya, maka guru
mendukung, maka dapat simpulkan bahwa, dalam semakin mudah memberikan treatmen yang sesuai
menerapkan beberapa media pembelajaran hendaknya dengan karakteristik tersebut. (3) Kebiasaan sekolah
seorang guru memperhatikan jenis gaya belajar siswa. melakukan tes inteligensi disetiap awal tahun pelajaran
Jika memungkinkan dalam pembagian kelas di sekolah hendaknya juga memberikan data memadai terkait gaya
jangan hanya berdasarkan prestasi atau perengkingan belajar siswa.
semata, tetapi pembagian kelas dapat juga didasarkan
pada jenis gaya belajar siswa. Hal tersebut disarankan UCAPAN TERIMA KASIH
agar guru dapat memilih beberapa media pembelajaran Penulis mengucapkan terima kasih kepada editor yang
yang dapat meningkatkan hasil belajar yang disesuaikan senantiasa memberikan saran dan masukan kepada
dengan jenis gaya belajar siswa dalam kelas, karena penulis sehingga artikel ilmiah ini selesai dengan tepat
dengan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat waktu.
sesuai dengan kebutuhan siswa maka dapat dipastikan
tercipta suasana belajar yang kondusif, dengan demikian DAFTAR RUJUKAN
hasil yang akan diperoleh siswa akan memuaskan semua [1] $ . 6DUL ³$QDOLVLV .DUDNWHULVWLN *D\D %HODMDU
pihak. VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) Mahasiswa
3HQGLGLNDQ ,QIRUPDWLND $QJNDWDQ ´ Edutic-
SIMPULAN DAN SARAN Scientific J. Informatics Educ., vol. 1, no. 1, 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat [2] R. Ramlah, D. Firmansyah, and H. Zubair,
³3HQJDUXK *D\D %HODMDU GDQ .HDNWLIDQ 6LVZD
disimpukan bahwa, Terdapat pengaruh interaksi antara Terhadap Prestasi Belajar Matematika (Survey
pemanfaatan media pembelajaran dan gaya Pada SMP Negeri di Kecamatan Klari Kabupaten
belajar.Artinya, hasil belajar maksimal dapat terjadi .DUDZDQJ ´ Maj. Ilm. SOLUSI, vol. 1, no. 3, 2015.
bilamana terdapat interaksi yang baik antara [3] 6 6DQLVDK ³3HQGLGLNDQ WLQJJL GDQ SHQJDQJJXUDQ
pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai dengan WHUEXND 6HEXDK GLOHPD ´ Lentera Pendidik. J.
gaya belajar yang dimiliki siswa. Ilmu Tarb. dan Kegur., vol. 13, no. 2, pp. 147±159,
2010.
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas diketahui
[4] ' . 5XVPDQ DQG & 5L\DQD ³3HPEHODMDUDQ
bahwa penerapan media belajar multimedia Berbasis Teknologi dan Komunikasi:
memberikan dampak yang berbeda bagi siswa dengan 0HQJHPEDQJNDQ 3URIHVLRQDOLWDV *XUX ´ -DNDUWD
gaya belajar visual dan siswa dengan gaya belajar RajaGrafindo Persada, 2012.
auditori. Hal ini tentu saja memberikan implikasi pada [5] $ / %LUH 8 *HUDGXV DQG - %LUH ³3HQJDUXK
perolehan hasil belajar siswa di SMP Negeri 13 Mataram. gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik
Temuan ini memberikan gambaran yang jelas pada WHUKDGDS SUHVWDVL EHODMDU VLVZD ´ J. Kependidikan
Penelit. Inov. Pembelajaran, vol. 44, no. 2, 2014.
dampak antara faktor-faktor utama yang turut
[6] L. Robertson, T. Smellie, P. Wilson, and L. Cox,
mendukung perolehan hasil belajar IPS Terpadu siswa. ³/HDUQLQJ VW\OHV DQG ILHOGZRUN HGXFDWLRQ
Penerapan media belajar multimedia yang seharusnya 6WXGHQWV¶ SHUVSHFWLYHV ´ New Zeal. J. Occup.
menjadi pilihan bagi para guru di era digital ini Ther., vol. 58, no. 1, p. 36, 2011.
hendaklah juga mempertimbangkan varian gaya belajar
siswa. Sebab siswa dengan gaya belajar visual memiliki
cara yang berbeda dengan siswa dengan gaya belajar
auditori. Kondisi hereditas ini harus menjadi
pertimbangan bagi guru sehingga proses pembelajaran