Makalah Bppu 2
Makalah Bppu 2
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
2
KATA PENGANTAR
Kualitas Ayam Petelur” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan tugas dari
dalam penyusunan makalah ini, semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembacanya.
Penyusun
II
3
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR ii
I PENDAHULUAN
II PEMBAHASAN
2.1 Stress pada ayam petelur……………...……………………….5
2.2 Faktor yang memengaruhi Stress pada ayam petelur 6
2.3 Pengaruh stress terhadap produksi ayam petelur....................6
2.4 Pengaruh stress terhadap kualitas telur……………………..7
III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
4
PENDAHULUAN
Bisnis ternak ayam baik broiler maupun layer sangat menjanjikan apabila dikelola
dengan benar. Faktor yang menentukan keberhasilan dalam bisnis peternakan adalah
breeding, feeding, dan management atau lebih dikenal dengan segitiga emas. Ayam
pembibit menjadi salah satu factor yang sangat penting dalam suksesnya bisnis ayam
broiler.
Stress pada ayam akan sangat memengaruhi produksi dan kualitas produk yang
dihasilkan oleh ayam tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan energi yang didapat oleh
suatu ternak dari ransum, dialihfungsikan menuju penanganan dari stress tersebut, tidak
fokus ke kebutuhan produksi. Tentunya ini dapat menyebabkan kerugian yang sangat
fatal bagi peternak, karena produksi yang dihasilkan oleh ternaktersebutmenjadi tidak
maksimal.
II
PEMBAHASAN
Stres adalah suatu kondisi atau keadaan yang terjadi, dimana terjadi
ketegangan baik secara fisik ataupun psikologis. Stres sebenarnya wajar terjadi
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Stress dapat terjadi karena
perubahan yang terjadi secara lambat atau perubahan yang terjadi secara cepat dan
tiba – tiba. Ayam yang mengalami stress akan menunjukkan perilaku seperti
minum untuk menurunkan suhu tubuhnya, nafsu makannya menurun yang akan
respirasi.
petelur karena dapat mempengaruhi aktivitas fisiologis dan biokimia ternak (Sari.
performa produksi telur baik pada ayam petelur maupun pada ayam kampung
(Sihombing. 2004).
panas, akan menurun darisegi konsumsi pakan, dan akan meningkat dari segi
dari farm pullet menuju farm produksi. Proses pengangkutan yangsalah akan
menyebabkan ayam mengalami cekaman dengan respon yang kompleks dan tidak
tersebut antara lain adalah proses penangkapan, bongkar muat ke dalam truk,
penanganan saat pemindahan dari kandang ke boks, kepadatan ternak dalam boks,
dapat lebih efisien dalam konsumsi pakan, serta mengurangi kanibalisme (Hester,
2003).
yang lebih tua diduga dapat menyebabkan sakit yang cukup kronis pada ayam.
pelepasan saraf yang tidak normal, yang mengindikasikan nyeri akut (Gentle,
1986).
salah satu tantangan paling umum yang terjadi di banyak sistem produksi di
awal dari dampak paling merugikan dari stres panas terhadap produksi, yang
menyebabkan penurunan bobot badan, efisiensi pakan, produksi dan kualitas telur.
Namun, selain penurunan asupan pakan, telah terbukti bahwa cekaman panas
konversi pakan sebesar 31,6%, produksi telur sebesar 36,4%, dan berat telur
Salmonella dan Campylobacter pada produk dari ayam pedaging dan ayam petelur
(Ebeid, 2012).
9
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Stres adalah suatu kondisi atau keadaan yang terjadi, dimana terjadi ketegangan
baik secara fisik ataupun psikologis
2. Stress pada ayam petelur dapat disebabkan oleh stress karena suhu, transportasi
dan pemotongan paruh.
3. Stres dapat menurunkan produksi telur, dikarenakan menurunnya feed intake
pakan
4. Stres dapat menurunkan kualitas telur, diantaranya adalah penurunan berat
telur, ketebalan kerabang telur, dan berat kerabang telur.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ebeid, T.A.; Suzuki, T.; Sugiyama, 2012. T. High temperature influences eggshell
quality and calbindin-D28k localization of eggshell gland and all
intestinal segments of laying hens. Poult.Sci., 91, 2282–2287.
Gentle, M.J., (1986). Beak trimming in poultry. World’s Poultry Science Journal',
42: 268-275
Hester, P.Y. and Shea-Moore, M., 2003. Beak trimming egg-laying strains of
chickens. World’s Poultry Science Journal, 59: 458-474
Mahmoud, K.Z.; Beck, M.M.; Scheideler, S.E.; Forman, M.F.; Anderson, K.P.;
Kachman, S.D. 1996. Acute high environmental temperature and calcium-
estrogen relationship in the hen. Poult. Sci., 75, 1555–1562.
Tamzil MH, Noor RR, Hardjosworo PS, Manalu W, Sumantri C. 2013a. Acute
heat stress exposure on three lines of chickens with different heat shock
protein (HSP)-70 genotypes. Int J Poult Sci. 12:264- 272.
Sari, O., Bambang, P., Nur, R.U. 2012. Suhu, kelembaban, serta produksi telur
itik pada kandang tipe litter dan slat. Unnes J. Life Sci. Vol. 1 No. 2 hal
94-100.
Star, L.; Juul-Madsen, H.R.; Decuypere, E.; Nieuwland, M.G.; de Vries Reilingh,
G.; van den Brand, H.; Kemp, B.; 2009. Parmentier, H.K. Effect of early
life thermal conditioning and immune challenge on thermotolerance and
humoral immune competence in adult laying hens. Poult. Sci., 88, 2253–
2261.
Zhang, B., N. Liu, Z. He, P. Song, M. Hao, Y. Xie, J. Li, R. Liu, and Z. Sun.
2021. Guanidino-Acetic Acid: A Scarce Substance in Biomass That Can
Regulate Postmortem Meat Glycolysis of Broilers Subjected to Pre-
slaughter Transportation. Bioeng. Biotechnol. 8:1572.