Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH BIOLOGI PERBANDINGAN PRODUKSI TERNAK UNGGAS


PENGARUH STRESS TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS AYAM
PETELUR

DISUSUN OLEH:

CANDRIKA ARENGGARAYA 200120230002

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Illahi Robbi Allah Subhanahu

Wata’ala karena atas rakhmat dan karunia-Nya penyusunan Makalah Biologi

Perbandingan Produksi Unggas berjudul “Pengaruh Stress Terhadap Produksi Dan

Kualitas Ayam Petelur” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan tugas dari

mata kuliah Biologi Perbandingan Produksi Unggas

Makalah ini disusun sebagai pembelajaran atau pedoman dalam

pembuatan suatu makalah bagi para mahasiswa Fakultas Peternakan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu

dalam penyusunan makalah ini, semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat

bagi pembacanya.

Jatinangor, Oktoer 2023

Penyusun

II
3

DAFTAR ISI

BAB Halaman

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Maksud dan Tujuan 4

II PEMBAHASAN
2.1 Stress pada ayam petelur……………...……………………….5
2.2 Faktor yang memengaruhi Stress pada ayam petelur 6
2.3 Pengaruh stress terhadap produksi ayam petelur....................6
2.4 Pengaruh stress terhadap kualitas telur……………………..7

III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
4

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis ternak ayam baik broiler maupun layer sangat menjanjikan apabila dikelola

dengan benar. Faktor yang menentukan keberhasilan dalam bisnis peternakan adalah

breeding, feeding, dan management atau lebih dikenal dengan segitiga emas. Ayam

pembibit menjadi salah satu factor yang sangat penting dalam suksesnya bisnis ayam

broiler.

Stress pada ayam akan sangat memengaruhi produksi dan kualitas produk yang

dihasilkan oleh ayam tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan energi yang didapat oleh

suatu ternak dari ransum, dialihfungsikan menuju penanganan dari stress tersebut, tidak

fokus ke kebutuhan produksi. Tentunya ini dapat menyebabkan kerugian yang sangat

fatal bagi peternak, karena produksi yang dihasilkan oleh ternaktersebutmenjadi tidak

maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Stress pada ayam petelur?


2. Apa faktor yang memengaruhi stress pada ayam petelur?
3. Bagaimana pengaruh stress terhadap produksi ayam petelur?
4. Bagaimana pengaruh stress terhadap kualitas telur yang dihasilkan?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui Stress pada ayam petelur
2. Mengetahui faktor yang memengaruhi stress pada ayam petelur
3. Mengetahui pengaruh stress terhadap produksi ayam petelur
4. Mengetahui pengaruh stress terhadap kualitas telur yang dihasilkan
5

II

PEMBAHASAN

2.1 Stress pada ayam petelur

Stres adalah suatu kondisi atau keadaan yang terjadi, dimana terjadi

ketegangan baik secara fisik ataupun psikologis. Stres sebenarnya wajar terjadi

dalam suatu kehidupan, dimana tuntutannya adalah makhluk hidup harus

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Stress dapat terjadi karena

tubuh menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang terjadi, baik itu

perubahan yang terjadi secara lambat atau perubahan yang terjadi secara cepat dan

tiba – tiba. Ayam yang mengalami stress akan menunjukkan perilaku seperti

terlihat gelisah di dalam kandang, sering membentangkan sayap, lebih banyak

minum untuk menurunkan suhu tubuhnya, nafsu makannya menurun yang akan

menghambat pertumbuhan atau produktivitasnya, serta bertambahnya kecepatan

respirasi.

2.2 Faktor yang memengaruhi stress pada ayam petelur

A. Stress karena suhu

Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam pemeliharaan ayam

petelur karena dapat mempengaruhi aktivitas fisiologis dan biokimia ternak (Sari.

2017). Suhu lingkungan yang tinggi memberikan pengaruh negatif terhadap

performa produksi telur baik pada ayam petelur maupun pada ayam kampung

(Sihombing. 2004).

Peningkatan suhu, juga berpengaruh kepada FSH (follicle stimulating

hormone) , LH (luteinizing hormone) dan streoid ovarium. FSH dan LH akan

mengalami perubahan seiring dengan paparan panas yang disebabkan oleh


6

peningkatan suhu. (Rozenboim, I, 2007). Hormon FSH berfungsi bagi pemasakan

folikel sedangkan LH berfungsi untuk menginduksi ovum yang telah masak.

Pada tabel diatas,dapat disimpulkan bahwa ayam yang terkena cekaman

panas, akan menurun darisegi konsumsi pakan, dan akan meningkat dari segi

konsumsi air minum dan frekuensi panting (Tamzil, 2013) .

B. Stress karena transportasi

Pengangkutan ternak merupakan bagian dari rantai pada rantai sistem

logistic peternakan. Pengangkutan ayam petelur terjadi ketika ayam dipindahkan

dari farm pullet menuju farm produksi. Proses pengangkutan yangsalah akan

menyebabkan ayam mengalami cekaman dengan respon yang kompleks dan tidak

spesifik, namun respon-respon tersebut cenderung merugikan kesehatan dan

produksi ternak. Selama masa pengangkutan, ayam berhadapan dengan beragam

stresor yang mempengaruhi metabolisme tubuh secara bersamaan. Stresor-stresor

tersebut antara lain adalah proses penangkapan, bongkar muat ke dalam truk,

penanganan saat pemindahan dari kandang ke boks, kepadatan ternak dalam boks,

gangguan sosial, pembatasan gerak, radiasi panas, tiupan angin,

kebisingan,benturan, guncangan, serta ketitakadaan pakan dan air minum,

ketakutan dan kesakitan (Jayaprakash, 2016). Ternak yang stress akan

mengganggu metabolisme dan homeostasis di dalam tubuh dan mempengaruhi

kondisi metabolik hewan (Zhang, 2021).

C. Stress karena pemotongan paruh


7

Pemotongan paruh dilakukan pada saat ayam berumur 8 – 10 hari, dan

diulang pada saat ayam berumur 10 minggu. Pemotongan paruh dilakukan

menggunakan alat electric debeaker. Pemotongan paruh dilakukan agar ayam

dapat lebih efisien dalam konsumsi pakan, serta mengurangi kanibalisme (Hester,

2003).

Dalam proses pemotongan paruh, pemotongan paruh burung pada usia

yang lebih tua diduga dapat menyebabkan sakit yang cukup kronis pada ayam.

Setelah pemotongan paruh, nosiseptor pada tunggul paruh menunjukkan pola

pelepasan saraf yang tidak normal, yang mengindikasikan nyeri akut (Gentle,

1986).

2.3 Pengaruh stress terhadap produksi ayam petelur

Produktivitas ternak ayam petelur dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,

termasuk tekanan lingkungan (seperti tekanan panas), yang mungkin merupakan

salah satu tantangan paling umum yang terjadi di banyak sistem produksi di

seluruh dunia. Penurunan konsumsi pakan kemungkinan besar merupakan titik

awal dari dampak paling merugikan dari stres panas terhadap produksi, yang

menyebabkan penurunan bobot badan, efisiensi pakan, produksi dan kualitas telur.

Namun, selain penurunan asupan pakan, telah terbukti bahwa cekaman panas

menyebabkan berkurangnya daya cerna makanan, dan penurunan kadar protein

plasma dan kalsium (Mahmoud, 1996). Star (2009) melaporkan penurunan

konversi pakan sebesar 31,6%, produksi telur sebesar 36,4%, dan berat telur

sebesar 3,41% pada ayam petelur yang mengalami cekaman panas.


8

2.4 Pengaruh stress terhadap kualitas telur

Cekaman panas terbukti menyebabkan penurunan berat telur secara

signifikan (3,24%), ketebalan cangkang telur (1,2%), berat cangkang telur

(9,93%), dan persentase cangkang telur (0,66%). Beberapa penelitian

epidemiologi telah melaporkan efek cekaman panas terhadap kemunculan

Salmonella dan Campylobacter pada produk dari ayam pedaging dan ayam petelur

(Ebeid, 2012).
9

III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Stres adalah suatu kondisi atau keadaan yang terjadi, dimana terjadi ketegangan
baik secara fisik ataupun psikologis
2. Stress pada ayam petelur dapat disebabkan oleh stress karena suhu, transportasi
dan pemotongan paruh.
3. Stres dapat menurunkan produksi telur, dikarenakan menurunnya feed intake
pakan
4. Stres dapat menurunkan kualitas telur, diantaranya adalah penurunan berat
telur, ketebalan kerabang telur, dan berat kerabang telur.
10

DAFTAR PUSTAKA

Ebeid, T.A.; Suzuki, T.; Sugiyama, 2012. T. High temperature influences eggshell
quality and calbindin-D28k localization of eggshell gland and all
intestinal segments of laying hens. Poult.Sci., 91, 2282–2287.

Gentle, M.J., (1986). Beak trimming in poultry. World’s Poultry Science Journal',
42: 268-275

Hester, P.Y. and Shea-Moore, M., 2003. Beak trimming egg-laying strains of
chickens. World’s Poultry Science Journal, 59: 458-474

Jayaprakash, G. M., M. Sathiyabarathi, A. Robert, and T. Tamilmani. 2016


Transportation stress in broiler chicken. Int. J. Sci. Environ. Techno.
5:806-809.

Mahmoud, K.Z.; Beck, M.M.; Scheideler, S.E.; Forman, M.F.; Anderson, K.P.;
Kachman, S.D. 1996. Acute high environmental temperature and calcium-
estrogen relationship in the hen. Poult. Sci., 75, 1555–1562.

Rozenboim, I, dkk. 2007. The Effect of Heat Stress on Ovarian Function of


Laying Hens. Journal Poultry Science. Vol. 86 No. 8 hal 1760-1765.

Tamzil MH, Noor RR, Hardjosworo PS, Manalu W, Sumantri C. 2013a. Acute
heat stress exposure on three lines of chickens with different heat shock
protein (HSP)-70 genotypes. Int J Poult Sci. 12:264- 272.

Sari, O., Bambang, P., Nur, R.U. 2012. Suhu, kelembaban, serta produksi telur
itik pada kandang tipe litter dan slat. Unnes J. Life Sci. Vol. 1 No. 2 hal
94-100.

Star, L.; Juul-Madsen, H.R.; Decuypere, E.; Nieuwland, M.G.; de Vries Reilingh,
G.; van den Brand, H.; Kemp, B.; 2009. Parmentier, H.K. Effect of early
life thermal conditioning and immune challenge on thermotolerance and
humoral immune competence in adult laying hens. Poult. Sci., 88, 2253–
2261.

Zhang, B., N. Liu, Z. He, P. Song, M. Hao, Y. Xie, J. Li, R. Liu, and Z. Sun.
2021. Guanidino-Acetic Acid: A Scarce Substance in Biomass That Can
Regulate Postmortem Meat Glycolysis of Broilers Subjected to Pre-
slaughter Transportation. Bioeng. Biotechnol. 8:1572.

Anda mungkin juga menyukai