Oleh
2316021097
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-nya kepada penulis. Tentu saja tanpa
pertolongannya penulis tak mampu untuk menyelesaikan makalah dengan judul
“Etika Dalam Lingkungan Hidup” ini.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai jurnal dan buku. Terlepas dari semua itu, penulis sepenuhnya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih ada kekurangan, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah yang penulis susun ini dapat memberikan
manfaat dan juga inspirasi serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
1. Size Distribution, Secara umum ukuran ketimpangan yang pertama ini dihitung
dengan menghitung berapa persen pendapatan yang diterima oleh 40 persen
penduduk yang paling miskin. selanjutnya ukuran ketimpangan bisa pula
dilakukan dengan memperbandingkan persentase pendapatan yang diterima oleg
40 persen orang paling miskin dengan persentase yang diterima oleh 20 persen
orang paling kaya.
2. Kurva Lorenz, Kurva Lorenz adalah kurva yang dibuat berdasarkan angka-
angka yang digunakan dalam perhitungan size distribution dengan cara
menampilkannya dalam bentuk kurva. Dengan menggunakan garis horisontal
sevafai persentase penduduk dan garis vertikal sebagai persentase pendapatan
yang diterima oleh kelompok penduduk,
3. Indeks Gini, ukuran ketiga adalah Indeks Gini yang dihitung dengan
menggunakan kurva Lorenz. Caranya dengan memperbandingkan atau membagi
bidang yang dibatasi oleh garis diagonal dalam kurva Lorenz dengan garis
lengkung sebagai penyimpangan atas diagonal. Angka yang didapatkan kemudian
disebut indeks atau koefisien atau rasio gini. Indeks gini berkisar antara nol dan
satu. Gini sebesar 0 menunjukkan kemerataan sempurna dimana semua orang
mempunyai pendapatan yang persis sama. Sedangkan gini indeks 1 artinya ada
ketidakmerataan yang sempurna.
PEMBAHASAN
Alokasi dana publik antar daerah melalui anggaran negara merupakan instrumen
kebijakan utama untuk mengatasi disparitas daerah (Acconcia & Del Monte,
1999). Di negara maju, efek utama dari kebijakan redistributif dan transfer adalah
bahwa daerah berpenghasilan rendah menikmati aliran masuk sumber daya yang
positif, yaitu, mereka membayar pajak lebih sedikit daripada yang mereka terima
sebagai layanan dan manfaat, sementara daerah berpenghasilan tinggi
memberikan dukungan keuangan. Perpindahan dana antar wilayah muncul
setidaknya karena dua alasan. Pertama, setiap daerah merupakan bagian dari
masyarakat dengan standar nasional untuk pelayanan publik dan kesejahteraan,
dan basis perpajakan yang sama. Hal ini memastikan bahwa, untuk daerah dengan
tingkat pendapatan yang lebih rendah dari rata-rata nasional, jumlah yang
dibayarkan untuk pajak lebih rendah dari jumlah belanja publik yang diterima.
Kedua, daerah miskin mendapatkan manfaat dari kebijakan daerah yang bertujuan
untuk mengurangi ketimpangan dan mendorong pertumbuhan. Bentuk utama dari
kebijakan ini adalah investasi di bidang infrastruktur dan subsidi untuk
mendorong investasi masuk.
Dari hasil analisa ditemukan bahwa terjadinya ketimpangan ekonomi antar daerah
disebabkan oleh tingginya pendapatan perkapita DKI Jakarta yang menyebabkan
ketimpangan di Pulau Jawa dan tingginya pendapatan perkapita di Kalimantan
Timur yang menyebabkan ketimpangan di luar Pulau Jawa. Interprestasi analisa
model regresi menunjukkan bahwa ketimpangan daerah dengan melihat faktor
migas dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah daerah pada saat 2 tahun
sebelumnya dan terjadinya krisis ekonomi. Sedangkan ketimpangan daerah tanpa
melihat faktor migas dipengaruhi oleh pendapatan perkapita daerah dan
pengeluaran pemerintah.
Tak hanya menjadi salah satu negara terluas di dunia, Indonesia juga menempati
peringkat keempat sebagai negara dengan penduduk terpadat di dunia. Namun
demografi penduduk di Indonesia hanya terpusat di kota-kota besar saja. Data
menunjukkan jika 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa.
Sebaran penduduk yang tidak merata ini menjadi salah satu penyebab terjadinya
kesenjangan pembangunan antara wilayah barat dan timur Indonesia. Dengan
banyaknya sumber daya manusia yang berada di kota-kota besar Pulau Jawa,
pembangunan di wilayah barat pun berjalan lebih pesat dibanding di wilayah
timur.
BAB 4
KESIMPULAN
LAMPIRAN