KABUPATEN DHARMASRAYA
2023/2024
I
HALAMAN PENGESAHAN
Diketahui :
Disahkan :
NIP . 197706212006041003
I
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Industri yang dilaksanakan di PT Sawit Jujuhan Abadi
selama selama tiga bulan.
BENY SAPUTRA
I
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
I
3.2 Unit Pengolahan Limbah ..............................................................................20
5.2 Saran............................................................................................................35
I
DAFTAR TABEL
I
DAFTAR GAMBAR
I
Gambar 3.8 Recovery ........................................................................................ 21
I
DAFTAR LAMPIRAN
I
BAB I
PENDAHULUAN
1
Table 1.1Alamat Lokasi Perusahaan
AlamatLokasiKegiatan DesaSirihSekapur, KecamtanJujuhan,
Kabupatan Bungo, Provinsi Jambi
No. Telepon -
AksesTransportasi Darat
2
Gambar1.2Layout PKS PT Sawit Jujuhan Abadi
3
Dura adalah ukuran buahnya relative besar. (Fauzi.2012). Gambar buah kelapa
sawit Dura dapat dilihat pada gambar 1.3.
4
Berikut beberapa nama-nama supplierTBS di PT Sawit Jujuhan Abadi:
2 PT Mas-AB Jambi
3 Hendra
9 DJ Bungo
Sumber : PT SJA
5
1.3 Produk dan Pemasaran
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Produk akan
selalu dijaga kualitasnya sebagai salah satu strategi pemasaran. Dalam
perusahaan, tujuan utama pemasaran adalah untuk memaksimalkan
keuntungan dengan membuat strategi penjualan. Pemasaran adalah sebuah
usaha terpadu yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan keuntungan atau laba kepada perusahaan. (Maruli,Perdamean,
Q.I.A 2012)
Standar di Standar
No Produk pemasaran
PT SJA SNI
1 CPO
PT Padang Raya Cakrawala
Asam Lemak Bebas 3,5% 5,0%
(PRC)
Kadar air 0,25% 0,25%
Kadar kotoran 0,025% 0,25%
2 Kernel
PT SDS Jambi
Kadar air 7% 8%
Kadar kotoran 7% 8%
Broken 15% 15%
3 Cangkang Jambi, padang
Kadar air 20% -
4 Abu jangkos - - palembang
5 Jangkos - - Masyarakat sekitar
Sumber : PT SJA
6
STRUKTUR ORGANISASI
MEI 2023
Asst. Operasional Asst. Maintenance Asst. Proses I Asst. Proses II KTU FFB Officer
M. Arif Suganda Immanuel J.Panjaitan Rifa Gandi Lesmana Andre Destrito Sibuea Edy Prabowo Lawrence Sibrani
Herdi Putra
Hendy
7
Ka. Lab Mandor Maintenance Ka. Listrik Mandor Proses I Mandor Proses II Kr. Pembukuan Ka. Gudang Danru
Aditia Pranata Uri Suriono Surya Dinata Sumarno Suwono M. Rizqi Zainal Arifin Syaprianton
Analis Kr. Maintenance Mekanik Elektrikal Opr. Loading Ramp Opr. Loading Ramp Kr. Produksi Pemb. Gudang Shift I
1. M. Abd. Yusuf P. Imamul Khabibi Arfi Dandi Shofin Akmal Samsuri Best Nanda Anang Riky Aryadi 1. Azien
2. Sofyan Pemb. Opr. L. Ramp Pemb. Opr. L. Ramp 2. Efrizen
Mekanik 1. Bambang Okta Engla 1. Perrus D Prayogi Kr. Personalia Shift II
Sample Boy 1. Surianto 2. M. Nizar Afandi 2. Yuan Eka Haryuda 1. Sofriadi
1. Dicky Zulkarnain 2. Ja'far Sitompul Opr. Sterilizer Opr. Sterilizer 2. Rianda
2. Aan Romazan 3. Dedi Hamdan Hamridas Driver Shift III
4. Sabar Rianto Opr. Press Opr. Press 1. Revan Herl ando 1. Kastolani Daulay
Ptgs. Pengiriman 5. Jefri Ardian Samsun Husen Triyono 2. Eka Pranata 2. Mussandi
Yopi Yetra 6. Iswandi Opr. Klarifikasi Opr. Klarifikasi
Pemb. Mekanik Tri Riawan Firdaus Kebersihan
WB Officer 1. Hendrik Bobby Pemb. Opr. Klarifikasi Pemb. Opr. Klarifikasi 1. Ri atno
1. Leice Niami 2. Billian Agung Gandi Triogoslo Andri 2. Sarbaini
2. Fatmawati 3. Hendriyanto Opr. Kernel Opr. Kernel
4. Rudi Arianto Saputra Ambriantoro Umar Gani Office Girl
Peng. Mutu TBS 5. Ripaldi Pemb. Opr. Kernel Pemb. Opr. Kernel Nora Susanti
1. Dwi Saputra 6. Danang Suhendri Abidi n Wasis Setyono
2. Agus Tri yoga Opr. Tipler Opr. Tipler Mudim
3. Mulyadi Opr. Mesin Bubut Wanda Saputra Taufik Mahmud
4. Didik Rusli Pemb. Opr. Tipler Pemb. Opr. Tipler
5. Yogi Wapendra 1. Indra Kusnadi 1. Hengki
6. Hikmat 2. Razali 2. Mhd. Nofri
7. Taryono Opr. Wheel Loader Opr. Wheel Loader
8. Agus Saputra 1. Benny Wirawan Irwansyah
9. Sunardi Opr. Boiler Opr. Boiler
10. Sahopi Warsim Heru Prihanto
11. Yoga Pranata Pemb. Opr. Boiler Pemb. Opr. Boiler
12. Rio Rahmatullah 1. Endang Siswanto 1. Fajar Sopyan
2. Juli P 2. Rahmad dona S
20 15 2 Opr. WTP Opr. WTP 9 2 7
Tafsirin Rahwadi Kabeakan
Opr. Power House Opr. Power House
1. Erizal Sugeng Poniman
Diketahui Oleh, 2. Anasrullah Opr. Incenerator
Opr. Incenerator Doli Parlindungan
Maskun Opr. Bunch Press Keterangan Pria Wanita Total
Opr. Bunch Press Hobir Staff 10 Orang 0 Orang 10 Orang
M. Ilyas Sapikal Opr. Limbah Laboratorium 18 Orang 2 Orang 20 Orang
RENTOR P. SIMANJUNTAK Opr. Limbah Afriko Maintenance 17 Orang 0 Orang 17 Orang
Mill Manager Anas Muslimin Proses 45 Orang 0 Orang 45 Orang
BAB II
DESKRIPSI PROSES
8
awal dan akhir adalah berat TBS (Tandan Buah segar) yang diterima pabrik
kelapa sawit.Gambar dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.
Sumber: PT SJA
9
Gambar 2.3 : Penyortiran TBS dan loading ramp
10
Tujuan dari perebusan TBS yaitu mematikan enzim lipase untuk mencegah
kenaikan asam lemak bebas (ALB) minyak yang akan dihasilkan, memudahkan
pelepasan brondolan buah dari tandan serta melunakan buah dan mempermudah
dalam proses pelumatan .
(a) (b)
Gambar 2.5 : tippler dan thresher
11
2.5 Pengadukan (digester)
Gambar2.6 : Digester
Pada proses pengempaan, minyak diekstrak dari masa adukan. Alat kempa
berupa kempa hidrolis atau kempa ulir yang bertekanan sekitar 40-45 bar. Massa
yang keluar dari digester secara bertahap dan melalui pisau pelempar dimasukkan
kedalam press (mesin pengempa). Putaran tekanan screw ditahan oleh cone,
massa dipress dan melalui lubang-lubang strainer minyak dipisahkan dari serabut
dan nut. Minyak kasar yang didapat akan dilanjutkan ke stasiun permunuian
minyak (station clarifikasi), nutakan diolah lanjut pada stationkernel,dan fiber
(serabut/serat) akan digunakan untuk bahan bakar boiler (ketel uap). Boiler adalah
alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untukpemanasan atau
tenaga gerak bertekanan dalam industri. Dalam proses pengempaan ini bertujuan
12
untuk mengekstraksi minyak keluar dari gumpalan fibre yang telah dilumatkan
digester . Gambar kempa hidrolis dapat dilihat pada gambar 2.7
13
Gambar 2.8 : (a) Sand Trap Tank, (b) Crude Oil Tank, (c) Continios Settling Tank , (d)
Pure Oil Tank, (e) Sludge Tank, dan (f) Storage Tank.
2.8Pengolahan Nut
Campuran ampas (Fiber) dan nut yang keluar dari screw press (cake press)
diproses untuk mendapatkan cangkang dan isi sawit. Didalam cake
breakerconveyor, press cake dicacah, sehingga dapat terpisah antara fiber dan nut,
presscake dimasukkan kedalam depericarper dan ampas terhisap ke fibre cyclone
dan diangkut oleh fibre shell conveyor sebagai bahan bakar boiler sedangkan nut
akan masuk kedalam nut polishing drum dengan kecepatan putaran 17-18 rpm.
Kemudian nut keluar dari nut polishing drum selanjutnya masuk kedalam nut silo
dengan kapasitas 60 ton kemudian nut dihisap oleh nut transport fan. Kemudian
nut di umpankan ke ripple mill untuk dicacah menjadi shell (Cangkang) dan
inti(kernel) dengan kecepatan putaran pada ripple mill sebesar 700-800 rpm
setelah nut dicacah pada ripple mill selanjutnya shell (cangkang) dan inti (kernel)
tersebut di pisahkan melalui claybath dengan metode berat jenis , inti akan berada
14
diatas permukaan air dan shell akan berada pada dasar air, pada claybath di
tambahkan calcium tujunnya untuk mempermudah pemisahan inti dan shell.
Selanjutnya kernel akan dibawa menggunakan wet kernel dimasukkan kedalam
kernel silo,selanjutnya setelah ditampung di kernel silo, kernel akan dibawa ke
bangker kernel. Dan cangkang diangkut oleh shell conveyor menuju
penampungan shell(cangkang). Tujuan dari pengolahan nut adalah untuk
mendapatkan inti(kernel) dalam nut.Gambar Depericarper, Nut Polhising
Drum,Fiber Cyclone,Nut Silo,Ripple Mill dan Claybath dapat dilihat pada gambar
2.9.
Gambar 2.9 : (a) Depericarper, (b) Nut Polishing Drum, (c) Fiber Cyclone, (d)
Nut Silo, (e) Ripple Mill, dan (f) Claybath.
15
BAB III
UNIT UTILITAS
Merupakan kolam penampungan air sungai atau air hujan. Di kola mini
terjadi pengendapan lumpur, bagian atas dari kola mini relatif bersih dan dialirkan
menuju raw water tank untuk proses lebih lanjut. Tujuan dari water base yaitu
mengendapkan lumpur dan kotoran lainnya sebelum masuk tahap selanjutnya.
Gambar Water Basin dapat dilihat pada gambar 3.1.
16
3.1.2 Raw Water Tank
Raw Water Tank berfungsi sebagai penampungan awal air yang berasal
dari sumber air. Sumber air tersebut dapat diambil dari water base kemudian hasil
air tampungan tadi dialirkan menuju clarifier tank. Gambar Raw Water Tank
dapat dilihat pada gambar 3.2.
Dalam alat ini terjadi proses penyaringan suspended solid oleh pasir halus. Untuk
maintenance Dalam backwash perlu dilakukan setiap hari. Air bersih yang telah
disaring kemudian dipompa ke water tower. Gambar Sand Filter dapat dilihat
pada gambar 3.5.
18
3.1.6 Water Tower
Berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih dalm skala besar. Air
ini akan digunakan untuk proses pengolahan pabrik minyak kelap sawit dan
dialirkan ke perumahan sekitar pabrik. Air tersebut akan digunakan lebih lanjut
pada stasiun boiler.Gambar Water Tower dapat dilihat pada gambar 3.6.
No Parameter Standar
1 PH 10,5-11,5
9 TDS <2000
19
Syarat air bersih secara fisik, kimia dan mikrobiologi
a) Bak Fit
20
b) Recovery
Gambar 3.8Recovery
c) Cooling Pond
21
Gambar 3.9: Cooling pond.
d) Acidification Pond
Limbah dari cooling pond akan dialirkan ke acid pond, suhu dan pH
dari limbah masih belum bisa sebagai tempat berkembangnya bakteri untuk
penguraian limbah. Sesuai namanya, Acid pond adalah kolam asam dimana
limbah memang masih memiliki pH 5 atau dalam keadaan asam. Dengan
pH 5 atau asam maka masih belum ada bakteri pengurai limbahnya yang
hidup.
22
e) Anaerobic (Pond 1,2,3,4, & 5)
23
Gambar 3.12 : Aerobic pond.
24
telah ditentukan oleh instansi terkait yaitu : pH,COD, BOD,TS,SS, dan
Amonia didalam kolam tersebut juga terdapat solid yang juga bagus untuk
tanaman. Suhu di final pond 30c dan pH 8.Gambar Final Pond dapat
dilihat pada gambar 3.14.
No Parameter Standar
1. Ph 4-5
Sumber:PT SJA
25
Gambar 3.15 :Layout Kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Sumber: PMKS PT. Sawit Jujuhan Abadi.
Limbah padat yang dihasilkan dalam proses produksi yang telah dikelola
dan dimanfaatkan, untuk janjang kosong dialokasikan ke kebun-kebun masyarakat
dan dibakar pada tungku bakar, sedangkan fiber digunakan sebagai bahan bakar
boiler.
Saat ini sudah dilakukan seminesasi ( lantai yang sudah dilapisi dengan
semen dengan tujuan agar air agar air dari limbah cangkang tidak merembes
mencemari tanah) pada area peletakan cangkang yang merupan salah satu limbah
padat pada pengolahan kelapa sawit yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar
boiler. Seminesasi pada area peletakan cangkang dilakukan agar tumpukan
cangkang tidak langsong bersentuhan dengan tanah, sehingga tidak merusak
ataupun mengotori tanah sekitar area peletakan cangkang tersebut bila mana turun
hujan.
26
BAB IV
TUGAS KHUSUS
PROSES PEREBUSAN KELAPA SAWIT PADA STASIUN
STERILIZER (Studi Kasus pada PT. Sawit Jujuhan Abadi)
4.1 Tujuan
Mempelajari proses penggoperasian sterilizer yang dilakukan di sterilizer.
4.2 Teori Dasar
Stelirizer adalah bejana uap yang digunakan untuk merebus TBS. Untuk
menjaga tekanan dalam perebusan agar tidak melebihi tekanan kerja yang
diizinkan, maka alat perebusan diberi katup pengamanan (safety valve).
Perebusan TBS menggunakan media pemanas yang merupakan hasil dari boilr
(steam) dengan tekanan sekitar 3 kg/cm2 , dan suhu sekitar 145oC (Baldani dan
Ta,ali, 2020).
27
4.4 Prosedur Kerja Station Strilizer
Stasiun Sterilizer
Sterilizer merupakan bejana uap bertekanan yang digunakan untuk
merebus TBS dengan uap (steam). Steam yang digunakan yaitu saturated steam
(uap basah) dengan tekanan 3,00 bar dan suhu 150˚C yang di injeksikan dari BPV
(Back Pressure Valve). Sistem injeksi dan pembuangan steam dan condesate
diatur secara manual.Sistem perebusan dilakukan dengan menggunakan system
triple peak yang bertujuan untuk menghemat energi steam, waktu dan
menyempurnakan pemasakan didalam sterilizer.Jenis sterilizer yang digunakan di
PT Sawit Jujuhan Abadi. POM yaitu sterilizer horizontal dimana terdapat 2 unit
sterilizer dengan satu sterilizer memuat lima buah lori.
4.5 Fungsi Sterilizer
Pada dasarnya, keberhasilan dalam proses perebusan ini akan mendukung
kemudahan-kemudahan dalam proses selanjutnya, baik di stasiun Thressing,
Press, Digester dan lain-lain.Adapun fungsi dari sterilizer adalah untuk
melakukan proses sterilisasi buah TBS sebelum di proses menjadi minyak.Proses
sterilisasi TBS bertujuan diantaranya untuk yaitu:
1.Menghentikan Aktifitas Enzim
2.Melepaskan buah dari tandannya
3.Menurunkan kadar air
4.Pemecahan Emulsi
5.Melepaskan serat dan biji
6.Membantu proses melepaskan inti dari cangkangnya
28
4.6 Jenis-jenis Sterilizer
Adapun jenis sterilizer di bagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1.Sterilizer horizontal
Sterilizer konvesional adalah sterilizer yang masih menggunakan lori dan
biasanya di sebut juga sterilizer horizontal.Hingga kini, sterilizer jenis ini masih
banyak di gunakan walaupun keberadaan sudah mulai di gantikan dengan jenis
sterilizer lainya seperti vertikal maupun spherical.Dapat di lihat pada gambar
29
1. Main steam inlet ini memiliki fungsi sebagai supply steam dari BPV (back
pressure vessel)
2. Auxiliary steam inlet ini berfungsi sebagai secondary supply steam (pembantu
suplly steam dari main steam inlet)
3. Kondensat c/w straine memiliki fungsi untuk pembuangan kondensat hasil
perebusan
4. Deaerasi berfungsi untuk buang udara agar proses perebusan optimal
5. Exhaust berfungsi untuk membuang steam yang di lewatkan melalui blow
down silencer
6. Safety valve berfungsi sebagai pengaman bejana tekan dari tekanan yg
melebihi tekanan ijin
7. Pressure gauge berfungsi untuk mengetahui tekanan yg ada didalam bejana
8. By-pass kondensate ini berbentuk orifice dengang diameter 10 mm – 15 mm,
yang berfungsi membuang kondensat selama proses perebusan berlangsung yang
di bypass dengang tujuan agar kondensate terbuang secara kontinu.
30
Dimana pada awal tekanan uap Puncak I masuk sebesar 2 kg/ selama ± 8
menit, kemudian pembuangan uap dari 2 - 0 kg/ , buang air kondensat selama ± 4
menit, setelah itu uap dinaikan pada Puncak II dari 0 - 2.6 kg/cm2 selama ± 12
menit, kemudian dilakukan pembuangan uap dari 2,6 - 0 kg/ pembuang air
kondensat selama ± 7 menit, setelah itu pada Puncak III tekanan dinaikan dari 0 -
3 kg/ selama ± 14 menit, setelah puncak III selesai dilakukan penahanan waktu
perebusan selama ± 45 menit, lalu
Gambar 4. Sterilizer Horizontal
Gambar 5. Sistem Perebusan Triple Peak
dilakukan pembuangan uap dari 3 - 0 kg/ , buang air kondensat selama ± 5 menit
dan pintu sterilizer bisa dibuka untuk melanjutkan ke proses selanjutnya [5].
Gambar 4.5 Konservasi Energi: (a) untuk sistem tertutup selama interval
waktu dan (b) untuk control volume
Peningkatan jumlah energi yang tersimpan dalam volume atur harus sama
dengan jumlah energi yang masuk volume atur, dikurangi jumlah energi yang
keluar dari volume atur. Konservasi energi pada hukum pertama termodinamika
dapat didefinisikan sebagai berikut:
Uap yang keluar dari Back Pressure Vessel (1) berupa uap panas lanjut
reduce sehingga berada pada kondisi uap jenuh (2). Uap dipertahankan di dalam
sterilizer dalam rentang waktu tertentu sehingga terjadi perubahan fasa (3). Tahap
selanjutnya adalah pengeluaran kondensat dan uap sisa ke atmosfer dengan cara
suatu sistem terdapat gradien temperatur atau apabila dua sistem yang
32
disebut panas (heat). Energi ini tidak dapat diukur atau diamati secara langsung
radiasi. Perpindahan panas ini tidak hanya membahas bagaimana energi itu
berpindah dari suatu bagian ke bagian lainnya tetapi juga membahas laju
perpindahan energi pada suatu kondisi tertentu. Gambar 10 menunjukkan arah dan
Pada dasarnya agar kualitas uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai
dengan yang diinginkan atau dibutuhkan maka dibutuhkan sejumlah panas untuk
menguapkan air tersebut, dimana panas tersebut diperoleh dari pembakaran bahan
33
bakar di ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di
dalam ketel maka diperlukan beberapa syarat seperti perbandingan pemakaian
bahan bakar harus sesuai (cangkang dan fiber), udara yang dipakai harus
mencukupi, waktu yang diperlukan untuk proses pembakaran harus cukup, panas
yang cukup untuk memulai pembakaran, kerapatan yang cukup untuk
merambatkan nyala api, dean dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah
cangkang dan fiber. Adapun alasan mengapa digunakan cangkang dan fiber
sebagai bahan bakar adalah;
1. Cangkang dan fiber merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit yang
bisa digunakan.
2. Nilai kalor bahan bakar memenuhi persyaratan untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan.
3. Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan sebagai pupuk untuk
tanaman kelapa sawit.
4. Harga lebih ekonomis
CONTOH :
Untuk lori = 10 ton TBS, jumlah lori tersebut 5 lori kapasitas pabrik 50
ton/90 menit.
SECUENCE TIME = 10 x 5 x 90 = 90 minute
50
4.5 Perawatan Sterilizer
Periksa dan reparasi rebusan untuk piting dan kebocoran liner setiap
minggu
Cuci rel dan liner rebusan setiap minggu untuk memeriksa kebocoran
pukul rel dengan palu untuk memeriksa letakkan tempat lasan.
Periksa pintu perebusan setiap dua minggu
4.6 Pembahasan
Dari hasil praktek kerja yang telah dilaksanakan di PT Sawit Jujuhan
Abadi POM, dapat dilihat bahwa proses perebusan yang terjadi pada stasiun
sterilizer harus benar - benar dioperasikan sesuai SOP yang ada sehingga dapat
berjalan dengan baik.
34
BABV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil selama tiga bulan di PT SJA
ini adalah, bahan baku utama yang digunakan di PT SJA :
1. TBS atau buah kelapa sawit. Dalam buah kelapa sawit itu sendiri ada
dua jenis buah, yaitu dura dan tenera.
2. Sedangkan untuk bahan penunjang, ada air, soda ash (NA2CO3),
alumunium sulfat (AI2(SO4)3), profloc, kalsium karbonat (CaCO3).
3. Untuk produk yang dihasilkan di PT SJA ini ada seperti CPO
pemasarannya ada di PT Padang Raya Cakrawala (PRC), Kernel
dipasarkan ke PT SDS Jam bi, Cangkang dipasarkan ke Kota Jambi
dan Padang, Abu Jangkos dipasarkan ke Kota Palembang, sedangkan
untuk jangkos sendiri biasanya diambil untuk masyarakat sekitar.
Jadi dari percobaan yang sudah saya lakukan untuk menganalisa air boiler,
dapat ditarik kesimpulan bahwa boiler adalah pesawat yang berfungsi untuk
menghasilkan uap. Dengan kata lain adalah boiler merupakan alat yang
mengubah air menjadi uap, dan uap tersebut digunakan untuk menggerakan
mesin-mesin turbin.
5.2 Saran
Adapun pihak yang berkaitan mengenai laporan ini di antaranya :
1.Tempat PRAKERIN
Penulis berharap agar terus bekerja sama dan tetap terjalin baik silaturahmi antara
SMKN 1 Koto Besar dengan PT Sawit Jujuhan Abadi. Serta penulis berharap
kepada karyawan selalu memakai Alat Perlindungan Diri (APD) saat berkerja dan
berhati-hati dalam melakukan sesuatu pekerjaan agar terhindar dari kecelakaan
kerja.
35
Adapun saran yang dapat saya tambahkan adalah sebaiknya air softener lebih
sering lagi untuk direagen, hal ini bertujuan untuk dapat menghasilkan total
hardness yang sesuai dengan parameter standar yang sudah di tetapkan.
2.Sekolah
Penulis berharap agar pemantauan terhadap siswa/i yang sedang prakerin maupun
yang baru akan melaksanakan prakerin agar lebih di tingkatkan lagi, untuk
meyakinkan pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.
36
DAFTAR PUSTAKA
Abadi.
Jujuhan Abadi.
Abadi.
Devani, Vera & Marwiji. 2014. Analisis kehilangan minyak pada CPO.
Hildayani, T. 2013. Kandungan Zat Gizi Makro Dan Pengaruh Bumbu Terhadap
Irham, M. dkk. 2017. Analisa BOD dan COD di Perairan Estuaria Krueng Cut.
Margaretha, Rizka Maya Sari, Syaiful 1, Subroto. 2012. Pengaruh Kualitas Air
Maruli, Perdamean, Q.I.A. 2012. Sukses Membuka Kebun Dan Pabrik Kelapa
37
LAMPIRAN A
Perhitungan
38
LAMPIRAN B
39