Anda di halaman 1dari 13

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

TEORI BECOMING A MOTHER DAN PENERAPANNYA MENURUT RAMONA T. MERCER

KELOMPOK:
Yalisen Lase 011221001

Devi Ariani Putri 011221029

Anisa Windani Putri 011221032

Septian Sinar Aji Nugroho 011221034

Shinta Tia Pramudita 011221044

Ricky Natannael 011221054

Ikhsan Kurniawan 011221067

Jujur Kania Dwi Sulistiyoningrum 011221069

PROSI S-1 KEPERAWATAN

1
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2023

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan serta
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “TEORI BECOMING A MOTHER
MENURUT RAMONA T. MERCER”. Kami Kelompok 1 berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi kami maupun pembaca.
Begitu juga atas limpahan kesehatan serta kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat serta motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada dosen pembimbing matakuliah Falsafah dan Teori Keperawatan kami
yakni Bapak Priyanto. Dan tak lupa kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam
berbagai hal. Harapan kami, semoga informasi serta materi yang telah kami sampaikan
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, atau
adanya ketidaksesuaian materi yang kami berikan kepada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami selaku penulis siap menerima kritik dan saran dari pembaca seluas-luasnya agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Sekian kami ucapkan terimakasih.

Ungaran, 6 Juni 2023

2
Kelompok 1

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................... i
PRAKATA...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Teori Ramona T. Mercer.................................................................................................2
2.2 Asumsi Utama Ramona T. Mercer..................................................................................3
2.3 Paradigma.......................................................................................................................4
2.4 Contoh Aplikasi...............................................................................................................5
2.5 Internal Criticism............................................................................................................ 5
2.6 Eksternal Criticism.......................................................................................................... 6
BAB III. PENUTUP......................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 9
3.2 Saran...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia kesehatan perawat memiliki peran yang penting guna meningkatkan
kwalitas kesehatan pasien. Perawat terdapat beberapa jenis seperti perawat maternitas
yang bertugas untuk membantu ibu yang akan melahirkan.Ibu yang melahirkan
membutuhkan tekat yang kuat dan penuh energi. Melahirkan bukanlah hal yang mudah
karena juga bertentangan dengan kesalamatan pasien yang dimana jika tidak kuat maka
bisa menimbulkan kematian.Pada proses ini ibu berusaha sekuat tenaga untuk
mengeluarkan bayi dalam kandungannya.
Setelah melahirkan tentunya ibu memiliki peran yang penting untuk merawat
bayinya dengan penuh kasih sayang guna tumbuh dengan baik.Akan tetapi biasanya
setelah seseorang melahrikan, ia mudah stress karena penurunan hormon
tertentu.Padahal hal itu tidak baik guna keberlangsungannya dalam merawat dan
mengasuh bayi.Jika terus dipaksakan merawat bayi dalam kondisi stres, maka dapat
berdampak kurang baik untuk bayi karena sifat bayi berdampak pada identitas peran
Ibu. Untuk itu, tentunya Ibu harus mampu memposisikan diri untuk dapat mengasuh
bayinya dengan tanpa suatu tekanan maupun stress.
Menanggapi hal tersebut, Mercer (2006) menyatakan bahwa perawat memiliki
kesempatan yang luar biasa dalam membantu wanita belajar menemukan identitas ibu,
mendapatkan kepercayaan, dan peningkatan identitas diri. Salah satunya yaitu dengan
pendekatan teori Maternal Role Attainment Becoming a Mother yang dikembangkan
oleh Ramona T.Marcer dimana teori ini berfokus pada gambaran proses pencapaian
peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya.Selain itu konsep teori Ramon T. Mercer ini dapat diaplikasikan dalam
perawatan pada bayi baru lahir yang dimana bayi pada kondisi emosional dan
psikososial.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep treori Ramon T Marcer?
1.3 Tujuan
Mengetahui bagaimana konsep teori Ramon T marcer

1
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Teori Ramona T. Mercer


Theory of Maternal Role Attainment – Becoming a Mother merupakan teori yang
dikembangkan oleh Mercer berdasarkan penelitiannya pada awal tahun 1960-an yang
ditujukan untuk diiterapkan oleh perawat di keperawatan metrnitas. Teori tersebut
menfokuskan pada hubungan antara ibu, bayi dan ayah dalam konteks lingkungan
keluarga dan masyarakat. Adapun konsep teori menururt Ramona T. Mercer dalam
A(2021), yaitu:
1. Pencapaian peran ibu (maternal role attainment) adalah suatu proses
perkembangan dan interaksional yang terjadi ketika ibu merawat bayinya yang
membutuhkan kemampuan untuk tugas mengasuh meliputi peran, dan
menunjukkan kepuasan dan kesenangan menikmati perannya tersebut.
2. Maternal identity didefinisikan sebagai internalisasi nilai-nilai diri sebagai
seorang ibu.
3. Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah cara pandang setiap wanita dalam
menunjukkan cara pandangnya dalam pengalamannya selama melahirkan
bayinya.
4. Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam menggambarkan
dirinya sendiri, dan juga persepsi individu terhadap bagaimana seseorang
memandang orang lain dan penerimaan diri terhadap persepsi tersebut.
5. Konsep diri adalah seluruh cara pandang seseorang terhadap kepuasan diri,
penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
6. Fleksibilitas dikemukaan untuk menunjukkan bahwa peran tidak secara kaku
diberlakukan, siapa yang mengisi peran tersebut tidak penting. Fleksibilitas
perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan meningkatnya
perkembangan. Ibu yang usianya lebih tua mempunyai respon yang lebih luwes
ketika pertama kali berinteraksi dengan bayinya
7. Childbearing attitude adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai
pengasuhan anak.
8. Status kesehatan didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas
kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi
atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan,
orientasi sakit dan penolakkan/pengakhiran peran sakit.
9. Kecemasan didefinisikan sebagai cara pandang individu tentang situasi yang
penuh stress, seperti adanya bahaya atau ancaman.
10. Depresi ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan dan khususnya
komponen afek dari mood yang tertekan.
11. Role strain-role conflict (konflik/ ketegangan peran) didefinisikan sebagai konflik
dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas
peran ibu.

2
12. Gratification-satisfaction didefinisikankan sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan
balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi dengan
bayinya dan dalam memenuhi peran dan tugasnya sebagai seorang ibu.
13. Attachment merupakan komponen dari peran orang tua dan identitas yang
didefinisikan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan emosi
yang telah terbentuk.
14. Infant temperament dikaitkan dengan kemudahan dan kesulitan perangai bayi
untuk menyampaikan isyarat yang sukar diterima sehingga akan menyebabkan
perasaan ketidakmampuan dan keputusasaan dari ibu.
15. Status kesehatan bayi (infant health status) adalah penyakit (keadaan sakit) yang
menyebabkan permisahan antara ibu dan bayi, mempengaruhi proses kasih
sayang (attachment).
16. Karaktersitik bayi (infant characterize) meliputi temperamen bayi, penampilan
dan status kesehatan.
17. Isyarat-isyarat bayi (infant cues) adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon
terhadap ibunya.
18. Keluarga (family) didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas
subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyads (ibu-ayah, ibu-janin/bayi,
ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem.
19. Fungsi keluarga (family functioning) adalah pandangan individu terhadap
aktivitas dan hubungan antara keluarga dan sub sistem serta unit sosial yang
tinggal dalam rumah
20. Ayah atau pasangan intim (father or intimate partner) berkontribusi pada proses
pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang
lain. Interaksi ayah membantu dalam mengurangi tekanan dan juga memfasilitasi
pencapaian peran ibu.
21. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan lingkungan.
22. Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas
dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk
membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup dukungan
emosional (perasaan dicintai, dibantu, dipercaya, dan dipahami), informasi
(membantu individu untuk menolong dirinya sendiri untuk memperoleh
informasi dalam menghadapi masalah/situasi tertentu), fisik (tindakan langsung
untuk membantu) dan penilaian (berupa dukungan yang disampaikan terkait
dengan bagaimana peran yang dilakukan, yang memungkinkan individu untuk
mengevaluasi diri sendiri dikaitkan antara tugas yang telah dilakukan dengan
perannya).
23. Hubungan ibu-ayah (mother-father relationship) merupakan persepsi tentang
hubungan pasangan yang mencakup nilai, tujuan antara keduanya dan
perjanjian. Kasih sayang ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan
keluasan hubungan emosional dari hubungan orangtuanya.
2.2 Asumsi Utama Ramona T. Mercer
Selama masa kehamilan Mercer (1981, 1986, 1995) Nancy menyatakan asumsi
sebagai berikut:
3
1. Diri inti yang relative stabil, diperoleh melalui sosialisasi seumur hidup,
menentukan bagaimana seorang ibu mendefinisikan dan memahami peristiwa –
peristiwa sebagai seorang ibu; presepsinya tentang tanggapan bayinya dan orang
lain terhadap keibuannya, dengan situasi hidupnya, adalah dunia nyata yang
dihadapi (Mercer, 1986).
- Selain sosialisasi ibu, tingkat perkembangan dan karakteristik kepribadian
bawaannya juga mempengaruhi respon perilakunya (Mercer, 1986).
- Peran ibu dan bayinya akan mencerminkan kompetensi ibu dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan (Mercer,1986).
- Bayi dianggap sebagai mitra aktif dalam proses pengambilan peran sebagai ibu,
yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penerapan peran (Mercer, 1995).
2. Ayah sebagai partner ibu berkontribusi pada pencapaian peran dengan cara yang
tidak dapat ditiru oleh orang lain yang mendukung (Mercer, 1995).
3. Identitas ibu berkembang bersamaan dengan ikatan keibuan dan saling bergantung
satu sama lain (Mercer, 1995; Rubin, 1977).
2.3 Paradigma
1. Keperawatan
Pada tahun 1995 Mercer menyatakan bahwa “Perawat adalah profesional
kesehatan yang memiliki interaksi paling berkelanjutan dan intens dengan wanita
selama masa persalinan. Perawat bertanggung jawab dalam mempromosikan
kesehatan bagi keluarga dan anak. Perawat merupakan pioneer dalam
mengembangkan berbagai penilaian status dengan hubungan dalam keluarga
sehat. Kesehatan juga dilihat sebagai hasil yang diinginkan untuk anak. Hal
tersebut di pengaruhi oleh ibu dan bayi. (Mercer, 1995 dalam Aligood
2. Lingkungan
Mercer mengkonseptualisasikan lingkungan sebagai pengembangan peran
indivisu yang tidak dapat dianggap terpisah dari lingkungan; ada akomodasi timbal
balik antara orang yang sedang berkembang dan sifat yang berubah dari
pengaturan langsung, hubungan antara pengaturan, dan konteks yang lebih besar
di mana pengaturan tertanam. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan dapat
mempengaruhi pencapaian peran ibu dan ayah serta anak yang sedang
berkembang.
3. Manusia
Mercer tidak secara spesifik mendefinisikan tentang manusia, tetapi berfokus
pada diri sendiri. Dia memandang bagwa diri sendiri merupakan bagian terpisah
dari perannya. Melalui individuasi ibu, seorang wanita dapat memperoleh kembali
kepribadiannya sendiri saat dia mengeksploitasi dirinya dari pasangan ibu-bayi. Inti
pada diri sendiri yang berkembang menentukan bagaimana situasi didefinisikan
atau dibentuk. Konsep harga diri dan kepercayaan diri penting dalam pencapaian
peran ibu. Ibu, ayah dan anak serta anggota keluarga lainnya saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain. (Mercer, 1995).
4. Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan sebagai presepsi ibu dan ayah
tentang kesehatan mereka sebelumnya, kesehatan mereka saat ini, prospek
4
kesehatan, resistensi terhadap penyakit, kekhawatiran akan kesehatan, orientasi
tentang pemulihan penyakit. Status kesehatan dari bayi baru lahir tergantung pada
penyakit yang ada sejak bayi lahir dan status kesehatan bayi melalui suatu rentang
perawatan orang tua terhadap kesehatan keseluruhan (Mercer, 1986). Status
kesehatan keluarga dipengaruhi secara negatif oleh stres antepartum. Perawat
kesehatan merupakan pengaruh tidak langsung yang penting terhadap kepuasan.
2.4 Contoh Aplikasi
Pendekatan teori dan konsep keperawatan yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui dukungan terhadap proses pencapaian peran dan proses menjadi seorang
ibu adalah Teori Maternal Role Attainment - Becoming a Mother yang dikembangkan
oleh Ramona T. Mercer. Model ini ditujukan agar keperawatan dapat memberikan
dukungan kepada individu secara efisien dan efektif dengan tujuan untuk menunjang
kualitas kehidupan seseorang Tomey Alligood, 2006.
Terapi Suportif termasuk salah satu model psikoterapi yang biasanya sering
digunakan pada sistem klien di masyarakat dan di Rumah sakit. Terapi Suportif dapat
diberikan secara individu dan berkelompok Scott Dixon, 1995. Support Group Terapi
Suportif secara kelompok adalah terapi supportif yang diberikan pada sekelompok
anggota dengan karakteristik dan permasalahan yang relatif homogen. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat dinyatakan bahwa terapi suportif merupakan suatu terapi yang
bersifat memberikan dukungan dan semangat kepada pesertanya melalui kerjasama
antar anggota.
Terapi ini dibuat untuk membantu anggotanya bertukar pengalaman mengenai
masalah yang biasa dihadapi dan koping yang digunakannya. Penerapan Terapi Suportif
dapat dimulai dengan membahas masalah yang ringan atau sedang sampai masalah
yang berat.
2.5 Internal Criticism
a. Adequacy
Mercer mengemukakan 23 konsep utama berhubungan Model Maternal Role
Attainment. Konsep tersebut merupakan: pencapaian kedudukan bunda, bukti
diri maternal, anggapan pengalaman melahirkan, penghargaan diri. konsep diri,
fleksibilitas, perilaku pengasuhan anak, status kesehatan, kecemasan, tekanan
mental, kedudukan ketegangan- peran konflik, kepuasan, jalinan kasih sayang,
temperamen balita, status kesehatan balita, ciri balita, sinyal balita, keluarga,
guna keluarga, bapak, tekanan pikiran, sokongan sosial, ikatan ibu- ayah. Dengan
demikian, teori ini mempunyai konsep yang adekuat.
Mercer merevisi jadi a becoming mother. Pada model ini ditempatkan
interaksi antara bunda balita serta bapak selaku sentral interaksi yagn tinggal
dalam satu area. Dalam model ini dipaparkan variable area keluarga serta
sahabat meliputi sokongan social, nilai dari keluarga, budaya, guna keluarga serta
stressor. Area komunitas meliputi perawatan tiap hari, tempat kerja, sekolah,
rumah sakit, sarana tamasya serta pusat kebudayaan. Area yang berhubungna

5
dengan wanita serta kanak- kanak, tercantum ilmu tentang balita baru lahir,
kesehatan ,reproduksi,budya terapan dan proses perawat kesehatan nasional.
b. CLARITY
Konsep dan hubungan tidak selalu didefinisan secara eksplisif tetapi dijelaskan
dan tersirat dalam konsep teori Mercer sebelumnya. Konsep asumsi dan tujuan
telah diatur secara logis dan koheren sehingga keterkaitan antar konsep mudah
dipahami. Teori Mercer meliputi tiga sistem, yaitu mikrosistem, mesosistem, dan
makrosistem. Model ini menempatkan interaksi antara ibu, bayi, dan ayah
sebagai pusat interaksi Mercer memakai logika deduktif serta induktif dalam
pengembangan kerangka teori maternal role attainment and becoming a mother.
Pengembangan teori bagi Mercer ialah sesuatu proses yang selalu selaku
pengembangan riset buat kejelasan sesuatu konsep, akumulasi serta
pengurangan. Marcer secara terus menerus memakai konsep interaksi ekologi
area Bronfenbrenner dengan mengubah namanya jadi refleksi terhadap area
hidup: keluarga, komunitas, sosial yang luas.
c. Tingkat OF THEORY DEVELOPMENT
Midle range theory Model Maternal Role Attainment- Becoming a Mother
ialah tingkatan teori yang bisa digunakan buat menjembatani kesenjangan antara
grand nursing theories serta nursing practices theory tingkat.
Teori Maternal Role Attainment yang kemudian direvisi menjadi Becoming a
Mother oleh Mercer berfokus pada aspek psikososial terutama proses
pencapaian peran maternal oleh ibu dengan dukungan dari ayah yang secara
keseluruhan membentuk sistem dalam keluarga, tetapi aspek spiritual dan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia kurang menjadi perhatian. Peran
pengasuhan ibu merupakan suatu proses yang meliputi empat tahap yakni
Antisipatory, formal, informal, dan personal.
d. CONSSTENSI
Konsep-konsep yang telah dijelaskan secara teoritis sudah dijalankan secara
konsisten. Konsistensi dari teori yang dikemukakan Ramona T mercer dapat
dilihat dari asumsi dasar teori Model Maternal Role Attainment dan Becoming a
Mother:
1) Manusia merupakan bagian dari kesatuan sistem Peran ibu merupakan
bagian perjalanan kehidupan manusia yang berfokus pada interaksi
dengan bayi dan ayah.
2) Kesehatan sebagai persepsi ibu dan ayah terhadap prioritas kesehatan
keluarga.
3) Lingkungan, menurut Mercer perkembangan siklus kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
4) \Keperawatan merupakan profesi dinamis dengan 3 fokus utama ialah
promosi kesehatan serta penangkalan penyakit, perawatan dalam
pencapaian guna serta derajat kesehatan yang maksimal, dan riset buat
memperluas pengetahuan bawah untuk pemberian asuhan
keperawatanyang bermutu. Perawat bertanggung jawab dalam promosi
kesehatan terhadap keluarga serta anak. Mercer berkata kalau perawat

6
ialah pioner dalam pengembangan serta strategi pengkajian pada pasien-
pasien bunda serta anak
2.6 Eksternal Criticism
a. Complexcity
Teori Model Maternal Role Attainment - Becoming a Mother sudah spesifik
pada dimensi pencapaian peran ibu dan menjadi seorang ibu yang dibatasi dalam
makrosistem, mesosistem, dan mikrosistem.
b. Discrimination
Bila dibandingkan dengan Unpleasant Symptoms Middle Range Theory,
terdapat perbedaan antara Theory of Maternal Role Attainment Becoming A Mother
(Alligood,2014), dengan The Middle Range Theory of Unpleasant Symptoms
(Elisabeth et al, 1970) yang menggunakan rumusan pada NANDA (Notrh Atlantic
Nursing Diagnosis) dan intervensi keperawatan NIC (Nursing Intervention
Classification. Pada Theory of Maternal Role Attainment Becoming a mother tidak
ditemukan adanya diagnosis keperawatan dalam tahapan pelaksanaan asuhan
24keperawatan. Oleh sebab itu penerapan teori ini perlu mengadopsi beberapa hasil
penelitian middle range theory lainnya untuk menyempurnakan tahapan asuhan
keperawatan tersebut.
c. Reality convergence
Fokus realitas dari konsep teori Mercer adalah kesiapan individu (wanita)
dalam menghadapi peranya sebagai seorang ibu dalam tahap pertumbuhan serta
perkembangan bayi
d. Pragmatic
Aplikasi teori Mercer mudah dipraktikan dan mudah dipahami dalam
lingkungan keperawatan maternitas dan bayi baru lahir. Dimana kerangka konsep
dari Mercer sudah menspesifikasikan pada interaksi ibu dan bayi. e. Scope Teori ini
menekankan pada interaksi antara ibu, bayi, ayah sebagai pusat interaksi lingkungan
hidup. Varibel di dalam lingkungan keluarga dan teman meliputi dukungan sosial,
nilai keluarga, penuntun budaya bagi pengasuhan, fungsi keluarga, dan stressor.
Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari hari, tempat ibadah, sekolah,
tatanan kerja, rumah sakit, fasilitas rekreasi, dan pusat kebudayaan. Dampak dari
pengaruh lingkungan sosial yang besar berupa: peraturan perundang-undangan
terhadap wanita dan anak-anak, pengembangan ilmu pengetahuan neonatal dan
reproduksi, konsistensi transmisi budaya, program nasionaal perawatan kesehatan.
e. Significancy
Signifikansi dari teori Model Maternal Role Attainment - Becoming a Mother
dapat membantu pencapaian peran ibu dan menjadi seorang ibu apalagi bagi klien
yang baru pertama kali melahirkan. Disamping itu, memiliki signifikansi pada
penurunan stressor terhadap masalah – masalah yang terkait peran ibu dan menjadi
seorang ibu mulai dari kehamilan, melahirkan, dan setelah melahirkan.
f. Utility
Meliputi : 1) Praktek 25Teori Mercer berorientasi pada praktik. Konsep dari
teorinya banyak diadaptasi oleh buku-buku obstetric dan telah banyak digunalan
7
dalam praktek keperawatan dan juga disiplin ilmu yang lain. Teori dan modelnya
sangat sesuai sebagai kerangka kerja pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi proses keperawatan untuk ibu baru dan bayinya. Kegunaan dari teori
Mercer dan hubungannya dengan praktik dijelaskan oleh Meighan (2001) dalam edisi
kedua buku “ Nursing Theory: Utilization and Application oleh Alligood dan Tomey.
Teori Mercer sangat berguna untuk praktik keperawatan dalam bidang perawatan
ibu dan bayi. Mercer menghubungkan penemuannya dalam penelitian dengan
praktik keperawatan pada tiap tahap mulai dari bayi sampai usia 1 tahun, sehingga
teori ini bisa digunakan dalam area pediatrik (Alligood, 2014).Teori Mercer juga
dapat digunakan dalam organisasi perawatan pasien. Konsep tentang “ Penerimaan
Kehamilan Pada Remaja yang Menerima Perawatan Prenatal dari Perawat Terlatih
Dalam Lingkungan Yang Luas” digunakan sebagai dasar membentuk praktik klinik
(Alligood, 2014). 2) Pendidikan Teori Mercer memiliki manfaat yang besar tidak
hanya dalam bidang maternitas dan anak, tetapi teori ini membantu
menyederhanakan proses yang kompleks untuk menjadi orangtua. Teori tentang
pencapaian peran ibu memberikan kerangka untuk para pelajar agar mereka bisa
belajar untuk merencanakan dan menyiapkan perawatan untuk orang tua dalam
keadaan yang berbeda-beda. Hasil penelitian dan teori Mercer juga digunakan dalam
disiplin ilmu yang lainyang berhubungan dengan “ menjadi orang tua dan pencapaian
peran ibu”.
Contohnya digunakan oleh pelajar-pelajar psikologi, sosiologi dan pendidikan
(Alligood, 2014).3) Penelitian 26Mercer mendukung pengembangan dari mahasiswa
di fakultas penelitian. Selama bekerja di University of California, San Fransisco,dia
menjadi ketua komite dan menjadi anggota penguji untuk tesis dan disertasi.
Teorinya dijadikan dasar untuk membuat judul penelitian oleh beberapa mahasiswa.
Dia juga melakukan penelitian kolaborasi dengan lulusan sarjana dan yang masih
mahasiswa dalam rangka mengembangkan teori dan menjadikan instrument untuk
mengukur perilaku ibu tentang pengalaman persalinannya menjadi sangat valid.
Beberapa penelitian harus meminta izin untuk menggunakan instrument ini
(Alligood, 2014).Banyaknya penelitian dan pencapaian akademik Mercer menjadi
bukti bahwa beliau memiliki kontribusi yang besar untuk penelitian keperawatan.
Salah satu contohnya adalah Sank (1991) menggunakan teori Mercer dalam disertasi
doktoralnya tentang “ factor-faktor pada masa perinatal yang mempengaruhi
pencapaian peran orang tua dalam masa postpartum dikalangan ibu dan ayah
berkulit hitam kebangsaan Amerika (Alligood, 2014).

8
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Filosofi teori keperawatan yang dikemukakan oleh Mercer dikenal dengan
“Becoming Nursing Theory” atau “Human Development Theory in the Context of
Health”.
Filosofi keperawatan teoretis Mercer menekankan pentingnya perkembangan
manusia dan dampaknya terhadap kesehatan. Dia percaya bahwa manusia adalah
makhluk yang dinamis dan terus berubah dan bahwa kesehatan dipahami sebagai
proses perkembangan yang berkelanjutan. Teori ini memandang keperawatan sebagai
upaya untuk mempromosikan perkembangan individu menuju kesehatan yang
optimal.
Teori Menjadi Keperawatan Mercer juga menekankan pentingnya konteks
dalam memahami perkembangan dan kesehatan individu. Konteks itu meliputi
lingkungan fisik, sosial, dan budaya tempat individu hidup dan berinteraksi. Teori ini
mengajarkan perawat untuk menyadari pengaruh konteks ini dan memahami
bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Secara teoritis, Mercer juga menekankan pentingnya partisipasi aktif individu
dalam perawatan kesehatan. Menurutnya, individu harus berpartisipasi aktif dalam
keputusan tentang kesehatan mereka sendiri. Perawat bertindak sebagai konselor
untuk membantu individu memahami kebutuhan perkembangan mereka dan bertindak
sesuai dengan itu.
3.2 Saran
Untuk menerapkan filosofi teori keperawatan Mercer, disarankan untuk
memperdalam pemahaman Anda tentang perkembangan manusia. Pemeriksaan
menyeluruh terhadap aspek fisik, emosional, sosial, dan kognitif dari setiap tahap
perkembangan individu membantu pengasuh mengidentifikasi kebutuhan kesehatan
yang tepat.
Filosofi keperawatan teoretis Mercer menekankan pentingnya memahami
individu dalam konteks kesehatan yang lebih luas. Oleh karena itu, pendekatan
holistik untuk pekerjaan pemeliharaan direkomendasikan. Pengasuh harus
mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial dan budaya yang mempengaruhi
kesehatan individu dan melibatkan keluarga dan masyarakat dalam pengasuhan.
Gunakan pendekatan berbasis bukti:
Pendekatan berbasis bukti direkomendasikan saat menerapkan teori
keperawatan Mercer. Berpartisipasi dalam penelitian dan merujuk penelitian yang
valid dan terkini membantu perawat merancang intervensi dan praktik yang efektif
dalam mendorong perkembangan individu menuju kesehatan yang optimal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. (2017). “Nursing Theorists and Their Work” Elsevier 3251Reverport St. Louis:
Missouri 63043.
Potter & Perry. (2021). “Fundamentals of Nursing eleventh edition”. Elsevier 3251Reverport
St. Louis: Missouri 63043

10

Anda mungkin juga menyukai