Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PNEUMONIA

No. Dokumen:
Revisi: Halaman:
No.009/VII/SPO/2017
RSU YARSI 00 1/5
PONTIANAK
Ditetapkan oleh :
Direktur
Tanggal Terbit:
SPO
11 Juli 2017
Dr.H.Pendi.T.Pertjaman,M.Kes
NIK.

PENGERTIAN Pneumonia merupakan infeksi ( HAIs : Healthcare Associated Infections )


tersering dalam hal mortalitas dan morbiditas nya, setelah infeksi saluran
kemih. Umumnya pasien yang menderita pneumonia ( HAIs ) adalah bayi,
anak-anak dan orang tua di atas umur 65 tahun.
Biasanya disebabkan :
Bakteri pneumonia rumah sakit (Hospital Acquired Pneumonia / HAP),
yaitu seseorang yang setelah lebih dari 48 jam di rawat di rumah sakit
menunjukkan gejala sebagai berikut :
- Demam ( >38˚C ), batuk dan sesak napas, disertai dahak purulen dan
pada pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis (>12.000/mm 3 )
atau leukopenis (<4000/mm3 )
- Pada pemeriksaan fisk, thorak didapatkan ronkhi
- Pada gambaran radiologi toraks ditemukan infiltrate baru

Kriteria Klinis
I. Infeksi Saluran Pernapasan Atas ( ISPA ) : pharyngitis, laryngitis,
epilotis
Dinyatakan ISPA harus memenuhi paling sedikit satu dari kriteria
berikut ini :
- Demam ( >38˚C ),
- Eritema
- Nyeri pharying
- Batuk
- Suara serak
Dan paling sedikit satu dari kriteria berikut :
- Terdapat kuman pada pembiakan dari tempat yang spesifik
- Terdapat kuman dari biakan darah
- Tes anti gen pada darah atau sekresi saluran napas positif

Kenaikan titer diagnostik antibody tunggal ( Igm ) sebanyak empat kali


pada kadar serum ( IgG ) untuk kuman phatogen
1. Terdapat abses yang terlihat pada pemeriksaan langsung, selama
pembedahan , atau pemeriksaan histopatologi
2. Pada pasien berumur ≤ 1 tahun terdapat dua tanda-tanda berikut
tanpa ada penyebab lainnya :
- Demam ( >38˚C )
- Hipotermi ( <37˚C )
- Apneu
- Bradikardi
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PNEUMONIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


RSU YARSI No.009/VII/SPO/2017 00 2/5
PONTIANAK
- Ingusan (secret hidung )
- Eksudat purulent di tenggorok
Dan paling sedikit satu dari berikut :
- Terdapat kuman pada pembiakan dari tempat yang spesifik
- Terdapat kuman dari biakan darah
- Tes antigen pada darah atau sekresi saluran napas positif
- Kenaikan titer diagnostic antibody tunggal (IgMO) sebanyak
empat kali kadar serum (IgM) untuk kuman phatogen
- Dokter mendiagnosa infeksi saluran napas atas

II. Sinusitis
Pasien yang dinyatakan sinusitis harus memenuhi kriteria sedikitnya satu
dari kriteria berikut :
1. Terdapat kuman pathogen dibiakkan dari bahan purulen dari rongga
sinus
2. Terdapat paling sedikit satu dari tanda-tanda berikut tanpa penyebab
lainnya :
- Demam ( >38˚C )
- Nyeri atau nyeri tekan pada daerah sinus yang terserang
- Sakit kepala
- Eksudat purulen
- Tersumbatnya lubang hidung
Dan paling sedikit satu dari berikut :
- Transiluminasi positif
- Pemeriksaan radiografi positif

III. Bronchitis
Kriteria pasien yang dinyatakan tracheo bronchial bila memenuhi paling
sedikit satu dari kriteria berikut :
1. Tidak terdapat pneumonia baik secara klinis maupun radiolografik
Dan pasien mengalami paling sedikit dua dari tanda – tanda berikut
tanpa ada penyebab lain yang diketahui :
- Demam ( >38˚C )
- Batuk
- Produuksi sputum baru atau meningkat
- Ronchi
- Wheezing
Dan paling sedikit satu dari berikut :
- Biakan positif dari aspiat trachea dalam atau bronchoscopy
- Tes antigen positif dari sekresi saluran napas
- Pasien berumur < 1 tahun yang tidak terdapat pneumonia baik secara
klinis maupun radiografik dan mengalami paling sedikit dua dari
tanda – tanda ini tanpa penyebab lainnya yang diketahui :-
- Demam ( >38˚C )
- Batuk
- Produuksi sputum baru atau meningkat
- Ronchi
- Wheezing
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PNEUMONIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


RSU YARSI No.009/VII/SPO/2017 00 3/5
PONTIANAK
- Respiratory distress
- Apneu
- Bradikardi
Dan paling sedikit satu dari keadaan berikut :
- Biakan positif dari aspirat trachea dalam atau bronchoscopy
- Tes antigen positif dari sekresi saluran napas
- Kenaikan titer antibody tunggal (IgM) atau kenaikan kadar serum
(IgM) empat kali lipat daru dua kali pemeriksaan

IV. Pneumonia
Pasien dikatakan menderita pneumonia bila memenuhi paling sedikit
satu dari kriteria berikut :
1. Pada pemeriksaan fisik terdapat ronchi basah atau pekak ( dullness )
pada perkusi dan salah satu diantar keadaan berikut :
- Timbul peribahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan
sifat sputum
- Isolasi kuman positif pada biakan darah
- Isolasi kuman pathogen dan aspirasi trachea, sikatan/cuci bronchus
atau biopsy
2. Foto thorax menunjukkan adanya infiltrate, konsolidasi, kavitasi,
efusi pleura baru atau progresif dan salah satu diantara keadaan
berikut :
- Darah
- Isolasi kuman pathogen positif dan aspirasi trachea, sikatan/cuci
bronchus atau sputum
- Virus dapat diisolasi atau terdapat antigen virus dalam sekresi saluran
napas
- Timbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan
sifat sputum
- Isolasi kuman positif pada biakan darah
- Isolasi kuman pathogen dan aspirasi trachea, sikatan/cuci bronchus
atau biopsy
- Virus dapat diisolasi atau terdapat antigen virus dalam sekresi saluran
napas
- Titer IgM atau IgG spesifik meningkat empat kali lipat dalam dua kali
pemeriksaan
- Terdapat tanda-tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatalog
3. Pada pasien berumur ≤ 1 tahun terdapat dua tanda-tanda berikut tanpa
ada penyebab lainnya
- Apneu
- Takipneu
- Bradikardi
- Wheezing
- Ronchi basah
- Batuk
Dan paling sedikit satu diantar keadaan berikut :
- Produksi dan skresi saluran napas meningkat
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PNEUMONIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


RSU YARSI No.009/VII/SPO/2017 00 4/5
PONTIANAK
- Timbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan
sifat sputum
- Isolasi kuman positif pada biakan darah
- Isolasi kuman pathogen dan aspirasi trachea, sikatan/cuci bronchus
atau sputum
- Virus dapat diisolasi atau terdapat antigen virus dalam sekresi saluran
napas
- Terdapat tanda-tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatologi
4. Gambaran radiologi toraks serial pada pasien berumur ≤ I tahun
menunjukkan infiltrate baru atau progresif, konsolidasi, kavitasi atau
terjadi perubahan sifat sputum
5. Isolasi kuman positif pada biakan terdapat tanda-tanda pneumonia
pada pemeriksaan histopatologi
V. Infeksi lain pada pernapasan bawah
Pasien dinyatakan menderita Infeksi saluran pernapasan di bawah
lainnya haruslah memenuhi paling sedikit satu kriteria berikut :
- Ditemukan kuman pada hapusan atau biakan jaringan paru atau
cairan paru termasuk cairan pleura pasien
- Terdapat abses paru-paru atau empisema yang terlihat waktu
pemebdahan atau pemeriksaan histopatologi
- Terdapat rongga abses yang terlihat pada pemeriksaan radiografis

TUJUAN 1. Untuk menurunkan angka infeksi pneumonia dan meningkatkan mutu


pelayanan rumah sakit dengan menekan angka infeksi serendah mungkin
2. Menghentikan penyebaran infeksi

KEBIJAKAN 1. SK Menkes No. 270/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Manajerial


PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
2. SK Menkes No. 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
3. SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
4. SK Menkes 1165.A/Menkes/SK/X/2004 tentang KARS.
5. SK Direktur No.004/Y/RSU/AK-VII/2017 Tentang Kebijakan Surveilen
6. SE Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan
Komite PPIRS dan Tim PPIRS.
7. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
8. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

PROSEDUR A. Kebersihan Tangan


1. Petugas melakukan kebersihan tangan setiap kali kontak dengan
secret saluran napas baik dengan atau tanpa sarung tangan
2. Kebersihan tangan juga dilakukan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien yang mendapat intubasi dan trakeostomi

B. Cairan dan obat


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PNEUMONIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


RSU YARSI No.009/VII/SPO/2017 00 5/5
PONTIANAK
1. Nebulasi dan humudifikasi hanya boleh menggunakan cairan steril
yang diberikan secara aseptik. Cairan tersebut tidak boleh digunakan
pada alat yang terkontaminasi.
2. Sisa cairan dan botol yang sudah dibuka harus dibuang dalam 24
jam, beri tanggal dan identitas
3. Bila flacon multidose digunakan untuk terapi harus disimpan dalam
lemari es atau suhu kamar sesuai aturan pakai dan tidak melewati
tanggal kadaluarsa

C. Pemeliharaan Alat terapi Pernapasan yang sedang dipakai


1. - Penampung cairan harus diisi segera sebelum dipakai. Bila cairan
hendak ditambahkan maka sisa cairan harus dibuang terlebih dahulu
- Air telah mengembun dalam pipa harus dibuang dan tidak boleh
dialirkan balik ke dalam penampungan
2. - Alat nebulasi dinding dan penumpangannya harus diganti secara
rutin setiap 24 jam dengan yang cara steril atau didesinfeksi
- Alat nebulasi lain dan penampungnya harus diganti dengan yang
steril atau sudah didesinfeksi setiap 24 jam
- Alat pelembab udara ruangan yang dapat menimbulkan tetesan tidak
boleh digunakan
3. Alat penampung pelembab udara oksigen dinding yang dapat
dipakai ulang harus dibersihkan , di cuci dan dikeringkan setiap hari
4. Setiap pipa dan masker yang digunakan untuk terapi oksigen harus
diganti pada setiap pasien
5. Tubing ventilator diganti setiap minggunya
6. Bila mesin respirator digunakan untuk beberapa pasien maka pada
setiap pergantian pasien semua sirkuit alat bantu napas harus diganti
dengan yang tehnik steril atau sudah di desinfeksi.

UNIT TERKAIT Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai