Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

VISUAL MERCHANDISING

DISUSUN OLEH:

NAMA : MEI HOTMA PURBA

NIM : 7212443014

MATA KULIAH : PENATAAN BARANG DAGANG

DOSEN PENGAMPU : DANNY AJAR BASKORO

S.E.,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Justifikasi Pemilihan Buku...............................................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................4
RANGKUMAN BUKU.............................................................................................................4
2.1 Deskripsi Buku.................................................................................................................4
2.2 Isi Buku............................................................................................................................4
BAB 3.........................................................................................................................................6
HASIL ANALISIS.....................................................................................................................6
3.1 Kelemahan dan Kelebihan Buku......................................................................................6
3.2 Relevansi Buku.................................................................................................................7
BAB............................................................................................................................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
LAMPIRAN.............................................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Justifikasi Pemilihan Buku

Saya memilih buku ini berdasarkan relevansinya yang kuat dengan bidang visual
merchandising. Buku ini memberikan wawasan terperinci dan dapat diterapkan mengenai
konsep-konsep utama dalam dunia visual merchandising misalnya memberikan panduan
praktis untuk mengembangkan keterampilan dalam merancang tata letak yang menarik dan
strategis. Setelah diselidiki lebih lanjut, buku ini juga memberikan wawasan yang lebih luas
melalui studi kasus terhadap perusahaan-perusahaan maju yang berhasil meningkatkan
penjualan dengan menerapkan strategi visual merchandising.

1.2 Tujuan
a) Untuk membaca dan mengevaluasi sebuah buku yang berkaitan dengan topik
Visual Merchandising
b) Untuk mereview buku secara sistematis dan memberikan evaluasi kritis
tentang isi dan kontribusi buku tersebut terhadap pemahaman tentang Visual
Merchandising
c) Untuk mengembangkan keterampilan dalam mengevaluasi literatur terkait
dengan mata kuliah Penataan Barang Dagang
BAB 2

RANGKUMAN BUKU

2.1 Deskripsi Buku

Judul : Visual Merchandising

Penulis : Swati Bhalla, Anuraag S

Kota Terbit : West Patel Nagar, New Delhi

No. ISBN : ISBN-13: 978-0-07-015321-9

ISBN-10: 0-07-015321-3

2.2 Isi Buku

Bab yang di review adalah bab 13 ” Experiential Retail” ; (Pengalaman Ritel)

Buku ini membahas tentang beberapa subtopik diantaranya:

a) Pengalaman merek yang berpusat pada pelanggan

Pengalaman merek adalah persepsi kumulatif terhadap suatu merek berdasarkan kesan
yang dikumpulkan selama perjumpaan visual, verbal, dan pengalaman dengan merek
tersebut. Pengalaman merek mencakup berbagai hubungan intelektual, sensorik, dan
emosional. Dimensi pengalaman merk terdiri dari jumlah seluruh interaksi dengan merek,
yang disebut sebagai titik kontak. Titik kontak terdiri dari ritel produk, situs web, layanan,
iklan, dan banyak

Sedangkan pengalaman yang berpusat pada konsumen adalah pengalaman tentang


konsumen dan preferensi, minat, gaya hidup, dan dunia referensi konsumen. Pengalaman
pengguna adalah pengalaman yang dimiliki audiens suatu merek dari sudut pandang pakar
desain melalui experiental marketing. Experiential marketing adalah bidang pemasaran yang
relatif baru yang mempelajari, menganalisis, dan/atau mendefinisikan pengalaman merek
atau konsumen dalam semua perubahannya (produk, layanan, citra perusahaan, ritel, acara,
dll.
b) Desain pengalaman visual merchandising

Desain pengalaman dalam visual merchandising sangat penting untuk menarik


perhatian pelanggan, meningkatkan daya tarik produk, dan memotivasi pembelian. Beberapa
elemen yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pengalaman visual merchandising:

1. Pastikan bahwa desain visual merchandising mengikuti tema atau konsep tertentu.

2. Gunakan prinsip tata letak yang memandu pelanggan melalui toko, memastikan bahwa
produk-produk yang saling terkait ditempatkan bersama untuk meningkatkan cross-selling.

3. Pilih skema warna yang sesuai dengan merek dan produk yang dijual.

4. Gunakan pencahayaan yang sesuai untuk menyorot produk dengan baik.

5. Penggunaan Display dan Aksesori

6. Gunakan signage, poster, dan elemen visual lainnya untuk menyampaikan pesan dan
informasi kepada pelanggan.

7. Ciptakan pengalaman interaktif jika memungkinkan.

9. Desain visual merchandising harus dapat beradaptasi dengan perubahan tren dan musim.

c) Perubahan konsumen Generasi C

Konsumen generasi baru disebut sebagai Generasi C yang lebih dominan tertarik pada
kehidupan sosial yang berjejaring, menghasilkan dan berbagi konten, selalu mencari
pengalaman yang lebih mendalam ,paham teknologi, dan ramah media. Generasi ini adalah
juga disebut sebagai 'digital native'.

d) Experiential Retail dalam Skenario ritel baru

Ritel berdasarkan pengalaman menjadi semakin penting dalam skenario ritel


baru,terutama mengingat perkembangan teknologi dan perubahan preferensi konsumen.
Dalam konteks visual merchandising, pengalaman menarik sering kali mencakup integrasi
teknologi interaktif seperti layar sentuh, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR)
untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam kepada pelanggan. Misalnya, Anda
dapat mengizinkan pelanggan untuk “mencoba” produk menggunakan teknologi VR, atau
menyediakan layar sentuh interaktif yang menampilkan informasi detail tentang produk
tersebut.
BAB 3

HASIL ANALISIS

3.1 Kelemahan dan Kelebihan Buku

A. Kelebihan Buku

1. Secara kritis isi buku tersebut mencantumkan kutipan dan pendapat dari beberapa ahli
yang relevan mengenai experiential retail. Misalnya pendapat Nathan Shedroff
“experience design is actually the combination of many previous disciplines; but
never before have these disciplines been so interrelated, nor have the possibilities for
integrating them into whole solutions been so great”. Argumen pengarang didukung
dengan mencantumkan pendapat beberapa ahli lain dan Wikipedia (hal.219). Selain
itu, disetiap bagian bawah buku dicantumkan sumber yang dijadikan sebagai
pedoman.

2. Diakhir bab diberikan pelatihan berupa ringkasan dari keseluruhan gambaran


pembahasan dan beberapa soal sebagai alat penguji pemahaman pembaca. Kemudian
terdapat juga study kasus yang bisa dikaitkan dengan fenomena yang terjadi mengenai
experiential retail tersebut.

B. Kelemahan Buku

1. Buku tersebut sulit dimengerti karena hanya menggunakan Bahasa Inggris. Sehingga
pembaca sulit untuk memahami penyajian materi yang dibahas.
2. Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa, seperti kesalahan
ejaan, tanda baca, atau sintaksis yang tidak konsisten. Misalnya kesalahan tanda baca
pada kalimat “Some touch points are controllable e.g. retail, products, websites,
services,advertisement, etc.; some others are less controllable or, at times, even
uncontrollablee.g. word-of-mouth, press/blog comments, etc.”(hal.234)

3. Struktur sub-bab yang disajikan tidak dalam urutan numerik misalnya {(2.1),( 2.2),
(2.3)} , sehingga kurang memberikan gambaran tentang bagaimana topik-topik
tersebut berkaitan satu sama lain dan pembaca sulit mengikuti alur pembahasan.

3.2 Relevansi Buku

Setelah diteliti lebih dalam, buku ini berkaitan dengan dalam mata kuliah Visual
Merchandising. Dalam mata kuliah Visual Merchandising, dijelaskan bagaimana pengalaman
merek memainkan peran kunci dalam menciptakan daya tarik produk. Konsep pengalaman
merek yang berpusat pada pelanggan dan penggunaan desain pengalaman visual
merchandising memberikan dasar untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam menarik
perhatian pelanggan di toko fisik. Hal ini sejalan dengan pendapat Schimt dalam Alkilani
(2013) bahwa Experiential Retail dalah pendekatan yang melibatkan perasaan dan emosi
pelanggan dengan menciptkan pengalaman telah menggunakan produk secara fanatic.

Bab mengenai experiential retail dalam skenario ritel baru juga memberikan
gambaran bagaimana toko-toko harus beradaptasi dengan perubahan tren dan teknologi untuk
tetap relevan.Sehingga kita dapat menghubungkan konsep ini dengan praktik visual
merchandising dalam industri ritel, yang sangat dinamis dan memerlukan inovasi terus-
menerus untuk menarik konsumen.

Prinsip-prinsip desain visual merchandising yang dibahas dalam buku dapat


diterapkan secara langsung dalam konteks bisnis. Misalnya, pilihan skema warna, tata letak
produk, dan penggunaan teknologi interaktif dapat menjadi strategi penting dalam upaya
meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.
BAB

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa buku ini membahas secara
komprehensif tentang pengalaman merek yang berpusat pada pelanggan dan bagaimana
konsep ini dapat diaplikasikan dalam konteks Visual Merchandising. Dengan memahami
bahwa pengalaman merek melibatkan aspek visual, verbal, dan interaksi dengan merek,
mahasiswa mata kuliah Visual Merchandising dapat mengembangkan strategi yang lebih
holistik dalam menciptakan daya tarik produk di toko fisik. Konsep Experiential Retail juga
muncul sebagai pendekatan yang signifikan, di mana perasaan dan emosi pelanggan
ditekankan melalui penciptaan pengalaman yang mendalam dengan produk.

Selain itu, buku ini memberikan perspektif yang sangat relevan terkait perubahan
konsumen Generasi C dan adaptasi ritel terhadap tren dan teknologi baru. Hal ini
memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa untuk memahami bahwa Visual
Merchandising tidak hanya tentang estetika visual tetapi juga tentang beradaptasi dengan
perubahan dinamis dalam perilaku konsumen dan teknologi. Prinsip-prinsip desain yang
ditekankan dalam buku ini memberikan dasar bagi pemahaman dan penerapan langsung
dalam bisnis, di mana penggunaan skema warna, tata letak produk, dan teknologi interaktif
dapat menjadi kunci dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan merespons dinamika
industri ritel secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Alkilani.2013. The Impact of Experiential Marketing and Customer Satisfaction on Customer

Commitment in the World of Social Networks

Siti Nur Salmiah.2018. Pengaruh Experiential Marketing

Swati Bhalla, Anuraag S. 2009. Visual Merchandising


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai