Anda di halaman 1dari 13

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

SEKOLAH DASAR MELALUI METODE STORY COMPLETION

(Kelas 4 sekolah dasar materi globalisasi semester 2)

EMI MUVIDATUL UMMAH

858818003

SATUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PROGRAM STUDI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA MALANG

TAHUN 20202
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Sekolah Dasar Melalui Metode
Story Completion

Nama Mahasiswa : Emi Muvidatul Ummah

NIM : 858818003

Program Studi : PGSD S1

Tempat Mengajar : SDN Tarokan 1

Akitivitas yang Dilakukan : 1. Pelaksanaan Pembelajaran

2. Perbaikan Pembelajaran Siklus 1

3. Perbaikan Pembelajaran Siklus 2

Masalah yang merupakan fokus pembelajaran :

Tutor Mahasiswa

Drs. Suprapto, M.Si Emi Muvidatul Ummah

i
ABSTRAK

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama 2


siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Tarokan 1 dengan jumlah siswa
25 anak. Materi yang dipelajari yaitu tentang globalisasi pada mata pelajaran PKn.
Setelah diterapkannya metode pembelajaran story completion. Metode story completion
merupakan metode pembelajaran melanjutkan cerita. Berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil persiklus, proses pembelajaran berjalan dengan baik dan terbukti efektif baik
dalam meningkatkan keaktifan serta kreativitas siswa. Begitu pula dengan peningkatan
hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dengan dibuktikannya prosentase nilai
di atas KKM (75) pada siklus II mencapai 84%.
Kata kunci : hasil belajar, story completion, PKn

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i


ABSTRAK ........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1
C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................ 2
D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................... 2
KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................................... 2
A. Pengertian Hasil Belajar ......................................................................................... 2
B. Materi Globalisasi di SD ........................................................................................ 3
C. Metode Story Completion ...................................................................................... 4
D. Hipotesis Tindakan................................................................................................. 5
BAB III.............................................................................................................................. 5
PELAKSANAAN PENELITIAN ..................................................................................... 5
A. Subjek Penelitian.................................................................................................... 5
B. Deskripsi per Siklus ............................................................................................... 6
BAB IV ............................................................................................................................. 7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................ 7
BAB V ............................................................................................................................... 8
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 8
B. Saran – Saran.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Tujuan mata pelajaran PKn pada dasarnya adalah menjadikan warga


negara yang cerdas dan baik serta mampu mendukung keberlangsungan bangsa
dan negara (Ubaedillah, dkk. 2008: 4). Misi mata pelajaran PKn adalah
membentuk warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan
bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan
ilmunya secara bertanggungjawab terhadap kemanusiaan (Subagyo 2007: 4).
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena salah satu tujuan dari hasil belajar
adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami materi tertentu,
pada waktu pembelajaran tertentu pula, sehingga pembelajaran benar-benar
dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak
paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik.
Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pelajaran PKn di
sekolah dasar adalah pembelajaran konvensional yang membuat siswa pasif
dalam pembelajaran, akibatnya siswa kurang tertarik dan bosan dalam mengikuti
pelajaran PKn, sehingga mata pelajaran PKn diremehkan dan tidak disukai oleh
siswa. Hal itu ditunjukkan dengan hasil belajar PKn yang belum memuaskan
dan belum mampu menunjukkan sikap dan tingkah laku siswa sebagai warga
negara Indonesia yang cerdas dan baik, hasil belajar PKn siswa masih tergolong
rendah. Sebagian besar siswa kelas IV tidak dapat memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 75.
Salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dalam
pelajaran Pkn adalah menggunakan strategi belajar aktif (active learning
strategy) melalui metode story completion. Metode ini akan membantu siswa
untuk menyimak sekaligus berpikir sehingga memaksimalkan kerja otak dalam
menyusun cerita yang kreatif dan menarik sekaligus sesuai dengan kalimat
sebelumnya.
Berdasarkan dari fenomena di atas maka penulis mengambil judul:
upaya meningkatkan hasil belajar PKn siswa sekolah dasar melalui metode story
completion (kelas 4 sekolah dasar materi globalisasi semester 2).
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah metode story completion berpengaruh terhadap peningkatan


hasil belajar PKn siswa sekolah dasar kelas 4 pada materi globalisasi?

1
2. Bagaimana metode story completion dapat meningkatkan hasil belajar
PKn siswa sekolah dasar kelas 4 pada materi globalisasi?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apakah metode story completion berpengaruh


terhadap peningkatan hasil belajar PKn siswa sekolah dasar kelas 4 pada
materi globalisasi.
2. Untuk mengetahui Bagaimana metode story completion dapat
meningkatkan hasil belajar PKn siswa sekolah dasar kelas 4 pada materi
globalisasi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi siswa.
a. Siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran
b. Membantu dalam menguasai materi pelajaran dengan baik.
c. Dengan metode yang berfariasi tidak membuat, siswa bosan.
d. Membantu siswa dalam meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan model pembelajaran dalam KBM.
b. Mendapat informasi tentang kemampuan siswa.
c. Bahan pertimbangan dalam mengajar, mendorong, dan
membimbing siswa untuk mengupayakan dalam peningkatan mutu
pendidikan.
3. Bagi Sekolah.
a. Sebagai sumbangan pikiran dan untuk menambah referensi
perpustakaan berupa hasil penelitian.
b. Pengembangan penelitian lebih lanjut, yakni dapat dijadikan
sebagai acuan pertimbangan dalam menembah cakrawala berfikir.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan PTK ini, akan
diuraikan secara berturut – turut: (1) pengertian hasil belajar, (2) materi globalisasi di
SD, (3) metode story completion.

A. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Anni (2006: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang


dilakukan pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Bloom (Suprijono 2009: 6)
berpendapat bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

2
psikomotor. Domain kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan,
menguraikan dan menentukan hubungan, mengorganisasikan, dan menilai. Domain
afektif meliputi sikap menerima, memberikan respon, menilai, mengorganisasikan, dan
karakteristik. Domain psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial, dan intelektual. Sama halnya dengan pemikiran Gagne, hasil belajar
berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan
motorik, dan sikap (Suprijono 2009: 5). Sedangkan menurut Sudjana, hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya
(Sanjaya 2011).
Dari keempat pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan perubahan perilaku individu setelah melalui proses belajar.

B. Materi Globalisasi di SD

Globalisasi berasal dari kata “global” dan “sasi”. Jadi globalisasi adalah proses
masuknya sesuatu ke ruang lingkup dunia (Tim Fokus 2010: 48). Peristiwa yang terjadi
di dunia dapat kita saksikan secara langsung tanpa harus mendatanginya. Kita dapat
berkomunikasi dengan sanak saudara dan sahabat di negeri yang jauh dengan alat
telekomunikasi. Kita juga dapat menempuh perjalanan jauh hanya beberapa jam dengan
pesawat (Sarjan dan Nugroho 2008: 95). Berikut beberapa ciri yang menandakan
semakin berkembangnya globalisasi di dunia:

a. Adanya sikap saling ketergantungan antar satu negara dengan negara lain
terutama di bidang ekonomi.
b. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup.
c. Berkembangnya barang-barang elektronik seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepat.
d. Peningkatan interaksi kultural (kebudayaan) melalui perkembangan media
massa.
Keberadaan globalisasi juga pastinya membawa pengaruh, baik itu pengaruh
positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positifnya yaitu: (1) kemajuan di bidang
transportasi dan komunikasi, (2) meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatu
Negara, (3) meluasnya pasar untuk produk dalam negeri, (4) dapat memperoleh lebih
banyak modal dan teknologi yang lebih baik, dan (5) menyediakan dana tambahan
untuk pembangunan ekonomi. Sedangkan pengaruh negatifnya dari adanya globalisasi
antara lain: (1) gaya hidup bebas, narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam
kehidupan masyarakat Indonesia, (2) masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri,
dan (3) karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat menjadi konsumtif.

3
Adapun contoh pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar dapat dilihat dari: (1)
gaya hidup, (2) makanan, (3) pakaian, dan (4) komunikasi. Kebudayaan merupakan
perwujudan pikiran, perasaan, dan kehendak manusia (Tim Fokus 2010: 63). Indonesia
terkenal sebagai negara yang mempunyai berbagai macam kebudayaan daerah,
diantaranya adalah kesenian tari, pakaian, dan adat istiadat. Kebudayaan di Indonesia
sudah terkenal di dunia internasional. Hal ini terjadi karena adanya kerjasama yang
dilakukan Indonesia dengan negara lain. Keuntungan yang diperoleh dari kerja sama
tersebut banyak sekali. Adapun keuntungan yang diperoleh bagi Negara Indonesia
adalah sebagai berikut: (1) Kebudayaan Indonesia akan lebih dikenal di negara lain, (2)
Mempererat hubungan dengan negara lain, dan (3) Indonesia diakui sebagai negara
yang memiliki kesenian dan kebudayaan tinggi (Bestari dan Sumiati 2008: 88).

Sebagai warga Negara Indonesia kita tidak dapat menutup diri dari modernisasi
dan globalisasi. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri agar dapat mengambil
manfaat dari globalisasi dan menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak jati diri
dan identitas bangsa. Ada beberapa sikap yang harus dimiliki kita sebagai warga Negara
Indonesia yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, antara lain sebagai
berikut:
a. Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Ikut berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi
perubahan
c. Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era globalisasi.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.
e. Mencintai kebudayaan bangsa sendiri daripada kebudayaan asing.
f. Melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan menguasai
kebudayaan tersebut, baik seni maupun adat istiadatnya.
g. Memilih informasi dan hiburan dengan selektif agar menjaga dari
pengaruh negatif.
h. Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan
dengan nilai dan norma yang berlaku (Bestari dan Sumiati 2008: 92).
C. Metode Story Completion

Metode story completion merupakan metode yang digunakan oleh guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn dengan cara menyelesaikan
sebagian cerita dan kemudian digantikan oleh siswa lainnya. Di sisi lain, Tarigan dkk,
(1998: 161) mengemukakan metode story completion dengan istilah melanjutkan cerita,
yakni dua, tiga, atau empat orang siswa bersama-sama menyusun cerita secara spontan,
guru atau siswa mengawali cerita dan cerita itu dilanjutkan oleh siswa kedua, ketiga dan
dikahiri oleh siswa berikutnya. Pada bagian akhir dilakukan kegiatan memeriksa
jalannya cerita apakah sudah sistematis, logis, atau padu. Dalam hal ini, siswa dituntut

4
kompak dan padu satu dengan yang lain untuk dapat menyimak dengan baik, berpikir
cepat, kritis, dan kreatif dalam menyelesaikan cerita temannya.

Keunggulan metode ini, yakni melalui diskusi dengan teman kelompok, siswa
dapat secara runtut mengetahui alur cerita dari awal hingga akhir jalannya cerita. Ada
yang memulai, ada yang melanjutkan, dan ada yang bertugas untuk menyelesaikan
cerita. Jadi, kegiatan bercerita tersebut dilakukan secara kolaboratif. Melalui teknik ini
pula siswa menjadi fokus menyimak cerita dari temannya karena akan melanjutkan
cerita tersebut. Jadi, mau tidak mau semua siswa harus terfokus dalam menyimak cerita
temannya agar dapat melanjutkan cerita tersebut pada saat ditunjuk oleh guru. Di
samping itu, dengan metode story completion, siswa tidak bosan untuk belajar karena
ada unsur bermain dan ada tuntutan untuk berpikir kreatif menuangkan kreasinya pada
saat melanjutkan cerita sehingga setiap siswa memiliki ciri khas masing-masing pada
saat bercerita.
Dari keunggulan yang dijelaskan di atas, maka permasalahan yang ada, yakni
kesulitan siswa dalam memahami materi, mengurutkan cerita, ketidakfokusan siswa
dalam belajar yang membuat cerita tidak sistematis, dan kebosanan siswa dalam belajar
dapat diatasi. Semua permasalahan itu dapat diatasi melalui diskusi antar siswa
sehingga siswa dapat memahami urutan cerita, tanggung jawab melanjutkan cerita yang
dapat menantang siswa untuk terfokus, bercerita bergiliran melanjutkan untuk
menghilangkan kebosanan karena ada unsur bermain. Dengan demikian, siswa menjadi
lebih paham materi yang sedang dipelajari dan hasil belajar siswa akan dapat
ditingkatkan.

D. Hipotesis Tindakan

Jika model metode pembelajaran story completion diterapkan pada materi


globalisasi pelajaran PKn, maka pemahaman dan hasil belajar peserta didik kelas 4
semester II akan meningkat.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada mata pelajaran PKn adalah siswa kelas IV SDN Tarokan 1,
Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2019/2020 Spesifikasi sebagai
subyek penelitian kelas IV. Dengan jumlah siswa 25 anak yang terdiri dari 17 siswa
perempuan dan 8 siswa laki-laki.

5
B. Deskripsi per Siklus

1. SIKLUS I
1) Tahap Perencanaan (Planning)
Setiap kegiatan membutuhkan perencanaan, begitu juga dalam penelitian ini
dilakukan beberapa perencanaan yaitu :
1) Menetapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP;
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Kurikulum KTSP dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai dengan
materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan cooperative learning
3) Menentukan metode pembelajaran yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
yaitu story completion;
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses
pembelajaran;
5) Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pkn khususnya
tentang materi globalisasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik;
6) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok, lembar
jawaban, dan lembar kuis terkait materi globalisasi;
7) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung;
8) Menyiapkan kamera untuk dokumentasi;
9) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan
Fokus pembelajaran pada siklus I adalah pada materi pelajaran PKn tentang
globalisasi yang akan dilaksanakan dalam 2 (dua) jam pelajaran (1 x pertemuan).
 Kegiatan Awal;
a) Menyajikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan kali ini.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan
contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar.
 Kegiatan Inti;
a) Pembagian kelompok.
b) Melaksanakan kegiatan kelompok.
c) Mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan oleh pendidik.
d) Memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap
kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih
terdapat kesalahan-kesalahan.
e) Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual.
f) Pemeriksaan hasil tes dan penghargaan kelompok.

6
3) Refleksi
Peneliti melakukan analisis data dengan melakukan kategorisasi dan
penyimpulan data yang telah terkumpul dalam tahapan pengamatan. Melakukan
evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari implementasi tindakan sebagai bahan
dan pertimbangan untuk melakukan siklus selanjutnya. Data hasil observasi dan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris selanjutnya dilakukan analisis
data sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui
perkembangan yang diperoleh dari penerapan metode story completion. Yang nantinya
akan direfleksikan dan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada
siklus II.

2. SIKLUS II
Langkah-langkah pada siklus II sama dengan langkah-langkah pada siklus I baik
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, maupun refleksi. Hanya saja terdapat
perbedaan dalam siklus II, yaitu perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran prasiklus mata pelajatan PKn materi globalisasi kelas IV SDN
Tarokan 1, hasilnya belum memuaskan, siswa yang mendapat nilai di atas 75 sebanyak
13 siswa sedangkan nilai kurang dari 75 sebanyak 12 siswa.
Perbaikan pembelajaran siklus I dengan subjek siswa kelas IV SDN Tarokan 1.
Pembelajaran dilaksanakan sesuai RPP. Pada akhir pembelajaran didakan penilaian
untuk mengetahui tingkat keberhasilan terdapat 21 siswa mencapai nilai diatas 75 dan 4
siswa mendapat nilai kurang dari 75. Hasil penilaian siklus I diperoleh setelah
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I selesai.
Pada pembelajaran perbaikan siklus I dengan menggunakan lembar observasi
diperoleh data bahwa: (1) Penjelasan materi sangat cepat sehingga kurang dimengerti
siswa, (2) Siswa kurang terampil dalam menerapkan Metode Story Completion,
(3) Guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa.
Dari hasil pengamatan, guru mengadakan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran. Perbaikan
pembelajarn tahap berikutnya yang menjadi fokus perbaikan adalah sebagai berikut:
(1) Memberikan materi yang jelas dan lengkap sehingga siswa mudah memahami,
(2) Memotivasi siswa agar lebih terampil dalam menerapkan metode story completion,
(3) Memberikan bimbingan pada siswa yang membutuhkan.
Pada perbaikan pembelajaran siklus II skenario pembelajaran berlangsung
dengan baik dan dilaksanakan sesuai rencana. Pada akhir pembelajaran diadakan
penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan, terdapat 23 siswa mencapai nilai
diatas 75 dan 2 siswa mendapat nilai kurang dari 75.

7
Pada pembelajaran perbaikan siklus II dengan menggunakan lembar observasi.
Dalam proses ini diperoleh data bahwa: (1) Penyampaian materi disampaikan dengan
baik sehingga siswa memahami materi, (2) Siswa sudah berani bertanya pada guru jika
mengalami kesulitan, (3) siswa terampil dalam menerapkan story completion.
Pada tahap siklus 2, guru sudah mulai bisa membangun kegiatan apersepsi yang
bisa memotivasi siswa untuk belajar, selain itu siswa lebih mudah memahami materi
yang disampaikan oleh guru. Siswa sudah mulai menunjukkan sikap yang realistis yaitu
aktif bertanya tentang materi yang belum dipahami dan fokus menyimak dan
meneruskan cerita sesuai penerapan metode story completion mengenai materi
globalisasi, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan, tidak membosankan
dan siswa lebih mudah menyerap informasi (materi) dari pembelajaran yang
disampaikan.
Perolehan rentang nilai 90 – 100 terus meningkat tiap siklusnya, rentang nilai 80
– 89 mengalami peningkatan 4% dari siklus I ke siklus II, sedangkan rentang nilai 70–
79 menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu 18% dari siklus I ke siklus II.
Bahkan pada siklus II prosentase rentang nilai 90 – 100 menduduki peringkat tertinggi
dibanding dengan rentang nilai yang lain.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Pelaksanaan Metode story completion ini menekankan pada pembelajaran


kelompok yang melatih konsentrasi menyimak peserta didik, kreativitas dan kerja sama
agar dapat tercapainya prestasi belajar sesuai kehendak. Pembelajaran kelompok yang
dilakukan oleh siswa ini bertujuan membantu siswa yang belum paham tentang materi
yang diajarkan. Siswa diarahkan untuk berpikir kreatif dalam pembelajaran. Setelah
melakukan belajar secara kelompok, peserta didik diberi evaluasi secara individual
maupun kelompok untuk mengetahui berhasil tidaknya metode yang diberikan yang
bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dilihat mulai pra siklus hingga siklus I sampai II, terdapat peningkatan nilai
yang diperoleh oleh siswa untuk tes individu yang awalnya masih rendah. Dan juga dari
angket yang dibagikan kepada siswa, siswa diarahkan untuk menilai diri sendiri melalui
pernyataan-pernyataan yang telah dibuat guru. Menunjukkan adanya perubahan dalam
indikator prestasi belajar peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa metode story
completion yang digunakan guru dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran PKn.

8
B. Saran – Saran

Berdasarkan simpulan, implikasi, dan keterbatasan penelitian yang sudah


dipaparkan, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Perlu diterapkan metode story completion untuk pembelajaran kooperatif atau
student based learning secara individu dalam proses pembelajaran mata
pelajaran PKn karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu
supaya dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran tentang
globalisasi karena hal tersebut adalah hal penting sehubungan dengan
kebudayaan bangsa Indonesia dan sikap menjadi warga negara yang baik.
2. Apabila guru menerapkan metode konvensional dalam proses pembelajaran,
guru harus bisa menghidupkan kelas dan lebih bisa mengajak siswanya lebih
aktif dalam mengikuti pelajaran, misalnya dengan memanfaatkan teknologi yang
ada.

DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri. 2006. Teori Pembejaran. Semarang: MKU UNNES.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Bestari, Prayoga dan Ati Sumiati. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi Warga
Negara yang Baik Untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi, Ressi Kartika. dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan 4 Untuk SD dan MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, aade. 2011. Pengertian, Definisi Hasil Belajar Siswa. Diunduh dari
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html.
[diakses pada 12/07/2011].
Sarjan dan Agung Nugroho. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Bangga Menjadi Insan
Pancasila 4 Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Subagyo. dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT MKU UNNES.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Tarigan, H. G. 1983. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tim Fokus. 2010. Fokus Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas IV Semester 2.
Solo: CV. Sindunata
Ubaedillah, A. dkk. 2008. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai