Anda di halaman 1dari 25

JOURNAL READING

Clinical Significance of
D-dimer Levels during
Acute Period in
Ischemic Stroke
Putu Elsa Artia Prawesti (2348011039)
Pembimbing: dr. Luh Putu Lina Kamelia, Sp.S., FINA
PROFIL JURNAL
Judul : Clinical Significance of D-dimer Levels during Acute
Period in Ischemic Stroke
Author : Ki-Woong Nam, Hyung-Min Kwon, dan Yong-Seok Lee
Volume : Volume 21
Issue : Issue 55
Published : 2023
Journal : Thrombosis Journal
DOI : https://doi.org/10.1186/s12959-023-00496-1
01
PENDAHULUAN
PEMERIKSAAN D-DIMER

01 02
D-dimer adalah produk Diproduksi oleh fibrinolisis sekunder
sampingan dari degradasi setelah pembentukan trombus 
fibrin yang berikatan silang peningkatan: pembentukan trombus yang
oleh plasmin sedang berlangsung atau potensial

03 04
Digunakan dalam Alat diagnostik untuk berbagai
diagnosis klinis berbagai penyakit kardiovaskular,
penyakit tromboemboli serebrovaskular, dan aorta, tetapi
 paling representatif: belum mendapatkan konsensus
DVT dan emboli paru sebanyak tromboemboli vena.
D-DIMER PADA STROKE ISKEMIK

D-dimer sebagai indikator stroke iskemik Penanda diagnostik Embolic Stroke of


01 03
Undetermined Source (ESUS)
Kadarnya berkaitan dengan ukuran atau
tingkat keparahan lesi stroke dan Keganasan tersembunyi sebagai salah
prognosis jangka pendek dan jangka satu etiologi utama stroke kriptogenik,
panjang terutama ESUS dengan frekuensi 6,5%
 D-dimer sebagai prediktor Early
D-dimer menunjukkan mekanisme Neurological Deterioration (END),
02 etiologi stroke kekambuhan, dan kematian

• Kadar D-dimer lebih tinggi pada stroke


kardiogenik yang membentuk gumpalan kaya
fibrin
• Peningkatan D-dimer relatif tidak signifikan
pada stroke yang disebabkan oleh arteri
besar yang membentuk trombus kaya
trombosit atau oklusi pembuluh darah kecil
berdasarkan lipohyalinosis
LATAR BELAKANG PENELITIAN
• Sebagian besar penelitian tentang kadar D-dimer pada pasien stroke iskemik
hanya berfokus saat awal  namun D-dimer dapat meningkat segera setelah
stroke iskemik akut dan kemudian secara bertahap menurun  perubahan kadar
tergantung mekanisme stroke.
• Komplikasi yang terjadi selama fase akut, komorbiditas, pengobatan, dan
respons terhadap pengobatan juga dapat mempengaruhi tingkat D-dimer dalam
tindak lanjut.

! • Penelitian ini mengevaluasi hubungan antara kadar D-dimer awal yang


meningkat dan END pada pasien stroke iskemik akut.
• Selanjutnya mengukur D-dimer tindak lanjut (dalam 7 hari) 
mengidentifikasi signifikansi klinis dari perubahan kadar D-dimer.
• Untuk menentukan mekanisme dimana kadar D-dimer awal dan tindak
lanjut mempengaruhi prognosis pasien dengan stroke iskemik akut 
tingkat D-dimer dianalisis menurut keparahan stroke, mekanisme, dan
komplikasi.
02
METODE
POPULASI PENELITIAN
Secara keseluruhan, 246 pasien diikutsertakan dalam analisis akhir.

Pasien dengan stroke Kriteria eksklusi


iskemik akut yang 1. Usia <20 tahun (n=5)
Mengukur kembali kadar 2. Kedatangan lebih
memiliki hasil D-
D-dimer tindak lanjut dari 24 jam setelah
dimer awal yang
setelah 7 hari pada timbulnya gejala
positif (>0,55 mg/L)
semua pasien stroke (n=25)
antara Maret 2021
iskemik akut yang 3. Menerima terapi
dan November 2022
memiliki kadar D-dimer trombolitik
(n=308)
awal melebihi kisaran terapeutik (n=32)
normal
PENILAIAN DEMOGRAFIS, KLINIS, DAN LABORATORIUM

Faktor Demografis dan Klinis Dasar Mekanisme Stroke


01 03
Berdasarkan klasifikasi Trial of Org 10,172
Usia, jenis kelamin, onset hingga waktu
in Acute Stroke Treatment (TOAST)
kunjungan, hipertensi, diabetes,
dislipidemia, penyakit jantung iskemik,
fibrilasi atrium, merokok saat ini, riwayat
Variabel utama: END
stroke, tingkat keparahan awal dan 04
mekanisme stroke, serta penggunaan
Early Neurological Deterioration (END)
antikoagulan
didefinisikan sebagai peningkatan ≥2
dalam skor NIHSS total, atau ≥1 dalam
Tingkat Keparahan Stroke skor NIHSS motor dalam 7 hari pertama
02 setelah masuk.
National Institutes of Health Stroke Scale
(NIHSS) setiap hari dari masuk hingga
pulang oleh ahli neurologi yang tidak
terlibat dalam penelitian ini
PENILAIAN DEMOGRAFIS, KLINIS, DAN LABORATORIUM

Kondisi Medis yang Menyebabkan


Laboratorium
05 Peningkatan Kadar D-dimer 05
Kanker aktif • 24 jam pertama setelah masuk  profil
 Didefinisikan sebagai diagnosis glukosa, profil lipid, jumlah sel darah
baru, kekambuhan, atau putih (WBC), high sensitivity C-reactive
perkembangan kanker, atau protein (hs-CRP), dan kadar D-dimer.
pengobatan untuk kanker dalam • Kadar D-dimer diukur menggunakan uji
6 bulan sebelum pendaftaran. imunologi (Sysmex® CS-5100, Siemens
Venous Thromboembolism (VTE) Healthcare GmbH, Erlangen, Germany).
 Didefinisikan sebagai trombosis • Semua peserta dalam penelitian ini
vena dalam dan emboli paru yang memiliki tingkat D-dimer awal yang
dikonfirmasi melalui tes selama melebihi 0.55 mg/L, dan uji D-dimer
perawatan di rumah sakit. tindak lanjut dilakukan pada hari ke-7
setelah masuk.
03
HASIL
04
DISKUSI
Kadar D-dimer awal dan tindak
Prevalensi END 23.6%
01 lanjut dikaitkan dengan END pada
pasien dengan stroke iskemik akut
02
Mungkin terjadi karena banyak
D-dimer awal positif  Mengukur pasien dengan stroke oklusi
kadar D-dimer tindak lanjut dalam pembuluh darah kecil dengan kadar
waktu 7 hari dapat membantu D-dimer awal yang relatif rendah
mengidentifikasi pasien stroke iskemik tidak diikutsertakan
akut yang memerlukan pemantauan
ketat untuk END serta mereka yang
memerlukan evaluasi untuk kanker
yang mendasari atau VTE
Kadar D-dimer tindak lanjut
Hubungan antara kadar D-dimer
04 menunjukkan korelasi
03 awal dan END
yang jelas dengan END
• Kadar D-dimer yang tinggi
menunjukkan aktivasi yang • Kadar D-dimer tindak lanjut dapat
berlebihan dari sistem koagulasi digunakan sebagai indikator etiologi
dan fibrinolitik stroke atau kondisi patologis yang
• Kadar D-dimer yang tinggi dapat mendasari yang cenderung
mengindikasikan stroke yang menyebabkan END.
besar dan parah • Kanker yang mendasari dan VTE
• D-dimer dapat mengaktifkan sering terjadi pada pasien stroke dan
kaskade inflamasi sulit dideteksi karena kebanyakan
tidak menunjukkan gejala; tetapi,
mereka memiliki dampak jangka
panjang yang signifikan dalam
prognosis pasien.
KETERBATASAN PENELITIAN

Studi cross-sectional Hasil yang terkait dengan


retrospektif VTE harus ditafsirkan
dengan hati-hati
Bias seleksi harus
dipertimbangkan
KETERBATASAN PENELITIAN

Perlu dicatat bahwa Definisi END yang relatif


kondisi medis lain yang sensitif dan sering
dapat berkontribusi pada digunakan dalam
peningkatan D-dimer penelitian sebelumnya
juga harus
dipertimbangkan
05
PENUTUP
KESIMPULAN
Kadar D-dimer awal dan tindak lanjut berkaitan erat
dengan perjalanan klinis stroke iskemik akut. D-dimer
adalah parameter yang banyak digunakan untuk pasien
stroke iskmik akut di bidang klinis, karena tahan terhadap
lingkungan ex vivo, relatif stabil, dan murah. Oleh karena
itu, dengan mengukur kadar D-dimer awal sebagai tes
skrining pada pasien stroke iskemik akut dan mengukur
kadar D-dimer tindak lanjut pada pasien berisiko tinggi
yang memiliki kadar tinggi, dimungkinkan untuk
memprediksi risiko prognosis dan komplikasi awal. Tentu
saja, temuan pada penelitian ini harus divalidasi oleh
penelitian prospektif di masa depan.
TERIMA KASIH
- ATAS PERHATIANNYA -

Anda mungkin juga menyukai