N KABUPATEN BEKASI
TEKNIS
BAGIAN D
TANGGAPAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA
D.1. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG
Keanekaragaman hayati merupakan isu yang sangat penting di tingkat domestik maupun
global karena menyangkut kelestarian makhluk hidup dan kehidupan manusia. Secara
nasional, negara telah memposisikan keanekaragaman hayati menjadi bagian dari
sumberdaya penting bagi keberlanjutan pembangunan Nasional. Komitmen tersebut
diperlukan karena berbagai sektor pembangunan secara langsung maupun tidak langsung
tergantung pada keanekaragaman ekosistem, keragaman jenis, genetik dan fungsi-fungsi
lingkungan yang diperanakkannya. Pelestarian keanekaragaman hayati sangat penting
artinya bagi pembangunan sektor pertanian, kesehatan, industri, rekreasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan. Nilai dan manfaat keanekaragaman hayati yang
bersifat tidak nyata (intangible) bahkan tidak ternilai oleh perhitungan ekonomi, namun
jelas memberikan kontribusi sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia. Manfaat
keanekaragaman hayati dalam menjaga tata air, mencegah berbagai jenis bencana alam,
mendaur ulang bahan pencemar dan mempertahankan kondisi iklim merupakan bukti
nyata besarnya peranan keanekaragaman hayati bagi manusia di muka Bumi.
lahan pertanian, hal ini terutama berkaitan dengan adanya pemanfaatan sumber daya
hayati yang berlebih tanpa mengindahkan kaidah konservasi (Vane-Wright, 1999).
Keberhasilan upaya konservasi keragaman hayati, sangat didukung oleh kebijakan politik
lokal, baik pemahaman, kemauan maupun praktik. Para penentu kebijakan publik perlu
memahami bahwa dalam konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
keberhasilan ekonomi harus didukung oleh keberlanjutan sumber daya hayati yang
dimiliki suatu wilayah. Data keragaman hayati dan pemanfaatannya sebagai komponen
dasar upaya konservasi keragaman hayati di Kabupaten Bekasi masih sangat minim.
Sehingga perlu dilakukan penyusunan data dan Informasi tentang keragaman hayati lokal
suatu wilayah dalam mendukung upaya pelestarian keragaman hayati secara global
(Norton,1998). Informasi tersebut meliputi jenis, jumlah, lokasi, dan manfaat bagi
manusia baik langsung maupun tidak langsung serta nilai ekonomis sumberdaya hayati
yang ada.
Besarnya peranan keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia, serta bagi
pembangunan memberikan alasan kuat mengapa konservasi keanekaragaman hayati
harus diupayakan oleh berbagai pihak di tingkat pusat maupun daerah, termasuk oleh
Pemerintah Kabupaten Bekasi. Konservasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Bekasi
Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 29 Tahun 2009 tentang Pedoman
Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Bekasi perlu
menyusun perencanaan konservasi keanekaragaman hayati dengan menggunakan
informasi mengenai kondisi dan potensi keanekaragaman hayati yang disusun dalam
bentuk profil keanekaragaman hayati daerah. Profil keanekaragaman hayati daerah
merupakan gambaran keanekaragaman hayati yang terdapat atau dimiliki oleh daerah.
Profil keanekaragaman hayati daerah memiliki manfaat dan nilai penting bagi daerah
sebagai data dasar mengenai keanekaragaman hayati daerah; kekuatan tawar pada saat
komponen keanekaragaman hayati akan diakses dan pendukung pengambilan keputusan,
perumusan kebijakan, penyusunan strategi, dan rancang tindak pengelolaan
keanekaragaman hayati daerah.
Sasaran dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen profil/data keanekaragaman hayati
daerah Kabupaten Bekasi yang meliputi jenis informasi persebaran ekologi dan geografi,
kondisi ekosistem berdasarkan/mengikuti waktu atau musim, kondisi umum tiap tipe
ekosistem meliputi keunikan, species dominan, spesies penting
(langka/endemik/dilindungi), potensi pengembangan ekosistem serta upaya-upaya
pemangku kepentingan didaerah dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman
hayati.
Konsultan menilai dasar hukum sudah cukup jelas dan dapat dipahami
b. Tenaga Ahli Biologi yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu) orang dengan persyaratan
yaitu Sarjana Biologi, dengan pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman
kerja minimal 3 (tiga) tahun.
c. Tenaga Ahli Pertanian yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu) orang dengan
persyaratan yaitu Sarjana Pertanian, dengan pendidikan minimal S1 dan memiliki
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
d. Tenaga Ahli Perikanan yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu) orang dengan
persyaratan yaitu Sarjana Perikanan, dengan pendidikan minimal S1 dan memiliki
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
e. Tenaga Ahli Kehutanan yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu) orang dengan
persyaratan yaitu Sarjana Kehutanan, dengan pendidikan minimal S1 dan
memiliki pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
f. Tenaga Ahli Lingkungan yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu) orang dengan
persyaratan yaitu Sarjana lingkungan, dengan pendidikan minimal S1 dan
memiliki pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
g. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu)
orang dengan persyaratan yaitu Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan
pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.
2. Tenaga Pendukung
a. Asisten Peneliti / Tenaga Ahli yang dibutuhkan sebanyak 1 (Satu) orang dengan
persyaratan yaitu Sarjana Biologi / Kelautan / Kehutanan / Perencanaan Wilayah
dan Kota lulusan Minimal Strata 1 (S1) memiliki pengalaman kerja minimal 3
(tiga) tahun.
b. Surveyor dibutuhkan sebanyak 3 (tiga) orang dengan lulusan Minimal Diploma
SMK/D1/D2 Semua Jurusan dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) Tahun.
c. Operator Komputer 1 (satu) orang dengan lulusan Minimal Diploma 3 (D3)
Semua jurusan dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun.
d. Administrasi 1 (satu) orang dengan lulusan Minimal Diploma 3 (D3) Semua
jurusan dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun.