Anda di halaman 1dari 10

KASUS PEMBUNUHAN BAYI

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Hukum Indonesia)

Oleh Kelompok B :

1. Intira Putri Hartati (502022204)


2. Shalsabilla Trinisa (502022224)
3. Muhammad Khadafi (502022227)
4. Jazzica Masitoh (502022229)
5. Refie Ruliansyah (502022234)
6. Flora Yuza (502022249)

Program Studi S1 Ilmu Hukum


Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
2022
Pengadilan Negeri Singaraja yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : Ni Putu Rika Silvia alias Rika
Umur : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tinggal : Banjar Dinas Munduk Tengah, Desa Tista, Kecamatan
Busungbiu, kabupaten Buleleng
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum
didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
- Bahwa terdakwa, pada hari Selasa tanggal 1 Juni 2021 sekira jam 16.30
wita atau pada suatu waktu tertentu pada bulan Juni tahun 2021, bertempat
di Banjar Dinas Munduk Tengah, Desa Tista, Kecamatan Busungbiu,
Kabupaten Buleleng, atau pada suatu tempat lain yang setidaktidaknya
masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Singaraja,
seorang lbu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya.

- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimna pada awal dakwaan terdakwa
yang sedang dalam keadaan hamil saat tidur dikamarnya merasakan
kontraksi pada perutnya, kemudian terdakwa kekamar mandi lalu
membuka celana dan celana dalamnya sampai dilutut kemudian terdakwa
buang air dan setelah selesai terdakwa kembali memakai celananya,
kemudian terdakwa duduk dilantai kamar mandi sekitar 10 menit terdakwa
kembali merasakan mules dan kontraksi pada perutnya, selanjutnya
terdakwa membuka celananya kembali dengan posisi jongkok kemudian
terdakwa buang air kecil dan pada saat terdakwa membersihkan
kemaluannya merasakan ada sesuatu dikemaluanya kemudian terdakwa
mengejan beberapa kali kemudian keluar kepala bayi dari kemaluan
terdakwa dan terdakwa langsung menarik kepala bayi yang keluar dari
kemaluannya dengan menggunakan kedua tanganya kemudian setelah bayi
keluar dengan posisi tengkurep di atas lantai kamar mandi dengan kondisi
ari-ari belum keluar, kemudian terdakwa kembali mengeden lalu manarik
ari ari dengan kedua tangan sampai ari ari tersebut keluar berada di lantai
kamar mandi, setelah bayi dan ari ari keluar terdakwa memakai pembalut
dan memakai celana dalam dan celana lalu mengambil pisau yang pada
saat itu ada di kamar mandi kemudian terdakwa memotong ari ari yang
masih terhubung dengan bayi menggunakan pisau dan menaruh kembali
pisau tersebut, setelah itu terdakwa menyiram punggung bayi dengan air
dengan maksud membersihkan bayi tersebut lalu terdakwa mengangkat
bayi tersebut dengan menggunakan kedua tangannya dan membalikkan
bayi tersebut ditaruh di pangkuan terdakwa dengan posisi terdakwa duduk
di lantai , kemudian terdakwa menyiram kembali bayi tersebut dengan
tujuan membersihkannya dan menaruhnya di lantai kamar mandi dengan
posisi tengkurep dan kepala menghadap ke samping, setelah itu terdakwa
keluar dari kamar mandi menuju Gudang dan mengambil celana pendek
berwarna merah serta tas belanja berwarna hijau setelah itu terdakwa
kembali ke kamar mandi lalu mengambil ari ari dan membungkusnya
menggunakan celana pendek berwarna merah, kemudian terdakwa
memasukkan ari ari yang sudah terbungkus dengan celana pendek ke
dalam tas belanja berwarna hijau lalu mengangkat bayi tersebut dengan
mengguankan kedua tangan dan di masukkan ke dalam tas belanja
berwarna hijau yang di dalamnya sudah terdapat ari ari yang terbungkus
celana pendek kemudian terdakwa mengikat tas belanja warna hijau
tersebut sebanyak 1( satu ) kali selanjutnya terdakwa keluar dari kamar
mandi menuju Gudang dengan membawa tas belanja berwarna hijau yang
di dalam berisi bayi dan ari ari , lalu mengambil kantong plastic berwarna
hitam dan memasukkan tas belanja warna hijau yang berisi bayi dan juga
ari ari ke dalam kantong plastik berwarna hitam lalu mengikat kantong
plastik berwarna hitam dan menaruhnya di dalam lemari yang ada di
gudang kemudian terdakwa kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

- Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2021 sekira pukul 21.00
wita terdakwa mengambil kantong plastic warna hitam yang berisi tas
berlanja warna hijau yang berisi bayi dan ari-ari kemudian membuangnya
di gang depan rumah terdakwa, yang pada keesokan harinya pada hari
Kamis tanggal 3 Juni 2021 sekitar pukul 06.00 wita bayi tersebut
ditemukan oleh saksi KADEK SELY RISKIANI pada saat hendak pergi
berbelanja, dengan kondisi bayi tersebut dalam keadaan sudah tidak
bernyawa,membusuk dan tanpa kedua tangan.

- Bahwa selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa


sebagaimana hasil Visum Et Repertum Nomor 042/VER/027/VI/2021
tanggal 4 Juni 2021 yang ditandatanganl oleh dr. Klarisa SP.FM dokter
pada RSUD Kab. Buleleng dengan hasil pemeriksaan sebagal berikut:
Pada pemeriksaan klien perempuan berusia dua puluh dua tahun ini
ditemukan keluarnya air susu dari payudara, pemesaran Rahim, robekan
robekan pada liang senggama dan selaput dara, keluarnya cairan merah
bening dari mulut Rahim, adanya perubahan bentuk dari mulut Rahim,
serta lapisan dalam rahin tampak sisa jaringan. Tanda dan gejala tersebut
sesuai dengan gambaran perempuan yang telah melahirkan bayi dengan
rentang waktu sekitar satu hingga tujuh hari.
- Bahwa terdakwa yang karena takut ketahuan melahirkan seorang anak
pada saat melahirkan dengan sengaja telah melahirkan seorang diri tanpa
meminta bantuan tenaga medis sehingga pada saat persalinan tidak
mendapatkan pertolongan secara maksimal sehingga bayi meninggal dunia
sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum
Nomor:042/029/VI/RSUD/2021 tanggal 7 Juni 2021 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dokter pemeriksa dr Klarisa, SP.FM dan diketahui
direktur RSUD Kabupeten Buleleng dr.I Putu Arya Nugraha, Sp.PD
dengan hasll pemeriksaan sebagai berikut:
1. Pada pemeriksaan mayat bayi laki-laki, berusia empat puluh hingga lima
puluh dua minggu dalam kandungan, lebih bulan, belum bernafas dan
sudah dalam kondisi membusuk ini ditemukan patah pada kedua tulang
selangka dan tulang iga kanan akibat kekerasan tumpul seta tidak
ditemukanya tulang-tulang kedua anggota gerak atas. Selanjutnya
ditemukan luka-luka terbuka tepi rata pada area persambungan anggota
gerak atas dengan dada , punggung, paha kanan, dan kedua tungkai bawah
akibat kekerasan tajam.
2. Pada hasil pemeriksaan jaringan secara mikroskopis tidak ditemukan
adanya sel-sel radang pada area sekitar luka yang menandakan luka terjadi
pada saat bayi mati.
3. Sebab mati tidak dapat ditentukan karena kondisi mayat yang telah
mengalami pembusukan.

Perbuatan terdakwa terdakwa Ni Putu Rika Silvia Alias Rika, sebagaimana


diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 181 KUHP; atau Perbuatan terdakwa NI
PUTU RIKA SILVIA alias RIKA, sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 341 KUHP.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. I Gede Wijana dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
Bahwa saksi sebagai Babinkamtibmas pada Desa Tista;
- Bahwa ditemukan orok bayi pada hari Kamis tanggal 3 Juni 2021 sekira
pukul 06.00 wita bertempat di sebuah jalan (gang) depan rumah saksi yang
beralamat di Bjr Dns Munduk tengah, Desa Tista, kec. Busungiu Kab.
Buleleng;
- Bahwa yang menemukan pertama mayat bayi tersebut adalah SELY
RISKIANI yang saat itu hendak keluar membeli lauk dan menemukan
mayat bayi tersebut dijalan atau gang depan rumah saksi kemudian
permasalahan tersebut dilaporkan kepada saksi yang merupakan
Bhabinkmtibmas desa Tista.;
- Bahwa pada saat saksi tiba dilokasi kejadian, saksi melihat Mayat Orok
Bayi dalam keadaan tergeletak disebuah jalan dimana setengah dari tubuh
bayi tersebut masuk kedalam tas dan kepala mayat bayi tersebut keluar
dari tas tersebut dan saksi juga melihat mayat bayi tersebut sudah
membusuk dan tanpa kedua tangan namun saksi tidak mengetahui kenapa
sampai kondisi mayat bayi tersebut tanpa kedua tangan.
- Bahwa setelah saksi sampai di lokasi kejadian saksi hanya mengamankan
lokasi kejadian dan menunggu pihak medis;
- Bahwa yang saksi temukan dilokasi kejadian yaitu tas kresek warna hitam,
celana pendek berlumuran darah dan kantong belanja warna hijau yang
didalamnya berisi mayat bayi;
- Bahwa setelah pemeriksaan tim medis kemudian mayat bayi tersebut
dibawa ke Lab Forensik Rumah Sakit Umum;
- Bahwa saksi tidak mengecek keadaan bayi tersebut namun setelah ada
pemeriksaan saksi mengetahui bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki;
- Bahwa setelah di konfirmasi ternyata bayi tersebut adalah bayi terdakwa;
- Bahwa saksi tidak mengetahui usia bayi tersebut;
- Bahwa saksi melaporkan kejadian tersebut ke polsek Busungbiu;
- Bahwa benar gambar lokasi TKP yang ditunjukkan dalam persidangan;
- Bahwa pada saat saksi berada dilokasi tersebut cuaca dalam keadaan
terang;
- Bahwa benar barang bukti yang diajukan ke persidangan.
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan saksi
benar seluruhnya

2. Kadek Sely Riskiani dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
- Bahwa saksi menemukan orok bayi yang terjadi pada hari Kamis tanggal 3
Juni 2021 sekira pukul 06.00 wita bertempat di jalan (gang) depan rumah
saksi yang beralamat di Bjr Dns Munduk tengah, Desa Tista, kec. Busung
biu, Kab. Buleleng;
- Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 3 Juni 2021 sekira pukul 06.00
wita saksi hendak keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor untuk
membeli lauk kemudian saksi keluar dan sesampai dijalan depan rumah
saksi menemukan kresek plastic warna hitam dan lumuran darah di jalan
dan kain seperti celana yang berisi lumuran darah kemudian didekat tas
plastic warna hitam tersebut saksi menemukan tas belanja warna hijau dan
pada tas harna hijau tersebut didalamnya berisi mayat bayi dan pada saat
itu hanya kelihatan kepalanya saja;
- Bahwa kemudian saksi kembali kerumah dan membangunkan bapak saksi
yang bernama KOMANG ARIAWAN dimana pada saat itu saksi berkata
“PAK SINI JE KELUAR, KOK ADA KEPALA BAYI DILUAR”
kemudian bapak saksi menjawab “BENER ?” kemudian bapak saksi
mengambil senter dan membangunkan PAK RT yang bernama PAK
MULIADI dimana rumah dari PAK MULIADI dekat dengan rumah saksi
dan saksi bersama bapak saksi berdiri sekira 3 ( tiga ) meter dari tas berisi
mayat bayi tersebut sedangkan PAK MULIADI mendekati tas berisi
mayat bayi tersebut selanjutnya bapak saksi membangunkan paman saksi
yang bernama KADEK ERIADI dan KADEK ERIADI datang bersama
bapak saksi dan sesaat kemudian sudah rame masyarakat datang ke lokasi
penemuan mayat bayi tersebut;
- Bahwa benar setelah diproses penyidikan saksi baru mengetahui Bahwa
pemilik dari tas yang berisi mayat bayi tersebut adalah terdakwa kakak
misan saksi;
- Bahwa kondisi di tempat kejadian pada saat ditemukan orok tersebut
dalam kondisi remang-remang;
- Bahwa benar saksi tidak mengetahui jika selama ini terdakwa dalam
keadaan hamil karena terdakwa tidak pernah bercerita tentang
kehamilanya dan dari kondisi badanya tidak seperti orang yang sedang
hamil
- Bahwa terdakwa telah menyembunyikan kehamilannya, dimana saat hamil
terdakwa sering main voli;
- Bahwa benar selama ini kondisi terdakwa biasa saja dan tidak Nampak
tanda tanda apapun;
- Bahwa mayat bayi tersebut sudah diupacarai oleh keluarga terdakwa;
- Bahwa bapak dari bayi yang ditemukan tersebut adalah pacar terdakwa
yang Bernama Andre Agustina;
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan bayi tersebut dilahirkan
- Bahwa benar barang bukti yang diajukan di persidangan.
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan saksi
benar seluruhnya

3. Made Muliadi dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa ditemukan orok bayi pada hari Kamis tanggal 3 Juni 2021 sekira
pukul 06.00 wita bertempat di jalan (gang) depan rumah saksi yang
beralamat di Bjr Dns Munduk tengah, Desa Tista, kec. Busung biu, Kab.
Buleleng;
- Bahwa saksi pada saat itu berada dirumah yang beralamat di Bjr Dns
Munduk tengah, Desa Tista, Kec.Busungbiu, kab. Buleleng dicari
KOMANG ARIAWAN dan mengatakan “PAK RW SINI SEBENTAR”
dan pada saat saksi keluar saksi sudah melihat ada bungkusan tas warna
hijau yang didalamnya berisi mayat bayi.
- Bahwa pada saat saksi tiba dilokasi kejadian, saat itu saksi melihat Mayat
Orok Bayi dalam keadaan tergeletak disebuah jalan depan rumah saksi
dimana setengah dari tubuh bayi tersebut masuk kedalam tas dan kepala
mayat bayi tersebut keluar dari tas tersebut dan saksi juga melihat mayat
bayi tersebut sudah membusuk dan tanpa kedua tangan namun saksi tidak
mengetahui kenapa sampai kondisi mayat bayi tersebut tanpa kedua
tangan;
- Bahwa saksi temukan dilokasi kejadian yaitu tas kresek warna hitam,
celana pendek berlumuran darah dan kantong belanja warna hijau yang
didalamnya berisi mayat bayi;
- Bahwa benar awlanya saksi tidak mengetahui siapa pemilik bayi tersebut
namun setelah diproses penyidikan saksi baru mengetahui jika bayi
tersebut adalah milik terdakwa
- Bahwa benar saksi kenal dengan Rika dan selama ini saksi melihat tidak
ada yang aneh dengan keseharian rika baik aktifitasnya maupun
prilakunya,
- Bahwa sepengetahuan saksi kondisi terdakwa selama dalam kondisi baik-
baik saja;
- Bahwa selama ini terdakwa telah menyembunyikan kehamilannya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan bayi tersebut dilahirkan
- Bahwa saksi mengetahui jika mayat bayi tersebut telah diupacarai dan
saksi hadir pada saat pengabenan mayat bayi tersebut;
- Bahwa benar barang bukti yang disampaikan dalam persidangan
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan saksi
benar seluruhnya.

4. Kadek Eriadi dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa terdakwa adalah anak saksi;
- Bahwa adanya penemuan orok bayi yang kejadiannya terjadi pada hari
Kamis tanggal 3 Juni 2021 sekira pukul 06.00 wita bertempat di jalan
(gang) depan rumah saksi yang beralamat di Bjr Dns Munduk tengah,
Desa Tista, kec. Busung biu, Kab. Buleleng;
- Bahwa saksi mengetahui adanya peristiwa tersebut setelah saksi
dibangunkan oleh adik saksi yang bernama ARIAWAN dimana pada saat
itu saksi sedang tidur dan adik saksi mengatakan SELY melihat ada tas
berisi mayat bayi didepan kemudian saksi bersama ARIAWAN, SELY
dan anak saksi bernama RIVAN dan juga terdakwa menuju kedepan
ditempat ditemukan mayat bayi tersebut dimana ARIAWAN langsung
mencari ketua RT yang bernama PAK MULIADI yang kebetulan
rumahnya bersebelahan dengan rumah saksi dan didepan saksi melihat
memang benar ada mayat bayi yang setengah badannya masih terbungkus
tas belaanja warna hijau dan saksi melihat keadaan mayat bayi tersebut
tanpa kedua tangan kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Kepolisian
untuk mencari siapakah pemilik mayat bayi tersebut.
- Bahwa awalnya saksi tidak mengetahui siapa pemilik dari bayi tersebut,
namun setelah dilaporkan ke kepolisian saksi baru mengetahi bahwa
pemilik mayat bayi tersebut adalah RIKA yang merupakan anak saksi;
- Bahwa bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika selama ini terdakwa dalam keadaan
hamil, karena saksi jarang bertemu dengan rika dirumah;
- Bahwa saksi sempat curiga dengan keadaan terdakwa yang perutnya
semakin membesar dan saksi sempat menanyakan kepada Terdakwa
mengenai perutnya membesar apakah sedang hamil namun Terdakwa
menjawab dirinya tidak sedang hamil.
- Bahwa saksi tinggal di rumah bertiga dengan terdakwa dan adik terdakwa;
- Bahwa kesehariannya terdakwa selama ini biasa saja masih bisa main tenis
atau bermain bola;
- Bahwa setelah kejadian tersebut kondisi rika biasa biasa saja;
- Bahwa hubungan antara saksi dengan terdakwa tidak nyambung;
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan terdakwa melahirkan bayi tersebut.
- Bahwa saksi tidak pernah mencium ada bau bangkai di rumah tersebut;
- Bahwa bayi bapak bayi tersebut adalah pacar terdakwa
- Bahwa mayat bayi tersebut sudah diupacarai.
- Bahwa benar barang bukti yang diajukan ke persidangan.
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan saksi
benar seluruhnya.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat sebagai berikut:
- Bahwa Visum Et Repertum Nomor:042/029/VI/RSUD/2021 tanggal 7
Juni 2021 yang dibuat dan ditandatangani oleh dokter pemeriksa dr
Klarisa, SP.FM dan diketahui direktur RSUD Kabupeten Buleleng dr.I
Putu Arya Nugraha, Sp.PD dengan hasll pemeriksaan sebagai berikut:
Pada pemeriksaan mayat bayi laki-laki, berusia empat puluh hingga lima
puluh dua minggu dalam kandungan, lebih bulan, belum bernafas dan
sudah dalam kondisi membusuk ini ditemukan patah pada kedua tulang
selangka dan tulang iga kanan akibat kekerasan tumpul seta tidak
ditemukanya tulang-tulang kedua anggota gerak atas. Selanjutnya
ditemukan luka-luka terbuka tepi rata pada area persambungan anggota
gerak atas dengan dada, punggung, paha kanan, dan kedua tungkai bawah
akibat kekerasan tajam. Pada hasil pemeriksaan jaringan secara
mikroskopis tidak ditemukan adanya sel-sel radang pada area sekitar luka
yang menandakan luka terjadi pada saat bayi mati, Sebab mati tidak dapat
ditentukan karena kondisi mayat yang telah mengalami pembusukan.

- Bahwa selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa


sebagaimana hasil Visum Et Repertum Nomor 042/VER/027/VI/2021
tanggal 4 Juni 2021 yang ditandatanganl oleh dr. Klarisa SP.FM dokter
pada RSUD Kab. Buleleng dengan hasil pemeriksaan sebagal berlkut:
Pada pemeriksaan klien perempuan berusia dua puluh dua tahun ini
ditemukan keluarnya air susu dari payudara, pemesaran Rahim, robekan
robekan pada liang senggama dan selaput dara, keluarnya cairan merah
bening dari mulut Rahim, adanya perubahan bentuk dari mulut Rahim,
serta lapisan dalam rahin tampak sisa jaringan. Tanda dan gejala tersebut
sesuai dengan gambaran perempuan yang telah melahirkan bayi dengan
rentang waktu sekitar satu hingga tujuh hari.

- Bahwa sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik


No.Lab : 929/KBF/2021 tanggal 13 Oktober 2021 dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut:
Setelah dilakukan pemeriksaan secara Laboratoris Kriminalistik terhadap
barang bukti disimpulkan Bahwa:
 Sampel tulang milik jenasah Bayi X berasal dari individu berjenis
kelamin laki-laki (x,y)
 Sampel darah dan buccal swab milik sdri. NI PUTU RIKA SILVIA
berasal dari individu berjenis kelamin perempuan (X,X)
 Setelah pasang alel (alel maternal;) dari 21 (dua puluh satu) lokus marka
STR milik jenasal Bayi cocok dengan setengah pasang Alel (alel
Maternal) dari 21 (dua puluh satu) lokus marka STR milik sdri NI PUTU
RIKA SILVIA. Dengan Probabilitas jenasah Bayi sebagai anak biologis
dari sdri. NI PUTU RIKA SILVIA adalah 99,999%.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka
harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa barang bukti berupa :
- 1 (satu) potong celana pendek berisi lumuran darah
- 1 (satu) potong tas plastic warna hitam
- 1 (satu) potong tas belanja warna hijau
- 3 ( tiga ) lembar tysu berisi lumuran darah
- 1 (satu) buah pisau lipat
yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan, maka perlu ditetapkan agar
barang bukti tersebut dimusnahkan;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka
perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang
meringankan Terdakwa;
- Keadaan yang memberatkan:
 Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.
- Keadaan yang meringankan:
 Terdakwa sopan di persidangan dan menyesali perbuatannya
 Terdakwa mengakui perbuatannya
 Terdakwa belum pernah dihukum
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah
dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal 181 KUHP dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;

MENGADILI
1. terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
telah menyembunyikan mayat dengan maksud menyembunyikan
kelahirannya sebagaimana dalam dakwaan kedua;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 6 (enam) bulan
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
a) 1 (satu) potong celana pendek berisi lumuran darah;
b) - 1 (satu) potong tas plastic warna hitam;
c) 1 (satu) potong tas belanja warna hijau;
d) 3 ( tiga ) lembar tysu berisi lumuran darah;
e) 1 (satu) buah pisau lipat;
dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara masing- masing
sejumlah Rp.5.000,- (lima ribu rupiah);

Anda mungkin juga menyukai