Anda di halaman 1dari 32

HUKUM SYIRKAH

KH. MUH. SHIDDIQ AL-JAWI, SSi, MSi


Islamic Business Online School
Pokok Bahasan
Pengertian Syirkah

Hukum Syirkah
Rukun & Syarat Syirkah

Macam-macam Syirkah Islami


PENGERTIAN SYIRKAH
ً ‫الشركة في اللغة خلط النصيب ْين فصاعدا‬
Pokok
‫بحيث ال يتميز الواحد عن اآلخر‬ Bahasan #1
Syirkah menurut pengertian bahasa =
mencampurkan dua bagian atau lebih PENGERTIAN
SYIRKAH
sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi
dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya.

(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, hal. 134).


‫ع ْقد بين اثنين فأكث َ َر‬ َ ‫والشركة شرعا ً هي‬ Pokok
ْ َ‫ان فِ ْي ِه على القيام بعمل مالي بق‬
ِ‫ص ِد ال ِر ْبح‬ ِ َ‫يَت َّ ِفق‬ Bahasan #1
Adapun menurut makna syariat, syirkah
adalah suatu akad antara dua pihak atau PENGERTIAN
SYIRKAH
lebih, yang bersepakat untuk melakukan
suatu usaha/bisnis dengan tujuan
memperoleh keuntungan.

(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, hal. 134).


HUKUM SYIRKAH
Hukumnya jâ’iz (mubah).
Dalilnya As-Sunnah, a.l.
1) Nabi SAW men-taqrir muamalah syirkah. Pokok
2) Nabi SAW bersabda : Bahasan #2

‫قال هللا تعالى أنا ثالث الشريكين ما لم يَ ُخن‬ HUKUM


SYIRKAH
‫ فإن خان خرجتُ من بينهما‬،‫أحدُهما صاحبَه‬
"Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah
pihak ketiga dari dua pihak yang ber-syirkah selama
salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya.
Kalau salah satunya berkhianat, Aku keluar dari
keduanya."
[HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad Daruquthni]
RUKUN & SYARAT
SYIRKAH
Pokok
Rukun Syirkah ada 3 (tiga) : Bahasan #3
1. Dua pihak yang berakad (‘âqidâni),
syaratnya : memiliki ahliyah at-tasharruf RUKUN &
SYARAT
(kecakapan melakukan tindakan hukum);
SYIRKAH
2. Obyek akad (ma’qûd ‘alayhi), mencakup
pekerjaan (amal) dan/atau modal (mâl);
3. Shighat (ijab-kabul).
Syarat Sah Syirkah ada 2 (dua) : Pokok
1. obyek akadnya berupa tasharruf, yaitu Bahasan #3
perbuatan atau perkataan yang
mempunyai akibat hukum. Contoh : RUKUN &
menerima barang (perbuatan), atau SYARAT
mengadakan akad jual-beli (perkataan). SYIRKAH

2. obyek akadnya dapat diwakilkan (qabilun


li al-wakalah), agar keuntungan syirkah
menjadi hak bersama di antara para
syarîk (mitra usaha). (An-Nabhani, 1990:
146).
MACAM-MACAM
SYIRKAH
Secara garis besar ada 2 (dua) macam syirkah :
1. SYIRKAH AMLAK= kepemilikan bersama oleh dua pihak
atau lebih atas suatu barang yang diperoleh melalui Pokok
salah satu sebab kepemilikan, seperti hibah, jual beli,
waris, dll. Bahasan #4

2. SYIRKAH AKAD = akad antara dua pihak atau lebih MACAM-


dalam pekerjaan (amal) dan/atau modal (mal) atau MACAM
keuntungan.
SYIRKAH
Syirkah Akad dapat dibagi lagi menjadi 5 (lima) macam :
1) SYIRKAH INAN
2) SYIRKAH ABDAN
3) SYIRKAH MUDHARABAH
4) SYIRKAH WUJUH
5) SYIRKAH MUFAWADHAH
Ringkasan Macam-Macam Syirkah :
NO MACAM SYIRKAH PIHAK I PIHAK II PIHAK III Pokok
Bahasan #4
1 ABDAN K K -
2 INAN K+M K+M - MACAM-
3 MUDHOROBAH K M - MACAM
SYIRKAH
(QIRADH) (‫)القراض‬ K+M M -

M M K
4 WUJUH K K Pedagang
K K M
Keterangan: K = KERJA
M = MODAL
MODEL SYIRKAH INAN
Pokok
Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak, yaitu : Bahasan #4
Pihak Pertama, Pengelola Sekaligus Pemodal
MACAM-
Pihak Kedua, Pengelola Sekaligus Pemodal
MACAM
SYIRKAH

PENGELOLA PENGELOLA
& PEMODAL & PEMODAL
SYIRKAH INAN
Syirkah Inan adalah syirkah antara dua pihak Pokok
atau lebih yang masing-masing memberi Bahasan #4
konstribusi kerja (‘amal) dan modal (mâl).
MACAM-
Modal harus berupa uang (nuqûd); barang MACAM
(‘urûdh) (misal rumah) tidak boleh dijadikan SYIRKAH
modal syirkah, kecuali jika barang itu dihitung
nilainya (qîmah al-‘urûdh) pada saat akad.
Keuntungan didasarkan pada kesepakatan,
sedangkan kerugian ditanggung oleh masing-
masing mitra usaha (syarîk) berdasarkan porsi
modal.
SYIRKAH INAN
Pokok
Bahasan #4
Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam kitab Al-
Jâmi’, Ali bin Abi Thalib ra. berkata : MACAM-
‫الوضيعة على المال و الربح على ما اصطلحوا عليه‬ MACAM
SYIRKAH
"Kerugian didasarkan atas besarnya modal,
sedangkan keuntungan didasarkan atas
kesepakatan mereka (pihak-pihak yang
bersyirkah)." (An-Nabhani, 1990: 151).
MODEL SYIRKAH ABDAN

Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak, yaitu : Pokok


Bahasan #4
Pihak Pertama, Berkontribusi Amal (Pekerjaan)
Pihak Kedua, Berkontribusi Amal (Pekerjaan) MACAM-
MACAM
SYIRKAH

PELAKSANA PELAKSANA

Pelaksana di sini, maksudnya orang yang berkontribusi


kerja (‘amal), tanpa memberi modal (maal).
MODEL SYIRKAH ABDAN
Konstribusi kerja dapat berupa kerja pikiran (seperti
penulis) ataupun kerja fisik (seperti pekerjaan tukang Pokok
kayu, sopir, pemburu, nelayan, dst) Bahasan #4

Tidak disyaratkan kesamaan keahlian, boleh berbeda MACAM-


profesi. Jadi, boleh misalnya terdiri dari beberapa tukang MACAM
kayu dan tukang batu. SYIRKAH
Namun, disyaratkan bahwa pekerjaan yang dilakukan
merupakan pekerjaan halal. Tidak boleh berupa
pekerjaan haram, misalnya, merampok, membunuh,
berburu babi hutan (celeng), dll
Keuntungan yang diperoleh dibagi berdasarkan
kesepakatan; nisbahnya boleh sama dan boleh juga tidak
sama di antara mitra-mitra usaha (syarîk).
SYIRKAH MUDHARABAH

Syirkah mudhârabah = syirkah antara dua pihak Pokok


atau lebih dengan ketentuan, satu pihak Bahasan #4
memberikan konstribusi kerja (‘amal), sedangkan
MACAM-
pihak lain memberikan konstribusi modal (mâl)
MACAM
Dalam syirkah ini, kewenangan melakukan SYIRKAH
tasharruf hanyalah menjadi hak pengelola
(mudhârib/‘âmil). Pemodal tidak berhak turut
campur dalam tasharruf. Namun pengelola
terikat dengan syarat yang ditetapkan pemodal.
MODEL MUDHARABAH I

Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak, yaitu : Pokok


Bahasan #4
Pihak Pertama, Pemodal (Shahibul Mal),
Pihak Kedua, Pengelola (Amil / Mudharib) MACAM-
MACAM
SYIRKAH

PEMODAL PENGELOLA
MODEL MUDHARABAH II
Pokok
Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak Yaitu : Bahasan #4
Pihak Pertama, Pemodal
MACAM-
Pihak Kedua, Pengelola Sekaligus Pemodal MACAM
SYIRKAH
PENGELOLA &
PEMODAL PEMODAL
MODEL MUDHARABAH III

Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak Yaitu : Pokok


Bahasan #4
Pihak Pertama, Gabungan Dua Pemodal Atau Lebih
Pihak Kedua, Pengelola MACAM-
MACAM
SYIRKAH
PEMODAL

PENGELOLA

PEMODAL
SYIRKAH MUDHARABAH

Dalam syirkah mudhârabah, Keuntungan dibagi Pokok


sesuai kesepakatan di antara pemodal dan Bahasan #4
pengelola modal, sedangkan kerugian
MACAM-
ditanggung hanya oleh pemodal.
MACAM
Namun pengelola modal turut menanggung SYIRKAH
kerugian, jika kerugian itu terjadi karena
kesengajaannya atau karena melanggar syarat-
syarat yang ditetapkan oleh pemodal.
(Al-Khayyath, Asy-Syarîkât fî asy-Syarî‘ah al-
Islâmiyyah, 2/66).
SYIRKAH WUJUH

Syirkah wujûh adalah syirkah yang didasarkan Pokok


pada wujûh (kedudukan, ketokohan, atau Bahasan #4
keahlian) seseorang di tengah masyarakat.
MACAM-
Terdapat 2 (dua) bentuk/model syirkah wujuh : MACAM
1. Syirkah wujuh yang termasuk kategori syirkah SYIRKAH
mudharabah.
2. Syirkah wujuh yang termasuk kategori syirkah
abdan..
SYIRKAH WUJUH MODEL I

Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak, yaitu : Pokok


Bahasan #4
Pihak Pertama, Gabungan Dua Pengelola Atau
Lebih MACAM-
Pihak Kedua, Pemodal MACAM
SYIRKAH

PENGELOLA

PEMODAL

PENGELOLA
SYIRKAH WUJUH I
Pokok
Syirkah wujûh model pertama ini, adalah syirkah Bahasan #4
antara dua pihak (misal A dan B) yang sama-sama
memberikan konstribusi kerja (‘amal), dengan MACAM-
pihak ketiga (misalnya C) yang memberikan MACAM
konstribusi modal (mâl). Pihak A dan B adalah SYIRKAH
tokoh masyarakat.
Syirkah semacam ini hakikatnya termasuk dalam
syirkah mudhârabah sehingga berlaku ketentuan-
ketentuan syirkah mudhârabah padanya.
SYIRKAH WUJUH MODEL II
Syirkah Antara 2 (Dua) Pihak, yaitu : Pokok
Bahasan #4
Pihak Pertama, Pengelola (A)
Pihak Kedua, Pengelola (B) MACAM-
MACAM
Membeli Barang Secara Kredit Dari C. SYIRKAH
PENGELOLA
(A)

PEDAGANG (C)

PENGELOLA
(B)
SYIRKAH WUJUH II
Syirkah wujûh model kedua, adalah syirkah antara dua
Pokok
pihak atau lebih yang ber-syirkah dalam barang yang
Bahasan #4
mereka beli secara kredit, atas dasar kepercayaan
pedagang kepada keduanya, tanpa konstribusi modal
MACAM-
dari masing-masing pihak (An-Nabhani, 1990: 154).
MACAM
Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, bukan SYIRKAH
berdasarkan prosentase barang dagangan yang
dimiliki; sedangkan kerugian ditanggung oleh masing-
masing mitra usaha berdasarkan prosentase barang
dagangan yang dimiliki, bukan berdasarkan
kesepakatan.
Syirkah wujûh kedua ini hakikatnya termasuk dalam
syirkah ‘abdan (An-Nabhani, 1990: 154).
SYIRKAH MUFAWADHAH

Syirkah mufâwadhah = syirkah antara dua pihak


atau lebih yang menggabungkan semua jenis Pokok
Bahasan #4
syirkah di atas (syirkah inân, ‘abdan,
mudhârabah, dan wujûh). MACAM-
(An-Nabhani, 1990: 156; Al-Khayyath, 1982: 25). MACAM
SYIRKAH
Syirkah mufâwadhah dalam pengertian ini,
menurut An-Nabhani adalah boleh. Sebab, setiap
jenis syirkah yang sah ketika berdiri sendiri, maka
sah pula ketika digabungkan dengan jenis syirkah
lainnya. (An-Nabhani, 1990: 156).
SYIRKAH MUFAWADHAH
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan
kesepakatan. Pokok
Kerugian ditanggung sesuai dengan jenis syirkah- Bahasan #4
nya;
MACAM-
1. Ditanggung oleh para pemodal sesuai porsi
MACAM
modal, jika berupa syirkah inân,
SYIRKAH
2. Ditanggung pemodal saja, jika berupa syirkah
mudhârabah,
3. Ditanggung mitra-mitra usaha berdasarkan
persentase barang dagangan yang dimiliki, jika
berupa syirkah wujûh.
‫وهللا أعلم بالصواب‬
Wallahu a’lam bish-shawabi
Terima Kasih…

@IslamicBusinessOnlineSchool
#EnergizingPeople
Contact Us :
I-BOS 0811-2399-231
www.fissilmi-kaffah.com
islamicbusinessonlineschool@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai