Anda di halaman 1dari 9

Ulumul

hadits
Kelompok 8
Anindita Santoso Azka Philo Auliya M. Faiz Nona Haidar Naufal Musthofa
1239230130 1239230133 1239230100 1239230113

‫جّر ب والحظ تكن عارفا‬


Dari Allah, Untuk Allah,
Kembali kepada Allah

Cape boleh, Biasakan yang benar, bukan


nyerah jangan membenarkan yang biasa
pengertian syadz
Hadits Syadz adalah Hadits yang diriwayatkan secara maqbul (dapat
diterima) tetapi bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat.

Imam Syafi’ dalam merumuskan definisi hadis syadz mengatakan, hadis


syadz adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang tsiqah, berbeda
(berlawanan) dengan hadis yang diriwayatkan oleh banyak orang yang
semuanya tsiqah.

Menurut al-Hakim, hadis syadz adalah, hadis yang diriwayatkan sendiri


(fard) oleh seorang periwayat tsiqah dan tidak mempunyai mutabi’
yang menguatkan periwayat tsiqah tersebut.
macam-macam syadz hadits
Hadits syadz pada sanad

Hadits syadz pada matan


hadits syadz pada sanad
hadits syadz pada sanad Yaitu pertentangan seorang perawi tsiqah dalam mengisnadkan suatu hadits dengan apa yang
masyhur di sisi perawi-perawi tsiqah yang lain.
Contoh:
Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi melalui sanad: Sufyan bin ‘Uyainah dari ‘Amr bin Dinar, dari ‘Ausajah dari Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma,” Seorang lelaki meninggal dunia pada zaman Rasulullah ‫ﷺ‬. Orang tersebut tidak meninggalkan
seorang pun pewaris kecuali seorang hamba yang telah dimerdekakan, maka Nabi ‫ ﷺ‬menyerahkan harta pusaka
peninggalannya kepadanya.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Abwab Al-Faraidh, Bab Mirats Maula Al-Asfal, no. 206]

Hadits ini diriwayatkan juga oleh An-Nasa’i melalui sanad Ibnu Juraij dari ‘Amr bin Dinar dari ‘Ausajah dari Ibnu
‘Abbas,”Sesungguhnya seorang lelaki….dst.” [Diriwayatkan oleh An-Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra dalam kitab Al-Faraidh.
no 6406]

Maka, Sufyan bin ‘Uyainah dan Ibnu Juraij meriwayatkan hadits ini secara bersambung dan marfu’ (disandarkan kepada
Nabi ‫ ) ﷺ‬yang disandarkan kepada baginda Nabi ‫ ﷺ‬oleh Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Tetapi Hammad bin Zaid – seorang perawi tsiqah – meriwayatkannya secara mursal (digugurkan nama Ibnu ‘Abbas) di
mana beliau berkata dalam riwayatnya,”Dari ‘Amr bin Dinar, dari ‘Ausajah,”Sesungguhnya seorang lelaki …. “ [Diriwayatkan
oleh An-Nasa’i dalam Kitab Al-faraidh. no. 6410]

Maka dengan ini jelas bahwa riwayat Hammad bin Zaid dihukumkan sebagai Syadz, sedangkan riwayat ‘Abdul Malik bin
Juraij dan Sufyan bin ‘Uyainah dihukumkan sebagai mahfuzh (terpelihara).
hadits syadz pada matan
Yaitu seorang perawi tsiqah yang bertentangan dalam meriwayatkan lafazh-lafazh suatu hadits
dengan seorang perawi yang lebih tsiqah atau lebih utama dari pada dirinya.
Contoh:
Hadits Al-Mughirah bin Syu’bah dari Nabi ‫ ﷺ‬,”Sesungguhnya Nabi ‫ ﷺ‬berwudhu dan menyapu di
atas kedua khufnya (sepatu).” Riwayat ini dikeluarkan oleh sejumlah besar perawi hadits. Mereka
adalah Urwah dan Hamzah yang keduanya merupakan anak Al-Mughirah, Masruq bin Al-Ajda’, Az-
Zuhri, Al-Aswad bin Hilal, Rawwad Katib (penulis) Al-Mughirah dan selain mereka. Semua dari Al-
Mughirah bin Syu’bah. [Hadits ini dikeluarkan oleh penyusun Kutubus Sittah kecuali An-Nasa’i]

Hudzail bin Syurahbil meriwayatkan dengan cara yang bertentangan dengan seluruh perawi
yang ada. Hudzail meriwayatkan dari Al-Mughirah dengan lafazh,”Sesungguhnya Rasulullah ‫ﷺ‬
menyapu di atas dua kaus kakinya dan dua sandalnya.” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam
Sunannya no. 159]

Penambahan ini dianggap sebagai penambahan syadz dalam matan, maka dihukumkan riwayat
Huzail sebagai Syadz.
hukum hadits syadz
Menurut Syaikh Manna’ Qathan, hukum dari hadits syadz
adalah mardud yaitu tertolak.

Karena hadits mardud secara hukum tidak boleh digunakan


sebagai hujah dan dalil penyokong dengan demikian hadits
Syadz tidak bisa digunakan sebagai hujah dan dalil penguat.
MALU BERTANYA SESAT DIJALAN
TAPI, SAYANGNYA INI DI KELAS
BUKAN DI JALAN
JADI, TIDAK USAH BERTANYA!!!
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai