Anda di halaman 1dari 2

RESUME JURNAL

MEDIASI DALAM HUKUM PIDANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA TAHUN 2023
Nur Izza Amelia1, Cut Rika Ananda2, Putry Raishya Humaira3
Email: nurizzaamelia18@gmail.com,cutrikaananda1810@gmail.com,
Putry7314@gmail.com

Mediasi Dalam Hukum Pidana Dalam Perspektif Hukum Islam

ABSTRAK
Mediasi dalam kasus pidana adalah metode penyelesaian sengketa yang dikenal dengan kata
“mediasi penal” yang dilakukan di luar pengadilan. Mediator bertindak sebagai penengah
antara kedua belah pihak yang bersengketa. Mediator haruslah seorang yang adil dan tidak
memihak pada salah satu pihak. Mediator juga harus memiliki kemampuan untuk
mengendalikan emosi dan mampu mengarahkan kedua belah pihak untuk mencapai
kesepakatan. Mediasi pidana mendorong upaya untuk menciptakan keadilan restoratif, yang
mengedepankan upaya pemulihan karena musyawarah untuk mencapai konsensus. Mediasi
adalah sebuah proses yang melibatkan pihak ketiga yang netral untuk membantu dua pihak
yang terlibat dalam konflik atau perselisihan untuk mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan. Tujuan dari mediasi adalah untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif
antara pihak-pihak yang berselisih, sehingga mereka dapat mencapai solusi yang memadai
tanpa melalui proses pengadilan yang panjang dan mahal. Dalam mediasi, mediator berperan
sebagai fasilitator yang membantu pihak-pihak yang berselisih untuk berbicara secara terbuka,
mendengarkan satu sama lain, dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
Mediasi memiliki banyak keuntungan, termasuk fleksibilitas, kecepatan, dan biaya yang lebih
rendah dibandingkan dengan pengadilan. Selain itu, mediasi juga dapat mempertahankan
hubungan antara pihak-pihak yang berselisih, sementara proses pengadilan seringkali dapat
merusak hubungan tersebut. Namun, mediasi juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti
ketidakmampuan untuk memaksakan keputusan dan keterbatasan mediator dalam memahami
masalah teknis atau hukum yang rumit. Meskipun demikian, mediasi tetap menjadi alternatif
yang menarik dalam penyelesaian konflik, terutama dalam konteks hubungan bisnis,
perceraian, atau masalah komunitas. Mediasi dalam perspektif hukum Islam adalah metode
penyelesaian sengketa yang dikenal dengan kata “sulḥu” yang berarti memutus/menyelesaikan
persengketaan atau perdamaian. Dalam sejarah peradaban Islam, sulḥu ditemukan dalam
literatur fikih yang berkaitan dengan persoalan transaksi, perkawinan, peperangan, dan
pemberontakan. Sulḥu didefinisikan sebagai akad yang ditentukan untuk menyelesaikan
pertengkaran.

Anda mungkin juga menyukai