Anda di halaman 1dari 8

E-Bisnis (E-Business), singkatan dari "Electronic Business," mengacu pada

penggunaan teknologi informasi dan internet untuk melakukan kegiatan bisnis. Ini
mencakup berbagai aspek bisnis yang melibatkan penggunaan teknologi digital
untuk memfasilitasi berbagai proses bisnis. Berikut adalah beberapa detail penting
tentang E-Bisnis:

1. Model Bisnis Online: E-Bisnis mencakup model bisnis online yang dapat
mencakup penjualan produk atau layanan melalui platform e-commerce,
penyediaan layanan berbasis langganan, periklanan online, dan lain
sebagainya.
2. E-Commerce: Salah satu aspek utama E-Bisnis adalah e-commerce. Ini
mencakup pembelian dan penjualan barang atau layanan melalui internet.
Contohnya termasuk toko online, pasar online seperti Amazon, dan platform
lelang seperti eBay.
3. E-Marketing: E-Bisnis mencakup pemasaran online yang melibatkan
promosi produk atau layanan melalui berbagai saluran digital seperti mesin
pencari, media sosial, email marketing, dan lain sebagainya.
4. Pembayaran Online: Transaksi online dan pembayaran elektronik menjadi
bagian integral dari E-Bisnis. Ini mencakup metode pembayaran seperti
kartu kredit, dompet digital, transfer bank online, dan lainnya.
5. Manajemen Rantai Pasokan Digital (Digital Supply Chain
Management): E-Bisnis memungkinkan perusahaan untuk mengelola rantai
pasokan mereka secara efisien dengan menggunakan teknologi untuk
memonitor inventaris, permintaan, pengiriman, dan lain-lain.
6. Layanan Pelanggan Online: Pemberian layanan pelanggan melalui saluran
online seperti obrolan langsung, email, atau portal dukungan pelanggan
adalah komponen penting dari E-Bisnis.
7. Analitik Bisnis: Teknologi digital memungkinkan perusahaan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data bisnis dengan lebih baik, membantu
mereka dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi bisnis.
8. Keamanan Cyber: Dalam E-Bisnis, keamanan cyber sangat penting untuk
melindungi data pelanggan, transaksi, dan informasi bisnis. Ini melibatkan
perlindungan terhadap serangan siber, enkripsi data, dan tindakan keamanan
lainnya.
9. Kolaborasi Online: E-Bisnis memungkinkan kolaborasi antara perusahaan,
mitra, dan karyawan secara online. Ini termasuk penggunaan alat kolaborasi
seperti konferensi video, platform berbagi dokumen, dan alat komunikasi
lainnya.
10. Skalabilitas dan Globalisasi: E-Bisnis memungkinkan perusahaan untuk
tumbuh dan bersaing di pasar global dengan lebih mudah. Mereka dapat
mencapai pelanggan di seluruh dunia dan memperluas operasi mereka tanpa
batasan geografis.
11. Hukum dan Kepatuhan: Perusahaan yang terlibat dalam E-Bisnis perlu
mematuhi regulasi dan hukum yang berlaku terkait privasi data,
perlindungan konsumen, dan aspek hukum lainnya.

Ekonomi digital mengacu pada aspek ekonomi yang didorong oleh teknologi
digital, terutama internet. Ini mencakup semua aktivitas ekonomi yang melibatkan
penggunaan teknologi digital untuk menciptakan, mendistribusikan, dan mengelola
nilai ekonomi. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang ekonomi digital:

Aplikasi E-Business:

• Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perangkat lunak yang


dirancang untuk mengelola, mengotomatisasi, dan mengintegrasikan berbagai
proses bisnis dalam sebuah organisasi atau perusahaan. ERP berfungsi sebagai
sistem informasi terpusat yang menggabungkan berbagai aspek operasional,
keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan manajemen lainnya ke dalam
satu platform. Inilah beberapa aspek penting dari ERP:
1. Integrasi Proses Bisnis: ERP mengintegrasikan seluruh proses bisnis dalam
organisasi menjadi satu entitas terkoordinasi. Ini mencakup fungsi-fungsi
seperti manufaktur, distribusi, keuangan, manajemen persediaan, sumber
daya manusia, dan penjualan.

2. Data Terpusat: ERP menyimpan data terpusat dalam basis data tunggal. Ini
berarti informasi dapat diakses dan digunakan oleh berbagai departemen dan
fungsi dalam perusahaan tanpa duplikasi atau inkonsistensi data.

3. Automasi Proses Bisnis: ERP mengotomatisasi banyak tugas dan proses


bisnis, yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kesalahan
manusia. Contoh inklusi pengolahan pesanan, manajemen inventaris, dan
akuntansi otomatis.

4. Pelacakan Real-Time: ERP memungkinkan organisasi untuk melacak data


dan aktivitas secara real-time. Ini membantu dalam pengambilan keputusan
yang lebih cepat dan akurat karena manajemen memiliki akses ke informasi
yang up-to-date.
5. Optimasi Sumber Daya: Dengan memberikan visibilitas menyeluruh ke
dalam operasi perusahaan, ERP membantu perusahaan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, termasuk tenaga kerja, persediaan, dan peralatan.

6. Pelaporan dan Analitik: ERP menyediakan alat pelaporan dan analitik yang
kuat. Manajemen dapat menghasilkan laporan keuangan, laporan kinerja,
dan analisis bisnis yang mendalam untuk mendukung pengambilan
keputusan.

7. Kepatuhan dan Keamanan: ERP sering menyertakan kontrol akses dan fitur
keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif dan mematuhi regulasi
perusahaan dan hukum yang berlaku.

8. Fleksibilitas dan Penyesuaian: Sistem ERP sering dapat disesuaikan dengan


kebutuhan bisnis tertentu. Ini memungkinkan perusahaan untuk
memodifikasi atau menambahkan modul dan fitur sesuai kebutuhan.

9. Skalabilitas: ERP dapat berkembang bersama dengan bisnis. Ketika


perusahaan tumbuh, ERP dapat diperluas untuk menangani lebih banyak
operasi dan entitas bisnis.

10.Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM): Banyak sistem ERP mencakup


modul Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) untuk membantu
perusahaan dalam mengelola hubungan dengan pelanggan, melacak
penjualan, dan meningkatkan pelayanan pelanggan.
• Customer Relationship Management (CRM) adalah pendekatan bisnis yang
dirancang untuk mengelola, memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan
pelanggan. CRM melibatkan penggunaan teknologi dan strategi bisnis untuk
memahami, mengantisipasi, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih
baik. Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan, mempertahankan pelanggan yang sudah ada, dan meningkatkan
retensi pelanggan. Berikut adalah poin-poin kunci terkait dengan CRM:

1. Pengumpulan Data Pelanggan: CRM melibatkan pengumpulan data


pelanggan, termasuk informasi kontak, riwayat pembelian, preferensi,
perilaku, dan interaksi pelanggan dengan perusahaan. Data ini disimpan
dalam basis data sentral.
2. Analisis Data: Setelah data pelanggan terkumpul, perusahaan menggunakan
analitik data untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku pelanggan,
preferensi, dan tren pasar. Analisis ini membantu dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik.

3. Automasi Proses: CRM memungkinkan otomatisasi sejumlah proses bisnis


yang berhubungan dengan pelanggan. Contoh inklusi otomatisasi tugas-
tugas seperti pengiriman email, manajemen panggilan, dan penjadwalan
pertemuan.

4. Manajemen Penjualan: CRM membantu dalam manajemen penjualan


dengan melacak prospek, peluang, dan aktivitas penjualan. Ini membantu
tim penjualan dalam merencanakan, melacak, dan memantau kemajuan
penjualan.

5. Pelayanan Pelanggan: CRM membantu dalam memberikan layanan


pelanggan yang lebih baik dengan memberikan akses cepat ke data
pelanggan dan riwayat interaksi sebelumnya. Ini memungkinkan agen
layanan pelanggan untuk merespons pertanyaan atau masalah pelanggan
dengan lebih efisien.

6. Personalisasi: CRM memungkinkan perusahaan untuk memberikan


pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan. Ini mencakup
penyediaan rekomendasi produk yang relevan, penawaran khusus, dan pesan
yang disesuaikan.

7. Manajemen Kampanye: CRM digunakan untuk merencanakan,


meluncurkan, dan melacak kampanye pemasaran yang ditargetkan. Ini
membantu dalam meningkatkan retensi pelanggan dan memperoleh
pelanggan baru.

8. Retensi Pelanggan: CRM membantu perusahaan dalam merencanakan


strategi untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Ini mencakup
program loyalitas, tindak lanjut setelah penjualan, dan layanan purna jual.

9. Kepatuhan Regulasi: CRM harus mematuhi regulasi perlindungan data dan


privasi pelanggan yang berlaku untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan
mematuhi hukum.
10.Akses Berbasis Cloud: Banyak solusi CRM modern berbasis cloud, yang
memungkinkan akses yang lebih mudah dan fleksibilitas dalam penggunaan
sistem di berbagai lokasi dan perangkat.
• Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan adalah
pendekatan strategis yang digunakan oleh perusahaan untuk merencanakan,
mengelola, dan mengkoordinasikan seluruh aliran barang, informasi, dan
layanan yang terlibat dalam proses produksi, pengadaan, dan distribusi produk
atau layanan dari pemasok hingga pelanggan akhir. Tujuan utama dari SCM
adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya,
meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut adalah
beberapa aspek kunci terkait dengan SCM:

1. Pengelolaan Persediaan: SCM melibatkan pengelolaan persediaan yang


efisien, termasuk perencanaan, pengadaan, pemantauan, dan pengendalian
stok barang mentah, barang dalam proses, dan produk jadi.

2. Pengadaan: Ini mencakup pemilihan, evaluasi, dan pengelolaan pemasok.


SCM bekerja untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki pasokan yang
andal dari bahan mentah dan komponen yang diperlukan.

3. Proses Produksi: SCM mengoptimalkan proses produksi dengan memastikan


efisiensi, penggunaan sumber daya yang baik, dan pengendalian kualitas
yang ketat dalam menghasilkan produk atau layanan.

4. Manajemen Distribusi: SCM memastikan pengiriman produk yang tepat


waktu dan dalam kondisi yang baik kepada pelanggan. Ini mencakup
perencanaan rute, manajemen gudang, pengiriman, dan pelacakan
pengiriman.

5. Manajemen Transportasi: SCM mengatur transportasi barang dengan efisien,


baik dalam distribusi lokal maupun internasional. Ini mencakup pemilihan
moda transportasi yang sesuai, rute yang optimal, dan manajemen biaya
transportasi.

6. Manajemen Infromasi: SCM memastikan aliran informasi yang lancar dan


real-time di seluruh rantai pasokan. Informasi ini mencakup data persediaan,
permintaan pelanggan, perubahan permintaan, dan lain-lain.
7. Kerja Sama dan Kolaborasi: SCM mendorong kerja sama erat dengan
pemasok, mitra logistik, dan pelanggan untuk meningkatkan koordinasi dan
efisiensi di seluruh rantai pasokan.

8. Analisis dan Prediksi: SCM menggunakan analitik data untuk memahami


tren pasar, permintaan pelanggan, dan kinerja rantai pasokan. Hal ini
membantu dalam merencanakan dan merespons perubahan pasar dengan
cepat.

9. Kepatuhan dan Keamanan: SCM memastikan bahwa seluruh operasi rantai


pasokan mematuhi regulasi dan standar keamanan, termasuk perlindungan
data dan persyaratan hukum lainnya.

10.Sustainability (Keberlanjutan): SCM juga mempertimbangkan faktor-faktor


keberlanjutan seperti dampak lingkungan dan etika dalam rantai pasokan,
termasuk pemilihan pemasok yang ramah lingkungan.

11.Resiliensi Rantai Pasokan: SCM juga menghadapi tantangan seperti bencana


alam dan peristiwa luar biasa dengan merancang rantai pasokan yang lebih
tangguh dan dapat beradaptasi.

E-Business (Electronic Business) mencakup berbagai aspek bisnis yang


memanfaatkan teknologi digital, internet, dan komunikasi elektronik untuk
melakukan operasi dan transaksi bisnis. Berikut adalah cakupan umum E-Business:

• E-Commerce: Ini adalah salah satu aplikasi utama E-Business. E-


Commerce melibatkan penjualan dan pembelian produk dan layanan melalui
platform online seperti toko online, pasar elektronik, dan platform lelang.
• E-Marketing: E-Business memungkinkan perusahaan untuk
mempromosikan produk dan layanan mereka melalui berbagai saluran
digital seperti mesin pencari, media sosial, email marketing, dan iklan online
lainnya.
• Manajemen Rantai Pasokan Digital: Perusahaan dapat menggunakan
teknologi digital untuk mengelola rantai pasokan mereka dengan lebih
efisien, memonitor inventaris, dan mengoptimalkan proses.
• Layanan Pelanggan Online: E-Business mencakup pemberian dukungan
pelanggan melalui berbagai saluran online seperti obrolan langsung, email,
dan sistem dukungan pelanggan berbasis web.
• Analitik Bisnis: Perusahaan dapat mengumpulkan dan menganalisis data
bisnis dengan lebih baik untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik
tentang kinerja mereka, preferensi pelanggan, dan tren pasar.
• Pembayaran Online: Transaksi online dan pembayaran elektronik adalah
komponen penting dari E-Business, termasuk penggunaan kartu kredit,
dompet digital, dan metode pembayaran elektronik lainnya.
• Kolaborasi Online: E-Business memfasilitasi kolaborasi antara perusahaan,
mitra bisnis, dan karyawan melalui alat kolaborasi digital seperti konferensi
video dan berbagi dokumen online.
• Keamanan Cyber: Perlindungan terhadap serangan siber dan data bisnis
menjadi semakin penting dalam konteks E-Business.

Konsep "4W" dalam pengertian e-bisnis (e-business) adalah pendekatan yang


membantu merumuskan dan memahami ruang lingkup e-bisnis dengan lebih baik.
Berikut adalah cara 4W (What, Who, Where, dan Why) digunakan dalam
pemahaman e-bisnis:

1. What (Apa):

• Produk atau Layanan: Pertama-tama, dalam konteks e-bisnis, "What"


mengacu pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan
melalui platform online. Ini mencakup deskripsi produk, variasi produk, atau
jenis layanan yang dapat diakses melalui internet.

• Model Bisnis: Ini mencakup strategi bisnis seperti penjualan langsung


kepada konsumen (B2C), bisnis ke bisnis (B2B), atau model bisnis lainnya
yang digunakan untuk menjual produk atau layanan secara online.

2. Who (Siapa):

• Target Audience (Audience Sasaran): "Who" merujuk pada siapa target


pelanggan atau audiens yang ingin dituju oleh perusahaan. Ini termasuk
pemahaman tentang profil demografis, perilaku konsumen, dan preferensi
pelanggan potensial.

• Pesaing (Competitors): Perusahaan perlu memahami siapa pesaing-


pesaingnya dalam pasar e-bisnis dan bagaimana mereka bersaing dalam hal
produk, layanan, dan strategi pemasaran.
3. Where (Dimana):

• Platform dan Kanal Distribusi: "Where" menyoroti platform atau kanal


distribusi yang digunakan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan.
Ini bisa berupa toko online, aplikasi seluler, media sosial, atau platform
perdagangan elektronik lainnya.

• Geografis: Ini mengacu pada wilayah geografis di mana perusahaan


beroperasi atau mencoba menjangkau pelanggan. E-bisnis sering
memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar global.

4. Why (Mengapa):

• Tujuan dan Kepentingan: "Why" mencakup tujuan dan kepentingan di balik


keberadaan bisnis online. Ini termasuk alasan perusahaan memilih untuk
beroperasi secara digital, seperti mengurangi biaya operasional, memperluas
pasar, meningkatkan efisiensi, atau mengikuti tren teknologi.

• Nilai Tambah: Perusahaan perlu memahami bagaimana e-bisnis mereka


memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Ini bisa berupa harga yang lebih
kompetitif, kenyamanan berbelanja online, layanan pelanggan yang lebih
baik, atau produk yang lebih unggul.

Anda mungkin juga menyukai