Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN MESIN ICE FLAKE MAKER UNTUK

TANGKAPAN LAUT DALAM SKALA 10 LITER

Oleh:

Selasiah, Hakim Syuhada, Eliaeyser,


M. N. Fazri. Fahrezy, Nur Ikhsan, Roy Marthen

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
RANCANG BANGUN MESIN ICE FLAKE MAKER UNTUK
TANGKAPAN LAUT DALAM SKALA 10 LITER

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan


matakuliah Bahasa Indonesia

Oleh:

Selasiah, Hakim Syuhada, Eliaeyser,


M. N. Fazri. Fahrezy, Nur Ikhsan, Roy Marthen

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1.5. Batasan Masalah

BAB II TINJUAN PUSTAKA


2.1 Siklus Kompresi Uap
2.2 Cara Kerja Siklus Kompresi Uap
2.2.1. Proses Kompresi
2.2.2. Proses Kondensasi
2.2.3. Proses Ekspansi
2.2.4. Proses Evaorasip
2.3 Ice Maker
2.4 Sistem Kerja Mesin Ice Maker

BAB III Metode Penelitian


3.1 Diagram Alir Perencanaan Ice Flake Maker Untuk Tangkapan Laut Dalam
Skala 10 Liter
3.2 Prosedur Perencanaan Ice Flaker Maker
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mesin Ice Maker


Gambar 2 Ice Flake Machine
Gambar 3 Diagram Alir Perencanaan Mesin Ice Flake Maker
Gambar 4 Piping Diagram Mesin Ice Flake Maker
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Tarakan merupakan salah satu daerah pulau yang berada di Kalimantan
Utara, yang dimana sektor hasil perikanan dapat menjadi sektor yang penting
dalam perekonomian regional. Dalam pengelolaan hasil tangkapan ikan, udang
dan hasil laut lainnya memerlukan sebuah perencanaan dan pengolahan yang baik
supaya hasil tangkapan dapat menjadi maksimal. Harga ikan, udang maupun hasil
tangkapan lainnya yang segar berbeda dengan hasil tangkapan yang berkualitas
buruk, perbedaan harga ini karena sumber daya laut yang segar mempunyai rasa
dan aroma yang alami, nilai gizi utuh, tampilan menarik, dan dapat disimpan lebih
lama. Perbedaan harga ini mendorong nelayan untuk mengupayakan agar kualitas
hasil tangkapan yang segar dapat dipertahankan.
Nelayan umumnya masih tergantung pada penggunaan es balok sebagai
bahan untuk metode pengawetan hasil laut seperti ikan, udang, dan sebagainya.
Penanganan hasil tangkapan laut secara manual yakni dengan menggunakan es
balok tidak menunjukkan hasil yang optimal. Penggunaan es balok untuk media
pendinginan mampu mempertahankan kualitas hasil tangkapan namun muncul
masalah yang dimana ikan maupun udang yang terletak pada bagian bawah
mengalami kerusakan fisik. Hal ini disebabkan karena adanya gesekan es dengan
permukaan pada produksi hasil laut tersebut sehingga adanya gaya tekan es pada
proses produksi selama dalam penyimpanan.
Pada olahan hasil laut dalam skala 10 liter mencerminkan upaya untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengolahan hasil laut. Dalam
konteks ini, pengolahan hasil laut dapat mencakup berbagai produk seperti ikan,
udang, dan sebagainya. Meskipun ada berbagai metode pengolahan yang tersedia,
penggunaan mesin Ice Flake Maker dianggap sebagai langkah inovatif yang dapat
memberikan keuntungan dalam penyimpanan dan transportasi hasil laut.
Salah satu tantangan utama dalam industri pengolahan hasil laut adalah
menjaga kualitas dan kesegaran produk. Proses pengolahan yang tepat dapat
memastikan bahwa produk tetap tahan lama dan aman untuk dikonsumsi. Dengan
menggunakan Mesin Ice Flake Maker, dapat dihasilkan serpihan es yang dapat
digunakan untuk pendinginan produk laut secara efisien. Es serpihan ini memiliki
keunggulan dalam distribusi suhu yang merata, sehingga dapat menjaga suhu
optimal pada hasil laut yang diolah.
Skala 10 liter dipilih dengan pertimbangan untuk penggunaan yang lebih
fleksibel, terutama untuk pelaku usaha kecil atau rumah tangga. Mesin Ice Flake
Maker pada skala ini diharapkan dapat memberikan solusi yang terjangkau namun
efektif dalam meningkatkan kualitas produk hasil laut. Selain itu, skala kecil ini
dapat memudahkan integrasi mesin pada berbagai tingkatan industri pengolahan
hasil laut.
Pentingnya pengembangan mesin ini juga terkait dengan dampak lingkungan.
Dengan menggunakan es serpihan sebagai metode pendinginan, mesin ini dapat
membantu mengurangi penggunaan energi dibandingkan dengan metode
pendinginan konvensional. Ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi
jejak karbon dan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan dalam industri
pengolahan hasil laut. Selain manfaat lingkungan, penggunaan Mesin Ice Flake
Maker juga dapat meningkatkan efisiensi operasional. Proses pembuatan es
serpihan yang cepat dan efisien dapat membantu mempercepat proses pendinginan
hasil laut, sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan atau penurunan kualitas
produk.
Secara keseluruhan, rancang bangun Mesin Ice Flake Maker pada olahan
hasil laut dalam skala 10 liter merupakan langkah inovatif yang dapat
meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kualitas produk dalam industri
pengolahan hasil laut. Dengan demikian, pengembangan mesin ini dapat
memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri perikanan dan
pengolahan hasil laut secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas antara lain:
1. Bagaimana Mesin Ice Flake Maker pada skala 10 liter dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengolahan hasil laut?
2. Bagaimana mesin ini dapat membantu dalam pemeliharaan kualitas dan
kesegaran hasil laut yang diolah?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengembangkan Mesin Ice Flake Maker yang dapat meningkatkan
efisiensi proses pengolahan hasil laut.
2. Meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan waktu yang
diperlukan untuk pendinginan hasil laut.

1.4 Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mempertahankan kualitas produk hasil laut dengan distribusi
suhu yang merata, sehingga mengurangi risiko kerusakan atau penurunan
kualitas.
2. Menawarkan alternatif yang lebih modern dan efektif dibandingkan
metode pendinginan konvensional, membuka peluang untuk peningkatan
mutu dan daya saing produk hasil laut.
3. Memberikan peluang bagi pelaku usaha kecil dan rumah tangga untuk
ikut serta dalam industri pengolahan hasil laut dengan teknologi yang
terjangkau dan mudah dioperasikan.
4. Dengan meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi hasil laut,
teknologi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan
pangan dan penyediaan pasokan pangan yang berkualitas.

1.5 Batasan Masalah


Karena luasnya permasalahan, Penulis perlu untuk membatasi masalah yang
akan dibahas dalam proposal ini, adapun batasan masalah dalam proposal ini
adalah sebagai berikut:
1. Hanya membahas pada perancang untuk skala 10 liter,
sehingga mungkin tidak sesuai untuk kebutuhan industri besar
yang memerlukan produksi dalam jumlah yang jauh lebih
besar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Siklus Kompresi Uap
Siklus pendingin kompresi uap adalah suatu jenis siklus yang paling banyak
pengaplikasiannya pada mesin pendingin dan tata udara saat ini. Dalam siklus
kompresi uap terdiri dari empat komponen utama, yakni kompresor, kondensor,
alat ekspansi dan evaporator.

2.2 Cara Kerja Siklus Kompresi Uap


2.2.1. Proses Kompresi
Proses ini terjadi pada kompresor dimana uap refrigran dengan
tekanan dan temperatur rendah yang masuk ke kompresor melalui suction line
dikompresi didalam silinder kompresor sehingga temperatur dan tekanan uap
refrigran yang keluar dari kompresor melalui discharge line mengalami
kenaikan.

2.2.2. Proses Kondensasi


Proses ini terjadi dikondensor dimana uap refrigran bertemperatur dan
bertekanan tinggi yang masuk ke kondensor melalui discharge line
dikondensasikan didalam kondensor sehingga refrigran yang keluar dari
keluar dari kondensor diharapkan berubah fasa dari fasa uap ke fasa cair.

2.2.3. Proses Ekspansi


Proses ini terjadi di alat ekspansi dimana refrigran cair yang berasal
dari kondensor di ekspansi sehingga temperatur dan tekanan refrigran yang
keluar dari alat ekspansi turun drastis dan selanjutnya masuk evaporator

2.2.4. Proses Evaorasip


Proses ini terjadi di evaporator yang dimana refrigran cair yang masuk
ke evaporator menyerap kalor dari ruangan atau media yang hendak
didinginkan dengan adanya penyerapan kalor tersebut maka refrigran
diharapkan berubah fasa dari fasa cair menjadi fasa uap jenuh (saturasi).
2.3 Ice Maker
Ice Maker atau Ice Flake adalah mesin es yang menggunakan system
pendingin terbaik dunia selama lebih dari 30 tahun dengan produk berkualitas
tinggi, ice maker ini sangat efektif dan efisien penggunaannya karena bisa
dioprasikan selama hampir 24 jam nonstop. Disamping itu bahan baku berupa air
mudah didapat dan proses pembuatan es tidak membutuhkan jangka waktu yang
lama. Berikut ini Gambar 1 yaitu mesin ice maker.

Gambar 1 Mesin Ice Maker

Serpihan es tidak beraturan dengan ukuran sekitar 40×40mm dan ketebalan


sekitar 1,5-2 mm. Es tipis dapat langsung digunakan untuk mengaduk dan
mencampur bahan-bahan yang didinginkan. Tidak ada jung dan sudut yang tajam
sehingga tidak akan merusak permukaan benda yang didinginkan. Area kontak
yang besar dan kecepatan pendinginan yang cepat serta mudah dihancurkan dan
dibentuk.
Fitur peralatan Seluncur es internal dapat membantu mengurangi konsumsi
energi dan mencegah kebocoran refrigeran. Bahan stainless steel, peralatan
pemrosesan canggih, dan pemrosesan perlakuan panas memastikan efisiensi
perpindahan panas terbaik. Desain pelat penerima air yang besar dapat mencegah
kebocoran air dibagian bawah evaporator
Sakelar foto listrik dipasang langsung dibagian bawah evaporator untuk
mewujudkan kontrol otomatis es penuh. Pemberian cairan langsung dan
penguapan kering, kontrol sederhana dan aman. Desain modular terintegrasi,
mudah dipasang dan dirawat.
a) Struktur Desain struktur sesuai dengan standar klasifikasi, menggunakan
kompresor untuk mengeluarkan amonia ke ice maker dan air pompa akan
mask ke dalam panci penampungan tersebut.
b) Fitur Desain khusus untuk pembuat ice maker. Kemudian gunakan air
untuk membuat serpihan es, es tersebut akan terlepas dari dinding tabung
ice maker dengan menggunakan putaran mata pisau yang ada di dalam
tabung, tabung ice maker ini juga terbuat dari pelat stainless yang di lapisi
dengan gabus dan tahan karat, dari proses pembuatan ice tersebut dapat
menghasilkan ice dalam jangka 5-10 menit.
c) Sumber daya listrik satu daya standar adalah 380 V, 3 fase, 50 hz dapat
disesuaikan dengan voltase lain sesuai permintaan.

2.4 Sistem Kerja Mesin Ice Maker


Flake Ice Machine/Ice maker adalah mesin yang berfungsi untuk membuat es
batu berbentuk pecahan kecil kecil. Mesin Es Flake ini secara luas dapat dipakai
oleh Supermarket/Swalayan yang membutuhkan es untuk mengawetkan aneka
macam frozen food, ikan, daging. Perusahaan pengolahan produk perikanan
seperti produk tuna kemasan kaleng juga membutuhkan es untuk mengawetkan
tuna hasil tangkapan nelayan yang belum diproses atau masih dalam antrian untuk
diolah.
Berikut ini adalah proses kerja mesin es flake dalam menghasilkan es
serpihan:
 Dalam proses refrigerasi memiliki kesamaan dengan mesin es tube, cube
maupun balok, gas dengan tekanan yang rendah langsung masuk ke dalam
pipa evaporator yang melingkari seluruh ruang tabung drum dimana
tabung drum es ini memiliki double layer (lapisan).
 Disaat yang sama bahan baku air dipompa sehingga mengaliri seluruh
tabung drum es pada sisi permukaannya
 Air yang mengaliri permukaan tabung secara cepat akan berubah menjadi
es yang mengitari seluruh permukaan tabung
 Setelah es flake terbentuk maka selanjutnya pisau dalam mesin akan
memotong dan menghancurkan es flake yang menempel tersebut
 Es flake yang sudah terpotong akan langsung jatuh ke dalam Bin
(penampung es) yang letaknya tepat dibawah tabung drum es.

Proses dari bahan baku air sampai menjadi es yang siap dipanen hanya
membutuhkan waktu yang relatif singkat yakni hanya 15-20 menit saja. Untuk
daya yang dibutuhkan terbilang rendah dan efisien dimulai dari kapasitas produksi
500 kg per hari yang hanya membutuhkan daya sekitar 2,34 KW saja.
Berikut salah satu contoh spesifikasi mesin es flake (ice flake machine)
dengan kapasitas 10 ton / 24 jam:

Gambar 2 Ice Flake Machine


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Perencanaan Ice Flake Maker Untuk Tangkapan Laut
Dalam Skala 10 Liter

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

a. Data Primer

Sistem Perencanaan

1. Tata Letak Komponen


2. Pemilihan Refrigran
3. Proses Pengelasan

Pemilihan Komponen

Proses Pengerjaan

Pengujian

Validasi

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3. Diagram Alir Perencanaan Mesin Ice Flake Maker


3.2 Prosedur Perencanaan Ice Flaker Maker
1) Mulai, adalah awal dari proses dalam rancang bangun pada pembuatan
mesin Ice Flake Maker
2) Studi Literatur, berisi tentang kajian pustaka dan membahas mengenai
teori yang melandasi rancang bangun system refrigrasi mesin Ice Flake
Maker.
3) Persiapan, tahap persiapan yakni rangkaian dalam kegiatan sebelum
memulai rancang bangun mesin Ice Flake Maker. Pada tahap ini disusun
segala hal yang penting dan harus segera dilakukan dengan tujuan untuk
efisiensi waktu serta pekerjaan.
4) Pengumpulan Data, adalah sarana utama untuk menemukan penyelesaian
suatu masalah secara ilmiah. Dalam pengumpulan data, peranan instansi
yang terkait sangat dipelukan sebagai pendukung dalam memperoleh
cara rancang bangun mesin Ice Flake Maker yang diperlukan.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber buku adapun data
primer yang dibutuhkan dalam melakukan rancang bangun mesin Ice Flake
Maker ini adalah.
5) Sistem Perencanaan
Sistem perencanaan adalah tahap awal untuk melakukan sebuah rancang
bangun Ice Flake Maker sebelum melakukan pemilihan komponen
seperti tata letak komponen, pemelihan refrigeran, dan proses
pengelasan/welding.
6) Pemelihan Komponen
Menentukan ataub pemilihan komponen-komponen adalah suatu
prosedur yang dapat dilakukan untuk prosesd perencanaan mesin Ice
Flake Maker berdasarkan proses perhiitungan yang telah dilakukan.
7) Pengerjaan
Perakitan atau rancang bangun mesin Ice Flake Maker adalah suatu proses
pengerjaan secara langsung dalam penginstalasian komponen-komponen
mesin Ice Flake Maker yang dlakukan berdasarkan rancangan yang telah
dirancang.
8) Pengujian
Perencanaan mesin Ice Flake Maker adalah suatu proses pengujian mesin
ice flake maker yang sesuai berdasarkan perencanaan yang dilakukan.
9) Analisa Data
Pada proses ini terdapat jawaban, jika “Ya” maka proses dilanjutkan
dengan perkiraan biaya dalam melakukan rancang bangun dan jika
“Tidak” maka proses dilakukan kembali ke proses perhitungan dan
pemilihan komponen.
10) Pembahasan
Pembahasan adalah suatu proses pembahasan secara langsung dalam
penginstalasian komponan-komponen mesin ice flake maker yang
dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dirancangan.

Gambar 4 Piping Diagram Mesin Ice Flake Maker

Anda mungkin juga menyukai