Anda di halaman 1dari 32

BDDCCDDODDHHNNUUMMUUCC

ODJDCDB
ODHDNEOEH YUO@EP MD[D ODHUYKD, VPLMUJYK,
VEODYDPDH, MDH JEUDHGDH

MLYEH VEO@KO@KHG

Olbdoodm Pdodmlhd, Y.E., O.Vm.

MKYUYUH LCEB

Nama : Evan Rifqi Kusumah

NPM 201914500084

Kelas : S1A

UHKQEPYK]DY KHMPDVPDY]D VGPK NDJDP]D


ADJUC]DY KCOU VEHMKMKJDH MDH VEHGE]DBUDH YLYKDC
VPLMK VEHMKMKJDH EJLHLOK

064;/0606

i
JD]D VEHGDH]DP

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ODHDNEOEH YUO@EP

MD[D ODHUYKD, VPLMUJYK, VEODYDPDH, MDH JEUDHGDH ‟

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “MANAJEMEN BISNIS” di

Universitas Indraprasta PGRI.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah

ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi dunia

Perkuliahan maupun Perusahaan.

Jakarta, 16 Desember 2019

Evan Rifqi Kusumah.

ii
MDA]DP KYK

HACAMAN JUDUC............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ ii

DAATAR ISI.......................................................................................................................................... iii


@A@ I PEM@UKA............................................................................................................................ 4
A. Pendahuluan............................................................................................................................. 4
@. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 5
I. Tujuan Penulisan..................................................................................................................... 5
@A@ II PEM@AHASAN................................................................................................................. 6
A. Pengertian @iaya ....................................................... Errlr! @lljodrj hlt meaihem.
@. Klasifikasi @iaya @erdasarkan Ketertelusuran.......... Errlr! @lljodrj hlt meaihem.
I. Klarifikasi @iaya berdasarkan Perilaku. ....................Errlr! @lljodrj hlt meaihem.

D. Klasifikasi @iaya @erdasarkan Aungsi ......................Errlr! @lljodrj hlt meaihem.


E. Klasifikasi @iaya @erdasarkan Elemen @iaya ProduksiErrlr! @lljodrj hlt meaihem.
A. Pembebanan @iaya........................................................ Errlr! @lljodrj hlt meaihem.
G. Caporan Caba Rugi Perusahaan................................. Errlr! @lljodrj hlt meaihem.
H. Klarifikasi @iaya untuk Pembuatan Keputusan ........ Errlr! @lljodrj hlt meaihem.
@A@ III PENUTUP......................................................................................................................... 28
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 28
DAATAR PUSTAKA........................................................................................................................... 29

iii
@D@ K VVEEO@@UUJDD

VEO@UJD

D. Vehmdbucudh

Indonesia telah mengalami banyak perkembangan dalam segala aspek kehidupan.


Mulai dari bidang sosial, ekonomi, budaya, teknologi, dan lain-lain. Hal ini menuntut suatu
negara untuk mewajibkan dirinya untuk memperbaiki diri dengan cara lebih mengupgrade
setiap informasi yang terbaru, sehingga segala informasi baru dapat dimanfaatkan sebagai
alat untuk membuat suatu negara dapat lebih berkembang ataupun maju, salah satunya
dalam bidang perekonomian. Terutama untuk negara Indonesia yang saat ini sedang
berkembang untuk maju, salah satunya lewat sector ekonomi.

Dalam bidang ekonomi, Indonesia telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun


belum menjadi negara maju tetapi ekonomi Indonesia sudah lebih baik. Seiring dengan
perkembangan masyarakat, kebutuhan yang ditimbulkan juga semakin banyak. Keadaan
seperti ini membuat sebagian masyarakat berpikir untuk menciptakan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Maka saat ini banyak sekali UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah) yang menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

Namun, banyak UMKM di Indonesia yang sulit mengalami perkembangan. Salah satu
kendalanya adalah manajemen usaha yang kurang baik. Maka dari itu, dalam makalah ini
akan kami paparkan mengenai beberapa manajemen yang sangat penting bagi perkembangan
UMKM di Indonesia, yang meliputi manajemen Sumber daya manusia, manajemen produksi,
manajemen pemasaran dan manejemen keuangan.

4
3

B. Rumusan Masalah

Secara lebih oprasional, masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen sumber daya manusia ?

2. Bagaimana manajemen produksi ?

3. Bagaimana manajemen pemasaran ?

4. Bagaimana manajemen keuangan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui manajemen Sumber Daya Manusia dalam UMKM Indonesia

2. Untuk mengetahui manajemen produksi dalam UMKM Indonesia

3. Untuk mengetahui manajemen pemasaran dalam UMKM Indonesia

4. Untuk mengetahui manajemen keuangan dalam UMKM Indonesia

5
3

BDB KK PPEEMBBDDBDDYYDDHH

PEMBDBDYDH
D. Manajemen Yum`er Maya Manusia (MYMM).
Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management) adalah fungsi


manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan, pelatihan, dan pengembangan
anggota organisasi.

2. Tujuan dan Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Membantu organisasi dalam mencapai tujuannya

Dari seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi hanya sumber daya manusialah yang

memiliki kemampuan istimewa, yakni mampu mengatur sumber daya lainnya. Dengan
demikian manajemen sumber daya manusia membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

b. Mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan ketrampilan secara


efisien

Fungsi manajemen sumber daya manusia dalam orgaisasi perusahaan adalah mengelola
pegawai, dalam arti melaksanakan tugas sejak pengadaan, pelatihan, penempatan,
pemberian imbalan, pengembangan, mutase dan rotasi. Tujuannya agar dari serangkaian
kegiatan dihasilkan pegawai yang memiliki pengetahuan, ketrampilan serta perilaku yang
sesuai dan sejalan dengan strategi perusahaan yang dijalankan. Apabila rencana tersebut
dapat diwujudkan maka akan dapat dipekerjakan pegawai dengan kemampuan dan
ketrampilan secara efisien.

c. Merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan motivasi bagi


pegawai.

Setiap sumber daya manusia yang masuk kedalam organisasi perusahaan tidak serta
merta mampu melaksanakan tugasnya. Sejumlah kegiatan perlu dilakukan sebelum seorang

6
3
pegawai

7
3

siap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pada perusahaan yang masih dalam skala
kecil, seseorang yang baru masuk, paling tidak memerlukan beberapa waktu untuk melakukan
orientasi dan adaptasi terhadap tugas dan tangguna jawab yang akan dilaksanakan. Pada
perusahaan yang memiliki skala lebih besar lazimnya telah terprogram kegiatan pendidikan
dan pelatihan bagi pegawai baru maupun pegawai lama yang tujuannya selain meningkatkan

pengetahuan, ketrampilan juga sikap perilaku, utamanya motivasi.

d. Meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan rasa percaya diri pegawai.

Memelihara dan mengembangkan kualitas kerja sejalan dengan tujuan organisasi dan
aspirasi pegawai. Setiap pegawai pada dasarnya merupakan pelaksana dari strategi
perusahaan yang telah dipecah-pecah dalam butir-butir kegiatan tugas pekerjaan yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk nyata sehari-hari. Memecah dan menterjemahkan strategi
kedalam butir-butir kegiatan tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab para manjer lini
pada semua tingkatan. Semakin tinggi kualitas pemahaman para manajer dan para pegawai
terhadap butir-butir tugas dan pekerjaan yang akan dilaksanakan maka semakin tinggi pula
kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan. Pada akhirnya apabila hal ini dapat dicapai akan
meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan rasa percaya diri baik pada diri manajer
maupun pada seluruh pegawai pelaksana. Memelihara dan mengembangkan aspirasi pegawai
merupakan tugas dan tanggung jawab manajer kepegawaian.

e. Mensosialisasikan kebijakan manajemen kepada seluruh pegawai perusahaan

Setiap pegawai ingin memiliki perasaan aman terhadap masa depannya. Apalagi bagi
mereka yang telah memiliki masa kerja relative panjang. Merupakan hal yang baik apabila
seluruh keijakan manajemen yang terkait dengan sumber daya manusia dapat diketahui,
dimengerti dan dipahami oleh seluruh jajaran pegawai. Inilah tugas penting lainnya dari
manajer kepegawaian. Dewasa ini kondisi seperti ini semakin dituntut oleh setiap pegawai.
Setiap pegawai menginginkan adanya transparansi terhadap kebijakan yang dijalankan
perusahaan.

f. Membantu memelihara kebijakan tentang etika dan tanggung jawab sosial perusahaan

8
3

Etika dan tanggung jawaban sosial dewasa ini telah menjadi isu yang penting dan
mengemuka. Demikian pentingnya sehingga kewajiban untuk melaksanakan kewajiban yang
terkait dengan tanggung jawab sosial dituangkan kedalam pasal dan undang-undang tentang
perseroan terbatas. Etika dalam koridor baik dan buruk merupakan cermin setiap keputusan
yang diambil perusahaan. Keputusan manajemen itu sendiri pada dasarnya merupakan hasil

akhir dari proses yang konsep awalnya dimulai dari pegawai pelaksana, naik ke manajer lini
pertama, kemudian naik ke manajer tingkat menengah dan berakhir pada manajer tingkat.
Ketidak pahaman jajaran pegawai sebagaimana disebutkan diatas terhadap konsep etika,
maka akan terus berimbas kepada konsep keputusan yang akan diambil oleh pimpinan
puncak. Pada bagian inilah manajer kepegawaian memegang peran yang sangat penting.

3. Desain dan Analisis/Jabatan

Perencanaan tentang berapa jumlah pegawai, kompetensi yang baru dimiliki dan sifat
pekerjaan akan sangat berpengaruh terhadap perencanaan sumber daya manusia. Oleh
karena itu dalam melaksanakan kegiatan perencanaan perlu dilakukan analisis tugas dan
jabatan. Berapa kebutuhan untuk pegawai yang bertugas dilapangan, didalam pabrik dan di
bagian administrasi memerlukan desain yang tepat. Disain dan analisis tugas dan jabatan ini
akan menjadi lebih mudah apabila berbagai informasi yang diperlukan dapat diperoleh
dengan cepat pula. Sebaliknya apabila berbagai informasi yang dibutuhkan tidak tersedia
maka, waktu yang diperlukan untuk kegiatan analisis dan disain juga menjadi lama. Pada
usaha yang masih berskala kecil lebih memerlukan informasi tentang mencari jumlah yang
sedikit namun dengan kemampuan yang banyak. Istilah dilapangan tenaga yang demikian
disebut dengan tenaga yang mampu mengerjakan pekerjaan serabutan. Hal ini mudah dengan
tenaga yang mampu mengerjakan pekerja serabutan. Hal ini mudah dipahami apabila diingat
bahwa pada usaha yang masih berskala kecil kondisi seluruh sumber daya masih dalam
keadaan sangat terbatas.

4. Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen adalah proses pengadaan pegawai, artinya perusahaan mengundang peminat


untuk bergabung menjadi calon pegawai pada perusahaan. Rekrutmen dapat dilakukan
melalui beberapa cara, dari yang paling sederhana seperti menyebarkan informasi dari mulut
ke mulut sampai dengan yang memasang iklan di media komunikasi. Bagian penting dari
proses rekruitmen adalah seeksi calon pegwai. Biasanya semakin tinggi citra suatu

9
3
perusahaan

10
3

semakin ketat proses seleksi yang dilakukan. Secara umum, seleksi dilakukan dalam beberapa
tahapan, yang pada umumnya meliputi, seleksi administratif, tes potensi akademik,
wawancara, dan tes kesehatan. Untuk usaha yang masih daam skala kecil tentu proses seleksi
pegawai tidak sam dengan yang dilakukan pada perusahaan skala besar, namun paling tidak
proses seleksi merupakan suatu rujukan. Sejalan dengan perkembangan jaman, rekrutmen

dapat juga dilakukan dengan pilihan lain. Pilihan ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa
rekruitmen dipandang sebagai jawaban atas adanya tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Dilain
pihak kebutuhan itu sendiri tidak selalu bersifat permanen dan hanya dibutuhkan ketika
diperlukan. Alternative solusi yang diberikan adalah tiga cara yakni, diatasi dengan kerja
lembur, dengan cara out-sourcing dan tenaga kontrak sementara. Dengan demikian maka
kebutuhan terpenuhi.

5. Pengangkatan, Penempatan, Pendidikan, dan Pelatihan

Pegawai yang lulus seleksi dan dinyatakan diterima sebagai calon pegawai, diberikan surat

pengangkatan sebagai pegawai. Biasanya pegawai yang telah diangkat ini belum siap untuk
bekerja ditempat yang baru. Sekalipun calon pegawai telah bekeja sebeumnya, namun
ditempat
yang baru ia menghadapi situasi yang berbeda dengan tempat kerja yang lama. Maka agar
calon pegawai siap melaksanakan tugasnya dilakukan dahulu masa orientasi calon pegawai
kepada perusahaan, artinya ia diperkenalkan kepada organisasi dan seluruh jajaran pegawai
yang ada di perusahaan. Ia juga diperkenalkan kepada situasi, kondisi dan budaya yang
berlaku di dalam perusahaan. Beberapa perusahaan skala besar melakukan rekrutmen dalam
gelombang demi gelombang, atau angkatan demi angkatan. Pada pola seperti ini seringkali,
masa orientasi dilakukan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan calon pegawai/pegawai
baru. Tujuannya

tetap sama, yakni agar calon pegawai siap untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Apabila kegiatan masa orientasi dan atau kegiatan pendidikan dan pelatihan telah selesai, maka
disusul dengan pengangkatan, dan penempatan di unit kerja yang membutuhkan. Sejak saat
itu seorang pegawai telah menempati posisi tugasnya. Ditempat tersebut ia diperkenalkan
dengan atasannya, dengan koleganya, dengan lingkungannya serta diserahkan pula fungsi dan
tugas yang menjadi pekerjaannya. Demikian juga ia diberikan penjelasan tentang tata cara
dan kebiasaan yang harus dilakukan apabila menghadapi permasalahan khusus dalam lingkup
pekerjaannya.

6. Evaluasi kerja

11
3

Seorang pegawai baru untuk beberapa waktu belum dapat dinilai kinerjanya. Hal ini
disebabkan karena ia masih memerlukan sejumlah waktu untuk melakukan penyesuaian
dengan lingkungannya. Dalam praktek masa penyesuaian biasanya memakan waktu sekitar
tiga buka, dan sejak itu pegawai baru telah dianggap mampu melaksanakan tugas pekerjaannya.
Atasan langsung mempunyai kewajiban untuk memberikan pengarahan dan bimbingan agar

pegawai baru dapat melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan. Bimbingan diberikan agar pegawai mampu melaksanakan tugas dan
pekerjaannya
sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. Selain memberikan pengarahan
dan bimbingan atasan langsung juga mempunyai kewajiban melakukan evaluasi tentang
kinerja atas hasil kerja yang dihasilkan pegawai baru.

7. Kompensasi, Kebijakan, dan Metoda

Kompensasi adalah imbalan jasa yang dibayarkan perusahaan kepada pegawai. Pada
umumnya pembayaran kompensasi dilakukan dibelakang pada akhir bulan. Pembayaran

dilakukan dibelakang artinya pegawai bekerja dahulu baru mendapat kompensasi.


Kompensasi ditetapkan oleh kebijakan pimpinan perusahaan. Kompensasi terdiri dari
beberapa unsur,
seperti gaji pokok, tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan structural, tunjangan jabatan
fungsional, tunjangan biaya transportasi, tunjangan makan siang, dan sebagainya. Beberapa
perusahaan umumnya menerapkan suatu metoda kompensasi tertentu yang dianggap sesuai
dengan situasi dan kondisi perusahaan. Beberapa perusahaan menerapkan metoda kompensasi
secara lump-sum dan merit-system. Merit system artinya seluruh pegawai yang tingkatnya
dibayarkan kompensasi yang bersarannya sama, namun bagi yang memberikan prestasi lebih,
diberikan tambahan berupa merit atau semacam bonus. Tingkat kesulitan dari sistem ini

terletak pada perusahaan yang masih berskala kecil, penetapan kompensasi dilakukan lebih
sederhana, yakni berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan dan didasar pada kinerja
keuangan perusahaan.

8. Karir dan Pengembangan Pegawai

Apabila kebutuhan untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan telah terpenuhi, maka
keinginan berikutnya adalah dapat menikmati pengembangan karir. Pengembangan karir
pegawai artinya posisi jabatan, pangkat dan tanggung mendapat kesempatan untuk
ditingkatkan.

12
3

Menurut Ivancevich (2007), terdapat kerelasi antara kebutuhan lahir bathin dari seorang
pegawai sepanjang usianya menjadi pegawai di suatu organisasi, termasuk di organisasi
perusahaan. Tahapan kebutuhan tersebut dibagi dalam empat proses yang meliputi pegawai
pada posisi tingkat awal, pegawai pada posisi tingkat lanjutan, pegawai pada posisi tingkat
pemeliharaan dan pegawai pada posisi tingkat berfikir strategis.

9. Kesejahteraan Pegawai

Cakupan ruang lingkup kesejahteraan pegawai sangat luas dan sangat relative. Bagi
seorang yang baru saja mendapatkan pekerjaan, maka kepastian untuk penerimaan gaji dan
tunjangan lainnya yang diterima setiap bulan secara rutin, telah dianggap sebagai suatu
kesejahteraan. Namun bagi seseorang yang telah terbiasa dengan penerimaan sebagai
sebagai dicontohkan diatas, secara relative pula menjadi kurang sejahtera. Sehingga sesuai
dengan teori Maslow (1813) tentang hierarkhi kebutuhan manusia, maka tingkat kebutuhan
manusia yang dalam hal ini daalah pegawai, semakin lama semakin meningkat.

Secraa umum pegawai membutuhkan tingkat kesejahteraan yang semakin meningkat.


Apabila tingkat kesejahteraan pegawai terpenuhi, biasanya akan berdampak terhadap kinerja
perusahaan. Unsur kesejahteraan pegawai yang lazim diberikan oleh perusahaan antara lain
meliputi,

a. Sistem karir yang jelas

b. Sistem pengupahan yang adil

c. Jaminan kesehatan

d. Jaminan asuransi kecelakaan

e. Pesangon pensiun

f. Upah pensiun

g. Jaminan kesehatan setelah pension

h. Jaminan kesejahteraan lainnya.

10. Disiplin Pegawai

13
3

Secara umum disiplin pegawai didefinisikan sebagai seluruh ketentuan dan atau kebiasaan
yang berlaku disuatu organisasi perusahaan yang harus diikuti secara patuh oleh setiap
pegawai. Disiplin pegawai akan berjalan dengan baik apabila seluruh pegawai mengetahui,
memahami dan secara patuh melaksanakannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. Agar
ketentuan dan kebiasaan lebih mudah diketahui dan dipahami maka sebaiknya pimpinan
usaha

menetapkan suatu aturan baku dan berlaku bagi seluruh pegawai. Dengan ketentuan dan aturan
yang jelas diharapkan seluruh pegawai memahami dan melaksanakannya.

Sebagai contoh ketentuan dan aturan dimaksud adalah sebagai berikut,

a. Aturan yang terkait langsung dengan tingkat produktivitas kerja

1) Waktu

· Waktu datang, pulang, terlambat

· Waktu meninggalkan tempat kerja

· Waktu istirahat dan waktu makan siang

· Jumlah maksimum ketidak hadiran

2) Hal yang dilarang

· Tidur ditempat kerja

· Meninggalkan ruang kerja tanpa ijin

· Makan dan minum ditempat kerja

· Membawa minuman keras dan obat terlarang ketempat kerja

· Membawa teman bukan pekerja ditempat kerja selama jam kerja

3) Hubungan dengan atasan

· Sanksi bagi yang menolak perintah atasan

· Sanksi bagi yang bekerja lambat dan malas

4) Perbuatan melawan hukum

14
3
· Mencuri

15
3

· menghasut

5) Keselamatan kerja

· Merokok

· Aturan tentang keselamatan

· Kebutuhan sanitasi

· Larangan berkelahi

· Larangan membawa benda/senjata berbahaya

b. Aturan tidak yang terkait langsung dengan tingkat produktivitas kerja

1) Ketidak hadiran tanggal tertentu

2) Larangan berjudi

3) Larangan jual beli ditempat kerja

4) Larangan menyelesaikan masalah pribadi ditempat kerja

5) Aturan penggunaan pakaian seragam

6) Larangan tentang pergaulan bebar antar pegawai ditempat kerja

11. Keselamatan Kerja

Setiap pimpinan organisasi usaha perlu mengetahui dan memahami hal yang berkaitan
dengan keselamatan kerja dan tidak terkecuali pimpinan pada usaha kecil. Usaha kecil dan
usaha besar pada prinsipnya sama, yang berbeda hanya sekalanya. Dalam banyak hal pada
perusahaan skala kecil, disebabkan oleh terbatasnya berbagai peralatan keselamatan kerja
yang dimiliki, mengakibatkan tingkat kecelakaan yang terjadi kemungkinan lebih banyak.

Pelaku usaha perlu memahami tentang hazard yang ada didalam lingkungan tempat
usahanya. Hazard adalah suatu kondisi yang kemungkinan dapat mempercepat terjadinya
suatu kecelakaan atau kondisi kurang menyenangkan bagi pekerja, pegawai, karyawan, dan
tenaga kerja. Hazard dibedakan menjadi dua kategori,

16
3

a. Hazard Keselamatan (safety hazard)

Adalah seluruh aspek yang ada dilingkungan tempat kerja yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan yang bisa mneyebabkan kerugian dan bahkan kematian. Contoh atas hazard
keselamatan adalah pemeliharaan yang buruk terhadap peralatan kerja, mesin-mesin yang tidak
dilindungi dengan peralatan keselamatan, adanya bahan-bahan kimia yang berbahaya dan
sebagainya. Potensi kecelakaan yang bisa terjadi meliputi, hilangnya pendengaran, kebutaan,
bagian anggota badan, terpotong, terbakar, patah tulang, kejutan listrik dan sebagainya.

b. Hazard Kesehatan (health hazard)

Adalah seluruh aspek yang ada dilingkungan tempat kerja yang secara pelan akan tetapi
berakumulasi yang dalam jangka panjang berdampat kepada menurunnya tingkat kesehatan
dan bahkan menjadikan pegawai menderita penyakit. Jenis penyakit yang ditimbulkan
meliputi cacat fisik, cacat mental, kanker, tidak berfungsinya sebagian fungsi tubuh dan jenis-
jenis penyakit mental dan penyakit fisik lainnya.

Kecelakaan dan atau kondisi sakit yang dialami oleh pegawai diakibatkan oleh
beberapa sebab yang meliputi,

1. Oleh sebab sifat tugas dan atau pekerjaan

2. Oleh sebab kondisi lingkungan kerja

3. Oleh sebab sifat pegawai yang bersangkutan

Apabila seorang pegawai atau beberapa pegawai mengalami kecelakaan perlu dibedakan,

atas terjadinya peristiwa tersebut ditempat kerja atau diluar tempat kerja. Apabila telah terjadi
sebuah kecelakaan, maka dampak yang dialami pekerja bisa dalam bentuk meninggal dunia,
menderita sakit, dan menderita luka-luka. Lebih lanjut apabila pegawai yang mengalami
kecelakaan tersebut menderita luka-luka, berdampak kepada,

1. Memerlukan rawat jalan dan atau rawat inap di rumah sakit

2. Kehilangan kesadaran

3. Tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya

4. Harus dipindah tugaskan

17
3

5. Tidak berdampak apapun

12. Serikat Kerja

Serikat Kerja merupakan wadah organisasi bagi para tenaga kerja yang disebut dengan
buruh, pekerja, pegawai, karyawan bertujuan untuk menggalang kekuatan melalui wadah

organisasi guna memperjuangkan kepentingan mereka, terutama yang berkaitan dengan


memperjuangkan upah dan syarat-syarat kerja yang lebih baik. Dalam praktiknya biasanya
terdapat dua model serikat pekerja yakni organisasi pekerja yang bersifat industry dan
organisasi pekerja yang sifatnya keahlian/ spesialis. Pada model pertama seorang menjadi
anggota serikat pekerja tanpa memperdulikan dari sector usaha dan sector industry mana ia
berasal, yang penting mempunyai status sebagai tenaga kerja. Sedangkan model yang kedua
seseorang memasuki organisasi serikat pekerja yang sesuai dengan bidang pekerjaannya,
seperti serikat pekerja makanan, minuman dan restoran, serikat pekerja rumah sakit, dan
sebagainya.

Pada model yang kedua ini tujuan yang ingin dicapai, selain menggalang kekuatan dalam
organisasi, juga dalam rangka meningkatkan kemampuan profesi. Tiga pihak yang biasanya
saling berhubungan adalah ketua serikat pekerja, pimpinan perusahaan dan pemerintah yang
dalam hal ini adalah departemen tenaga kerja. Baik serikat pekerja maupun pimpinan
perusahaan dipengaruhi oleh kondisi pasar kerja. Meskipun tuntutan akan kebutuhan mereka
berbeda-beda, namun secara umum yang mereka lakukan dan peruangkan adalah :

a. Perasaan aman dalam lapangan kerja

b. Melakukan sosialisasi dan memperluas keanggotaan

c. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja

d. Hubungan komunikasi yang lancar dengan manajemen perusahaan

e. Pola penggajian ynag wajar

Sejalan dengan kegiatan yang dilakukan, perjuangan serikat pekerja biasanya dipicu oleh
hal-hal berikut,

a. Tidak adanya jaminan tentang kelanjutan masa kerja

b. Penggajian yang rendah

18
3

c. Penggunaan pola sub-kontraktor dalam pekerjaan

d. Perlakuan buruk dalam pekerjaan oleh atasan

e. Pemeliharaan kesehatan yang tidak memadai

f. Dan manfaat lainnya yang diinginkan

Hanya dengan komunikasi yang konsisten dan harmonis, masing-masing pihak akan
memahami persoalan masing-masing. Bila yang demikian dapat dicapai maka hubungan
keduanya akan terjaga dengan baik.

B. Manajemen Produksi

1. Pengertian Manajemen Produksi dan Lingkupnya

Manajemen adalah suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


pengkoordinasian serta pengendalian. Sedangkan Produksi adalah kegiatan untuk menambah
atau menciptakan faedah, dimana kegiatan ini terdiri dari oenambahan manfaat bentuk, manfaat
waktu dan manfaat tembat atau gabungan di antaranya. Dengan demikian, maanjemen produksi
adalah proses manajemen yang diterapkan dlaam kegiatan produksi dalam suatu perusahaan.

Ruang lingkup manajemen produksi :

a. Perencanaan Sistem Produksi

1) Perencanaan Produk

2) Perencaaan lokasi Produksi

3) Perencanaan letak fasilitas produksi

4) Perencanaan Lingkungan kerja

5) Perencanaan Standar produksi

b. Sistem Pengendalian Produksi

1) Pengendalian proses produksi

2) Pengendalian bahan baku

3) Pengendalian tenaga kerja

4) Pengendalian biaya produksi

5) Pengendalian kualitas

6) Pemeliharaan

19
3

c. Sistem Informasi Produksi

1) Struktur organisasi

2) Produksi atas dasar pesanan

3) Produksi untuk pasar

2. Fungsi Produksi dalam Perusahaan

Pada keadaaan semula produksi merupakan penciptaan atau penambahanfaedah-faedah


tertentu, maka sesuai dengan perkembangan keadaan, pemikiran perusahaan bukan sekedar
penambahan faedah, melainkan harus difikirkan pula adanya kepuasan konsumen yang akan
mempergunakan suatu produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Selain itu, perlu dipikirkan
pula apakaah proses perubahan bentuk yang dilaksanakan oleh perusahaan, ataupun dnegan
penambahan faedah ’faedah yang lain telah dilaksanakan oleh perusahaan dapat memberikan
kepuasan yang maksimal kepada konsumen dan merasakan pelayanan yag sebaik-baiknya dari
perusahaan tersebut. Dengan demikian, pelayanan perusahaan akan selalu berkembang.
Dengan perkembangan pelayanan ini, maka kegiatan produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan seharusnya juga mengikuti perkembangan yang ada.

Seiring berkembanganya keadaaan, semakin banyak produk dan jasa yang ditawarkan
oleh para produsesn, maka para konsumen dapat memilih produk atau jasa yang diperlukan
seuai dengan yang dikehendakinya. Dalam keadaan seperti ini, para produsen yang tidak
dapat mengikuti perkembangan permintaan konsumen akan mendapatkan berbagai macam
kesulitan dalam pemasaran produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan.

Sesuai dnegan perkembangan yang ada, maka konsumen akan semakin kritis dalam
melakukan pertimbangan-pertimbangan terhadap suatu produk atau jasa yang diperlukannya.
Didukung oleh perkembangan teknologiserta perkembanagn perekonomian, maka banyak
perusahaan bermunculan dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, sehingga dapat
menyediakan berbagai macam produk, jasa serta pelayanan yang lebih menarik. Perusahaan
yang masih menggunakan teknologi masih sederhana akan menemui kelemahan dalam
pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

3. Pendekatan Sistem Dalam Manajemen Produksi

Sehubungna dengan adanya usaha-usaha untuk dapat melaksanakan manajemen


produksi yang baik di dlam sebuah perusahaan, maka akan terdapat beberapa keterbatasan
(kendala) yang akan menjadi oembatas dari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Perusahaan akan berusaha untuk dpat berproduksi dengan tingkat produktivitas yang tinggi,
namun terbatas kepada kemampuan dan kedisiplinan kerja para karyawan, tersedianya bahan
baku dalam jumlah dan kualitas yang cukup, terkendalikannya mesin dan peralatan
perusahaan dengan baik dan lain sebagainya. Dengan pendekatan sistem, maka akan
dimungkinkan untuk dapat melihat variabel dan kendala yang kritis yang ahrus mendapatkan
perhatian yang cukup dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata laim, pendekatan
sistem ini akan memungkinkan melihat permasalahan yang ada di dalam perusahaan tersebut
secara menyeluruh, sehingga tidak terdapat lagi permasalahan-permasalahan yang kadang
terlupakan oleh perusahaan.
20
3

Pendekatan sistem adalah suatu strategi dengan mempergunakan analisis, desain serta
manajemen sistem dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dengan pendekatan ini,
kegiatan produkai dalam perusahaan akan terdiri dari berbagai sub-sistem di samping adanya
sistem produksi yang tersedia dalam perusahaan.

Pendekatan sistem dalam manajemen produksi akan mempunyai beberapa keuntungan,


antara lain dapat lebih mudah untuk melihat dan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi
dalam pelaksanaan proses produksi daam perusahaan.

MDHDNEMEH MDH MERDHCDHG DCIRDH PRLSES PRLMUJSI

Kita sudah mengetahui bahwa manajemen itu merupakan proses awal perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian proses pekerjaan untuk
mewujudkan tujuan organissi. Oleh sebab itu, jika manajemen produksi berarti tujuan
organisasi, maka tujuan organisasi yang ingin dicapai adalah tujuan produksi. Manajemen
produksi itu terdiri dari :

1. Perencanaan proses produksi dan perencanaan produk


2. Pengorganisasian proses produksi, karyawan, material, dan sumber dayanya
3. Pengarahan terhadap perilaku produksi untuk mengerjakan tahapan, skedul, dan
proses produksi sesuai dengan standar atau sistem produksi yang telah ditentukan
oleh perusahaan
4. Pengkoordinasian seluruh pelaku produksi, baik antar bagian atau masing-masing
pihak secara baik untuk mewujudkan perencanaan produk dan produksi bisa
berjalan dengan baik dan tepat waktu (sesuai skedul produksi)
5. Pengendalian semua kegiatan poduksi membutuhkan pengendalian bukan sekedar
pengawasan pelaksanaan sebuah kegiatan produksi melainkan juga pengumpulan
data sebagai masukan (input), perbaikan, dan perencanaan kembali di masa
mendatang

Sebagai contoh, pada sebuah usaha pembuatan kerupuk udang telah terjadi kendala atau
masalah, yaitu kerupuk udangnya berjamur. Untuk itu perlu penataan ulang dalam
manajemen produksi yang lebih baik agar tidak lagi terjadi hal di atas. Perbaikan manajemen
produksi yang dilakukan adalah:

1. Perencanaan ulang proses pembuatan produk, yaitu kerupuk udang yang bebas
dari jamur
2. Sistem produksi diteliti ulang kembali di mana letak terjadinya proses kontaminasi
spora jamur terhadap bahan baku pembuat udang
3. Tindakan dan langkah perbaikan perlu dilakukan antara lain sterilisasi atau
pemanasan bahan baku dengan suhu tertentu agar tidak mudah berjamur, serta
pengawasan mutu saat proses pembuatan (mixing) dan pengepakannya
4. Dilakukan pelatihan dan pengarahan terhadap karyawan sebagai pelaku penerima
bahan baku, pegawai yang melakukan proses pencampuran, pembuatan, dan
pengemasan kerupuk udang
5. Diadakan rapat koordinasi antar pelaku produksi

6. Pengendalian khusus pada setiap tahapan proses produksi

21
3

6. Dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi baru tentang betapa


banyak kerupuk udang yang masih terkena jamur, lalu bandingkan dan kemudian
dilakukan perencanaan ulang hingga jumlah produk gagalnya semakin kecil

Proses Produksi

Proses produksi adalah aliran proses produksi dan perencanaanbahan baku hingga
menjadi sebuah produk akhir (barang jadi) dalam suatu perusahaan. Aliran proses yang
dimaksud
adalah urutan pekerjan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proses produksi. Adapun jenis
proses produksi yang kita ketahui adalah sebagai beikut:

1. Proses produksi secara terus menerus (continous process)

Pola produksi yang urutannya pasti, tidak berubah-ubah, dan berkelanjutan sehingga pola
pelaksanaan produksinya selalu sama.

2. Proses produksi terputus-putus (intermittent process)

Dalam proses produksi terdapat beberapa pola dan urutan pelaksanaan proses produksi.
Pola urutan bulan ini mungkin tidak digunakan untuk pola dan urutan bulan depan sehingga
jenis produk yang dihasilkan setiiap bulan berbeda. Sebagai contoh, pada bulan ini proses
produksi pembuatan kerupuknya menggunakan bahan baku udang dan bulan depan

menggunakan bahan baku ikan tuna, dan seterusnya.


HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DAN KEGIATAN LAIN DALAM
PERUSAHAAN

Kita sudah mengetahui bahwa prosses produksi adalah ‘dapur' dari seluruh kegiatan bisnis
perusahaan. Semua diawali dari kebutuhan pasar atau pesanan yang kemudian direncanakan
proses produksinya berdasarkan kebutuhan pasar atau pesanan. Hubungan antara proses
produksi dengan kegiatan lainnya dilakukan sejak kegiatan penentuan bahan baku, pembelian
bahan baku, alat, spare part, dan membeli mesin baru baik itu secara sewa beli (leasing)
ataupun secara tunai hingga proses produksi terselesaikan dengan baik. Untuk itu perlu
dilakukan koordinasi antar bagian dalam proses produksi agar tidak terjadi kendala dan
masalah. Jenis koordinasi dengan bagian lain yang penting adalah:

1) Koordinasi dengan bagian teknik dan perencanaan (desain dan spesifikasi produk)
2) Koordinasi dengan personalia (berhubungan dengan kebutuhan sumber daya
manusia)
3) Koordinasi dengan bagian pembelian dan bagian persediaan (jenis-jenis bahan
baku sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh bagian desain dan
perencanaan)
4) Koordinasi dengan bagian kendali mutu (quality control)
5) Koordinasi dengan PPI (production, planning, and inventory control)

22
3

C. Manajemen Pemasaran.

Pengertian Manajemen Pemasaran

Seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan


mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. (Kotler dan Keller, 2008: 5)

2. Konsep inti pemasaran

a. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan

b. Pasar sasaran, dan segmentasi

c. Penawaran dan merek

d. Nilai dan kepuasan

e. Saluran pemasaran

f. Persaingan

g. Lingkungan pemasaran.

3. Tujuan dan manfaat pemasaran

Tujuan pemasaran adalahh untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan nilai
yang didapat dari pelanggan agar dapat memuaskan baik pelanggan maupun
produsen pada saat terjadi transaksi. Terpenihinya harapan dari pelanggan atau
konsumen.

Tujuan ganda dari manajemen pemasaran adalah untuk menarik pelanggan


baru dengan nilai terbaik dan terus menerus dengan memperhatikan faktor yang terus
tumbuh termasuk pesaing dan pengembangan produk agar memberikan kepuasan
kepada pelanggan dan dapat menciptakan pelanggan yang berulang dan loyal.

23
3

4. Visi dan Misi Strategi Pemasaran

Apapun bentuk bisnis, struktur bisnis, besarnya organisasi, dan focus bisnisnya
(barang atau jasa), hanya ada satu visi bisnis anda yaitu be a service company atau
jadilah perusahaan yang berorientasi pada pelayanan, karena barang atau jasa akan

diserahterimakan kepada consume sedangkan yang dilakukan perusahaan adalah


kelayanan. Namun inti dasar dari sebuah bisnis sebenarnya adalah pelayanan dan
melayani.

Misi Strategi Pemasaran bisnis itu harus bisa mewujudkan perusahaan menjadi
service company. Maka, seluruh kegiatan pemasaran harus mampu memberikan
kepuasan bagi pelanggan (customers satisfaction oriented company). Caranya ialah
memberikan nilai pada produk yang ditawarkan, bukan sekerdar produk jadi. Jadi,
persaingan yang terjadi bukanlah bersaing atas fungsi produk atau kemasan tetapi

persaingan untuk member nilai lebih pada produk (the value war strategy) disbanding
produk pesaing.

5. Faktor Penting dalam Strategi Pemasaran

Ada tiga pilar utama untuk mewujudkan visi dan misi strategi pemasaran yang bai,
antara lain:

1. Seluruh aspek strategi harus berfilosofi pada satu tujuan, yaitu


differentiation strategy atau strategi pembeda yang jelas dengan produk
pesaing bukan hanya pada aspek menjual saja. Semua aspek pembeda
harus menjadi roh dalam strategi pemasaran yang akan diwujudkan
dalam taktik pemasaran selanjutnya yaitu marketing mix.
2. Strategi pemasaran yang efektif bukan hanya berorientasi pada omset
penjualan atau nilai yang dijual saja tetapi lebih pada pembuatan merek
di pasar.
3. Strategi pemasaran penting lainnya adalah menciptakan kekuatan merek
produk (branding) dengan strategi pembeda yang jelas. Untuk itu proses
pelayanan yang efektif dan efisien. Proses harus bagus sehingga akan

24
3

menciptakan sinergisme antara brand differentiation-process yang


mengkristal pada penawaran nilai yang berbeda dari pesaing.

Untuk mewujudkan strategi pembeda yang jelas dengan produk pesaing dalam rangka
menguatkan merek produk, perlu dipaduka ke empat factor penting aspek pemasaran

untuk mendapatkan integrated value pada bauran pemasaran yang terdiri dari 4P, yaitu:

a. Produk (Product)

b. Tempat (Place)

c. Harga (Price)

d. Promosi (Promotion)

D. Manajemen Keuangan.

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan suatu proses pengambilan keputusan, pengorganisasian,


pengendalian, dan perencanaan keuangan dengan menggunakan informasi dari akuntansi
perusahaan untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dibidang keuangan.

Perbedaan akuntansi dengan manajemen keuangan secara sederhana adalah akuntansi lebih

menitikberatkan pada pencatatan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan yang telah


dilakukan dan kemudian disusun menjadi laporan keuangan yang menunjukkan informasi
kegiatan suatu perusahaan untuk pengambian keputusan oleh manajemen.

Manajemen keuangan memanfaatkan catatan dan laporan keuangan dari akuntansi untuk
mengorganisasikan, merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan menyusun strategi
manajemen keuangan perusahaan yang baik untuk tujuan organisasi.

25
3

Lingkup manajemen keuangan antara lain :

a) Memahami teori mengenai nilai uang (value of money)


b) Pentingnya sistem administrasi keuangan, pembukuan, dan pencatatan keuangan atau
akuntansi keuangan termasuk (akuntansi manjemen).

c) Membuat laporan keuangan dan analisa laporan keuangan tentang keadaan, posisi, dan
kinerja keuangn perusahaan (posisi keuangan)
d) Membuat perencanaan pengendalian, dan pengawasan anggaran.\
e) Analisa investasi keuangan yang akan direncanakan dan dilakukan oleh perusahaan.
f) Manajemen arus kas (cash flow management)
g) Perubahan keuangan global, seperti perubahan kurs mata uang.

2. Pencatatan Transaksi Keuangan dan Pelaporan (Akuntansi)

Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi


untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.

a. Proses Akuntansi

Akuntansi merupakan proses pencatatan kegiatan dan transaksi usaha yang meliputi :

1. Pengidentifikasian data

2. Pengukuran relevansi data

3. Pemrosesan data

4. Pelaporan data dan informasi keuangan yang dihasilkan

5. Mengkomunikasikan informasi akuntansi kepada pihak pengguna laporan


akuntansi.

26
3

ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN

Tidak ada bisnis yang maju dengan stabilitas yang tinggi tetapi tidak disertai dengan
sistem administrasi keuanganyang baik dan penaataan serta pembukuan data yang rapi.
Kegagalan sebuah bisnis dapat diawali karena tidak ada sistem pelaporan keuangan

yang akurat, teratur, detail dan rapi untuk dijadikan sebuah alat dalam melakukan
analisa kinerja perusahaan dan bagian-bagiannya departemen, fungsional, dan
divisional).

Sistem Administrasi Keuangan

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin (Yunani), yaitu ad + ministare yang artinya
adalah melayani, membantu, melengkapi, dan memenuhi. Menurut John M. P. Piffner,
administrasi digunakan seagai sistem pencatatan, pengorganisasian, pengelompokan,
dan penjurusan data dari sumber-sumber manusia dan bahannya untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Sistem administrasi lebih luas dan mencakup seluruh aspek , proses, dan kegiatan
perusahaan dari pembelian bahan baku, proses produksi, pemasaran, penjualan,
distribusi, hingga ke penerimaan dan pengeluaran uang. Sistem administrasi adalah
sebuah sistem pencatatan dan pembukuan perusahaan dari perencanaan, kegiatan, hasil,
informasi, konsep, masalah, dan lain-lainnya yang digunakan sebagaimana
mestinyaoleh manajer, karyawan, dan manajemen perusahaan.

Maksud dan Tujuan Administrasi

Maksud dan tujuan ditetapkannya administrasi yang baik dan rapi adalah untuk
membantu kelancaran usaha dan pengelolaan perusahaan khususnya dalam pencatatan
dan pelaporan hasil kegiatan usaha. Tujuan penting diterapkannya administrasi yang
baik adalah berikut ini :

27
3

1. Mendapatkan informasi atau kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh


perusahaan .
2. Mendapatkan data yang akurat dengan tujuan untuk mengambil keputusan
strategis ( strategic decision making process) seperti keputusan permodalan,
keputusan investasi, keputusan efisiensi, keputusan penetapan harga, dan lain-

lain.
3. Menyusun program rencana pengembangan usaha seperti franchising, lisensi.
4. Mengetahui kinerja perusahaan di masa lalu dan saat sekarang.
5. Memperlancar proses-proses antarbagian, departemen, dan divisi dalam
menjalankan pekerjaan.

Adapun kegunaan utama dari catatan administrasi untuk perusahaan yaitu ;

1. Digunakan sebagai alat bukti (catatannya).

2. Digunakan sebagai alat manajemen (laporannya).

3. Digunakan sebagai penilaian (catatan, data, laporannya).

Jenis Pencatatan dalam Administrasi

Administrasi untuk bisnis berskala produksi dimulai dari proses permintaandan


penawaran bahan baku hingga proses pendistribusian, sedangkan bisnis yang tidak
berskala produksi seperti bisnis jasa, perdagangan, dan konsultan tidak memiliki
pencatatan proses produksi.

1. Pada bagian pembelian

a. Surat menyurat (komersial) untuk mencari calon pemasok, permintaan


harga, penawaran barang, atau bahan baku
b. Letter of Credit (LC) harus disiapkan perusahaan yang mengadakan
ekspor-impor
c. Buku pembelian dan laporan pembelian
d. Bukti pengiriman barang dari pemasok (delivery order) dan tanda terima
barang

28
3

e. Order pembelian (purchase order) termasuk faktur-faktur, kuitansi,


tanda terima dokumen, materai, faktur PPN, PPh, dan lainnya
f. Catatan transaksi pembelian akan dibukukan oleh bagian akuntansi
kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan.

2. Pada bagian proses produksi

a. Semua kegiatan selama proses produksi dan hasil produksi perlu


dilakukan pencatatan untuk digunakan sebagai bahan analisa, evaluasi,
dan ditindaklanjuti
b. Dalam proses produksi, yang banyak dilakukan adalah pencatatan mutu
dan hasil produksi
c. Surat menyurat yang paling sering dilakukan adalah pembuatan surat
jalan (delivery order)
d. Pencatatan biaya-biaya yang terjadi selama proses produksi
berlangsung.

3. Pada bagian pemasaran dan penjualan

a. Hasil dari kegiatan pemasaran dan penjualan adalah terjadinya transaksi.


Maka, pencatatan administrasi lebih mengarah ke proses penawaran,
penjualan, dan pengiriman uang dan pembayarannya dari hasil transaksi
b. Data penjualan dicatat dalam buku penerimaan uang atau piutang
penjualan

c. Catatan dari seluruh proses pemasaran dan penjualan nantinya akan


dicatat kembali oleh bagian akuntansi untuk dihitung pendapatan, biaya,
piutang, retur penjualan, dan lain-lainnya.

Sistem pencatatan yang sering digunakan dalam manajemen keuangan biasanya terdiri
dari 2 jenis, yaitu:

1. Sistem pencatatan secara kontinu (terus menerus)

a. Transaksi penjualan, pembelian, biaya, persediaan, produksi, hutang,

setoran modal, dan deviden (pembagian keuntungan)


b. Administrasi pajak dan surat menyurat.

29
3

2. Sistem pencatatan secara periodik

a. Laporan laba rugi, neraca


b. Laporan perubahan modal
c. Laporan posisi keuangan perusahaan dan arus kas perusahaan

d. Laporan piutang
e. Laporan prediksi (forecast) penjualan (semesteran dan tahunan)
f. Laporan keuangan bank
g. Laporan posisi kas perusahaan

30
3

@D@ KKK VVEEHHUU]]UUVV

VEHU]UV

D. Kesimpucan

Dalam konsep MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) modern, Sumber


DayaManusia (Man Power) dipandang sebagai salah satu asset perusahaan yang sangatpenting
dengan terminologi Human Capital.Man Power merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan dankesuksesan suatu perusahaan, oleh karena itu kunci keberhasilan MSDM
adalahbagaimana mengelola SDM (Man Power) yang ada untuk dapat dibina, dipeliharadan
dioptimalisasikan secara efisien dan se-efektif mungkin dengan pola-polapendekatan
profesionalisme dalam bekerja.MSDM dituntut menemukan strategi

strategi HR yang dapat menyesuaikandengan situasi dan kondisi yang semakin berkembang

dan berubah-ubah dengancepatnya, iklim persaingan semakin ketat dan meng-global, strategi

strategi diterapkan dalam rangka menemukan formulasi yang paling efektif dan efisien
dalampenggunaan Man Power. Organisasi perusahaan sudah semakin dirampingkan,model
organisasi piramidal yang mengenal banyaknya jenjang dan birokrasi yangberbelit sudah
semakin ditinggalkan, organisasi yang lebih datar mulai diterapkandengan rantai komando
yang lebih efektif namun dengan tetap mengacu padaprosedur

prosedur kerja yang ketat. Hal ini dapat diakomodir dengan polapendekatan MSDM modern
yang menerapkan strategi

strategi HR yang mengarahpada peningkatan profesionalisme SDM dan penyerapan teknologi


informasi.Jelaslah bahwa dinamika bisnis abad 21 sekarang mengandung kata-kata
kunciseperti: high tech knowledge-based HR, strategic management, IT, e-business(banking,
commerce, procurement etc.). Inilah antara lain tantangan manajer masakini, dan angkatan
kerja abad 21. Lembaga pendidikan pun perlu berubah, perlumenyesuaikan diri, tinggalkan
paradigma lama agar tak tertinggal bersamakeusangan abad yang lalu.

Dengan menerapkan berbagai fungsi yang dianggap strategis dalam manajemensumber daya
manusia diharapkan perusahaan akan lebih siap dalam menghadapiprospek dan tantangan
dalam bidang SDM di masa yang akan datang.

31
3

DDA]DP VUY]DKD

https://id.wikipedia.org

https://www.youtube.com

https://blog.ub.ac.id/afifcahyorivanto/2013/04/12/makalah-green-marketing/

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/61741/2/BAB%20II%20Tinjauan%20
Pustaka.pdf

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-green-marketing-menurut-para-
ahli-tujuan-manfaat-komponen.html

http://abrorfeunp.blogspot.com/2011/01/green-marketing-konsep-alternatif-dalam.html

32

Anda mungkin juga menyukai