Anda di halaman 1dari 6

Nama : Abdi Setiawan

NIM : 2311101245

Prodi/ Lokal : Pendidikan Agama Islam

Review Artikel

Syed Muhammad Naquib Al-Attas Ideas on The Islamization of


Judul Knowledge and its Relevance with Islamic Education in
Indonesia
Penulis Muhammad Kasim; Martin Kustati; Murkilim
Jurnal MIQOT : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Volume 44
Nomor/ Issue Number 2 JULY-DESEMBER 2020
DOI 10.30821/miqot.v44i2.724
http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqo
URL

Latar Belakang

- Apa yang melatarbelakangi penelitian ini? Atau apa alasan dilakukan


penelitian ini?
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendiskusikan
gagasan Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi pengetahuan
dan relevansinya terhadap pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini
dilakukan untuk menjelajahi masalah-masalah yang dihadapi oleh Ummah
dan bagaimana Islamisasi pengetahuan dapat menjadi solusinya. Selain itu,
penelitian ini juga membahas relevansi Islamisasi pengetahuan terhadap
perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
- Apa tujuan penelitian?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskusikan gagasan Syed
Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi pengetahuan dan
relevansinya terhadap pendidikan Islam di Indonesia, serta untuk
menjelajahi masalah-masalah yang dihadapi oleh Ummah dan bagaimana
Islamisasi pengetahuan dapat menjadi solusinya. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk membahas relevansi Islamisasi pengetahuan terhadap
perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

Metode Penelitian
- Apa jenis penelitian yang digunakan?
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelajahi
gagasan Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi pengetahuan
dan relevansinya terhadap pendidikan Islam di Indonesia
- Apa pendekatan yang digunakan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelajahi
gagasan Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi pengetahuan
dan relevansinya terhadap pendidikan Islam di Indonesia
- Teknik pengumpulan data apa saja yang digunakan? Dan berapa
jumlah responden (jika kuantitatif) atau siapa informannya (jika
kualitatif)?
The data collection techniques included literature review and analysis of
al-Attas' works, as well as interviews with experts in Islamic education.
The number of respondents was not specified, as the research primarily
focused on qualitative data collection methods
- Apa teknik analisis data yang digunakan?
The data analysis technique involved thematic analysis, which allowed for
the identification of key themes and patterns within the collected data
- Apa teknik validasi data yang digunakan?
The validation of data was achieved through the triangulation of data
sources, which involved cross-referencing information from various
sources to ensure its accuracy and reliability
Hasil dan Kesimpulan
- Bagaimana hasil atau simpulan atau jawaban tujuan penelitian ini?
penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan gagasan Syed Muhammad
Naquib al-Attas tentang Islamisasi pengetahuan dan relevansinya terhadap
pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk
menjelajahi masalah-masalah yang dihadapi oleh Ummah dan bagaimana
Islamisasi pengetahuan dapat menjadi solusinya. Selain itu, penelitian ini
juga membahas relevansi Islamisasi pengetahuan terhadap perkembangan
pendidikan Islam di Indonesia.
Kelebihan
- Apa kelebihan penelitian ini?
Kontribusi terhadap Pemahaman Islamisasi Ilmu Pengetahuan:
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang
Islamisasi Ilmu Pengetahuan (IIP) menurut perspektif Syed Muhammad
Naquib Al-Attas. Gagasan ini mencakup pandangan bahwa ilmu
pengetahuan dan pendidikan harus disusun dan diajarkan sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam.
Relevansi dengan Konteks Indonesia:
Penelitian ini memfokuskan pada relevansi gagasan Al-Attas dengan
pendidikan Islam di Indonesia. Ini penting karena setiap konsep Islamisasi
Ilmu Pengetahuan perlu disesuaikan dengan konteks budaya dan
pendidikan lokal.
Menggali Potensi Pengembangan Pendidikan Islam:
Dengan mengeksplorasi hubungan antara gagasan Al-Attas dan sistem
pendidikan Islam di Indonesia, penelitian ini dapat membantu
mengidentifikasi potensi pengembangan dan peningkatan dalam sistem
pendidikan tersebut.
Memahami Tantangan dalam Islamisasi Ilmu Pengetahuan:
Penelitian ini mungkin membantu mengidentifikasi tantangan yang
dihadapi dalam mengimplementasikan Islamisasi Ilmu Pengetahuan di
konteks Indonesia. Memahami tantangan ini dapat membantu merancang
strategi yang lebih efektif untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam
pendidikan.
Pemahaman Terhadap Peran Pemikiran Al-Attas:
Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang peran pemikiran Al-Attas dalam konteks Islamisasi Ilmu
Pengetahuan dan pendidikan Islam. Hal ini dapat membuka jalan untuk
penelitian lebih lanjut dan penerapan konsep-konsep ini dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.
Dorongan untuk Kajian Interdisipliner:
Gagasan Al-Attas tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan menciptakan
landasan untuk pendekatan interdisipliner yang melibatkan berbagai
bidang ilmu dalam rangka mencapai pemahaman yang lebih holistik dan
terintegrasi.
Dukungan pada Peningkatan Kualitas Pendidikan:
Jika penelitian ini mampu menghasilkan rekomendasi atau saran praktis,
maka dapat memberikan dukungan konkret bagi upaya peningkatan
kualitas pendidikan Islam di Indonesia.
Kelemahan
- Apa kelemahan penelitian ini?
Terbatasnya Umum:
Penelitian ini mungkin memiliki keterbatasan dalam merangkul
pemahaman umum tentang gagasan Al-Attas. Hal ini bisa menjadi kendala
jika penelitian terlalu mendalam dan kurang memperhitungkan kebutuhan
audiens yang lebih luas.

Sumber Daya Terbatas:


Keterbatasan sumber daya, baik dalam hal keuangan maupun waktu, dapat
mempengaruhi kedalaman dan cakupan penelitian. Ini dapat
mengakibatkan ketidakmampuan untuk menyelidiki secara menyeluruh
seluruh aspek Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan pendidikan Islam di
Indonesia.
Keterbatasan Akses ke Informasi:
Jika penelitian ini bergantung pada literatur atau data yang sulit diakses
atau terbatas, hal ini dapat membatasi kemampuan penelitian untuk
memberikan gambaran yang komprehensif.
Subyektivitas Interpretasi Gagasan Al-Attas:
Interpretasi terhadap gagasan Al-Attas dapat menjadi subyektif dan dapat
bervariasi antara peneliti. Hal ini dapat menciptakan potensi bias dalam
analisis dan temuan penelitian.
Tidak Melibatkan Diversitas Pendapat:
Penelitian ini mungkin tidak cukup melibatkan berbagai pandangan dan
pendapat yang ada dalam masyarakat atau akademisi terkait Islamisasi
Ilmu Pengetahuan dan pendidikan Islam di Indonesia.
Keterbatasan Relevansi Kontekstual:
Gagasan Al-Attas mungkin tidak selalu secara langsung dapat diterapkan
atau relevan dengan konteks pendidikan Indonesia. Penelitian perlu
mempertimbangkan keunikan dan kompleksitas faktor-faktor lokal.
Keterbatasan Penerapan Konsep-Konsep Al-Attas:
Meskipun konsep-konsep Al-Attas dapat memiliki nilai teoretis,
penerapannya dalam praktik pendidikan mungkin menemui hambatan
yang signifikan. Penelitian harus mempertimbangkan dan mengatasi
kendala implementasi ini.
Tidak Memperhitungkan Perkembangan Terbaru:
Jika penelitian tidak memperhitungkan perkembangan terbaru dalam
pendidikan atau pemikiran Islam, maka temuan dan rekomendasi yang
dihasilkan mungkin kurang relevan atau kurang efektif.
Kurangnya Kerangka Kritis:
Penelitian ini mungkin kurang mengintegrasikan kerangka kritis yang
memungkinkan peneliti untuk secara kritis mengevaluasi dan menganalisis
gagasan Al-Attas serta relevansinya dengan pendidikan Islam.

Anda mungkin juga menyukai