Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Perubahan Organisasi

Perubahan organisasi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi di dalam ataupun di
luar organisasi, pada tingkat individu/kelompok yang terjadi secara bertahap dan
berkelanjutan dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan organisasi.
Prof. Dr. Sondang P. Siagian mengatakan bahwa pengembangan organisasi, sebagai eori
manajemen berarti serangkaian konsep, alat dan Teknik untuk melakukan perencanaan jangka
Panjang dengan sorotan pada hubungan antara kelompok kerja dan individu dikaitkan dengan
perubahan-perubahan yang bersifat structural.
Herbert J. Chruden mengatakan bahwa pengembangan organisasi berarti hal yang berlainan
bagi berbagai ahli dalam bidang ini, tapi pada dasarnya pengembangn organisasi merupakan
suatu metode untuk memudahkan perubahan dan pengembangan dalam orang-orang,
teknologi, dan dalam proses dan struktur organisasi.
Tipe Perubahan Organisasi
Wibowo (2007) mengatakan bahwa ada tiga macam tipe perubahan organisasi, yaitu :
1. Developmental Change
mencerminkan perbaikan keterampilan, metode, standar kinerja atau kondisi yang telah ada,
yang karena berbagai alasan tidak mengukur kebutuhan sekarang atau yang akan datang.
Dalam development change terdapat dua asumsi : pertama, bahwa orang mampu
memperbaiki. Kedua, mereka akan menjadi lebih baik apabila diberi alasan, sumber daya,
motivasi dan pelatihan yang tepat. Developmental change merujuk pada transformasi yang
bersifat evolusioner dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam jangka
panjang. Dalam hal ini, perubahan tidak hanya terjadi sebagai respons terhadap masalah atau
tekanan eksternal, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, inovasi, dan
adaptabilitas organisasi secara keseluruhan.
Development Change dapat digambarkan seperti dibawah ini:

Sumber: Anderson and Anderson, Beyond Change Management, 2001: 32


Developmental change dapat diterapkan untuk individu, kelompok atau seluruh organisasi
dan tidak dapat dipisahkan dengan proses perbaikan dalam :
 Pelatihan Teknis
 Aplikasi proses perbaikan
 Team building
 Problem solving
 Memperbaiki komunikasi
 Meningkatkan penjualan atau produksi
2. Transitional Change
Transitional Change lebih kompleks daripada developmental change dan merupakan
respons pada pergeseran signifikan pada kekuatan lingkungan atau kebutuhan pasar untuk
sukses. Transitional change dimulai ketika pemimpin mengetahui bahwa suatu masalah
terjadi dan bahwa sesuatu dalam operasi perlu berubah atau diciptakan untuk melayani
lebih baik permintaan sekarang atau yang akan datang. Perubahan transisional seringkali
melibatkan transformasi fundamental dalam cara organisasi beroperasi dan berinteraksi.
Transitional Change dapat digambarkan seperti dibawah ini

Old Transition New


State State State

Sumber : Klarner, Probst, 2001 : 32


Contoh transition change antara lain :
 Reoganisasi
 Merger
 Penciptaan produk baru
 Pemasangan teknologi baru
 Membebaskan diri dari kepentingan

3. Transformational Change
Transformational Change paling sulit dipahami dan merupakan tipe perubahan yang paling
kompleks dihadapi organisasi saat ini. Transformasi adalah pergeseran secara radikal dari
satu keadaan ke keadaan lainnya sehingga signifikan apabila memerlukan pergeseran budaya,
perilaku dan pola pikir untuk melaksanakan dengan sukses dan berlanjut sepanjang waktu.
Dengan kata lain, transformasi memerlukan pergeseran dalam kepedulian manusia yang
secara lengkap mengubah cara organisasi dan orangnya melihat dunia, pelanggan,
pekerjaannya, dan dirinya. Keadaan baru sebagai hasil transformasi, umumnya tidak pasti
pada awal proses perubahan dan timbul sebagai produk usaha perubahan.
Transformational Change dapat digambarkan seperti dibawah ini

Sumber : Anderson and Anderson, Beyond Change Management, 2001 : 32


Sumber :
https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/perubahan-organisasi.html
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/28773/4/BOOK_Umbu
%20Tagela_Manajemen%20Perubahan%20Organisasi_Bab%203.pdf

Anda mungkin juga menyukai