Anda di halaman 1dari 1

Table 5.

1 HasilPercobaan Menggunakan Kecepatan


Udara Sebesar 6,7 m/s dan 5,5 m/s
METODE PENELITIAN
Temperatur Udara Evaporator (2C)
Waktu (menit) Volume Air (mL)
Tin Tout
10 23 16 360 Mulai
20 23 16 720
30 22,5 15,5 1070
40 22,5 15,5 1410
50 22,5 15,5 1740 Studi mesin produksi air
60 23 15,5 2120 dari udara atmosfer
70 23 15,5 2450 (Wibowo, 2020)
80 23 15,5 2770

Perhitungan ulang
Safi’I dan Aryadi juga melakukan penelitian panjang pipa evaporator
mengenaipengaruh jumlah debit udara yang masuk dan kondensor
ke mesin terhadap jumlah kapasitas air yang
dihasilkan karena proses pengembunan. Debit udara
atmosfer pada rancangan ini dilewatkan pada pipa Modifikasi alat
tembaga yang merupakan prinsip aliran internal
dalam pipa. Pipa tembaga ini kemudian didinginkan
pada ruang yang bertemperatur rendah (freezer)
sehingga udara yang melewati pipa akan
mengembun menjadi butiran-butiran air. Hasil NO
Apakah air yang
penelitian milik Safi’I dan Aryadi dapat dilihat pada dihasilkan 4 liter atau
Tabel 6 dan 7 sebagai berikut [11]. lebih per hari

Tabel 6. Hasil Pengujian dengan Aliran Internal Diameter


Kecil Yes

Temperatur Analisis dan


Temperatur RH Udara RH Udara Kapasitas Air
Debit (Ipm) Udara Masuk
Udara Keluar (2C) Masuk (%) Keluar (%) (Ml/jam) kesimpulan hasil
(2C)
kerja
10 30 15,5 90 47 90
15 31 16,6 89 45 130
20 29 17,9 90 45 140
25 30 18,4 88 46 145
30 30,3 19,7 88 47 135
Selesai

Gambar 1. Flowchart Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai