MAKALAH
Oleh: Kelompok 7
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Riska Syafitri, M.Pd. pada mata kuliah Perundang-Undangan Pendidikan. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum ini mulai diberlakukan secara bertahap sejak tahun ajaran 2006
yang memberikan keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk
mengembangkannya yaitu untuk menggerakkan mesin utama pendidikan yakni
pembelajaran. Dengan adanya kurikulum ini, pembelajaran dapat lebih
disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah terkait.
A. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
2. Apa Landasan dan Prinsip Pengembangan KTSP?
3. Apa Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
4. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
1
2
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Landasan dan Prinsip Pengembangan KTSP
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
4. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
KTSP adalah suatu ide tentang kurikulum pengembangan yang diletakan pada
posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan
pendidikan. KTSP merupakan paradigma baru implementasi kurikulum yang
1
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Rosda,2006), h. 77.
3
4
2
Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan, (Jakarta:
Kencana, 2011), h.112.
5
dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.3
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan.
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata
pelajaran.4
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No.
22 dan No.23
Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai
dengan Pasal 27;
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
3
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
4
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
6
5
Khaeruddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Konsep dan Implementasinya,
(Yogyakarta: Pilar Media, 2007), h.86.
7
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena ituitu, kurikulum
pengembangan harus mempertimbangkan dan memperhatikan
pengembangan integritas pribadi, kecerdasan spiritual,
keterampilan berpikir (thinking skill), kreatifitas sosial, kemampuan
akademik, dan ketertahan kejuruan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
kurikulum dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua kesempurnaan pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
8
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6
Yustisia, Panduan Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Yustisia, 2008), h. 124.
9
pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional
Pengembangan danpelaksanaan kurikulum didukung oleh adanya
kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional. Kepala sekolah
dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum merupakan orang-
orang yang memiliki kemampuan dan integritas professional. Kepala
sekolah adalah manajer pendidikan professional yang direkrut komite
sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan.
4. Tim-Kerja yang Kompak dan Transparan
Keberhasilan pengembangan kurikulum dan pemelajaran didukung oleh
kinerja team yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang
terlibat dalam pendidikan. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah
misalnya, pihak-pihak yang terlibat bekerja sama secara harmonis
sesuaidengan posisinya masing-masing utnuk mewujudkan suatu “sekolah
yang dapat dibanggakan” oleh semua pihak.
D. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Beberapa kelebihan KTSP adalah sebagai berikut :
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan
pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman
kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di
lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para pembaca, demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
14