Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN MADRASAH

DALAM KURIKULUM MERDEKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata kuliah : Analisis silabus

Dosen pengampu : Bapak Dr. Muslihudin, M.Ag

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Nabilah Oktaviani 2108101019

Syahrudin Kamal 2108101030

Anita Dwi Faziyah 2108101037

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata
kuliah Analisis silabus yakni makalah yang berjudul “Kebiajkan Kurikulum Pendidikan Agama
Islam dan Madrasah dalam Kurikulum Merdeka”. Sholawat dan salam salam semoga tercurah
limpahkan kepada junjungan alam semesta yakni baginda Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat,dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami mendapatkan bimbingan dari Bapak Muslihudin
M. Ag. Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih atas segala bimbingannya, semoga
mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin Kami menyadari bahwasannya
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami berharap akan
kritik dan saran dari para pembaca, demi menyempurnakan penulisan makalah yang lebih baik.

Cirebon 18 Oktober 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................................. 2
BAB II.............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
A. Dasar kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam Kurikulum merdeka ....................... 3
B. Ruang lingkup Kebijakan Kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka ........ 4
C. Struktur PAI dalam Kurikulum Merdeka............................................................................. 7
D. Cakupan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Kurikulum merdeka .............................. 10
E. Pengembanngan Silabus PAI Dalam kurikulum Merdeka dan komponen silabus PAI dalam
kurikulum Merdeka ...................................................................................................................... 12
BAB III ............................................................................................................................................ 18
PENUTUPAN .................................................................................................................................. 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas peserta didik


dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses
pembelajaran yang terus menerus diusahakan dan diatur sedemikian rupa agar mendapatkan
yang memuaskan. Namun, setiap kegiatan yang diadakan tidak lepas dari tantangan dan
rintangan. Di antara tantangan pendidikan yang sering terdengar adalah kurikulum
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada satuan pendidikan. Secara induktif, sumber-sumber
kurikulum PAI sekarang ini berasal dari berbagai aspek yang berlainan, padahal asas utama
bagi kurikulum Pendidikan Agama Islam pada dasarnya berpijak al-Quran dan al-Hadis
yang merupakan rujukan utama dalam pendidikan Islam.

Selain komponen pendidik dan peserta didik, kurikulum merupakan komponen


terpenting dalam proses pendidikan, keberadaanya saling terkait satu sama lain. Kurikulum
tidak hanya dipahami sebagai suatu materi atau rencana yang dipakai oleh pengajar sebagai
acuan dalam menjalankan profesinya dalam pembelajaran di kelas. Lebih dari itu,
keberadaan kurikulum juga menjadi keharusan bagi suatu lembaga pendidikan dalam rangka
mewujudkan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional, yang sudah diatur dalam
undangundang, dimana outputnya diharapkan mampu menjawab berbagai kebutuhan
masyarakat saat ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Dasar kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka ?

2. Bagaimana Ruang lingkup Kebijakan Kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum
merdeka ?

3. Bagaiman Struktur PAI dalam Kurikulum Merdeka ?

1
4. Bagaimana Cakupan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam

Kurikulum merdeka ?

5. Bagaimana Pengembanngan Silabus PAI Dalam kurikulum Merdeka dan komponen


silabus PAI dalam kurikulum Merdeka ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Dasar kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum
merdeka

2. Untuk mengetahui Ruang lingkup Kebijakan Kurikulum PAI dan Madrasah dalam
kurikulum merdeka

3. Untuk menegetahui Struktur PAI dalam Kurikulum Merdeka

4. Untuk mengetahui Cakupan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam kurikulum merdeka

5. Untuk mengetahui Pengembanngan Silabus PAI Dalam kurikulum Merdeka dan


komponen silabus PAI dalam kurikulum Merdeka

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Dasar kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam Kurikulum merdeka

Kebijakan merupakan terjemahan dari kata policy yang berasal dari bahasa Inggris.
Kata policy diartikan sebagai sebuah rencana kegiatan atau pernyataan mengenai tujuan-
tujuan yang diajukan atau diadopsi oleh suatu pemerintahan, dan partai politik. Kebijakan
juga diartikan sebagai pernyataan-pernyataan mengenai kontrak penjaminan atau pernyataan
tertulis. Pengertian ini mengandung arti bahwa yang disebut kebijakan adalah mengenai
suatu rencana, pernyataan tujuan, kontrak penjaminan dan pernyataan tertulis baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah, partai politik, dan lain-lain.

Dasar kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka adalah
sebagai berikut:

 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-


Undang ini mengamanatkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan bagian integral
dari pendidikan nasional)
 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Peraturan pemerintah ini mengatur tentang standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan Pendidikan).
 Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Kebijakan ini mendorong satuan
pendidikan untuk berinovasi dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi masing-masing satuan Pendidikan).
 Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah (Pedoman ini mengatur
tentang implementasi kurikulum merdeka pada madrasah, termasuk kurikulum
pendidikan agama Islam dan madrasah).

3
B. Ruang lingkup Kebijakan Kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka

1. Rasional

Rasional kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka adalah
sebagai berikut

 Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional ( Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan
merupakan pendidikan yang wajib diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah).
 Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan ( Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
mengamanatkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan agama
dan pendidikan kewarganegaraan dilakukan oleh pendidik secara nasional dan oleh
satuan pendidikan secara mandiri).
 Mengacu pada Keputusan Menteri Agama Nomor 313 Tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Madrasah ( Keputusan
Menteri Agama Nomor 313 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti pada Madrasah merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pendidikan agama islam dan madrasah dalam kurikulum
merdeka).

Berdasarkan rasional tersebut, kebijakan kurikulum pendidikan agama islam


dan madrasah dalam kurikulum merdeka bertujuan untuk:

 Menjamin terlaksananya pendidikan agama islam dan madrasah yang bermutu


 Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
 Menjawab kebutuhan dan tuntutan masyarakat
 Meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam dan madrasah
 Mempersiapkan peserta didik untuk hidup di Masyarakat

4
2. Tujuan

Tujuan kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka adalah
sebagai berikut

 Mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi muslim yang beriman,


bertakwa, dan berakhlak mulia

Tujuan ini dicapai dengan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan


iman, takwa, dan akhlak peserta didik. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan
yang kontekstual dan berbasis nilai-nilai keislaman.

 Menyajikan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, dan menyenangkan

Tujuan ini dicapai dengan pembelajaran yang melibatkan peserta didik


secara aktif. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan
media yang menarik dan menyenangkan

 Memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat

Tujuan ini dicapai dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Pembelajaran dilakukan dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk
memilih materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat
mereka.

 Mengembangkan profil pelajar Pancasila

Tujuan ini dicapai dengan pembelajaran yang berorientasi pada


pengembangan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran dilakukan dengan
menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri peserta didik.

3. Komponen

Komponen kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka


terdiri dari sebagai berikut
5
 Tujuan kurikulum

Tujuan kurikulum pendidikan agama islam dan madrasah dalam kurikulum


merdeka dirumuskan dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan nasional dan
kebutuhan peserta didik. Tujuan kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik sebagai hamba Allah SWT dan khalifah-Nya di muka bumi.
Selain itu, tujuan kurikulum ini juga bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi
muslim yang taat, berakhlak mulia, dan berkontribusi pada kehidupan masyarakat.

 Prinsip Kurikulum

Kurikulum pendidikan agama islam dan madrasah dalam kurikulum merdeka


didasarkan pada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
Prinsip-prinsip tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum yang
diterapkan dapat mencapai tujuannya

 Struktur Kurikulum

Kurikulum pendidikan agama islam dan madrasah dalam kurikulum merdeka


terdiri dari 2 komponen, yaitu kurikulum inti dan kurikulum operasional satuan
pendidikan (KOSP). Kurikulum inti merupakan kurikulum yang wajib diajarkan di
semua madrasah, sedangkan KOSP merupakan kurikulum yang disusun oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

 Penilaian

Penilaian dalam kurikulum pendidikan agama islam dan madrasah dalam


kurikulum merdeka dilakukan secara autentik dan berkesinambungan. Penilaian
autentik adalah penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati kinerja peserta
didik dalam melakukan sesuatu atau menyelesaikan tugas. Penilaian
berkesinambungan adalah penilaian yang dilakukan secara terus-menerus selama
proses pembelajaran berlangsung.

6
C. Struktur PAI dalam Kurikulum Merdeka

1. Orientasi dan Dimensi

Implementasi kurikulum pada madrasah harus diorientasikan pada efektifitas


pengelolaan pendidikan dan pembelajaran dalam rangka mewujudkan visi, misi dan
tujuan madrasah. Madrasah harus berani melakukan inovasi, kreasi, serta terobosan
dalam mengelola pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar guru
dan peserta didik semangat dalam pembelajaran. Dengan demikian, guru dan peserta
didik mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkreasi dan berinovasi dan
mengembangkan potensinya secara optimal.

Spirit Kurikulum Merdeka antara lain memberi kewenangan kepada madrasah


untuk melakukan pengembangan kurikulum operasional madrasah sesuai potensi dan
sumber dayanya. Selain itu, ada fleksibilitas dalam mengelola kegiatan pembelajaran
sesuai kebutuhan dan tuntutan perkembangan zaman. Spirit ini harus ditangkap oleh
seluruh warga madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dengan melahirkan kreasi,
inovasi, atau terobosan dalam mengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu dan daya
saing madrasah mewujudkan madrasah yang mandiri dan berprestasi.

Kurikulum madrasah tidak boleh hanya fokus kepada pengetahuan apa yang harus
dikuasai peserta didik, namun lebih penting adalah membekali peserta didik kompetensi,
sikap, keterampilan hidup (life skills), dan cara berpikir-bersikap untuk mengantisipasi
dan menyikapi situasi yang selalu berubah. Kurikulum madrasah harus dapat
memberikan banyak pilihan dalam membentuk karakter peserta didik, menanamkan
nilai-nilai Pancasila, moderasi beragama, menumbuhkan keberanian berfikir kritis,
kreatif dan inovatif melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA). Di samping itu, nilai-nilai agama sebagai ruh
madrasah mesti ditanamkan secara terintegrasi dalam seluruh aspek pendidikan di
madrasah. Sehingga, nilai religiusitas mewarnai cara berfikir, bersikap dan bertindak
para warga madrasah dalam menjalankan praksis dan kebijakan pendidikan.

7
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu:

 Berbasis kompetensi

 pembelajaran yang fleksibel, dan

 karakter Pancasila.

1. Jenjang PAI

1) SD/MI

a. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepercayaan terhadap


Tuhan YME dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

b. peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan


pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME.

c. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SD/MI/sederajat


menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi
peserta didik.

d. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan


kemampuan murid dilakukan oleh guru yang melaksanakan fungsi
bimbingan dan konseling (BK).

2) SMP/MTS

a. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepercayaan terhadap


Tuhan YME dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan
terhadap Tuhan YME.

8
b. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di
SMP/MTs/sederajat menyediakan layanan program kebutuhan khusus
sesuai kondisi peserta didik.
c. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit
Semester (SKS) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai SKS.
d. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan
kemampuan murid dilakukan oleh guru yang dikoordinasikan oleh guru
BK. Jika ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka koordinasi
dilakukan oleh guru lain.

3) SMA/MAN

a. Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta


sekurang-kurangnya 7 mata pelajaran pilihan.
b. Setiap murid wajib mengikuti:

a) seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum;


b) memilih 4–5 mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran pilihan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan, disesuaikan dengan minat,
bakat, dan kemampuan peserta didik kelas 10.

c. Murid diperbolehkan mengganti mata pelajaran pilihan pada kelas 11


semester 2 berdasarkan penilaian ulang satuan pendidikan terhadap minat,
bakat, dan kemampuan peserta didik.
d. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepercayaan terhadap
Tuhan YME dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan
terhadap Tuhan YME.
e. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di
SMA/MA/sederajat menyediakan layanan program kebutuhan khusus
sesuai kondisi peserta didik.

9
f. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan SKS dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai SKS.
g. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan
kemampuan peserta didik dilakukan oleh guru yang

D. Cakupan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Kurikulum merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai


peserta didik pada setiap fase. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi
Pekerti, capaian yang ditargetkan dimulai sejak Fase A dan berakhir di Fase F (lihat Tabel 1
untuk fase-fase mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti).

Fase Kelas dan Jenjang pada Umumnya


A Kelas I – II SD/MI/Program Paket A
B Kelas III – IV SD/MI/Program Paket A
C Kelas V – VI SD/MI/Program Paket A
D Kelas VII – IX SMP/MTs/Program Paket B
E Kelas X SMA/SMK/MA/MAK/Program Paket C
F Kelas XI – XII SMA/SMK/MA/MAK/Program Paket C

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang
meliputi (1) Al-Qur‟an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban
Islam. Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Cakupan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Kurikulum merdeka, diantaranya:

1. Al-Quran dan Hadis

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan baca dan
tulis Al-Qur‟an dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam
memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan kandungannya
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga

10
menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-Qur‟an dan Hadis Nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim.

1. Akidah

Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta didik


dalam mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta
memahami konsep tentang hari akhir serta qadā‟ dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat
hukum.

2. Akhlak

Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak akan
menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam memahami
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan dalam membedakan antara
perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami perbedaan
ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela
dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami
pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya sungguh-sungguh dalam
mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa
landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia dan
alam sekitarnya adalah cinta (maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan
mereka untuk menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak ada
kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen
akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada semua topik bahasan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus menghiasai
keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti .

11
3. Fikih

Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun yang


berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual atau
hubungan dengan Allah Swt. („ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan
sesama manusia (mu„āmalah). Fikih mengulas berbagai pemahaman mengenai tata
cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam
ibadah dan mu„āmalah.

4. Sejarah Peradaban Islam

Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam


membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam
(SPI) menekankan pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa lalu,
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang
telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah
sejarah tersebut, peserta didik mempunyai pijakan historis dalam menghadapi
permasalahan dan menghindari dari terulangnya kesalahan untuk masa sekarang
maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan („ibrah) dan menjadi
inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikap dan menyelesaikan fenomena
sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka membangun
peradaban di zamannya.

E. Pengembanngan Silabus PAI Dalam kurikulum Merdeka dan komponen silabus PAI
dalam kurikulum Merdeka

Pengembangan silabus PAI dalam kurikulum merdeka mengacu pada Capaian


Pembelajaran (CP) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek). CP PAI dirancang untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik dalam bidang akidah, ibadah, akhlak mulia, dan muamalah

Pengembangan silabus PAI dalam kurikulum merdeka dilakukan dengan


memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

12
 Berpusat pada peserta didik

Silabus PAI disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat peserta


didik. Peserta didik didorong untuk aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan
potensinya secara optimal.

 Berorientasi pada kompetensi


Silabus PAI dirancang untuk mengembangkan kompetensi peserta didik secara
utuh dan menyeluruh. Kompetensi yang dikembangkan meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.

 Fleksibel
Silabus PAI disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan konteks
pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat
mengembangkan silabus PAI dengan menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik,
kondisi sekolah, dan lingkungan sekitar

 Relevan
Silabus PAI disusun dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Materi pembelajaran PAI dirancang untuk menjawab tantangan dan
kebutuhan zaman.

 Akuntable
Pengembangan silabus PAI dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti
guru, kepala sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa silabus PAI yang disusun berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
Berikut adalah langkah-langkah pengembangan silabus PAI dalam kurikulum
merdeka:
 Menentukan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan gambaran tentang apa yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari materi PAI. Tujuan pembelajaran disusun
dengan mengacu pada CP PAI.
13
 Menentukan materi pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan isi dari silabus PAI. Materi pembelajaran PAI
disusun dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.
 Menentukan Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran PAI disusun dengan
mengacu pada materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
 Menentukan penilaian
Penilaian merupakan proses pengumpulan data untuk mengukur pencapaian
tujuan pembelajaran. Penilaian PAI disusun dengan mengacu pada materi pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah contoh silabus PAI dalam kurikulum merdeka:
1. Capaian pembelajaran
 Menjelaskan makna iman kepada Allah SWT
 Menerapkan sikap tawakal kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari
2. Materi pembelajaran
 Pengertian iman kepada Allah SWT
 Dalil-dalil tentang iman kepada Allah SWT
 Macam-macam iman kepada Allah SWT
 Sikap tawakal kepada Allah SWT
3. Kegiatan pembelajaran
 Diskusi tentang makna iman kepada Allah SWT
 Praktik penerapan sikap tawakal kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-
hari
4. Tes penilaian
 Tes tertulis tentang materi iman kepada Allah SWT
 Observasi tentang penerapan sikap tawakal kepada Allah SWT dalam
kehidupan sehari-hari

14
Pengembangan silabus PAI dalam kurikulum merdeka merupakan proses
yang berkelanjutan. Satuan pendidikan dapat melakukan revisi silabus PAI secara
berkala untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.

 Identitas
Identitas silabus PAI terdiri dari:
 Nama mata pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
 Jenjang pendidikan: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
 Kelas: VII, VIII, IX
 Semester: 1, 2

Identitas silabus PAI terdiri dari nama mata pelajaran, jenjang pendidikan,
kelas, dan semester. Identitas silabus PAI berfungsi untuk memudahkan guru
dalam mengidentifikasi dan memahami silabus tersebut.

 Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran merupakan gambaran tentang apa yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari materi PAI.
Capaian pembelajaran PAI disusun dengan mengacu pada KI dan KD PAI.
KI merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkatan
kelas atau jenjang pendidikan. KD merupakan kemampuan dan keterampilan
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam mata pelajaran tertentu pada
setiap kelas atau jenjang pendidikan.
Capaian pembelajaran PAI disusun dengan mengacu pada KI dan KD
PAI. KI dan KD PAI terdiri dari empat aspek, yaitu:
 Aspek sikap, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial.
 Aspek pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang agama Islam.
 Aspek keterampilan, yaitu keterampilan beribadah, keterampilan membaca
Al-Qur'an, dan keterampilan berakhlak mulia.

15
 Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan isi dari silabus PAI. Materi
pembelajaran PAI disusun dengan mengacu pada capaian pembelajaran.

Materi pembelajaran PAI mencakup materi akidah, ibadah, akhlak


mulia, dan muamalah. Materi akidah membahas tentang keyakinan dan
kepercayaan terhadap Allah SWT, Rasul-Nya, dan hari akhir. Materi ibadah
membahas tentang tata cara beribadah kepada Allah SWT. Materi akhlak
mulia membahas tentang perilaku terpuji yang harus dicontoh oleh peserta
didik. Materi muamalah membahas tentang aturan-aturan dalam kehidupan
bermasyarakat.

 Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh


peserta didik untuk mencapai capaian pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
PAI disusun dengan mengacu pada materi pembelajaran dan karakteristik
peserta didik.

Kegiatan pembelajaran PAI dapat dilakukan melalui berbagai metode,


yaitu:

 Metode ceramah, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara


menyampaikan materi secara lisan.
 Metode tanya jawab, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.
 Metode diskusi, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
berdiskusi.
 Metode demonstrasi, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan
cara memperagakan sesuatu.
 Metode eksperimen, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan
cara melakukan percobaan.

16
 Penilaian

Penilaian merupakan proses pengumpulan data untuk mengukur


pencapaian capaian pembelajaran. Penilaian PAI disusun dengan mengacu
pada materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.

Penilaian PAI dapat dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu:

 Tes tertulis, yaitu teknik penilaian yang dilakukan dengan cara


memberikan soal tertulis kepada peserta didik.
 Tes lisan, yaitu teknik penilaian yang dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan lisan kepada peserta didik.
 Tes praktik, yaitu teknik penilaian yang dilakukan dengan cara meminta
peserta didik untuk melakukan sesuatu.
 Tes portofolio, yaitu teknik penilaian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan hasil kerja peserta didik.
 Tes observasi yaitu teknik penilaian yang dilakukan dengan cara
mengamati perilaku peserta didik.

Silabus PAI dalam kurikulum merdeka bersifat fleksibel dan dapat


disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran di masing-masing
satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat mengembangkan silabus PAI dengan
menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, dan lingkungan
sekitar.

17
BAB III

PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kebijakan diartikan sebagai pernyataan-pernyataan mengenai kontrak penjaminan atau
pernyataan tertulis.Pengertian ini mengandung arti bahwa yang disebut kebijakan adalah
mengenai suatu rencana, pernyataan tujuan, kontrak penjaminan dan pernyataan tertulis baik
yang dikeluarkan oleh pemerintah, partai politik, dan lain-lain.

Ruang lingkup Kebijakan Kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka.
Rasional kebijakan kurikulum PAI dan Madrasah dalam kurikulum merdeka adalah sebagai
berikut

1. Menjamin terlaksananya pendidikan agama islam dan madrasah yang bermutu


2. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
3. Menjawab kebutuhan dan tuntutan masyarakat
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam dan madrasah
5. Mempersiapkan peserta didik untuk hidup di Masyarakat

Tujuan kebijakan kurikulum pai dan madarasah dalam kurikulum merdeka


diantaranya:

1. Mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi muslim yang beriman, bertakwa,
dan berakhlak mulia
2. Menyajikan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, dan menyenangkan
3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat
4. Mengembangkan profil pelajar Pancasila

Pengembangan silabus PAI dalam kurikulum merdeka mengacu pada Capaian


Pembelajaran (CP) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek). CP PAI dirancang untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik dalam bidang akidah, ibadah, akhlak mulia, dan muamalah.

18
DAFTAR PUSTAKA
Maksum, A. (2015). “Kurikulum dan pembelajaran di perguruan tinggi: menuju pendidikan yang
memberdayakan”, Makalah seminar nasional hasil penelitian pendidikan dan
pembelajaran, 25-26 April 2015 di STKIP PGRI Jombang.

Denhardt, R.B. dan Janet V.D. 2009. Public Administration: an Action Orientation. Boston:
Wadsworth

19

Anda mungkin juga menyukai