RESENSI BUKU
BY KELOMPOK 4
TINGKAT 1 B
Dosen Pengampu :
Angelia Putriana, S.Th., S.I.Kom, M.I.Kom
Disusun Oleh :
1. Dita Adinda Wahyuni (2313462078)
2. Dera Patika Ramadhani (2313462077)
3. Ester Lumban Gaol (2313462079)
4. Fieza Aqilla Harahap (23134620)
5. Muhammad Aidil Fadli (2313462055)
6. Nadhilah Putri Ndruru (2313462091)
7. Nuri Fauziah (2313462093
8. Saldi Orion Pratama Sitorus (2313462097)
9. Yurisa Alfani (2313462070)
10. Yosephine Yuliarta Sitompul (23134620)
Judul : IMUNIBIOLOGI
Tahun : 2009
Sampul : -
1. Orientasi
Bidang Imunologi telah menyebar di kalangan umum sejak akhir tahun 1960-an,
ketika telah diumumkan keberhasilan transplantasi ginjal dengan memuaskan. Minat dar
i kalangan umum dalam bidang imunologi telah makin diperkuat dengan aplikasi respon
imun yang potensial untuk mendeteksi dan pengelolaan penyakit kanker dan dalam tahu
n 1980-an masyarakat umum yang lebih luas lagi menjadi terbiasa dengan aspek yang s
ama dari ideologi karena penyebaran yang mengkhawatirkan dari penyakit infeksi HIV
dan AIDS.
Bab I : Pendahuluan
1
Fenomena kekebalan telah diamati sejak 2 millenium lalu walaupun pengetahua
n tentang patogen belum berkembang. pengetahuan tentang kekebalan justru pada awaln
ya berkembang melalui pengalaman penggunaan bahan bukan organisme renik. Namun
setelah mengalami wabah penyakit menular, barulah orang sadar bahwa penyakit menul
ar dapat dicegah melalui variolasi ataupun vaksinasi.
Sistem imun tidak semata-mata melindungi tubuh, terungkap dengan adanya pen
yakit-penyakit bukan infeksi yang justru dipicu oleh adanya sistem imun, misalnya peny
akit autoimun, alergi dan penyakit kompleks imun.
Antigen memiliki 1 atau lebih molekul yang dikenal sebagai epitop atau
determinan antigenik. Ukuran epitop tidak sama besar, namun ternyata dengan
menggunakan cara reaksi inhibisi sangat kecil (berkisar antara 2-7 molekul unit
polimer). Epitop yang dipisahkan dari molekul utamanya akan bertindak sebagai hapten.
Epitop bukan saja memiliki jenis molekul lain yang bersifat imunogenik. Pengetahuan
tentang antigen, epitop dan imunogen sangat penting untuk aplikasi klinik, khususnya
untuk vaksinasi dalam pencegahan penyakit infeksi.
Terdapat berbagai komponen selular dari sistem imun yang secara fungsional
dapat dikelompokkan dalam sel – sel pengenal antigen, sel penyaji antigen (sel
makrofag, sel B), fagosit (sel makrofag dan sel netrofil), sel efektorm(sel pembunuh
alami (NKC), sel T sitotoksik, dan sel B efektor),dan sel – sel radang (sel eosinofil), sel
penghasil histamine (sel basofil dan mastosit). Sel – sel pengenal antigen utama yaitu
sel T dan sel B yang sebelum mampu mengenal antigen melalui reseptornya, harus
berkembang dalam jaringan limfoid primer.
Sistem MHC mempunyai fungsi utama untuk menyajikan epitop antigen dalam
proses respons imun. 2 kategori utama molekul glikoprotein transmembran yang terdapa
t pada permukaan sel yang berinti, yaitu HLA kelas I dan HLA kelas II, molekul HLA k
elas I terdapat pada hampir semua sel yang berinti, sedangkan molekul HLA kelas II ter
dapat pada jenis sel yang sangat terbatas, misalnya sel makrofag, sel B dan sel T. MHC
2
menunjukkan polimorfisme yang sangat besar dalam jenis alel multipel yang menempati
locus pada gena-gena sistem MHC. Molekul antigen MHC "memilih" epitop antigen unt
uk disajikan agar dapat dikenal oleh reseptor limfosit T. Berbagai penyakit pada manusi
a berkaitan dengan alel tertentu dari HLA. Pengetahuan sistem HLA dimanfaatkan dala
m berbagai kepentingan, misalnya transplantasi, forensik dan lain-lainnya.
Sejumlah unsur terlibat dalam respon imun alami, termasuk sawah berbentuk
fisik dan kimiawi, dan berbagai komponen selular. Terdapat 3 jenis utama sel yang
berpartisipasi pada imunitas adaptif yaitu :
A) Limfosit B,
B) Limfosit T dan
C) Sel aksesori/pendamping/pemroses (sel makrofag).
Sitokin merupakan peptida pengatur (regulator) yang dapat diproduksi oleh ham
pir semua jenis sel yang berinti dalam tubuh. Sitokin cenderung memiliki sel sasaran da
n fungsi multipel. Sitokin yang berbeda dapat memiliki fungsi yang sama. Adanya siner
gisme dan antagonisme, maka bila sebuah sel terpapar oleh 2 atau lebih sitokin akan dap
at terjadi respon sel dengan kualitas berbeda. Sitokin menunjukkan reaksi kaskade karen
a sebuah sitokin pada gilirannya dapat mendorong atau menghambat produksi sitokin se
l sasarannya. sebuah sitokin dapat meningkatkan atau menghambat ekspresi reseptor unt
uk sitokin atau growth factor lain.
3
Peran fagositosis dalam respons imun dilakukan oleh 2 kelompok fagosit, yaitu f
agosit polimorfonuklear atau sel netrofil dan fagosit mononuklear yang lebih lazim dina
makan sel makrofag. Sel netrofil dan sel makrofag berperan sebagai efektor selular dala
m respons imun alami. Sel makrofag selain sebagai sel efektor dalam respon imun alami,
mempunyai peran lain, yaitu dikelompokkan dalam :
a. Pertahanan tubuh
c. Metabolism lipid
Sistem komplemen terdiri atas sekelompok protein serum yang saling mengaktif
kan dalam rangkaian kegiatan secara teratur dengan pola kaskade untuk membentuk mo
lekul-molekul biologik aktif, seperti enzim, opsonin, anafilatoksin, dan kemotoksin. Ko
mplemen dapat diaktifkan melalui jalur klasik, alternatif, dan lektin dengan ativaktor be
rbeda, yang umumnya berbentuk sebagai dinding sel berbagai bakteri dan ragi yang teri
kat oleh beberapa faktor-faktor dalam serum. Aktivitas sistem komplemen diatur secara
ketat oleh berbagai jenis inhibitor. Kadar komplemen tidak meningkat setelah imunisasi.
Antibodi atau imunoglobulin dari semua kelas memiliki struktur 4 rantai, dengan
rantai L yang sama dan rantai H yang sama, yang diikat melalui rantai disulfida. Pada k
ondisi alami, rantai dalam setiap penggal domain yang terdiri sekitar 110 residu asam a
mino bergelung dengan stabilisasi ikatan intra rantai dalam setiap domain. Hal ini meny
ebabkan struktur antibodi berbentuk globuler. Imunoglobin memiliki berbagai aktivitas
biologik selain sebagai efektor humoral spesifik.
4
rmining region). Urutan DNA untuk rantai L dan H molekul imunoglobulin terdiri atas r
angkaian minigena (segmen gena) yang terpisah satu sama lain oleh molekul DNA yang
tidak ditranslasi. Pembentukan diversitas selain melalui mekanisme rekombinasi tersebu
t, juga dapat berlangsung oleh adanya mutasi somatik atau (hipermutasi) pada tahap ke
mudian setelah perakitan. Mutasi somatik banyak dijumpai khususnya pada gena-gena u
ntuk daerah CDR3.
Reaksi antara antibodi dan epitop antigen tidak melibatkan gaya kovalen, tetapi
melibatkan gaya interaksi yang lemah seperti elektrostatik, hidrofobik, dan Van der waal
s. Maka untuk interaksi yang bermakna, tempat pengikat antibodi dan epitop mensyarat
kan hubungan yang lekat seperti anak kunci dan kunci. Reaksi antara antigen dan antibo
di yang tidak dapat diamati secara langsung yang merupakan reaksi primer memerlukan
pembuktian dengan cara menempelkan pada salah satu reaktan yang dapat diamati, misa
lnya dengan bahan fluoresen, radioaktif atau enzim. Reaksi antara antigen solubel denga
n antigen dalam gel, dapat dipakai dalam analisis kualitatif atau kuantitatif antigen atau
antibodi, misalnya tes imunodifusi, dan imunoelektroforesis. Uji kulit merupakan cara u
ntuk menunjukkan adanya interaksi antara antigen dengan antibodi spesifik pada tingkat
tertier.
Imunitas seluler merupakan lengan dari imunitas adaptif yang memberantas infe
ksi mikroba intraseluler, dan menolak jaringan cangkok. Banyak mikroba patogen tenta
ng mengembangkan mekanisme melawan imunitas seluler. Mekanisme ini mencakup pe
ncegahan fungsi lisosom dengan fagosom, migrasi dari gelembung fagolisosom masuk s
itoplasma, menghambat ikatan peptida dengan molekul MHC kelas I, dan memproduksi
sitokin penghambat, atau melumpuhkan reseptor sitokin.
Sistem imun berfungsi juga untuk memberantas tumor dan mencegah pertumbuh
an tumor. Antigen tumor dapat berasal dari produk onkogena atau gena supresor, mutasi
protein sel,produksi protein sel yang berlebihan atau mengalami penyimpangan produks
i, dan protein produk virus onkogena. Tumor dapat menghindari respons imun dengan
menghilangkan ekspresi antigen tumor, menghalangi ekspresi molekul MHC atau molek
5
ul-molekul yang terlibat dalam pemrosesan antigen dan mensreksi sitokin yang meneka
n respons imun. Imunoterapi terhadap kanker bertujuan untuk memperkuat imunitas ant
i-tumor dengan secara pasif memberi efektor kepada penderita atau secara aktif mening
katkan efektor dalam tubuh penderita, misalnya dengan vaksinasi antigen tumor atau de
ngan sel-sel tumor untuk mengekspresikan ko-stimulator dan sitokin. Transplantasi jarin
gan asing ditolak oleh respons sistem imun yang terutama ditentukan oleh antigen mole
kul MHC.
Dalam pengaturan respons imun terdapat mekanisme kontrol ganda yang memas
tikan fungsi sistem imun berlangsung pada arah yang benar. Agar terjadi keberhasilan p
eng-awalan respons, antigen harus memiliki sifat-sifat yang menentukan imunogenesita
asnya, seperti ukuran, kompleksitas, dan keasingan, dan harus melalui rute yang akan m
empertemukan dengan sel-sel aksesori. Fenomena toleransi yang diperoleh, diinduksi ol
eh antigen pada umur sangat muda, atau pada umur dewasa asalkan melalui metode yan
g menghindari sel-sel aksesoris.
Sistem imun dalam tubuh seharusnya dapat melindungi tubuh dari berbagai anca
man, tetapi kadang-kadang kita dihadapkan adanya suatu kenyataan bahwa justru ada be
berapa penyakit yang melibatkan sistem imun. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh
adanya sistem imun disebut kelompok penyakit imun. Penyakit imun ini dikelompokkan
dalam kategori penyakit imunologik, gangguan proliferatif sistem imun, dan defisiensi i
mun.
6
Respons sekunder setelah kegagalan respons primer, mungkin tidak dapat berhas
il melenyapkan antigen, sehingga masih tetap persistensi dalam tubuh. Dalam kondisi in
i, respons tubuh masuk dalam tahap tertier, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Pada tahap ini, terjadilah kerusakan jaringan yang menimbulkan gejala penyakit yang d
apat bermanifestasi sebagai penyakit imunologik dalam beberapa bentuk jenis: yaitu hip
ersensitivitas, penyakit autoimun dan keganasan. Pada kondisi yang sama, kadang-kada
ng imunitas yang seharusnya melindungi tubuh dapat menghasilkan dampak yang meru
sak jaringan, bahkan dapat berakhir pada kematian. Fenomena ini disebut hipersentisivit
as.
3. Evaluasi
Buku ini memiliki sampul yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk memb
aca buku ini, Buku ini menyajikan informasi yang mendalam tentang konsep-konsep im
unobiologi, buku ini juga menyajikan pembaruan terkini dalam penelitian yang di lakuk
an oleh penulis, dan buku ini juga memberikan ilustrasi yang membantu memahami pe
mbaca. Penulisnya juga terbukti memiliki kredibilitas dalam bidang imunologi.
Buku ini memiliki kelemahan dalam hal kejelasan penjelasan, terutama untuk pe
mbaca yang tidak memiliki latar belakang imunologi yang kuat. Beberapa konsep mung
kin terlalu teknis dan sulit dipahami bagi pembaca.
4. Rangkuman Evaluasi
Kesimpulan :
7
Saran :
Seharusnya buku ini meningkatkan penjelasan yang lebih terperinci untuk konse
p-konsep mengenai imunobiologi, serta penambahan ilustrasi atau studi kasus untuk me
mbantu pembaca memahami aplikasi praktis dari imunobiologi. Buku ini juga seharusn
ya menambahkan contoh-contoh klinis yang dapat membuat buku ini lebih berdaya gun
a dalam pemahaman konsep-konsep yang sulit dimengerti.
5. Daftar Pustaka
8
Lampiran
9
Dita Adinda Wahyuni (2313462078)
Orientasi :
Buku Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia ini merupakan karya dari
Lidia Widia yang lahir di Anjir Serapat pada tanggal 22 Mei 1986. Meraih Magister Sist
em Informasi Manajemen Kesehatan dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fa
kultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), dan menyelesaikan S-1 dari Progra
m Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Memfokuskan diri pada bidang Sistem Infor
masi Manajemen Kesehatan. Saat ini penulis adalah dosen dan menjabat sebagai Ketua
Program Studi Rekam Medis STIKes Husada Borneo Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Di tengah kesibukannya sebagai dosen dan Ketua Program Studi Rekam Medis STI
Kes Husada Borneo Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ia juga senang menulis dan aktif s
ebagai pembicara dalam seminar tentang Rekam Medis dan Sistem Informasi Manajeme
n Kesehatan. Penulis selalu terbuka dan senang untuk berbagi ilmu kepada sesama. Pen
ulisan buku ini adalah sebagian dari pengalaman penulis baik dalam tataran teoritis mau
pun praktis yang penulis persembahkan untuk para pembaca, khususnya yang sedang m
enggeluti dunia Rekam Medis dan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.
10
Tafsiran Isi :
Buku Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia ini terdiri dari 2 Bab yang
dimana setiap bab memilik masing-masing judul besar yang ada di dalamnya.
11
kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas. Tendon adalah ikatan jaringan
fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang menempel pada tulang. Fascia
adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan
penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian
disebut fascia dalam.
Bursae adalah kantong kecil dari jaringan ikat di suatu tempat dimana digunakan di
atas bagian yang bergerak. Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang.
Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita
fibrosa, ligamen, tendon, fasia atau otot. Secara structural dan fungsional klasifikasi
sendi dibedakan atas sendi fibrosa/ sinartrosis, sendi kartilaginosa/ amfiartrosis, dan
sendi sinovial/ diarthroses. Tulang rawan sendi terdi clari substansi dasar yang terdiri
dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh sel-sel tulang rawan. Adapun
pergerakan yang dapatdilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi, ekstensi, adduksi,
abduksi, rotasi,sirkumduksi dan pergerakan khusus seperti supinasi, pronasi, inversion,
eversio, protaksio. Sendi diartrthosis terdiri dari sendi peluru, sendi engsel, sendi
pelana. Sendi pivot, dan sendi peluncur.
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatan terutama
adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua
macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan
tetap berada pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit,
leukosit polimorfonuklear.
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Menurut fungsi
kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot dikelompokkan dalam otot
rangka (striadted/otot lurik), otot polos (otot visceral), dan otot jantung. Otot dikaitkan
di dua tempat tertentu yaitu origo, dan isersio.
2. Sistim Pernafasan
Pembahasan kedua pada bagian ini mengenai Sistim pernapasan pada manusia.
Sistim pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen
merupakan zat kebutuhan utama. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal,
12
yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai
tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan.
Saluran ini perpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Alat
pernafasan manusia terdiri dari hidung, faring, tenggorokan, bronkus, bronkiolus,
aveolus, dan paru-paru. Adapun proses pernapasan manusia dimulai dari masukkan
udara ke dalam hidung, selanjutnya masuk ke kerongkongan selanjutnya masuk
tenggorokan, udara pun diserap melalui aveoli yang dialirkan ke vena menuju serambi
jantung dan seterusnya, udara yang megadung gas karbon dioksida akan dikeluarkan
melalui hidung kembali. Pernapasan pada manusia memiliki dua jenis yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut.
3. Sistim Pencernaan
Pembahasan ketiga pada bagian ini mengenai sistim pencernaan. Saluran
pencernaan merupakan saluran berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan
mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap
bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya
adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar
makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus. Terdapat organ pencernaan tambahan
yang berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi
dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan
dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan
tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar
ludah, hati dan pankreas. Proses pencernaan makanan dimulai dari mulut, selanjutnya
menuju ke lambung melalui kerongkongan, setelah proses dilambung yang
membutuhkan waktu 3-4 jam, makanan akan dibawa menuju usus 12 jari, selanjutnya
menuju usus halus, makanan yang tidak dicerna usus halus akan menuju usus besar
menjasi feses.
4. Sistim Kardiovaskuler
13
Pembahasan keempat pada bagian ini mengenai sistim kardiovaskuler.
Kardiovaskular berasal dari kata cardio berarti jantung dan vascular berarti pembuluh
darah. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, darah, dan pembuluh darah yang
panjangnya berkilo-kilometer untuk membawa darah ke setiap bagian tubuh, terdapat
juga peredaran darah dan peredaran limfa yang berfungsi sebagai alat sistim
kardiovaskuler.
5. Sistim Perkemihan
Pembahasan kelima pada bagian ini mengenai sistim perkemihan atau sistem
urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih). Sistem urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung
kencing, dan uretra. Proses pembentukan urine terdiri dari proses filtrasi, reabsorpsi,
dan sekresi.
6. Sistim Persarafan
Pembahasan keenam pada bagian ini mengenai sistim persarafan. Sistem ini terdiri
dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem
koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan
dideteksi dan direspon oleh tubuh. Tiga komponen sistim saraf adalah reseptor,
perangsang implus, dan efektor. Sistim saraf tersusun atas sel-sel saraf neuron,
berdasarkan bentuknya sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson. Sedangkan
berdasarkan struktur dan fungsinya terdiri dari sel saraf motorik, sensorik, dan
intermediet. Mekanisme dari pengantar implus adalah gerak sadar dan reflex.
7. Sistim Hormon
Pembahasan ketujuh pada bagian ini mengenai sistim hormon. Hormon berasal dari
bahasa homaein yang berarti memacu. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau
kelenjar buntu. Adapun kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia adalah kelenjar
hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid/kelenjar anak gondok, kelenjar
14
adrenal/kelenjar anak ginjal, kelenjar pulau-pulai langerhans, kelenjar kelamin, kelenjar
timus, dan kelenjar pineal,
8. Sistim Reproduksi
Pembahasan kedelapan pada bagian ini mengenai sistim reproduksi. Alat kelamin
manusia dibedakan menjadi alat kelamin jantan/pria dan alat kelamin betina/wanita.
Alat reproduksi pria meliputi testis, saluran reproduksi (epididimis dan vas deferens),
kelenjar kelamin, urethra, penis, dan scrotun. Alat kelamin luar wanita meliputi vulva,
labium mayor dan minor, klitoris, urethra, serta vagina. Sedangkan alat kelamin dalam
wanita meliputi ovarium dan saluran reproduksi seperti tuba fallopi, uterus, serta vagina.
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai
dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur
habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan
disebut masa menopause.
9. Sistim Integumen
Pembahasan kesembilan pada bagian ini mengenai sistim integumen. Sistim
integumen adalah sistim organ yang membedakan, memisahkan, melindungi dan
menginformasikan terhadap lingkungan sekitar seperti kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,
kelenjar keringat dan produknya. Anatomi sistim integumen kulit memiliki 3 lapisan
yang meliputi epidermis, dermis (korium), dan hipodermis/subcutis. Proses berkeringat
yaitu panas merangsang hipotalamus anaterior (area preoptik), impuls dipindahkan
melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui saraf simpatis ke kulit
ke seluruh tubuh. Saraf simpatis merangsang kelenjar keringat untuk memproduksi
keringat. Terdapat fase-fase penyembuhan luka antaranya fase inflamasi, poliperasi, dan
penyudahan.
15
dan koklea, serta saluran eustachius. Indra pembau/pencium (hidung) terdiri dari lubang
hidung, rambut hidung, selaput lendir, serabut saraf, dan saraf pembau. Indra pengecap
(lidah) terdiri dari palipa (saraf pengecap), dan pangkal lidah yang dapat mengecap rasa
pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan asam, serta ujung lidah mengecap rasa manis.
Indra peraba (kulit) yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki,
bibir dan alat kemaluan.
2. Bayi
Pembahasan kedua pada bagian ini mengenai bayi. Bayi adalah anak dengan
rentang usia 0-12 bulan. Bayi pada masanya bayi akan masuk dalam kategori sehat jika
setelah dilakukan pemantauan, bayi tumbuh sangat baik secara pesat pada periodenya.
Bayi membutuhkan ASI Ekslisif selama 6 bulan, MPASI sesaui umurnya, imunisasi
sesaui jadwal, dan pola asuh yang sesuai. Peran bidan terhadap bayi sehat yaitu dengan
16
memfasilitasi masa penyesuaian antara orang tua dan bayi. Tujuan bidan terhadap
pemberian asuhan kepada bayi salah satunya adalah untuk megidetifikasi gejala
penyakit. Manfaat bagi orang tua dan bayi dengan adanya peran bidan adalah orang tua
dapat berkolaborasi dengan bidan dalam melakukan perawatan, sehingga baik untuk
tumbuh kembang bayi.
3. Anak Balita
Pembahasan ketiga pada bagian ini mengenai anak balita. Anak balita adalah anak
yang telah menginjak usia di atas satu tahun dan dibawah lima tahun. Menurut
karakteristiknya balita memiliki dua kategori yaitu usia 1-3 tahun (batita) dan usia
prasekolah. Umumnya setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda, namun
prosesnya senantiasa melalui tiga pola yang sama yaitu pertumbuhan dimulai dari tubuh
bagian atas menuju bagian bawah, perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah
luar, dan barulah anak mebgeksplorasi hal lain.
4. Ramaja
Pembahasan keempat pada bagian ini mengenai remaja. Masa remaja merupakan
salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan
atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan
biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat
dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir
pada usia 18-22 tahun. Masa (rentang waktu) remaja adalah masa remaja awal (10-12
tahun), masa remaja tengah (13-15 tahun), masa remaja akhir (16-19 tahun).
Perkembangan fisik remaja meliputi tanda seks primer dan tanda seks sekunder.
5. Prakonsepsi
Pembahasan kelima pada bagian ini mengenai prakonsepsi. Masa prakonsepsi
adalah masa dimana sebelum terjadinya kehamilan, yakni pada masa kanak-kanak,
remaja dan dewasa. Pada masa ini calon ayah dan calon ibu perlu menyiapkan diri agar
pada masa kehamilan, persalinan dan bayi yang akan lahir nantinya dalam keadaan
sehat. Oleh karena itu, persiapan pernikahan untuk melahirkan generasi kedepan yang
lebih baik seharusnya mulai dilakukan jauh sebelum masa ini.
17
6. Kehamilan
Pembahasan keenam pada bagian ini mengenai kehamilan. Kehamilan adalah masa
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan memiliki tanda-tanda
yaitu tanda pasti (tanda positif) terdapat gerakan janin dan denyut jantung janin. Tanda-
tanda presumtif (tidak pasti) yaitu amenore (tidak dapat haid), mual dan muntah,
mengidam, pingsan, tidak ada selera makan, payudara membesar dan tegang, sering
kencing, konstipasi. Tanda-tanda mungkin hamil adalah perut membesar, uterus
membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi dari rahim, dan tanda hegar,
yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya oedema dari cervix
dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi lunak.
7. Nifas
Pembahasan ketujuh pada bagian ini mengenai nifas. Masa nifas atau puerperium
adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari)
setelah itu, periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil dan remote
puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila saat
hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.
18
perubahan fisik, insomnia, gangguan punggung dan tulang, linu dan nyeri sendi,
perubahan indra perasa serta gejala lainnya. Adapun gejala secara psikologis yaitu
perubahan emosi, kognitif, dan depresi. Cara mengatasi masa menopause adalah pola
makan hidup sehat, olahraga, berhenti merokok, konsultasi ke dokter, akupuntur
menopause, hipno-menopause, melakukan aktivitas (organisasi).
9. Masa Senium
Pembahasan kedelapan pada bagian ini mengenai masa senium. Seorang wanita
disebut senium ketika pasca menopause yaitu usia <65 tahun. Singkatnya, gejala yang
sering terlihat dan terkait dengan penurunan kompetensi folikel ovarium dan kemudian
hilangnya estrogen dalam masa klimakterik yaitu gangguan dalam pola menstruasi,
termasuk anovulasi dan penurunan fertilitas, penurunan aliran atau hipermenorrhea,
frekuensi menstruasi tidak teratur, dan kemudian, akhirnya, amenore. Ketidakstabilan
vasomotor (hot flushes dan berkeringat). Kondisi atrofik: atrofi epitel vagina,
pembentukan karunkel uretra, dispareunia dan pruritus karena atrofi vulva, introitus,
dan vagina, atrofi kulit umum, kesulitan berkemih seperti urgensi dan uretritis abakterial
dan sistitis. Masalah kesehatan akibat kekurangan estrogen jangka panjang konsekuensi
dari osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
Evaluasi :
Kelebihan buku
Buku ini terdiri dari 2 bagian yang berisi 19 sub bab mengenai anatomi, fisiologi
dan siklus hidup manusia secara lengkap, jelas, dan ringkas
Buku ini menyajikan banyak bahasa ilmiah.
Gambar anatomi yang jelas dan informatif
Kekurangan buku
Terdapat beberapa kalimat yang sedikit kurang dipahami
Terdapat kalimat yang berulang
Terdapat beberapa penulisan kata yang tidak konsisten
Di dalam teori sangat sedikit mencantumkan sumber pustaka dari daftar pustaka ya
ng ada
19
Rangkuman Evaluasi :
Kesimpulan
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia mencakup sistim musculoskeletal, sistim pern
afasan, sistim pencernaan, sistim kardiovaskuler, sistim perkemihan, sistim persarafan, s
istim hormon, sistim reproduksi, sistim integumen, dan panca indra. Siklus kehidupan m
anusia dimulai dari bayi baru lahir, bayi, anak balita, ramaja, prakonsepsi, kehamilan, ni
fas, masa klimakterium (pramenopause, perimenopause, menopause, pascamenopause),
dan masa senium.
Saran
Buku ini sebaiknya mencantumkan sumber pustaka pada setiap teori, penilisan kata
lebih konsisten dan mencabarkan teori dengan kalimat yang mudah dipahami serta tidak
berulang.
Daftar Pustaka
Widia, Lidia. (2015). Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia. Yogyakarta:
Nuha Medika.
20
Resensi Buku oleh :
Yurisa Alfani (2313462070)
1.Orientasi
Dalam buku ini dibahas berbagai mekanisme dasar-dasar proses pencernaan, abs
orpsi dan pergerakan makanan sepanjang saluran mulai dari mulut sampai ke rectum.
Disamping itu, juga dibahas organ-organ yang terkait agar proses ini dapat masuk ke d
alam sirkulasi tubuh yang akhirnya sampai ke sel-sel yang membutuhkan bahan hasil
proses tersebut.
2.Tafsiran Isi
BAB I
Pada Bab I menjelaskan bagaimana proses pencernaan dan absorpsi saluran penc
ernaan seperti apa itu dan bagaimana pencernaan karbohidrat, pencernaan lemak, pencer
naan protein, mekanisme proses absorpsi dalam usus halus dan usus besar dan bagaiman
a pembentukan feses. Dalam bab ini juga menjelaskan pengetahuan dasar proses apsorb
si di sepanjang saluran pencernaan dan mengetahui beberapa enzim yang berperan dala
m proses tersebut, serta mengetahui beberapa gangguan proses pencernaan dan apsorbsi.
BAB II
21
Pada bab ini menjelaskan Bagaimana pergerakan makanan dalam saluran pencer
naan yang meliputi, fungsional gerakan saluran pencernaan, dan proses pencernaan mak
anan seperti pengunyahan dan penelanan. Bab ini juga menjelaskan fungsi-fungsi lambu
ng, motilitas dari lambung,usus halus, usus besar, dan defekasi.
BAB III
Bab ini berisi tentang Proses Sekresi Dari Saluran Pencernaan, yang meliputi pri
nsip-prinsip sekresi mulai dari mulut sampai dengan usus besar, dan menjelaskan hasil-
hasil sekresi dari kelenjar -kelenjar Saliva, di dalam lambung serta pankreas, hati dan us
us. Pada Bab ini juga berisikan dan menjelaskan bagaimana pengaturan sekresi dari salu
ran pencernaan.
BAB IV
Pada Bab ini berisikan tentang Sistem Persarafan pada saluran pencernaan yang
meliputi pengaturan gerak usus melalui jalur enterik dan pengaturan sekretmotor melalu
i jalur enterik. Bab ini juga menjelaskan identifikasi prinsip persarafan simpatis di dala
m saluran pencernaan, responnya terhadap jaringan, tanggung jawab neurotransmiter ak
ibat aktivitas simpatis serta distribusi tonus dan pengaturan reflek simpatis. Bab ini juga
menjelaskan jalur persarafan somatik dan parasimpatis dari esofagus dan bagaimana pen
gaturan pengunyahan serta gerakan esofagus, Serta menjelaskan bagaimana Persarafan i
ntrinsik epitel dapat mensekresi dalam suatu kesatuan serta bagaimana Persarafan ini m
engatur aktivitas dari jaringan-jaringan.
BAB V
Pada BAB ini berisi Tentang Sistem Hormonal di dalam saluran pencernaan yan
g meliputi Gastrin, Kolekistokinin, kelompok pankreas peptida, kelompok tachykinin, k
elompok somatistatin, serta kelompok sekretin.
Pada bab ini juga menjelaskan bagaimana identifikasi kriteria yang menentukan
endokrin sebagai penghantar bahan kimia ke sasarannya serta menjelaskan peran dari ke
lompok-kelompok dari hormon Gastrin Kolekistokinin, polipeptida pankreas, tachykini
n, somatistatin, sekretin, dan reseptor tirosin kinase.
BAB VI
22
Bab ini berisi tentang Gangguan-gangguan Pada Saluran Pencernaan seperti, Mu
ntah, Diare, Malabsorpsi usus halus, dan tukak lambung, serta dijelaskan juga penyebab
dan bagaimana solusi pengobatan pada penyakit tersebut.
3.Evaluasi
a. kelebihan buku
kelebihan pada buku ini adalah sampulnya tebal dan berwarna, ketikannya juga mudah
dipahami dan terdapat gambar guna mempermudah pembelajaran.
b. kekurangan buku
kekurangan buku ini adalah tidak terdapat penerbit dan font pada ketikan kurang menar
ik, serta gambar pada buku ini tidak berwarna sehingga kurang menarik untuk dilihat.
4.Rangkuman Evaluasi
a. Kesimpulan
Saluran pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melal
ui anus. Fungsi utama Saluran Pencernaan adalah untuk memberi tubuh secara berterusa
n suplai air, elektrolit, zat/bahan makanan.
Dalam buku ini juga dibahas berbagai mekanisme dasar prosess pencernaan, absorpsi da
n pergerakan makanan sepanjang saluran mulai dari mulut sampai ke rectum, yang diper
siapkan selengkap mungkin yang dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dal
am bidang ilmu-ilmu kedokteran dan kesehatan.
b. saran
saran saya adalah agar menambahkan warna pada gambar di dalam buku, guna agar lebi
h enak dipandang dan dibaca dan pembaca menjadi lebih tertarik untuk membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Menggunakan Style APA, dengan satu penulis.
Rusip, Gusbakti. (2003). Ilmu Faal Sistem Saluran Pencernaan. Gusbakti Rusip.
23
Lampiran
24
Identifikasi Novel/Ulasan Novel :
Judul : Sang Pemimpi
Tahun : 2011
Bahasa : Indonesia
Orientasi :
Novel Sang Pemimpi ini merupakan karya dari Andrea Hirata. Andrea Hirata adala
h pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival 2013, untuk The Rain
bow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, Penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York,
kategori general fiction, dan pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman, untuk Die
Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, Penerbit Hanser, Berlin. Dia juga pe
menang seleksi short story majalah sastra terkemuka di Amerika, Washington Square Re
view, New York University, edisi winter/spring 2011 untuk short story pertamanya Dry
Season.
Tahun 2015 dia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang sastra oleh Univ
ersity of Warwick, UK, dan tahun 2017 menerima penghargaan budaya dari pemerintah
Prancis untuk karyanya Les Guerriers de L'arc-en-ciel (Laskar Pelangi edisi Prancis, Pe
nerbit Mercure de France). Laskar Pelangi telah diadaptasi dalam bentuk film, musikal,
lagu, serial TV dan koreografi oleh CityDance Company, Washington, D.C., dilayarkan
di Berlinalle dan Smithsonian.
Laskar Pelangi telah menjadi international best seller, diterjemahkan ke dalam 40 b
ahasa asing. Telah terbit dalam 22 bahasa, diedarkan di lebih dari 130 negara. Melalui pr
ogram beasiswa, Hirata meraih Master of Science (M.Sc.) bidang teori ekonomi dari Sh
25
effield Hallam University, UK. Hirata juga mendapat beasiswa pendidikan sastra di IWP
(International Writing Program), University of Iowa, USA.
Karya Hirata berbahasa Indonesia: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Marya
mah Karpov, Padang Bulan, Cinta di Dalam Gelas, Sebelas Patriot, Laskar Pelangi Song
Book, Ayah, Sirkus Pohon. Karya dalam bahasa asing: The Rainbow Troops, Der Träum
er, Dry Season. Sejak tahun 2010, secara mandiri Hirata mempromosikan minat baca, m
inat menulis, dan mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia, Mu
seum Kata Andrea Hirata di Belitong.
Tafsiran Isi :
Novel Sang Pemimpi ini terdiri dari 28 mozaik yang dimana setiap mozaik membah
as kisah-kisah yang sangat menarik.
26
MOZAIK 2 SAMPAI KERAMAT
Kekukuhan seorang anak manusia yang masih belia dalam mengahadapi keras dan tak b
erpihaknya sang waktu pada keadaanya. Ketegaran jiwa manusia ketika memaknai dan
menghadapi kehidupannya yang pahit menjadi menara yang kokoh dalam kondisi apapu
n. Dia adalah Arai. Ibunya meninggal saat melahirkan adiknya. Dan ayahnya pun wafat
saat Arai duduk dibangku kelas 3 SD.
Air mata sempat mengalir, terpesona pada ketegaran seorang Arai dalam menghadapi ke
hidupan pada masa rapuhnya. Terpesona pada ketabahan dan ketegaran sosok muda itu
dalam mengahadapi kerasnya kehidupan dengan imajinasi liarnya. Wajar saja kemudaia
n aria menjelma menjadi sebuah “Simpai Keramat”.
27
Waktu itu, Jimbron sedang dibonceng ayahnya naik sepeda. Tiba tiba ayahnya terkena s
erangan jantung. Jimbron yang panik langsung sekuat tenaga membonceng ayahnya me
nuju puskesmas. Namun, sampai di puskesmas ayahnya meninggal. Jimbron yang pucat
pasi karena ketakutan, tak sanggup untuk menjelaskan apa yang terjadi. Sejak saat itulah
Jimbron menjadi orang yang gagap. Lalu, ia diasuh oleh pendeta Geovanny, sahabat kel
uarganya. Meski begitu, beliau tak pernah berniat untuk mengubah keyakinan Jimbron, j
ustru beliau tak pernah terlambat untuk mengantar Jimbron mengaji. Sementara kedua a
dik kembar perempuannya mengikuti bibinya ke Pangkal Pinang.
MOZAIK 8 AFGANISTAN
Saat sedang menonton TV tentang pertempuran di Towraghoni, terbesit oleh Ikal dan Ar
ai bahwa hal itu terjadi pada waktu yang sama ketika mereka dikejar Pak mustar sampai
28
ke gudang peti es dan juga teriakan ikan duyung. Diam-diam langit akan menyimpanny
a dan menjadikan hal itu potongan mozaik dalam hidupnya.
MOZAIK 10 BIOSKOP
SMA Negeri bukan main memiliki aturan untuk tidak menonton film di bioskop. Tapi k
ali ini, Ikal, Arai, dan Jimbron berusaha nekat untuk menonton film tersebut. Meski sud
ah diingatkan oleh petugas karcis, mereka tetap nekat masuk dengan cara menyamar. Na
mun akhirnya, ditengah-tengah film, mereka ketahuan oleh Pak Mustar.
MOZAIK 12 ACTION!
Senin pagi itu tak ada yang terlambat apel karena semuanya ingin menyaksikan tiga pes
akitan dieksekusi. Kami menunduk pasrah, menunggu keputusan hukuman. Mereka tela
h menyipkan semuanya dan menyuruh Arai, Ikal dan Jimbron untuk berakting di depan
semua orang. Para penonton pun menikmati acting mereka dengan tertawa terbhak-baha
k.
29
MOZAIK 13 BUKU TUHAN
Saat membersihkan WC dan kotoran kelelawar, Jimbron terus-menerus bercerita tentang
kuda. Hal ini membuat Ikal geram. Sehingga tanpa sadar, Ikal membentak Jimbron deng
an keras. Melihat Jimbron yang langsung pucat pasi setelah dibentak, Ikal pun merasa b
ersalah atas apa yang telah dia lakukan. Lalu dengan kalimat-kalimat bijaknya, Ikal men
asehati Jimbron agar tidak terlalu terobsesi pada kuda. Saat Ikal berfikir usahanya berha
sil, ternyata Jimbron tetap saja tidak bisa menghilangkan obsesinya pada kuda.
MOZAIK 14 PELARI
Ikal senang berlari. Dia selalu berlari kapan pun. Ikal dipaksa oleh kekuatan alam untuk
melompati garis dari menggantungkan diri menjadi mandiri. Ikal telah menjadi pribadi y
ang pesimistis. Pepatahku sekarang adalah pepatah konyol kuli-kuli Meksiko yang pata
h arang dengan nasib: ceritakan mimpimu agar Tuhan bisa tertawa.
MOZAIK 16 PETIR
Orang yang disambar petir memiliki ekspresi dan sikap tubuh yang aneh, seolah tubuhn
ya dimasuki makhluk asing yang mengambil jiwanya. tubuh Jimbron sontak menjadi ka
yu yang mirip seperti tersambar petir. Tapi alasannya, siapa pun yang pernah melihat see
kor kuda hidup-hidup bagi mereka adalah makhluk asing.
30
kerja pada Capo untuk meminjam kuda putihnya supaya bisa ditunggangi Jimbron. Lalu,
Jimbron berkuda ke rumah Laksmi. Saat itulah Laksmi dapat tersenyum kembali.
MOZAIK 18 INDIFFERENCE
Cinta Arai pada Nurmala adalah salah satu dari kisah cinta yang paling menyedihkan di
muka bumi ini. Kenyatannya,sekarang Arai yang bingung menghadapi Nurmala yang in
different,tak acuh. Arai selalu tidur lupa, yaitu ketika duduk berbaring, tak menyadari ba
hwa tubuhnya dipeluk gelap karena tubuh itu remuk redam kelelahan membanting tulan
g, dan tak ada yang lebih meremas selain melihat orang yang dicintai sedang tidur.
MOZAIK 21 LAKSMI
Keadaan Jimbron sangat mencemaskan. Semua itu terjadi karena kuda putih itu. Tiba-ti
ba erdengar suara ketukan dari jendela.Arai pun bangun untuk melihat apa yang ada dilu
ar jendelanya itu. Sesosok makhluk putih tinggi besar menghampiri Arai. Lalu, Arai me
minta Jimbron untuk mengendarai sosok itu (pangeran).Jimbron sangat senang dan tida
k berhenti tersenyum. Laksmi tertegun dia tak percaya dengan matanya sendiri.
31
MOZAIK 23 BELITONG, KAPAKAH AKU AKAN MELIHATMU LAGI?
Setelah lulus SMA, Ikal dan Arai merantau ke Jawa untuk meraih mimpi mereka. Seme
ntara Jimbron, tetap tinggal di Magai karena ia telah diterima bekerja di peternakan Cap
o untuk mengurus kuda. Niat mereka sebenarnya ingin pergi ke Ciputat, tetapi saat mere
ka ketiduran di bus,mereka justru terdampat di Bogor.Demi menghidupi diri di sana, me
reka berusaha mencari pekerjaan apapun yang bisa mereka lakukan. Ikal diterima menja
di juru sotir,sedangakan Arai yang tidak lolos tes karena memiliki penyakit paru-paru m
emilih berangkat ke Kalimantan.
MOZAIK 24 JAKARTA
Arai dan Ikal merantau ke Jakarta menggunakan kapal dari pelabuhan. Saat sudah samp
ai, tiba-tiba bus datang dan menawarkan Ikal dan Arai untuk masuk ke bus itu. Setelah s
ampai Ciputat, mereka tak menyadari bahwa saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 1
2 malam. Lalu, kami turun dari bus dan menyadari dibelakang mereka bertuliskan termi
nal bus Bogor.
MOZAIK 26 KANDEKTUR
Berbulan-bulan Ikal menyortir, tak satupun surat dari Arai tak datang padaku. Ikal kehil
angan jejak Arai. Ibu Ikal mengirim surat pada Ikal lalu mengatakan bahwa Arai sesekal
i mengirimi Ibu surat. Sambil sesekali ia memikiri Arai, ia lalu menaiki kereta yang berc
32
ampur dengan barang-barang dagangan. Para kondektur kereta ekonomi merupakan prib
adi-pribadi yang istimewa yang penuh pengertian.
Evaluasi :
Kelebihan buku
Dalam novel Sang Pemimpi ini terdapat banyak kalimat yang dapat membangkitka
n semangat kita.
Novel ini juga memuat kisah-kisah tentang perjuangan hidup yang dapat membuat
kita lebih bersyukur dan menghargai apa yang kita miliki.
Kekurangan buku
Konflik yang tidak terlalu tajam, dimana konflik yang terjadi adalah ketika Ikal me
mutuskan untuk berhenti bermimpi pada pertengahan cerita. Namun Arai berhasil
menyadarkannya kembali dan akhirnya Ikal kembali meneruskan mimpi-mimpinya
Pada setiap mozaik terkesan bertele-tele dan kurang sistematis sehingga pembaca se
dikit bingung setiap beralih mozaik.
Rangkuman Evaluasi :
Kesimpulan
33
Novel berjudul Sang Pemimpi karya Andrea Hirata ini merupakan sekuel ke
dua dari tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini mengisahkan tentang tiga orang
pemuda yang berjuang meraih mimpi-mimpi dalam hidup mereka. Ketiga p
emuda tersebut adalah Ikal, Arai, and Jimbron. Novel ini sesungguhnya men
ceritakan kisah hidup Ikal (tokoh utama dalam novel Laskar Pelangi) sewakt
u remaja yang duduk di bangku SMA.
Saran
Novel ini sangat baik dibaca oleh semua kalangan terutama pada segmentasi
remaja. Di dalam novel ini termuat nilai-nilai positif diantaranya ialah panta
ng menyerah, gigih, berani menetapkan target, berani bermimpi, mengajarka
n tentang dedikasi, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Hirata, Andrea. (2011). Sang Pemimpi: New Edition. Yogyakarta: PT. Benta
ng Pustaka.
Tahun : 2009
Bahasa : Indonesia
34
Orientasi :
Buku Keterampilan Dasar Klinik Untuk kebidunan ini diterbitkan oleh Musrifat
ul Uliyah & A. Azis Alimul Hidayat. Musrifatul Uliyah adalah staf pengajar di falkutas I
lmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surabaya. Lulusan S-2 UNS ini telah berpe
ngalaman dalam penulisan buku teks khususnya di bidang Ilmu Keperawatan Dasar. Ber
bagai buku Keperawatan yang telah di hasilkan dan diterbitkannya di antaranya Buku S
aku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia (2004), Pengantar Konsep Dasar Perawatan
(2004) dan Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan (2007).
A. Azis Alimul Hidayat adalah staf pengajar di Falkutas Ilmu Kesehatan Univers
itas Muhammadiyah, Surabaya. Dengan keahlian yang dimilikinya, sampai saat ini penu
lis telah menghasilkan berbagai karya dalam bentuk buku, khususnya yang berkaitan de
ngan Ilmu Keperawatan Dasar dan Ilmu Keperawatan/Kesehatan Anak. Buku-bukunya t
ersebut telah memenuhi standar kurikulum nasional Diknakes dan menjadi acuan Pendi
dikan Kebidanan/Keperawatan di berbagai perguruan tinggi.
TAFSIRAN ISI:
Buku Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan ini terdiri dar
i 15 Bab yang dimana setiap bab membahas masing-masing pokok yang ada didalamnya.
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur unsur yang dibutuhkan oleh m
anusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologi maupun psikologis. Hal ini te
ntunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan Kesehatan. Abraham Maslow
mengemukan Teori Hierarki kebutuhan yang menyatakan bahwa setiap manusia memili
ki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindun
gan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki, kebutuhan harga diri, serta kebutuhan
aktualisasi diri. Ciri kebutuhan dasar pada manusia, manusia memiliki kebutuhan dasar
35
yang bersifat heterogen. Pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan yang sama. Ak
an tetapi karena terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda.
Dalam memunuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Faktor yag memengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia, yaitu: penyakit, hu
bungan keluarga, konsep diri dan tahap perkembangan.
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, yaitu k
ebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga kebelan
gsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas ba
gi berbagai organ atau sel.
1. Saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan ini terdiri dari atas hidung, f
aring, laring, dan epiglottis. Saluran ini berfungsi dalam menyaring, menghangat
kan, dan melembapkan udara yang dihirup.
2. Saluran pernapasan bagian bawah, saluran pernapasan ini terdiri atas trachea, br
onchus, segmen bronchi, dan bronkhilolus. Saluran ini berfungsi mengalirkan ud
ara dan memproduksi surfaktan.
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi di dalam tubuh terdiri atas tigahadapan yait
u, Ventilasi, Difusi, dan transportasi. Adapun faktor faktor yang memengaruhi kebutuha
n oksigenasi diantaranya saraf otonom, hormonal dan obat, alergi pada saluran napas, fa
ktor perkembangan, faktor lingkungan, dan faktor prilaku. Kemudian terdapat gangguan
atau masalah kebutuhan oksigenasi yaitu hipoksia, lalu perubahan pola pernafasan, obsit
ruksi jalan napas, pertukaran gas. Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigen
asi, yang pertama Latihan pernapasan, Latihan batuk efektif, pemberian oksigen, fisioter
api dada, dan pengipasan lendir.
36
Sistem yang beperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan
yang terdiri atas atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimula
i dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, k
antong empedu, dan pancreas. Mulut, faring dan esofagus, lambung, usus halus, usus be
sar adalah bagian dari saluran pencernaan. Organ aseoris terdiri atas hati, kantong empe
du, dan pancreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya system pencernaan makana
n secara kimiawi. Zat gizi merupakan zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri
atas karbohidrat.
Karbohidrat merupakan zat gizi bentuk amilium, penyerapan karbohidrat yang dikon
sumsi ditemukan dalam tiga bentuk yaitu polisakarida, disakarida, dan moosakarida. Pe
ncernaan lemak dimulai dalam lambung karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah l
emak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak men
jadi asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah bening dan selanjutnya
masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Protein, kelenjar ludah dal
am mulut tidak membuat enzim protease terdapat dalam lambung. Enzim protease yaitu
berupa pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Selanjutnya, diu
bah menjadi asam amino dan di serap oleh dinding usus. Mineral, mineral hadir dalam b
entuk tertentu sehinga tubuh mudah untuk memprosesnya. Vitamin, vitamin membantu t
ubuh bekerja secara efektif.
Metabolisme Basal, merupakan energi yang dibutuhkan seorang dalam keadaan istir
ahat dan nilainya disebut dengan basal metabolisme rate (BMR). Nilai metabolisme bas
al setiap orang berbeda beda, dipengaruhi oleh faktor usia, kehamilan, manultrisi, komp
osisi tubuh, jenis kelamin, hormonal, dan suhu tubuh. Gangguan masalah yang berhubu
ngan dengan nutrisi yaitu obesitas dan malnutrisi. Beberapa faktor yang memengaruhi p
emenuhan kebutuhan nutrisi, yaitu yang pertama adalah kurangnya ilmu pengetahuan te
ntang manfaat makanan bergizi. Yang kedua terdapat prasangka buruk terhadap beberap
a jenis bahan makanan. Yang ketiga adalah kebiasaan buruk dalam memilih makanan, k
e empat kesukaan yang berlebihan terhadap makanan, dan yang terakhir karena faktor e
konomi. Tindakan untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu pember
ian nutrisi melalu oral dan pemberian nutrisi melalu pipa penduga atau lambung,
37
BAB 4 PRINSIP PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTRONIK
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektronik dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit
paru paru, dan gastrointestinal. Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melal
ui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system endokrin, yakni anti diuretic hormo
n (ADH), system aldosterone prostaglandin, dan glukokortikoid. Kebutuhan cairan man
usia, kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologi
s kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hamper 90% dari to
tal berat badan. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh.
Terdapat 3 cara perpindahan, yaitu difusi, osmosis, transport aktif. Faktor yang b
erpengaruh dalam pengaturan cairan , proses pengaturan cairan dipengaruhi oleh dua fa
ktor yakni tekanan cairan dan membrane semipermeable. Terdapat 2 jenis cairan yaitu c
airan zat gizi dan blood volume expanders. Gangguan atau masalah dalam pemunuhan k
ebutuhan cairan, Hivervolume atau overhidrasi dan hipovolume atau dehidrasi. Ada tig
a macam kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi, yaitu:
1. Dehidrasi isotonic
2. Dehidrasi hipertonik
3. Dehidrasi hipoyonik
38
BAB 5 PRINSIP PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yakni eliminasi urine dan eliminasi alvi (ke
butuhan buang air besar). Organ- organ yang berperan dalam eliminasi urine adalah ginj
al, ureter, kandung kemih, dan uretra. Lalu terjadilah proses berkemih yang merupakan
proses pesongsongan vesika urinary. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi
eliminasi urin yaitu diet, respon keinginan awal untuk berkemih, gaya hidup, stress psik
ologis, Tingkat aktivitas, Tingkat perkembangan, kondisi penyakit, sosiokultural, kebias
aan seseorang, tonos otot, pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostic. Gang
guan atau masalah kebutuhan eliminasi, retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, dan
perubahan pola elimasi urine. Tindakan mengatasi masalah eliminasi urine yaitu pengu
mpulan urine untuk bahan pemeriksaan, kemudian menolong buang air kecil dengan me
nggunakan urineal, Tindakan ini membantu pasien yang tidak mampu buang air kecil se
ndiri di kamar kecil di lakukan dengan mengunakan alat penampung. Dan yang terakhir
melakukan kateterisasi yaitu merupakan Tindakan memasukan kateter ke dalam kandun
g kemih melalui uretra untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi.
Kebutuhan eliminasi alvi (buang air besar), system tubuh berperan dalam proses
eliminasi alvi adalah system gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus b
esar. Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar, terd
apat dua pusat yang menguasai reflek untuk defekasi yang terletak di medulla dan sums
um tulang belakang. Gangguan masalah eliminasi alvi adalah kostipasi yang merupakan
keadaan individu yang mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi ya
ng jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras. Kemudian diar
e, inkontinesia usus, kembung, hemorroid, dan facal impactiom. Faktor faktor yang me
mengaruhi proses defikasi, yaitu usia, diet, asupan cairan, aktivitas, pengobatan, gaya hi
dup, penyakit, nyeri, dan kerusakan sensoris dan metoris. Tindakan mengatasi masalah e
liminasi alvi yaitu, menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan, kemudian membantu pa
sien buang air besar dengan pispot, memberikan huknah rendah, memberikan huknah ti
nggi, memberikan gliserin, dan terakhir mengeluarkan fases dengan jari.
39
Kebutuhan perawatan diri atau kebutuhan diri merupakan perawatan diri sendiri
yang dilakukan untuk mempertahankan Kesehatan baik secara fisik maupun psikologis.
Jenis perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan dibagi menjadi empat, yaitu: pera
watan dini hari, merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun dari tidur.
Perawatan pagi hari, perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan
melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan
eliminasi (buang air besar dan kecil), mandi, melakukan perawatan kulit, melakukan pij
atan pada punggung, membersihkan mulut, kuku dan rambut, serta merapikan tempat tid
ur pasien. Perawatan siang hari, perawatan diri yang dilakukan setelah makan siang. Per
awatan menjelang tidur, perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar p
asien tidur atau beristirahat dengan tenang. Jenis jenis perawatan diri, yaitu: perawatan d
iri pada kulit, perawatan diri pada kuku dan kaki, perawatan diri pada rambut, perawata
n diri pada mulut dan gigi, dan perawatan diri pada alat kelamin Perempuan.
Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan b
ukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas, melainkan juga berhenti sejenak. Kondisi
40
tersebut membutuhkan ketenangan, kata istirahat berarti menyegarkan diri atau diam set
elah melakukan kerja keras atau suatu keadaan melepaskan lelah. Tidur merupakan suat
u kondisi tidak sadar Dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori ya
ng sesuai. Dengan kata lain tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang rela
tive, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan. Faktor faktor yang memen
garuhi tidur, yaitu: Penyakit, latihan dan kelelaham, stres psikologis, obat, nutrisi, dan li
ngkungan.
Hak hak pasien merupakan bagian dari hak manusia. Beberapa hak pasien dalam
pelayanan Kesehatan adalah sebagai berikut:
41
ontak tubuh, makanan dan minuman, serangga, dan udara. Beberapa tindakan pencegah
an infeksi yang dapat dilakukan adalah aseptic, antiseptic, dekomentasi, pencucian, desi
nfeksi, dan strelisasi. Cara efektif untyuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke
orang atau dari peralatan ke orang dapat dilakukan dengan meletakan penghalan di antar
a mikrooganisme dan individu, Penghalang ini dapat berupa Upaya fisik, mekanik, atau
pun kimia yang meliputi pencucian tangan, penggunaan sarung tangan baik pada saat m
elakukan tindakan maupun saat memegang benda yang terkomendasi, penggunaan caira
n antiseptic untuk membersihkan luka pada kulit, pemrosesan alat bekas pakai, dan pem
buangan sampah.
BAB 11 KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI, DAN ANA
K BALITA
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masa
lah Kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpul
kan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, mengindentifikasi masalah da
n mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam melakukan pemeriks
aan fisik terdapat tenik dasar yang perlu dipahami, di antaranya adalah inspelsi yang me
rupakan proses pengamatan atau observasi untuk mengindentifikasi masalah Kesehatan
pasien. Palpasi merupakan pemeriksaan dengan indra peraba, yaitu tangan untuk menent
ukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan, tekstur, dan mobilitas palpalasi membutuhkan k
elembutan dan sensitivitas. Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan pengetu
kan yang menggunakan ujung ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui ukuran, B
atasan, konsintensi organ tubuh , dan menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan
secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. Pemeriksaan u
mum meliputi pemeriksaan jantung dan paru paru, refleks, serta tanda tanda vital sepert
i tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan pernapasan. Pemeriksaan kebidanan yaitu inspe
ksi dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka atau
wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya edema. Palpasi dilakukan u
ntuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan
42
letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan m
etode Leopold, yakni:
a. Leopold Ⅰ, digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang a
da dalam fundus dengan cara pemeriksaan berdiri sebelah kanan dan menghadap
ke muka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokan pada lutut dan lipat paha, lengkun
gan jari jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tetukan ap
a yang ada di dalam fundus.
b. Leopold Ⅱ, digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian
kecil pada anak
c. Leopold Ⅲ, digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di bagian ba
wah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegangang oleh pintu a
tas panggul.
d. Leopold Ⅳ, digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan s
eberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul.
43
Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau specimen darah.
Beberapa pemeriksaan berikut ini menggunakan specimen darah, antara lain serum glut
amic piruvik transaminase, albumin, asam urat, bilirubin, estrogen, gas darah arteri, gula
darah puasa, gula darah pst[randial, gonadotropin korionik manusia, hemaktorit,hemogl
obin, trombosit, dan masa tromboplastin parsial. Persiapan pemeriksan diagnostic, Ultra
sonografi (USG) merupakan suatu prosuder diagnosis yang dilakukan di atas permukaa
n kulit atau di rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound di dalam jaringan, Ro
ntgen. Atau dikenal dengan sinar X merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan peran
sinar X untuk melakukan skrining dan mengidentifikasi kelainan pada berbagai organ. P
ap Smear ( Papanicolaou smear) merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakan untu
k mengidentifikasi adanya kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian
hormon seks, serta megkaji respon terhadap kemoterapi dan radiasi. Mamografi (mamm
ogram) merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar X yang dilakukan pada bagian pa
yudara untuk mengidentifikasi adanya kista atau tumor dan menilai payudara secara peri
odic.
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan y
ang terjadi di dalam tubuh. Obat yang digunakan sebaiknya memenuhi berbagai standar
pensyaratan obat. Sebagai bahan atau benda asing yang masuk ke dalam mulut obat aka
n bekerja sesuai dengan proses kimiawi melalui suatu reaksi obat. Faktor yang memeng
aruhi reaksi obat antara lain, absorpsi obat, distribusi obat ke dalam tubuh, metabolisme
obat, dan ekskresi sisa. Sebelum memberikan obat kepada pasien ada beberapa persyara
tan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat, diantaran
ya tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat jalur pemberian, dan tepat waktu. Terdapat j
uga dosis pada obat yang harus diperhatikan. Pemberian obat kepada pasien dapat dilak
ukan melalui beberapa cara di antaranya, oral, parenteral, rektal, vaginal, kulit, mata, tel
inga, dan hidung.
44
BAB 14 PERAWATAN BEDAH
Kehilangan adalah suatu situasi actual maupun potensial yang dapat dialami indi
vidu Ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah dengan sesuatu yang sebelumn
ya ada, baik Sebagian ataupun keseluruhan. Terdapat jenis jenis kehilangan salah satuny
a kehilangan hidup missal, kehilangan karena kematian anggota keluarga, teman, atau di
ri semdiri. Dampak kehilangan pada masa anak anak dapat mengancam kemampuan unt
ung berkembang. Respom individu Ketika berduka terhadap kehilangan dapat melalu ta
hap tahap sebagai berikut. Tahap pengingkaran, tahap kemarahan, tahap tawar menawar,
tahap depresi, dan tahap penerimaan. Sekarat dan kematian juga di jelaskan di bab ini, s
ekarat merupakan suatu kondisi pasien saat sedang menghadapi kematian, yang memilik
i berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian merupakan kondisi terhe
ntinya fungsi jantung, paru-paru, dan kerja otak secara menetap. Terdapat beberapa peru
bahan tubuh setelah kematian, diantaranya rigor mortis (kaku) yang dapat terjadi sekitar
2-4 jam setelah kematian, algor mortis (dingin) yaitu turunya suhu tubuh secara perlaha
45
n-lahan, serta post mortem decomposition yaitu terjadi livor mortis pada daerah yang ter
tekan dan melunaknya jaringan yang dapat menimbulkan banyak bakteri. Ada 3 perawat
an yaitu perawatan pada jenazah, perawatan jenazah yang akan diotopsi, dan perawatan
terhadap keluarga.
Evaluasi :
Kelebihan Buku
Buku ini menawarkan informasi lengkap dan mendalam tentang ilmu Kesehatan
Penulisan di buku ini mudah di pahami
Cover buku bewarna warni hingga membuat pembaca semakin tertarik
Di dalam buku ini juga terdapat banyak gambar hingga pembaca tidak akan bosa
n
Kekurangan buku
Tinta buku tidaklah tebal sehingga penulisan di buku susah untuk dibaca
Terdapat halaman yang hilang di halaman 116
Rangkuman Evaluasi :
Kesimpulan
Buku ini terdiri atas 15 bab, yang di antaranya berisi tentang prinsip kebutuhan d
asar manusia, prinsip pencegahan infeksi, konsep dasar pemeriksaan fisik pada ibu, bayi
dan anak balita, prosuder pemberian obat, perawatan parioperasi dan luka, serta asuhan
pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian. Keterampilan dasar praktik kebi
danan adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam memberikan as
uhannya secara aman dan bertanggung jawab. Bidan sebagai pelaku profesi dituntut unt
uk memiliki standar kompetensi, standar kompetensi bidan sebagai acuan untuk melaku
kan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesi
bidan kepada individu, keluarga dan masyarakat secara aman dan bertanggung jawab pa
da berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara me
46
nyeluruh merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan praktiknya.
Saran
Menurut saya buku ini mudah di mengerti tetapi alangkah baiknya tinta penulisa
n agar di tebalkan lagi sehingga pembaca tidak susah untuk memahami penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Musrifatul & A Aziz. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi
2. Jakarta: Salemba Medika.
47
Resensi Buku Oleh : Ester Lumban Gaol (2313462079)
Tahun : 2006
A. ORIENTASI
Manejemen Administrasi Rumah Sakit memberikan uraian guna memenu
hi tantangan perkembangan rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yan
g semakin kompleks. Perlunya mengikuti kemajuan teknologi kedokteran, perke
mbangan pola penyakit, dan harapan masyarakat, sehingga membutuhkan manaj
emen yang andal dibidang SDM, pelayanan medik, logistic, bahkan pemasaran.
Buku ini penting bagi pejabat kesehatan, tenaga medis, manajer rumah sakit, ma
hasiswa kedokteran dan kesehatan masyarakat yang peduli akan peningkatan pel
ayanan kesehatan.
B. TAFSIRAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
48
Kosep rumah sakit telah bermula sejak zaman arab kuno dulu. Evolusi k
onsep rumah sakit modern bermula dari dasar pemikiran keimanan, kemanusiaan,
dan sosial.ditahun 325 dimulai Upaya membangun rumah sakit di dunia. Di tah
un 1929 dilakukan kongres rumah sakit internasional yang pertama the internati
onal hospital federation (IHF) yang berdiri tahun 1947 dengan secretariat di Lon
don.
Ilmu kedokteran dikenal pada sekitar 4000 tahun yang lalu di daerah asia
barat, yang dikenal sebagai Mesopotamia. Catatan Sejarah menunjukkan resep d
okter pertamadidapat didaerah Babilonia, pada saat dinasti Hummurabi ( 1728-1
686 SM).
Pada abad ke-7, dunia islam mulai menunjukkan perkembangan teknolog
i dan peradaban yang tinggi. Rumah sakit dalam peradaban islan di arab Ketika i
tu lebih teratur organisasinya dan lebih baik penanganannya daripada rumah saki
t militer roma dan beberapa rumah sakit Kristen yang baru ada saat itu.
Dalam Bahasa Indonesia sendiri istilah rumah sakit mungkin berasal dari
Bahasa Belanda zieken huis, SK Menteri Kesehatan RI No.983/ Menkes/SK/XI/
1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum addalah rumah sakit yang member
ikan pelayanan Kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.
Rumah sakit sebagai suatu oeganisasi juga akan terus berubah sesuai pert
umbuhan dan pengaruh lingkungan. Kerangka acuan seminar nasional PERSI 19
95 mengutup pendapat Ohmae ( 1992 ), menyebutkan bahwa perubahan akan ter
jadi dalam 5C, yaitu country, cost, customer, comperitor, dan company.
BAB II MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui or
ang lain. Menurut George Terry ( dikutip dari Hellriegel daan Slocum, 1992: Ko
ontz dan Weirich, 1992: Winardi, 1990) yang juga menyatakan bahwa manajeme
n terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC).
Kelompok pimpinan dalam suatu organisasi dapat dibangi menjadi manaj
er puncak, manajer menengah dan manajer rendah, dan kemudian diikuti dengan
tenaga pelaksana.
49
Rumah Sakit
William ( 1990 ) menyatakan bahwa pelaksanaan manajemen di tumah s
akit haruslah tenang dipermukaan dan aktif bergerak di bawah permukaan, karen
a rumah sakit berhubungan dengan oaring – khususnya orang sakit- sehingga har
us tampak tenang di muka.
Gaya manajemen yang banyak dianut adalah total quality management
(TQM) yaitu sistem manajemen yang dimulai dari jepang sesudah kehadiran seo
rang sarjan dari Amerika Dr. Deming di tahun 1950 yang di ikuti oleh Juran di ta
hun 1954.
Manajemen mutu harus mengikuti
1. Sistem untuk memperlakukan standar professional, baik dari sistem tingk
ah laku, oeganisasi maupun penilaian kegiatan sehari-hari
2. Sistem pengamatan agar pelayana selalu diberikan sesuai standard dan de
teksi bila terdapat pelanggaran menyimpang.
3. Sistem untuk senantiasa menunjang berlakunya standard professional.
BAB III
MANAJEMEN PERUBAHAN SUATU TANTANGAN, SUATU KEHARUS
AN
Graham Briggs, seorang VP Charles River Data System Inc. membicarak
an perubahan memang selalu menarik, bahwa di dunia ini tidak ada yang tetap k
ecuali perubahan, karena itu manajemen perubahan adalah suatu tantangan, dan
sekaligus suatu keharusan bagi kelangsungan organisasi.
Strategi manajemen perubahan harus didasarkan pada kosep-konsep:
1. The only constant things in life is change
50
2. Mempertahankan establishment justru akan memperpendek life cycle of prod
uct
3. Menyadari pentingnya inivasi
51
2. Evaluasikomitmen dari para pekerja dan cari tahu alas an penolakan pada
perubahan.
3. Tangani alasan penolakan perubahan itu satu persatu.
4. Tawarkan dorongan dan beri dukungan selama masa peralihan.
5. Berikan informasi sebanyak mungkin.
6. Libatkan para staf dalam meningkatkan komitmen mereka.
7. Lakukan megosiasi dalam menetapkan sasaran untuk mengevaluasi komi
tmen.
BAB 4
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Kegiatan manajemen sumber daya manusia, atau sebut juga manajemen
ketenagaan di rumah sakit dapat meliputi berbagai proses, seperti penerimaan pe
gawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu dan karir p
egawai, serta akhir penghentian kerja dari rumah sakit.
Penilaian Kinerja
Hellriegel dan Slocum (1992) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja ( perfo
rmance appraisal) adalah suatu proses sistematik untuk mengevaluasi kelebihan dan kek
urangan setiap kariawan serta menemukan jalan untuk memperbaiki prestasi mereka.
52
Pengembangan Staf
Secara umum kegiatan pengembangan staff dapat dilakukan dengan dua cara yai
tu pengalaman pekerjaan serta Pendidikan tambahan. Dalam hal pengalaman pekerjaan
dapat dilakukan oleh pimpinan, rotasi kerja, rapat-rapat evaluasi tambahan serta Upaya
pemecahan masala.
Seseorang tidak dapat dipanggil sebagai pemimpin apabila tidak ada orang yang
dipimpin. Ada dua macam pengaruh seorang pemimpin. Pertama- tama dapat disebut ha
sil kerjanya sendiri yang langsung mempengaruhi kerja kelompok. Disamping itu terdap
at kelakuan dan Tindakan-tindakan yang dilakukannya untuk mempengaruhi stabilitas k
elompok dan kepuasan para anggota.
Penghentian Kerja
Griffith (1987) menyebutkan bahwa ada interdependensi antara rumah sakit den
gan dokter. Antara keduanya harus ada kerjasama yang menguntungkan kedua belah pih
ak. Dalam paradigma lama, peran dokter adalah paling dominan di rumah sakit, dokter c
enderung otonom dan otokratik. Dokter juga punya peran penting dalam mendukung ma
najemen mutu dan biaya di rumah sakit. Samsi Yacobalis dalam kongres PERSI VI 199
3 menyatakan bahwa dokter berperan strategis dalam pemanfaatan dana di rumah sakit.
Komite Medik
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983 Tahun 1993 menyebutkan bahw
a komite medik adalah kelompok tenaga medikyang keanggotaannya dipilih dari anggot
a staf medik fungsional dan bertanggung jawab kepada direktur.
53
BAB 6 PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Pendidikan keperawatan
Pendidikan tinggi keperawatan dikembangkan berdasarkan dan bertolak dari par
adigma keperawatan, orientasi Pendidikan tinggi keperawatan yang mantap, dan keran
54
gka konsep Pendidikan keperawatan yang kokoh, sehingga dalam menghadapi masa d
epan tidak tergiyahkan oleh perubahan-perubahan pandangan perorangan, terutama ya
ng bersifat jangka pendek dan berlaku sesaat.
Kerangka konsep Pendidikan tinggi keperawatan yang merupakan tonggak utam
a dalam penyusunan kurikulum ilmu Pendidikan keperawatan adalah:
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
2. Sikap, tingkah laku dan kemampuan professional keperawatan.
3. Menyelesaikan masalah secara ilmiah.
4. Belajar sendiri dan mandiri.
5. Belajar di masyarakat.
55
b. Melakukan penyusunan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang me
dik.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien.
d. Melakukan pemantauan, pengawasan, penilaian penggunaan fasilitas
dan kegiatan pelayanan penunjang medik.
e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
Beberapa Pandangan
Milton Roemer dan Friedman dalam buku Doctor in Hospital (1971) me
nyatakan rumah sakit setidaknya punya lima fungsi:
1. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostic dan terapeutik.
2. Rumah sakit harus memiliki layanan rawat jalan.
3. Rumah sakit juga punya tugas untuk melakukan Pendidikan dan latuhan.
4. Rumah sakit perlu melakukan penelitian dibidang kedokteran dan kesehata
n karena keberedaan pasien di rumah sakir merupakan modal dasar penelit
ian ini.
5. Rumah sakit juga punya tanggung jawab untuk program pencegahan peny
akit dan penyuluhan Kesehatan bagi populasi disekitarnya,
56
Manajemen Farmasi
Tatong Suriana dalam kongres PERSI VII 1996 di Jakarta menyampaikan bahwa
manajemen farmasi rumah sakit adalah seluruh upaya dan kegiatan yang dilaksanakan
di bidang farmasi sebagai salah satu penunjang untuk tercapainya tujuan serta sasaran
didirikannya suatu rumah sakit
Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi yang siste
matis. Manajemen farmasi tentu tidak terlepas dari konsep umum manajemen logistic,
dimana unsurnya meliputi:
1. Pengadaan yang terencan.
2. Pengangkutan eksternal yang terjamin.
3. Distribusi internal yang selamat dan aman.
4. Pengendalian persediaan yang teliti.
Manajemen obat
Fungsi utama farmasi di rumah sakit adalah menyediakan obat bagi pasien, baik
rawat jalan maupun rawat inap. Aspek penting dari fungsi ini adalah upaya menila
i efektifitas dan keamanan obat yang diberikan serta interaksunya dengan nodulasi
pengobatan lainnya.
Pengertian Umum
57
Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni proses menge
nai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyipanan, penyaluran da
n pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Logistik Terpadu
Konsep logistic terpadu dari dua usaha yang berkaitan satu sama lain, yai
tu operasional logistic dan koordinasi logistik. Operasional logistik adalah menge
nai manajemen pemindahan dan penyimpanan material serta produk jadi Perusaha
an, dan koordinasi logistik adalah mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan da
n penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi logistik.
58
Soeparto Adikoesuemo menyampaikan bahwa sistem informasi manajem
en (SIM) adalah suatu sistem yang menggunakan computer sebagai dasar untuk m
enghasilkaan informasi yang diperlukan menejer.
Pemilihan sistem
Bambang Hartono menyampaikan bahwa dalam pengadaan perangkat lu
nak computer dapat dilakukan dengan membuat sendiri, memesan, membeli, atau
kombinasi dari ketiganya.
Penanggulangan
Srijanto mengemulalan lima langkah penanggulangan
1. Investasi ( rumah sakit dan agennya)
2. Penentuan kategori ( fix, upgate, replace )
3. Analis ( pelayanan dan ekonomi )
4. Implementasi ( pelaksanaan dan sertifikasi )
5. Control ( uji kerja )
59
pun Langkah-langkah yang akan diambil tercermin dalam 4 bidang yang ada dala
m kelompok kerja tersebut yaitu:
Bidang I : Menangani sumber daya pendukung
Bidang II : Menangani sosialisasi dan kepedulian
Bidang III : Menangani inverteriasi permasalahan dan potensi
Bidang IV : Menangani perumusan dan rekomendasi pebijakan
SIM
Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informas
i memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan sistem informasi dapat
digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan.
Pembelian
Rumah sakit sehari-hari membeli barang dan jasa. Dalam dekade terahir i
ni, biaya rumah saakit dihabiskan untuk membeli alat-alat kedokteran dan sarana
pendukungnya. Ada tiga pola pemilihan pembelian barang di rumah sakit: pertam
a adalah tergamtung permintaan dokter, yang kedua adalah melalui tender khusus
melalui penjabaran spesifikasi seperti yang biasa dilakukan pada institusi pemerint
ah, yang ketiga adalah denan melakukan analisis dan pendekatan berdasar progra
m yang pada dasarnya menyediakan data base berbagai alat kedokteran dan keseh
atan yang amat lengkap serta sarat informasi.
Telemedisin
60
Telemedisin adalah pemberian pelayanan kesehatan dimana pasien dan p
emberi pelayanannya berada pada lokasi yang berbeda, dengan menggunakan tekn
ologi telekomunikasi modern.
BAB 12 PEMASARAN
Sumarni dan Suprihantoro menyebut bahwa pemasaran adalah suatu siste
m keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentu
kan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuask
an kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Organisasi Pemasaran
Di dalam rumah sakit, Budiarso menyampaikan masalah, bidang pemasar
an harus sampai pada Tingkat pimpinan untuk diputuskan. Organisasinya dapat dit
angani secara struktural ataupun fungsional.
BAB 13 MUTU PELAYANAN
Mutu pelayanan Kesehatan selalu merupakan bahan kajian dan perhatian
para ahli di berbagai negara. Untuk Indonesia, garis-garis besar Huluan Negara
(GBHN) 1993 menyatakan bahwa dalam pelita VI kebijaksanaan sektor kesehatan,
antara lain meliputi arah Pembangunan kesehatan dan peningkatan perbaikan kes
ehatan masyarakat, serta kualitas pelayanan Kesehatan.
Ciri Khas
Ada tiga ciri khas rumah sakit yang membedakannya dengan industry lai
n pertama, kenyataan bahwa “bahan baku” dari industri jasa kesehatan adalah man
usia. Yang kedua, menyadakan bahwa dalam industri rumah sakit yang di sebut se
bagai pelanggan tidak selalu mereka yang menerima kesehatan. Yang ketiga, keny
ataan yang menunjukkan pentinggnya peran para professional, termasuk dokter, p
erawat, ahli farmasi,fisioterapi, radiografer, ahli gizi dan lain-lain.
Pengertian Mutu
Penilaian di rumah sakit diperrumit dengan berbagai faktor, pada bidang
kesehatan, konsumen “ pasien” tidak dalam posisi yang mampu menilai secara pas
61
ti mutu pelayanan klinik yang diterimanya. Ditambah lagi kenyataan bahwa bila a
da pelayanan yang tidak bermutu maka kesehatan pasien dan mungkin juga jiwan
ya menjadi taruhannya
BAB 14 KEPEMIMPINAN
Weirich dan Koontz ( 1993) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah se
ni atau proses untuk mempengaruhi orang lain sehingga mereka bersedia dengan k
emampuan sendiri dan secara antusias bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Perkembangan Kelompok
Para pemimpin yang efektif senantiasa fleksibel Ketika memutuskan gay
a kepemimpinan terbaik yang akan dipakainya untuk kelompoknya pada suatu saa
t tertentu. Mereka menentukan hal ini dengan mempertimbanghan tahap perkemba
ngan dari kelompoknya. Dua tokoh terkemuka di bidang studi manajemen,yakni
Hersey dan Blanchard yang dikutip dari Hellriegel dan Slocum (1992) menyataka
n bahwa ada tahap yang jelas dalam pengembangan setiap kelompok.
Kepemimpinan Yang Sukses
Langkah pertama kepemimpinan yang sukses adalah mengembangkan ke
sadaran tentang diri sendiri. Para pemimpin membutuhkan waktu untuk memaham
i kekuatan dan kelemahan dari tingkah lakunya sendiri.
62
Hellriegel dan Slocum ( 1992 ) menyatakan bahawa fisi adalah suatu kea
daan saat atau situasi yang berbeda dan lebih baik dari keadaan saat ini dan bagai
mana usaha untuk mencapainya.
63
5. Analisis kualitatif: melakukan wawancara mendalam pada seluruh respond
en dengan mengacu pada questioner yang telah disiapkan.
6. Kiat dan isu manajeman: mencakup kepemimpinan direktur,Pembina staff,
organisasi rumah sakit, pelayanan pasien.
7. Visi dan misi
8. Pembahasan hasil penelitian: meliputi identitas responden, Riwayat Pendid
ikan, Riwayat pekerjaan, orientasi ke customer, standar tinggi dan kecende
rungan eksternal, pemberdayaan kariawan, peran komunikasi, gaya kepem
impinan, visi dan misi.
BAB 17
Organisasi
Organisasi rumah sakit ini terdiri dari board of management serta management e
xecutive committee, berfungsi semacam dewan penyantun dan memiliki 9 anggota dari b
erbagai kalangan.
Aspek kegiatan pelayanan meliputi anggaran di setiap bagian/ instalasi yang ber
beda dari dampak pembuatan anggaran, kendati kebijakan agar setiap bagian/ instalasi
membuata neraca anggarannya masing-masing merupakan kebijakan umum, setidaknya
dinegara bagian Victoria dan South Australia.
Satu kamar biasanya di pakai beberapa dokter sekaligus, masing-masing ada jam
praktiknya sendiri-sendiri. Mereka bisa berasal dari satu jenis spesialisasi, bisa juga dari
berbagai jenis spesialisasi yang berhubungan.
Banyak Direktur
64
Rumah sakit di bagi menjadi beberapa bagian, seperti bagian paru, bagian bedah,
dan bagian anak. Masing-masing bagian tersebut disebut institut, yang pola organisasiny
a tampak berbeda dengan yang ada di Indonesia saat ini.
Di rumah sakit pasien dapat memilih dua jenis pembayaran bila berobat kepolikl
inik. Yang juga menarik adalah isu rumah sakit sebagai “Puskesmas Raksasa” yang juga
di alami di india. Rumah sakit menerima rujukan yang harusnya porsi pelayanan Keseha
tan primer.
Krisis moneter menyebabkan turunnya daya beli, baik dari rumah sakit, karyawa
n rumah sakit, maupun para pasien. Turunnya daya beli masyarakat menyebabkan mere
ka mengubah prioritas komoditi yang ingin dibelinya, dan bukan tidak mungkin akan b
anyak yang beralih ke self medication.
Perubahan
Efisiensi
65
ma buku itu menerangkan tentang pentingnya perencanaan yang baik dalam pengelolaa
n rumah sakit, karena itu pengelola rumah sakit perlu membuat perencanaan strategis se
cara matang, berdasar data yang akurat serta pandangan jauh ke depan.
Kondumen
Di masa dating aka nada perubahan para “pengguna” rumah sakit. Konsep “orie
ntasi kepuasan konsumen” atau ”pelanggan adalah raja” yang kini banyak dipakai dibis
nis secara umum harus menjadi acuan utama para pengelola rumah sakit.
Uang
Nilai uang yang dihasilkan rumah sakit harus dikelola secara ekonomi-akuntansi
dengan baik, sehingga rumah sakit yang baik sepatutnya punya ekonom yang andal, aku
ntan yang canggih serta insinyur yang terampil.
Lingkungan rumah sakit haruslah dapat bertindak sebagai lingkungan yang men
yembuhkan, dan hal ini perlu mendapat perhatian utama dalam penataan arsitektur ruma
h sakit.
Evaluasi
1. Kelebihan Buku
a. Buku ini banyak menyampaikan informasi tentang manajemen informasi ru
mah sakit sehingga tercimpta rumah sakit yang yang mampu mengingikuti k
emajuan zaman dalam teknologi kedokteran, perkembangan pola penyakit, d
an harapan Masyarakat baik pasien maupun non pasien.
b. Sebagai salah satu buku pengetahuan buku ini menyampaikan informasi dari
banyak sumber sehingga memperluas wawasan pembaca mengenai manajem
en administrasi rumah sakit
c. Buku ini mencantumpakan beberapa peta konsep dan table yang membantu p
embaca memahami isi pembahasan buku.
2. Kekurangan Buku
66
a. Sam pil pada buku rurang menarik dengan penggunaan warna sambul dan tul
isan yang hamper mirip sahingga tulisan tidak terlalu kelihatan.
b. Tidak adanya gambar dalam buku sehingga mudah bosan saat membaca.
RANGKUMAN EVALUASI
Kesimpulan
Saran
Sebaiknya buku di bubuhi gambar agar dapat menarik perhatian pembaca, sehingga pem
baca tidak merasa bosan saat membaca dan membuat pemilihan warna pada cover sehin
gga penulisan judul dan warna cover terlihat jelas perbedaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Lumban Gaol, Ester. (2006). Manajemen administrasi rumah sakit edisi kedua. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (IU-Press)
LAMPIRAN
67
Resensi Buku oleh : YOSEPHINE YULIARTA SITOMPUL
Identitas Buku
Judul Buku : Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja
Kesimpulan buku
68
Buku Ilmu Gizi karya Drs.G.Karta sapoerta dan H. Marsetyo. Dapat membantu
para pembaca untuk mengatasi masalah-masalah tentang ilmu gizi,dan menambah wawa
san tentang ilmu gizi secara runtut dari manfaat dan pengolahannya.
Kelebihan
Keunggulan dari buku ini yaitu pembahasan yang diberikan lengkap,jelas dan padat,lalu
ukuran buku yang pas bagi para pembaca. Terdapat daftar tabel dan gambar diawal buku
untuk memudahkan para pembaca. Materi yang disampaikan dalam buku cocok untuk p
embaca khususnya para pelajar.Karena disusun dengan urut dan padat.lalu tata bahasa di
dalam buku menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Yang dapat dicerna ol
eh pembaca
Kelemahan
Kelemahan dari buku ini yaitu masih jarang atau kurangnya minat pembaca tetntang m
ateri ilmu gizi. Buku ini juga tidak memiliki glosarium untuk memudahkan para pembac
a, lalu meskipun dalam buku tertulis daftar gambar namun gambar yang ada atau yang t
ersaji dalam buku tidak menarik karena hanya berupa bentuk tabel saja. Yang membuat
buku ini menjadi membosankan bagi para pembaca
Sinopsis
Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi ber
bagai bahan makanan. Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang ko
nsumsi tadi, mempunyai nilai yang sangat penting(tergantung dari macam-macam baha
n makanannya).
Manfaat Zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia. Diga
mbarkan dari bahan makanan yang dibagi dua yaitu yang berasal dari tumbuhan (panga
n nabati) dan yang berasal dari hewan (pangan hewani). Dari bahan makanan tersebut d
apat diperoleh zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
69
Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia dikelompokan menjadi 6
macam, yaitu air, protein,lemak,vitamin, mineral, dan karbohidrat.
Semua zat-zat makanan atau zat gizi tersebut perlu diperhatikan dan dipenuhi se
suai dengan tubuh.Karena apabila pemenuhan kebutuhan akan zat-zat makanan tidak di
perhatikan maka tubuh akan mengalami gejala-gejala yang merugikan seperti terserang
penyakit dan lain-lain.
Mengenai Karbohidrat banyak terdapat dalam berbagai bahan makanan yang dik
onsumsi, terutama pada bahan pangan yang banyak mengandung zat tepung/pati dan gul
a.Karbohidrat terdiri dari unsur C,H,dan O yang berdasarkan gugus susunan gulanya da
pat dibedakan menjadi: monosakarida,oligasakarida, dan polisakarida. Fungsi dari karbo
hidrat tersendiri, antara lain adalah Menyediakan keperluan energi bagi tubuh(yang mer
upakan fungsi utamanya).
Mengenai lemak sebagai bahan atau sumber pembentuk energi didalam tubuh, y
ang dalam hal ini bobot energi yang dihasilkan dari tiap gram.Kandungan unsur-unsur p
ada lemak yaitu unsur-unsur organik karbon, hidrogen, dan oksigen terikat dalam satu ik
atan, disebut ikatan gliserida. Fungsi dari Lemak antara lain adalah sebagai pelart vitami
n tertentu, seperti A,D,E,K sehingga dapat dipergunakan tubuh.
Mengenai vitamin adalah zat makanan yang tidak kalah penting untuk diperluka
n tubuh, seperti protein,lemak,karbohidrat dan air. Karena apabila tubuh kekurangan vit
amin maka akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.
70
Mengenai mineral, merupakan golongan – golongan yang dibagi dari kalsium at
au kapur, fosfor,magnesium,besi,natrium,khlor, kalium,dan tembaga
Mengenai peranan air yang berfungsi sebagi pelarutdan menjaga stabilitas suhu t
ubuh. Dalam kebutuhan air di dalam tubuh diatur oleh beberapa kelenja seperti hipofise,
tiroida, anak ginjal, dan kelenjar keringat.
Pengolahan bahan makanan untuk dikonsumsi adalah bebas, tergantung dari sele
ra dan kehendak manusia yang akan mengkonsumsinya.Namun tidak semuanya tahap p
engolahan bahan makanan dilakukan secara bebas, misalnya karbohidrat,protein, dan le
mak serta berbagai vitamin dan mineral.
Daftar Pustaka
Sediaoetama. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rak
yat; 2000. Notoatmodjo S. Metodologi Penilaian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 200
5.
71
Resensi Buku Oleh:
Tahun : 2015
Sampul : -
1. Orientasi
Psikologi perkembangan anak usia dini adalah ilmu pengetehuan yang mengkaji
dan meneliti proses perkembangan mental, perilaku, dan fisik anak antara usia 0-8 tahun
72
Perkembangan anak usia dini mencakup beberapa aspek. Secara umum perkembangan
anak usia dini mencakup perkembangan fisik, sosial, emosi, dan kognitif. Setiap manusi
a mengalami proses perkembangan yang berlangsung seumur hidup, namun perkemban
gan tersebut tidak persis sama antara satu individu dengan individu lainnya, meskipun d
alam beberapa hal ada kesamaan perkembangan diantara individu. Beberapa aliran psik
ologi telah melihat perkembangan dari sudut yang berbeda, sehingga menggagas teori-te
ori yang berbeda pula dalam kajian perkembangan anak.
2. Tafsiran Isi
Secara bahasa psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari dua kata psyche da
n logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu, dengan demikian psikologi adalah il
mu jiwa atau disebut juga ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Perkembangan
dalam bahasa Inggris disebut development. Santrock mengartikan development is the pa
ttern of change that begins at conception and continues through the life span (perkemba
ngan adalah pola perubahan yang dimulai sejak masa konsepsi dan berlanjut sepanjang
kehidupan). Perkembangan berlangsung seumur hidup sedangkan pertumbuhan mengala
mi batas waktu tertentu. Perkembangan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat fungsion
al, sedangkan pertumbuhan bersifat biologis. Berbagai penjelasan di atas dapat disimpul
kan bahwa psikologi perkembangan anak usia dini adalah ilmu pengetahuan yang meng
kaji dan meneliti proses perkembangan mental, perilaku, dan fisik anank antara usia 0-8
tahun.
Pada zaman dahulu anak dipandang sebagai miniature orang dewasa, sehingga d
iperlakukan sebagai orang dewasa dengan fisik yang lebih kecil. Anak-anak dipandang
dengan sudut pandang filosofis yang berbeda-beda. Aliran- aliran filsafat yang membah
as tentang perkembangan anak antara lain aliran empirisme, aliran nativisme, dan aliran
naturalisme. Pendapat John Locke yang selalu dipandang sebagai ide besar empirisme a
dalah pikiran tabula rasa (batu tulis yang kosong). Locke percaya bahwa pengalaman m
73
asa anak-anak sangat menentukan karakteristik seseorang ketika dewasa. Dalam pandan
gan para filosof yang beraliran “Nativisme” anak-anak membawa dosa asal (original sin
view) yang menentukan perkembangan anak. Pada awal abad ke-18 muncul teori natura
lisme memandang anak membawa kebaikan alami (innate goodness view).
Secara garis besar proses perkembangan manusia terdiri dari proses biologis, ko
gnitif, dan sosial emosional. Proses biologis menghasilkan perubahan manusia. Proses b
iologi meliputi pewarisan gen dari orang rua, perkembangan tubuh meliputi pertumbuha
n berat badan dan tinggi badan, perkembangan otak, keterampilan motorik, dan perubah
an hormone pada masa puber. Proses kognitif meliputi perubahan dalam pikiran, intelig
ensi, dan bahasa manusia. Proses sosial emosi merupakan perubahan dalam hubugan ma
nusia dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan dalam kepribadian.
Menurut Ibid anak-anak mengalami perkembangan dalam tiga tahap. Tahap pert
ama masa bayi dari usia 0-6 tahun. Pada masa ini bayi mengenal dunia langsung melalui
inderanya. Tahap kedua, masa kanak-kanak dari usia 2-12 tahun. Pada tahap ini anak tel
ah memiliki kemerdekaan sendiri, mereka sudaah memiliki banyak keterampilan fisik, k
emampuan berbicara, memiliki kemampuan berpikir, dan membuat abstraksi. Tahap keti
ga, masa kanak-kanak akhir dari usia 12-15 tahun.Tahap ini merupakan transisi antara m
asa kanak-kanak dan dewasa.
BAB II : Teori Perkembangan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Psikolog Barat
Dalam Penulisan literatur yang penulis lakukan, paling tidak ada 5 teori besar ya
ng membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak. Kelima teori terse
but meliputi teori psikoanalisis, teori psikososial, teori kognitif, teori perilaku dan belaja
r sosial, dan teori ekologi. Teori psikoanalisis menekankan pada pentingnya peristiwa da
n pengalaman-pengalaman yang dialami anak khususnya situasi kekacauan mental. Ban
yak ahli teori psikoanalisis kontemporer menempatkan lebih sedikit penekanan pada inst
ing seksual dan lebih banyak penekanan pada pengalaman budaya sebagai penentu perk
embangan individu. Menurut teori ini anak-anak sudah mengetahui perbuatan baik sejak
mereka berusia 3 tahun, dan mereka sudah merasakan perbuatan yang salah dan tidak di
sukai orang lain sejak usia dini. Oleh sebab itu anak-anak sudah bisa diajarkan perbuata
n baik sejak mereka usia dini. Teori psokososial digagas oleh Erik Homburger Erikson y
ang pada awalnya tertarik mempelajari perkembangan manusia menurut psikonalisa. Da
74
lam perkembangan psikososial, Erikson berpendapat bahwa perkembangan sosial berkai
tan dengan modalitas sosial. Modalitas sosial diperoleh dari pengalaman anak berhubun
gan dengan orang lain.Kognitif adalah kemampuan bepikir pada diri manusia. Beberapa
ahli psikologi berpendapat bahwa perkembangan kemampuan berpikir manusia tumbuh
bersama dengan pertambahan usia manusia. Teori perkembangan kognitif didasarkan ba
hwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dalam membimbing tin
gkah laku anak. Kemampuan kognitif menjadikan anak sebagai individu yang secara akt
if membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia. Teori perilaku dan belajar sos
ial menyatakan bahwa perkembangan terdiri dari perilaku yang diamati yang dipelajari
melalui pengalaman dengan lingkungan. Teori ekologi merupakan teori yang berpandan
gan bahwa perkembangan manusia dipengeruhi oleh limaa lingkungan, teori ini digagas
oleh Urie Bronfenbrenner.
Manusia berasal dari sperma laki-laki bergabung dengan sel telur wanita yang m
embentuk sebuah sel tunggal (zygot) dan secara sangat cepat berkembang biak dengan
membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal daging. Zygot melekat pada dinding r
ahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi. Tempat menempelnya embrio dengan
rahim ibu itu disebut plasenta. Sebagaimana diketahui bahwa kromosom 23 dari pihak a
yah dan 23 dari pihak ibu. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang ma
nusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini dinamai kromosom “X
Y” dari pria, dan “XX” dari wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom te
rsebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf X atau Y. Kromosom Y membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Selama bayi dalam kandungan ibunya, dia mengalami tiga tahap perkembangan
yaitu: tahap pre-embrionik, tahap embrionik, tahap fetus. Di dalam masalah perkemban
gan dan pertumbuhan anak-anak juga ditemukan pendapat bahwa nutrisi bayi yang baru
lahir akan terpenuhi dnegan baik jika bayi mengkonsumsi air susu ibunya.
75
Fisik merupakan bagian tubuh yang meliputi tubuh dan organ-organ tubuh. Perk
embangan fisik adalah perkembangan semua bagian tubuh dan fungsinya. Pertumbuhan
fisik yang paling nyata terlihat adalah perubahan bentuk tubuh anak. Pada masa bayi per
ubahan ukuran badan terjadi sangat cepat dibandingankan dengan waktu lain setelah kel
ahiran. Pada akhir tahun pertama, tinggi bayi meningkat 50% dibandingkan saat baru la
hir, sedangkan pada usia 2 tahun peningkatan berat badan mencapai 75%. Peningkatan b
erat badan mengikuti peningkatan tinggi. Saat usia 5 bulan, berat bayi mencapai dua kal
i lipat setelah kelahiran. Pada usia 1 tahun meningkat menjadi tiga kali lipat dan pada us
ia 2 tahun meningkat menjadi 4 kali lipat. Semakin bertambahnya usia, pertumbuhan ter
sebut akan semakin lambat kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tinggi dan berat
badan. Sejalan dengan peningkatan tinggi badan dan berat tubuh anak, maka tiap bagian
tubuh juga tumbuh dengan ukuran yang berbeda.
Dua ahli yang paling terkenal dalam menjelaskan teori tentang perkembangan ko
gnitif anak yaitu Jean Piaget dari Swiss dan Lev Vygotsky dari Rusia. Piaget berpendapa
t bahwa anak-anak membangun sendiri secara aktif dunia kognitif mereka. Informasi tid
ak sekedar dituangkan ke dalam pikiran anak lewat lingkungan. Anak-anak menyesuaik
an pemikiran mereka untuk meliputi gagasan-gagasan baru. Proses ini selalu dikenal de
ngan istilah asimilasi dan akomondasi. Teori perkembangan kognitif Piaget salah satu te
ori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan k
ejadian-kejadian sekitarnya. Piaget menskemakan perkembangan kognitif manusia seba
gai berikut:
76
a. Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)
b. Tahap preoprasional (2-7 tahun)
c. Tahap operasional konkrit (7-11 tahun)
d. Tahap operasional formal (11-15 tahun)
Teori Vygotsky disebut teori sosiokultural sebab teori ini berfokus padabagaiman
a nialai-nilai, keyakinan-keyakinan, keterampilan-keterampilan,dan tradisi diwariskan k
epada generasi berikutnya.
77
BAB VII : Perkembangan Moral Pada Anak Usia Dini
Roger menyatakan perkembanagan dan akusisi moral anak melibatkan tiga dime
nsi moral. Moral Knowladge adalah sebuah aturan moral yang menjadi dasar perbuatan
moral ditemukan dalam teori Piaget dan Kohlberg. Moral conduct petunjuk bagi perilak
u moral ditemukan dalam teori belajar soaial, dalam teori Bandura. Moral feeling perasa
an bersalah ketika melakuakan hal-hal yang melanggar ketentuan moral didasarkan pada
teori psikoanalisa pleh Frued. Ide-ide psikoanalisis yang baru adalah menempatkan pene
kanan yang lebih besar terhadap pembentukan awal dari hubungan yang positif antara a
nak dan orangtua sebagai hal yang penting untuk pembentukan kata hati. Teori belajar s
osial memandang perilaku moral diperoleh dengan cara yang sama dengan respon-respo
n lainnya., yaitu melalui modeling dan penguatan. Model-model yang efektif bersifat ha
ngat dan kuat dan pertunjukan yang konsisten antara apa yang dikatakan dan apa yang d
ilakukan. Pembelajaran moral menurut teori belajar sosial dapat dilakukan dengan dua c
ara. Pertama dengan pengajaran langsung. Kedua dengan metode memberikan contoh
(modeling) atau peniruan (imitation).
3. Evaluasi
Kelebihan Buku
Buku psikologi perkembangan anak usia dini ini memiliki kelebihan yaitu penulis mem
berikan informasi yang sangat cocok untuk dibaca oleh siapapun yang ingin mengerti da
n memahami anak dalam usia dini. Kemudia buku ini dilengkapi dengan table, gambar s
ehingga mempermudah pembaca dalam memahami isi buku ini. Buku ini juga menyajik
an berbagai informasi yang belum banyak diketahui oleh orang tentang perkembangan a
nak usia dini.
Kekurangan Buku
Buku psikologi perkembangan anak usia dini ini memiliki kekurangan yaitu banyaknya
penggunaan kata asing yang belum tentu dipahami oleh pembaca. Selain itu, isi dalam b
uku ini kurang lengkap dalam menjelaskan psikologi perkembangan sosial yang terjadi
pada anak usia dini yang mana ini merupakan faktor penting dalam proses perkembanga
n anak.
4.Rangkuman Evaluasi
78
Kesimpulan
Buku psikologi perkembangan anak usia dini membahas tentang ilmu pengetahuan yang
meneliti proses perkembangan mental, perilaku, dan fisik anak. Dalam proses perkemba
ngan anak usia dini ini merupakan fase dimana anak dapat bertumbuh dan berkembang
sesuai dengan faktor bawaan ketika mereka dilahirkan dan faktor lingkungan yang ada d
isekeliling mereka. Perlunya arahan dan bimbingan dari orang tua maupun guru disekol
ah untuk membantu perkembangan psikolog anak, dimana pada titik ini anak masih bar
u mengenal dunia barunya yaitu alam dan lingkungan sosial.
Saran
Alangkah baiknya jika penulis mengurangi penggunaan kata asing yang dapat membuat
pembaca kesulitan dalam membaca buku ini, dan juga lebih banyak membahas masalah
psikologi perkembangan sosial pada anak yang merupakan faktor penting dalam perkem
bangan.
Daftar Pustaka
Sit, Masganti. (2014). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publis
hing.
LAMPIRAN
79
Resensi Buku oleh : Fieza Aqilla Harahap ( 2313462082 )
Identifikasi Buku / Ulasan Buku
Judul : Perangi Stroke Dengan Menu Sehat Setiap Hari
Penulis: Tim Afin and Friends, Tim PPLH Seloliman
Penerbit : Grid Books Gradien Mediatama's Brand Line
Tahun : 2014
Tebal : 108 Halaman
Bahasa : Indonesia
Sampul :-
1. Orientasi
Buku ini ditulis oleh Tim Afin and Friends, Tim PPLH Seloliman, buku ini
merupakan salah satu dari rangkaian sri kupas tuntas "Makanan Sehat Bagi Penderita
Penyakit Berbahaya". Stroke sering kali hadir dengan tiba - tiba, sehingga butuh
penanganan yang cepat serta cepat.Yang diakibatkan penerapan pola hidup dan pola
makan tidak sehat. Karena itu, bila seseorang berhasil bebas atau sembuh dari serangan
stroke, hendaknya terus menjaga dengan benar pola makan, dan terutama pola hidup
80
secara keseluruhan. Buku yang mengambil bingkai tema makanan sehat bagi penderita
penyakit berbahaya ini akan membantu penyusunan menu sehat bagi 'mantan' penderita
serangan stroke, bagi yang ingin menjaga atau memperbaiki pola makan agar terhindar
dari penyakit stroke dan dapat memanfaatkan setiap informasi dalam buku ini.
2. Tafsiran Isi
Buku Perangi Stroke Dengan Menu Sehat Setiap Hari ini terdiri dari 5 bagian
yang dimana setiap bagian memiliki masing - masing judul besar yang ada di dalamnya.
81
b. Hemoragik Subaraknoid terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di
dalam ruang sempit antara permukaan dan lapisan jaringan penutup otak.
Gejala Stroke
Berikut gejala stroke yang bisa dirasakan dan mesti segera mendapatkan
pertolongan medis:
1. Gejala berupa serangan ke sistem saraf pusat hingga berdampak pada
kelemahan otot, seperti lemas,tubuh kaku dan sulit di
gerakkan,penurunan fungsi sensorik.
2. Gejala berupa serangan ke batang otak hingga menyebabkan
menurunnya berbagai fungsi indra,seperti kesulitan mencium
bau,merasakan masakan,melihat,mendengar dengan baik dsb.
3. Gejala berupa serangan ke cerebral cortex yang menyebabkan turunnya
daya ingat,tremor,dan sulit mengendalikan ekspresi serta emosi.
Mencanangkan Pola HIdup dan Pola Makan Sehat untuk Mencegah dan
Memulihkan Kondisi Pasca Serangan Stroke
Beberapa pola hidup sehat untuk mencegah dan memulihkan kondisi setelah
sembuh dari serangan stroke.
1. Menghindari diri dari asap rokok.
2. Menjauhkan diri dari konsumsi minuman beralkohol,narkoba,dan obat-
obatan bebas yang dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.
3. Berolahraga secara teratur,baik dari segi waktu dan ketepatan gerak.
82
4. Mempertahankan kondisi tubuh,berat badan ideal,dan berobat dengan
tuntas.
5. Menjalani pola makan sehat dan gizi seimbang
83
b. Membeli daging sapi dan daging ayam tanpa lemak,seperti bagian dada
ayam dan has dakam untuk sapi.Dengan warnanya yang cerah,tidak
membiru dan masih kenyal.
c. Membeli ikan tawar yang masih hidup atau ikan laut segar.
d. Memilih produk tahu berkualitas, yang tidak terlalu kenyal karena
formalin,tidak pula berbau asam akibat sudah basi.
e. Pilih tempe dari kedelai murni dan masih berkualitas baik/tidak busuk.
f. Pilih buah-buahan yang berkulit cerah,tekstur utuh,dan kualitasnya
bagus.
84
: 18.30 ( Rolade saus tomat )
Cara Membuat :
1. Potong kecil daging tanpa lemak,lalu masukkan kedalam chooper/blender
hinngga daging halus
2. Tambahkan bawang putih,merica,dan pala bubuk.
3. Tambahkan pula kecap ikan,es batu serut dan tepung sagu.
4. Aduk hingga tercampur dengan rata.
5. Olesi cetakan dengan minyak zaitun secukupnya.
6. Bentuk bulat adonan lalu masukkan ke cetalkan dan panggang dengan api
sedang.
7. Balik sampai kedua sisi matang sempurna.
8. Saus: campurkan susu skim,merica,bawang putih bubuk lalu jerjang diatas
api.Jika sudah hangat masukkan larutan maizena dan aduk hingga mengental
lalu angkat.
9. Siram saus di atas steak lalu hidangkan dengan wortel serta buncis rebus.
85
1. Potong-potong buah pir, masukkan ke dalam blender bersama air masak
dan perasan jeruk lemon.
2. Proses hingga halus lalu saring.
3. Hidangkan jus yang telah di saring.
"Susu Tempe"
Bahan : 300 gram tempe kualitas bagus
10 gram gula rendah kalori
500 ml air masak
1 lembar daun pandan yang sudah dicuci dan disimpulkan.
Cara Membuat :
1. Potong-potong tempe kedelai asli.
2. Masukkan ke dalam blender,tambahkan air masak dan gula rendah kalori.
3. Blender hingga halus,lalu tambahkan daun pandan yang telah disimpulkan.
4. Masak hingga meletup matang.
5. Saring susu tempe lalu hidangkan hangat.
6. Temulawak
Bagian yang digunakan : Rimpang
7. Jamur Kuping
Bagian yang digunakan : Seluruh bagian
8. Manggis
Bagian yang digunakan : Kulit buah
9. Mengkudu
Bagian yang digunakn : Buah
Evaluasi
86
Kelebihan Buku :
1. Kertas halaman pada buku ini sangatlah bagus,licin,halus dan mengkilap
karena menggunakan kertas jenis art paper.
2. Warna pada buku sangat jelas,beragam warna,menarik perhatian kita
untuk membacanya.
3. Untuk pada sampul buku ini memakai art carton,dengan tulisan judul
yang timpul juga mengkilap yang disertai gambar makanan
4. Untuk segi materi yang diberikan dari buku ini mudah di pahami.
Kekurangan Buku :
1. Cara desain buku ini pada bagian menu,buku ini lebih mirip seperti buku
resep memasak yang jika orang-orang hanya sekilas melihatnya akan
mengira buku ini adalah buku resep masakan.
Rangkuman Evaluasi
Kesimpulan
Buku ini sangat berguna bagi para penderita, mantan penderita, bahkan
orang - orang yang ingin menghindari penyakit stroke dengan cara menjaga
pola hidup dan pola makan yang disertai dengan penjelasan mengenai
penyakit,makanan yang tidak diperbolehkan untuk di konsumsi,cara
pengolahan makanan hingga pengetahuan herbal.
Saran
Saran saya dibuku ini sebaiknya bisa di tambahkan dengan rinci seperti tidak
hanya membahas untuk pola makan, tetapi juga pola hidup untuk penderita
maupun tidak dan tampilan yang lebih menarik agar orang yang hanya
sekilas melihat buku ini tidak berpikir jika ini adalah buku resep masakan.
87
DAFTAR PUSTAKA
Tim Afin and Friends, Tim PPLH Seloliman. (2014). Perangi Stroke dengan
Menu Sehat Setiap Hari. Grid Books.
88
SAMPUL
89
Resensi Buku : SALDI ORION PRATAMA SITORUS (2313462097)
Identifikasi Buku:
Tahun : 2008
Tebal : 86 Halaman
Bahasa : Indonesia
Sampul :-
1.Orientasi
Dr.dr.H. boy subirosa sabarguna ,MARS. Seorang tokoh yang lahir di majalengk
a,tahun 1958.beralamat Jl.tawakal IV No 18A Kel. Tomang,kec.grogol petamburan jaka
rta barat 11440 , yang menyelesaikan dokter umum pada FKUI 1984 lulus Megister Ad
ministrasi Rumah Sakit pascasarjana UI 1991, dan lulus program doktor pada tahun 200
1 di UGM.Sekarang memegang jabatan sebagai Deputi manajer bidang keuangan dan a
kuntasi FKUI,dan dosen IKK-FKUI dan dosenMMR-UGM juga sebagai konsultan men
jemen rumah sakit dalam rangka pengembagan dan penyebarluasan ilmu,terus berusaha
membuat buku terutama berkaitan dengan menejemen rumah sakit bersama tim yang m
encapai sampai 9 buah
90
2.Tafsiran Isi
Bab 1 menjelaskan pemasaran pelayanan rumah sakit yang merupakan mata rantai penti
ng dalam rangka keseluruhan pemasaran rumah sakit,karena dengan menejemen pemas
aran yang runtut dan konsepsinoal akan dapat dibuat program pemasaran yang jelas dan
dapat di andalkan yang berfungsi mencapai tujuan yang ditentukan dalam bentuk pelaks
anaan pemasaran yang berupa program pemasaran.
-konsultasi medis
-institusi binaan
-bingkisan pulang
-jemput antar
-siaran kesehatan
-dakwah islam
-layanan islam
-paket sunat
-satelit
-kartu anggota
-pengembangan unggulan
-paket kelahiran
91
-booklet,leaflet,dan kelender
Bab 3 menjelaskan tentang peningkatan pemasaran rumah sakit yang harus terus maju d
an meningkat secara umum.Hal ini sesuai dengan kebutuhan yang terus berubah ,tidak a
da suatu hal pun yang dapat bertahan karena statis apalagi era informasi dan globalisasi
telah merambah kesegala segi kehidupan, dapat di tingkatkan dengan 4 hal di antaranya:
1. Efektivitas
2. Efesiensi
3. Prodktivitas
4. Peningkatan tehnologi
Bab 4 yang menjelaskan tentang kepuasan pasien secara total tindakan yang nyata secar
a jelas dapat diupayakan dan diminitor, dengan demikian secara betahap dan terus mene
rus akan dapat diperbaiki dan di kembangkan. Pada dasarnya pelayanan yang memuaska
n selain dari perilaku juga dukungan dengan fasilitas dan sarana yang sesuai ,yang dim
ulai sejak pasien masuk hingga keluar.
Penjelasan
Pembinaan
Pelatihan
Penyiapan fasilitas
Bab 5 menjelaskan tentang perilaku melayani di rumah sakit ,perilaku merupakan hasil
tahap ketiga dari dari dua tahap sebelumnya yaitu pengetahuan dan sikap orang berprila
ku karena sikapnya yang secara jelas mendukung baik secara sukarela atau terpaksa dan
sikap itu didasari oleh adanya pengetahuan yang dipunyai serta ditekankan bahwa perlu
kesabaran dan upaya yang sistematis
Perilaku melayani dapat dijabarkan atau di jalankan pada beberapa bentuk perilaku anta
ra lain:
a. Memberi perhatian
92
b. Mendengarka dengan seksama
c. Mengerti kebutuhan
d. Membantu yang di perlukan ,dan
e. Melihat hasil
Bab 6 menjelaskan tentang program kontak perorangan, penggunaan humas yang biasa
dilakukan terutama dalam penggunaan media masa dalam rangka memberikan penjelasa
n adanya pelayanan baru atau peningkatan pelayanan, kontak perorangan yang dapat dil
akukan oleh seseorang yang mampu memberikan penjelasan pada khalayak, kelompok a
tau perorangan dalam rangka memperkenalkan keberadaan dan pelayanan rumah sakit.
Maka petugas rumah sakit haruslah dapat menjadi alat kontak perorangan yang tepat de
ngan cara seperti berikut
Adanya petugas yang mempunyai latar belakang pemasaran sangat membantu upaya ko
ntak perorangan yang akan dikerjakan .
Tujuan yang akan di capai dari upaya kontak perorangan rumah sakit
1. Di capainya citra yang baik,citra yang baik perlu di upayakan dan kontak perora
ngan rumah sakit akan secara selektif dan tertuju mengusahakan hal ini dengan
seksama.
2. Diketahui data ukuran pasar,dari sekian banyak cara pengumpulan data pasar car
a kontak perorangan akan lebih baik asal jujur dan berimbang kepastian data ini
sangat berguna dalam pembuatan anggaran.
3. Dicapainya hubungan baik,hubungan baik dalam berbagai hal akan sangat berpe
ran .apalagi hal kesehatan yang sangat tidak pasti , maka dengan hubungan baik
diharapkan akan memberikan dan membutuhkan kepercayaan, dan kepercayaan
akan merangsang banyak kalangan jadi langganan.
93
Bab 7 menjelaskan tentang pemasaran pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan,pe
layanan pada kebidanan dan penyakit kandungan yang ada perlu dilengkapi sehingga m
emberikan kelengkapan variasi,kemudian mutu pelayanan perlu ditinggalkan agar dapat
memberikan keuggulan .
Beberapa upaya yang akan di jalankan dalam rangka mendukung penyebarluasan adany
a pelayanan.
a. Kelengkapan pelayanan
b. Pembuatan lembar informasi
c. Ceramah dipertemuan ibu-ibu
d. Kartu ucapan selamat kepada pengantin
e. Tim pemasaran ke perusahaann
BOOKLET adalah buku kecil yang berisi gambaran secara umum hal-hal yang berhubu
ngan dengan pelayanan yang di selenggarakan oleh RS
LEAFLET adalah satu lembar tulisan yang singkat yang berisi hal-hal penting yang ber
hubungan dengan pelayanan yang di selenggarakan oleh RS.
3.Evaluasi
kelebihan buku
kelebihan dari buku ini memiliki sub bab dan penulisan yang jelas sehin
gga lebih mudah dipahami oleh pembaca,dan para pembaca dapat menge
tahui cara pemasaran di pelayanan rumah sakit.
Kekurangan buku
Kekurangan dari buku ini tidak terdapat contoh gambar pada setia bab.
4.Rangkuman evaluasi
94
Kesimpulan
Kesimpulan yang terdapat dari buku tersebut dapat menjelaskan secara te
rperinci tiap-tiap pokok dan sub bab bahwa mencakup serta pentingnya p
emasaran pelayanan di rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayan
an kesehatan.
Saran
Sebaiknya pada setiap sub bab menampilkan contoh gambar agar pemba
ca mudah memahami dan lebih tertarik saat membacanya.
5.Daftar pustaka
Lampiran
95