Anda di halaman 1dari 4

RESUME

INTEGRASI NASIONAL

DOSEN

ISMAIL MARZUKI, SH,.MH

DISUSUN OLEH

MUHAMAD JULKARIADI (22271027))

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
MASYARAKATUNIVERSITAS PENDIDIKAN
MANDALIKAMATARAM

2023
RESUME MATERI INTEGRASI NASIONAL

1. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional adalah upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai
perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam suatu wilayah sehingga
membentuk satu kesatuan yang harmonis. Dalam negara kesatuan republik Indonesia, integrase
nasional disini berarti suatu proses mempersatukan berbagai keanekaragaman yang ada di
Indonesia, mulai dari keanekaragaman Agama, Suku, Budaya, dll yang terbentang dari sabang
sampai merauke, dari pulau mianga sampai pulau rote. Namun, integrase nasional ini dibentuk
bukan berarti untuk meleburkan semua perbedaan tersebut menjadi satu, namun bagaimana kita
menghargai perbedaan sebagai sebuah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.

2. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional


A. Faktor Pendorong
Faktor pendorong disini ialah factor yang menyebabkan sehingga timbul keinginan
melaksanakan integrase nasional. Pertama adalah dari segi historis bahwa wilayah Indonesia
pernah dijajah oleh bangsa laiu, hal ini menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan sehingga
timbul kebersamaaan yang kuat. Kemudian pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, semua
kalangan memiliki keinginan untuk bersatu.

B. Faktor Penghambat
Adapun factor penghambat ialah hal-hal yang menyebabkan sulitnya melaksanakan
integrase nasional. Diantaanya adalah keanekaragaman budaya, Bahasa daerah, agama, dan
perbedaan lainnya yang sangat kental. Kemudian letak geografis Indonesia yang terdiri dari
ribuan pulau dan dikelilingi lautan yang luas membuat kondisi wilayah tidak sama.
Selanjutnya ialah terjadinya ketimpangan pembangunan yang tidak merata di seluruh
wilayah Indonesia sehingga terjadi perasaan ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat
yang tertinggal. Selain itu, adanya konflik berunsur SARA juga menyjadi factor penghambat
yang sangat kuat.
3. Latar Belakang Munculnya Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Munculnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) memiliki banyak latar belakang, OPM ini
menginginkan Papua lepas dari pemerintahan Indonesia dan membentuk negara sendiri. Hal ini
tidak lepas dari ketimpangan-ketimpangan yang ada di Indonesia, khususnya terhadap mereka
yakni masyarakat Papua, Pembangunan cenderung menganaktirikan papua, sehingga barang-
barang di sana jauh lebih tinggi dibanding daerah lain. Namun, keinginan dari OPM ini tidak
hanya berdasar dari dalam saja, namun mereka mendapat dukungan dari negara lain untuk
memisahkan diri dari Indonesia. Hal ini kemudian yang sangat membuat OPM percaya diri
untuk memperjuangkan disintegrasi dari Indonesia.

4. Usaha Pemerintah Mengatasi OPM


Pemerintah saat ini telah berusaha secara maksimal dalam mengatasi OPM atau
memberantas OPM. Pemerintah kemudian menetapkan Papua sebagai wilayah otonomi khusus
sehingga mereka lebih banyak diberikan anggaran pembangunan. Pemerintah di era presiden
Jokowi pun sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat papua, mulai dari membangun
akses transportasi, tol laut, pengadaan listrik, dsb. Kemudian baru-baru ini masyarakat papua
melalui Jokowi meminta untuk pemekaran provinsi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat papua. Upaya yang lain adalah menunjuk Papua sebagai tuan rumah Pekan
Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 yang pastinya akan mendorong pembangunan sarana dan
prasarana olahraga di Papua, hal ini tentu butuh waktu yang tidak cepat bagi pemerintah untuk
mewujudkan pembangunan yang merata, ini akibat dari kondisi geografis dari Papua yang
sangat berbeda dengan daerah lain. Pembangunan infrastruktur inilah yang kemudian
diharapkan agar OPM redup dan tidak lagi memiliki keinginan untuk memisahkan diri. Upaya
lain yang harus dilakukan pemerintah ialah dengan melalukan perundingan dengan OPM dan
mendengarkan langsung keinginan mereka. Karena orang-orang OPM saja yang ingin
memisahkan diri, bukan masyarakat Papua secara utuh. Kemudian mengajak masyarakat yang
masih memberikan bantuan kepada prajurit OPM untuk mengehntikan pemberiannya agar
mereka tidak lagi bisa hidup di tengah hutan secara tersebunyi sehingga sulit untuk ditemukan
oleh pihak TNI?POLRI.
5. Perkembangan OPM Pada Masa Kini
Sampai saat ini pun OPM masih ada dan hal ini dibuktikan dengan aksinya yaitu:
Sebanyak 31 pekerja jembatan di Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga dibunuh kelompok
kriminal bersenjata bagian dari faksi militer OPM. Pembunuhan itu dilakukan pada hari
Papua Merdeka. Penembakan yang menewaskan belasan pekerja pembangunan sebuah
jembatan yang merupakan bagian dari proyek Trans Papua pada hari Minggu, 2 Desember
2018, mengguncang Indonesia.
Aparat menyebut pelakunya adalah sebuah kelompok pimpinan Egianus Kogoya, yang
merupakan sempalan dari kelompok Kelly Kwalik, komandan sayap militer Organisasi Papua
Merdeka (OPM) yang tewas dalam penyergapan pada 2009.
Kata Presd Jokowi, justru "membuat tekad saya membara untuk melanjutkan tugas besar kita...
untuk membangun tanah Papua... serta untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia."
Kapolri Tito Karnavian menyebut, kelompok pimpinan Egianus Kogoya itu berkekuatan sekitar
50 orang, dengan sekitar 20 pucuk senjata api. Kendati menurut keterangan TNI sebelumnya,
mereka dibantu lebih dari 200 warga sipil
Presiden Joko Widodo mengatakan, para pelakunya akan dikejar dan 'ditumpas sampai ke
akar-akarnya.' Sementara pihak militer dan tentara menyebut para pelaku harus menyerah
tanpa syarat dan akan 'dikejar hidup atau pun mati'. Di sisi lain, OPM mengaku sudah lama
menyiapkan serangan itu dan berdalih bahwa korban mereka adalah prajurit TNI, bukan
pekerja.

Hal ini tentu membuat semangat pemerintahan Jokowi untuk menumpas OPM, karena mindset
pemerintah untuk apa kita mempertahakan oknum-oknum yang mencoba untuk mengganggu
keutuhan NKRI, dan membiarkan mereka menghabisi satu per satu masyarakat yang tak
bersalah, apalagi papua telah banyak mengalami perkembangan, dan apabila OPM tidak ingin
berdamai, maka cara satu-satunya ialah dengan melakukan aksi bersenjata.

Anda mungkin juga menyukai