UTS PTK Kelompok 11 Bab 1-3
UTS PTK Kelompok 11 Bab 1-3
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan
Kelas : MPI 7A
Dosen Pengampu:
Dr. Ferianto, M.Pd.I
Disusun Oleh:
54
MOTTO
“Jangan pernah berfikir untuk menjadi orang sukses dalam hidupmu, Tetapi
berfikirlah untuk menjadi orang yang bernilai dalam hidupmu”
(Albert Einstein) (Einstein, 1996)
Prakata
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian Tindakan Kelas berjudul “Pemanfaatan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VI Mata Pelajaran PAI di SD Negeri
Jatireja 02 Cikarang Timur Tahun Pelajaran 2023/2024”. Laporan ini disusun
guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas UTS pada mata
kuliah Penelitian Tindakan Sekolah/Madrasah pada Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa
Karawang. Penyusunan Laporan PTK ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak yang turut membantu selesainya karya tulis ilmiah ini, oleh karena itu
penulis igin memnyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Ferianto, M. Pd.I selaku Dosen Pada Mata Kuliah Penelitian Tindakan
Sekolah
2. Yogi Purnama, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah SDN Jatireja 02 CIkarang
Timur
Akhirnya penulis berharap, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin.
Bekasi , 28 Oktober 2023
Penulis
55
PENYUSUNAN LAPORAN
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Slameto
slameto_usw@yahoo.com
Pendidikan Guru Sekolah Dasar & PPS-MP - FKIP - UKSW Salatiga
ABSTRAK
Tujuan menulis laporan secara sederhana adalah untuk mencatat,
memberitahukan, dan merekomendasikan hasil penelitian. Oleh karena
itu laporan PTK ditulis karena merupakan dokumen yang dapat dijadikan
acuan, serta dapat diketahui oleh umum, terutama oleh para guru yang
barangkali mengalami masalah yang sama dengan yang dilaporkan.
Sistematika laporan hasil terdiri dari 3 bagian yaitu: awal, pokok, dan
akhir. Bagian awal terdiri dari: halaman judul, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Uraian berikut
ini menjelaskan teknik penulisannya. Bagian Pokok Laporan terdiri dari
5 bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode
Penelitian Tindakan Kelas, Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian
Tindakan Kelas serta Pembahasan, Bab V Penutup. Bagian akhir dari
format laporan penelitian terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
Kata kunci: laporan PTK, Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metode Penelitian,
Hasil Penelitian
PENGANTAR
Laporan PTK merupakan pernyataan formal tentang hasil penelitian, atau
hal apa saja yang memerlukan informasi yang pasti, yang dibuat oleh seseorang atau
badan yang diperintahkan atau diharuskan untuk melakukan hal itu. Ada beberapa
jenis laporan misalnya Rapor Sekolah, Laporan Hasil Praktikum, dan Hasil Tes
Laboratorium. Sedangkan laporan PTK termasuk jenis laporan lebih tinggi
penyajiannya.
Laporan hasil PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis
berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri.
Tujuan menulis laporan secara sederhana adalah untuk mencatat, memberitahukan,
dan merekomendasikan hasil penelitian. Maka dari itu laporan PTK ditulis karena
merupakan dokumen yang dapat dijadikan acuan, serta dapat diketahui oleh umum,
terutama oleh para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama dengan
yang dilaporkan.
56
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
Sistematika laporan hasil PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari
laporan penelitian formal. Laporan hasil PTK terdiri dari 3 bagian yaitu: awal,
pokok, dan akhir. Selanjutnya tulisan ini memaparkan 3 bagian tersebut.
BAGIAN AWAL
Bagian awal Laporan Penelitian Hasil PTK terdiri dari: halaman judul, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Uraian
berikut ini menjelaskan teknik penulisannya. Namun sebelum masuk ke masing-
masing item bagian awal laporan, disajikan terlebih dahulu tentang sampul/cover
laporan hasil PTK (Budi Herijanto, 2011).
56
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
DAFTAR ISI
MOTTO.....................................................................................................................................
PRAKATA................................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................
D. Manfaat Hasil Penelitian................................................................................................
BAB II......................................................................................................................................
KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................................
A. Kajian Teori...................................................................................................................
1. Penelitian Tindakan Kelas.............................................................................................
2. Media Pembelajaran...................................................................................................
3. Media Audio Visual...................................................................................................
4. Minat Belajar Siswa...................................................................................................
5. Pendidikan Agama Islam............................................................................................
B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan...................................................................
C. Kerangka Berpikir.......................................................................................................
D. Hipotesis Penelitian......................................................................................................
BAB III...................................................................................................................................
METODE PENELITIAN........................................................................................................
A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian.................................................................
1. Subjek Penelitian........................................................................................................
2. Objek Penelitian.........................................................................................................
B. Variabel yang Diteliti...................................................................................................
C. Prosedur Penelitian......................................................................................................
D. Data dan Cara Pengumpulannya..................................................................................
57
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
F. Analisis Data................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
58
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
58
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Manfaat PTK
Penelitian tindakan kelas merupakan kebutuhan bagi seorang guru,
dimana PTK berguna untuk meningkatkan profesionalitas
seorang guru. Manfaat PTK bagi guru sebagaimana berikut:
a. Ptk sangan kondusif untuk membuat guru menjadi peka
tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia
menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dia dan
muridnya lakukan. Daya reflektif dan kritis akan membawa
perubahan baik pada guru itu sendiri maupun muridnya
b. Ptk dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi
profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang
sudah mersa pas terhadap apa yang dikerjakan selama
bertahum-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi,
namun juga sebagai peneliti dibidangnya.
c. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru
mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang dalam, terhadap apa yang terjadi dikelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang
guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya, PTK
merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegritas
dengan pelaksaaan proses pembelajaran
e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena
selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi
65
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
66
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
67
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
6. Model PTK
Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering
digunakan di dalamdunia pendidikan, di antaranya: (1) Model
Kurt Lewin, (2) Model Kemmis dan McTaggart, (3) Model
John Elliot, dan (4) Model Dave Ebbutt.
a) Model Kurt Lewin;
PTK Model Kurt Lewin menggambarkan penelitian tindakan
sebagai suatuproses spiral yang meliputi perencanaa,
pelaksanaan, pengamatan danrefleksi. Penelitian tindakan
kelas dalam satu siklus terdiri dari empatlangkah, yaitu:
1) Perencanaan (planning),
2) aksi atau tindakan (acting),
3) Observasi (observing),
4) refleksi (reflecting).
Langkah di atas dilakukan secara berurutan seperti spiral
dan dilakukandalam siklus. Sementara itu, empat langkah
dalam satu siklus yangdikemukakan oleh Kurt Lewin tersebut
oleh Ernest T. Stringer (1996)dielaborasi lagi menjadi: (1)
Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan(implementing), dan
(3) Penilaian (evaluating)
b) Model Kemmis dan Mc Taggart
Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan
Taggart tampakmasih begitu dekat dengan model Lewin.
Karena didalam satu siklus atauputara terdiri dari empat
komponen seperti yang hanya dilaksanakan olehLewin yaitu
meliputi : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.
Namun setelah suatu siklus selesai dilaksanakan, khususnya
sesudah refleksikemudian diikuti dengan adanya perencanaan
ulang atau revisi terhadapimplementasi siklus sebelaumnya.
69
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
75
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
76
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
81
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
dukungan temuan dan bahan penelitian lain terhadap pilihan tindakan untuk
mengatasi permasalahan penelitian saudara. Dengan begitu kerangka berpikir atau
kerangka konsep yang saudara gunakan dalam penelitian makin kokoh. Demikian
juga hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang
saudara harapkan/diantisipasi.
Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Vebrianto Susilo (2020) dengan judul
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasi Audio Visual untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Sugiyono (2013: 114)
menjelaskan bahwa “Metode eksperimen semu (Quasi Experiment) mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control
Group Design. Menurut Sugiyono (2013: 116) menjelaskan bahwa “Dalam
desain Nonequivalent Control Group Design terdapat kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random serta dilakukannya pretest
dan posttest pada masing-masing kelompok”. Jenis penelitian yang dilakukan
adalah dihasilkan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh
melalui lembar observasi guru dan aktivitas siswa yang diberikan kepada teman
sejawat yang menjadi observer pada saat pembelajaran berlangsung. Sementara
itu data kuantitatif diperoleh melalui pretes maupun postes hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti, selanjutnya hasil dari 5
penelitian lain juga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran
berbasis audio visual pada mata pelajaran konstruksi bangunan sub materi batu
bata memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini dibuktikan Berdasarkan
nilai hasil belajar yang diperoleh, pada kelas eksperimen rata-rata nilai pre-test
sebesar 55,79 dan terjadi peningkatan yang signifikan di hasil post-test dimana
pada kelas eskperimen mendapatkan nilai rata-rata sebesar 89,54. 4Sedangkan
untuk kelas kontrol rata-rata nilai pre-test yang diperoleh sebesar 62, 39 dan pada
saat post-test memperoleh nilai rata-rata sebesar 82, 61 (Rinaldi et al., 2017).
Berikutnya hasil penelitian dari Ekowati el al (2015) menyatakan bahwa
berdasarkan hasil analisis data memberikan kesimpulan bahwa media audio
visual telah memenuhi kelayakan dan dapat digunakan sebagai media
pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.5 Perumusan antara
penelitian terdahulu dan penelitian yang dilakukan calon peneliti yaitu terletak
pada jenis penelitiannya yaitu sama-sama menggunakan kuantitatif dan metode
pengumpulan data menggunakan angket. Selain itu pada variable bebas sama-
sama membahas terkait pengaruh penggunaan media Audio Visual. Sedangkan
perbedaannya teletak pada populasi, sampel, serta tempat atau lokasi penelitian.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Sholeha Rahmasari (2022) dan Ramdanil
Mubarok (2022) dengan judul Penerapan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajara PAI. Penelitian ini
64
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
Persentase rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus I adalah 72,10% (kategori
Sedang), meningkat menjadi 83,65% (kategori Tinggi) pada siklus II.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 4 Kaliuntu Kecamatan
Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2017/2018. Persamaan antara
penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan calon peneliti yakni
sama-sama menggunakan berbantuan Media Audio Visual, diantara
perbedaannya peneliti terdahulu menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode pengumpulan datanya menggunakan post test, sedangkan calon
peneliti akan menggunakan metode wawancara kepada pendidik dan peserta
didik.
Kerangka Pikir
Menurut Suharsimi Arikunto kerangka pikir adalah suatu gagasan tentang
letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini
penulis harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat
tentang kedudukan permasalahannya. Dari hal tersebut berarti kerangka pikir
merupakan sistematika berpikir, sehingga permasalahan yang akan diteliti menjadi
mudah dipahami dan dipecahkan. Maka rumusan kerangka pikir dalam penelitian ini
adalah jika penggunaan media audio visual dilakukan dengan baik, maka harus
belajar siswa juga akan ikut baik dan sangat memuaskan, begitu pula sebaliknya
apabila penggunaan media audio visual tidak dilakukan dengan baik maka akan
berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswanya.
Paradigma
Menurut Kartini Kartono paradigma adalah cara pandang yang digunakan
seseorang atau sekelompok orang untuk mengadakan atau mengamati gejala atau
peristiwa berdasarkan paradigma tersebut seseorang dapat mengamati gejala yang
bersangkutan.
Hipotesis Tindakan/Penelitian
66
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI di SD
Negeri Jatireja 02 Cikarang Timur yang berjumlah 40 siswa. 17
laki-laki dan 23 perempuan. Pada umumnya mereka termasuk siswa
yang aktif dan semangat belajar.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah mengenai
pemanfaatan media berbasis audio visual untuk meningkatkan
minat belajar siswa pada pembelajaran PAI dengan tema Kebaikan
dan Akhlak mulia di SD Negeri Jatireja 02 Cikarang Timur.
67
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja diadakan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. PTK hanya dapat dilakukan oleh guru dan
ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran dalam kelas. Dari
pemahaman tersebut, PTK merupakan sebuah bentuk penelitian yang
bersifat refllektif, dengan tekhnik participant observation supaya dapat
memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dalam
kelas secara profesional.
Prosedur PTK dalam penelitian ini mengimplementasikan model
dari Suharsimi Arikunto yang terdiri dari perencanaan (planning),
pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Pelaksanaan tindakan terdiri dari dua siklus atau lebih, yaitu siklus I,II,
dan seterusnya jika dirasa belum memenuhi kriteria keberhasilan
penelitian. Sebelum memasuki tahapan siklus dilakukan studi
pendahuluan atau pra-siklus terlebih dahulu guna mengetahui bagaimana
kondisi di lapangan. Berikut tahapan pelaksanaan prosedur dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1. Pra-penelitian
Pra-penelitian ialah kegiatan yang dilakukan sebelum penelitian
memasuki tahapan siklus I, II, dan seterusnya. Tujuannya adalah
untuk mengumpulkan data-data awal yang ada dilapangan seperti
kondisi siswa, guru, ruang kelas, dan komponen lain yang terdapat
dalam proses pembelajaran. Hasil dari pa-penelitian nantinya akan
dijadikan bahan acuan untuk menyususn rancangan dan strategi
tindakan di tahap perencanaan (planning). Adapun kegiatan yang
dilakukan dalam tahap pra-siklus adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengamatan mengenai kondisi siswa di kelas VI pada
mata pelajaran PAI.
68
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini guru:
a) Menyiapkan materi pembelajaran
b) Membuat rencana kegiatan siklus I
c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)
d) Mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa media
audio visual
e) Mempersiapkan kelas dan setting yang telah dirancang
f) Membuat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama
proses belajar mengajar.
b. Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan
1) Kegiatan pebelajaran diawali dengan salam, menyapa
siswa dan berdoa bersama kemudian diteruskan dengan
absensi pada setiap anak.
69
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
b) Kegiatan Inti
1) Eksplorasi : guru mempersiapkan media audio visual
yang akan digunakan untuk menjelaskan materi PAI
dengan tema Kebaikan dan Akhlak mulia.
2) Guru menyajikan materi yang akan dibahas dengan
menggunakan media audio visual tentang kebaikan dan
akhlak mulia.
3) Guru menyajikan penjelasan melalui presentasi visual
berisi definisi, ayat Al-Qur’an, dan hadits terkait.
4) Guru menayangkan vidio pendek yang menggambarkan
situasi kehidupan sehari –hari yang berhubungan dengan
kebaikan dan akhlak mulia. Vidio yang ditampilkan
berupa perilaku baik seperti tolong-menolong, jujur,
redah hati dan sebagainya.
5) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
6) Setelah pemutaran vidio, siswa diminta untuk
memperhatikan dan mencatat contoh-contoh perilaku
yang mereka perhatikan.
7) Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mendiskusikan materi dan bertukar pemikiran antar
anggota kelompok untuk memahami materi yang
dipelajari.
70
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
d. Refleksi
Tahap terakhir yaitu refleksi, yang bertujuan untuk mengkaji dan
memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses hasil
yang diperoleh akibat pelaksanaan yang dilakukan pada siklus
I. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hambatan dan
kekurangan yang ditemui selama siklus I dalam pemanfaatan
media pebelajaran berbasis media audio visual. Jika terdapat
kelebihan di siklus I maka tetap dipertahankan, sedangkan jika
ada kekurangan akan diperbaiki pada siklus II, yang meliputi :
a) Menganalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika
menerapkan pemanfaatan media berbasis audio visual.
b) Membuat list permasalahan yang terjadi pada siklus I.
c) Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.
d) Memperbaiki pendekatan yang dilakukan pada siklus I.
e) Mengevaluasi hasil pemantauan dan mengolah data hasil
evaluasi serta menentukan kebehasilan pencapaian tujuan
tindakan
f) Mengadakan refleksi I dengan meneliti kembali tindakan
yang telah dilakukan.
g) Memberi penguatan dan motivasi kepada siswa agar
belajar lebih giat.
3. Siklus II
a. Perencanaan ulang
72
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
b) Kegiatan Inti
1) Eksplorasi : guru mempersiapkan media audio visual
yang akan digunakan untuk menjelaskan materi PAI
dengan tema Kebaikan dan Akhlak mulia.
2) Guru menyajikan materi yang akan dibahas dengan
menggunakan media audio visual tentang kebaikan dan
akhlak mulia.
3) Guru menyajikan penjelasan melalui presentasi visual
berisi definisi, ayat Al-Qur’an, dan hadits terkait.
4) Guru menayangkan vidio pendek yang menggambarkan
situasi kehidupan sehari –hari yang berhubungan dengan
kebaikan dan akhlak mulia. Vidio yang ditampilkan
berupa perilaku baik seperti tolong-menolong, jujur,
redah hati dan sebagainya.
5) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
6) Setelah pemutaran vidio, siswa diminta ntuk
memperhatikan dan mencatat contoh-contoh perilaku
yang mereka perhatikan.
7) Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mendiskusikan materi dan bertukar pemikiran antar
anggota kelompok untuk memahami materi yang
dipelajari.
8) Guru memberikan semangat dan mengamati anak belajar
dengan pemanfaatan media audio visual.
9) Siswa yang sudah berdiskusi dipersilahkan maju
kedepan untuk memaparkan hasil diskusinya mengenai
materi yang sudah disampaikan
10) Guru mengakumulasi total nilai yang sudah
dikumpulkan oleh setiap kelompok dan melihat
74
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
c. Observasi
Pada tahap observasi siklus II, observer mengamati jalannya
kegiatan pembelajaran dan mencatat setiap kegiatan dan
perubahan yang terjadi saat memanfaatkan media berbasis
audio visual.
d. Refleksi
Pada tahap ini guru:
a) Mengevaluasi hasil pemantauan dan mengolah data hasil
evaluasi serta menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan tindakan
75
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
1. Lembar Observasi
Observasi ini akan peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang
proses belajar mengajar SD Negeri Jatireja 02 Cikarang Timur.
Adapun kisi-kisi lembar observasi guru seperti pada Tabel 1.
Tabel 1
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dengan
Menggunakan Media Audiovisual
79
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
80
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
Tabel 2
Kisi-kisi Instrument Observasi
Tabel 3
Kisi-kisi lembar observasi peserta didik
83
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
c. Melakukan refleksi. 15 1
TOTAL 15
Tabel 4
Lembar Observasi Siswa
84
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
Kriteria Penilaian
Nilai 1 = Kurang
Nilai 2 = Cukup
Nilai 3 = Baik
Nilai 4 = Sangat Baik
2. Wawancara
Berdasarkan teknik pengumpulan data melalui wawancara,
peneliti menyusun kisi-kisi instrumen wawancara sebagai berikut :
Tabel 5
Kisi-kisi Instrumen Wawancara Pendidik
Aspek Indikator Cara pendidik Item Jumlah
Menggunakan Media
85
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
Audio Visual
Pemanfaatan 1. Pendidik terampil 1,2,3 3
Media menggunakan media
Pembelajaran pembelajaran yang dapat
Audio Visual dilihat dan dapat di
Untuk dengar.
Meningkatkan 2. Pendidik menggunakan 4 1
Minat Belajar media pembelajaran
Siswa Kelas audio visual dalam
VI SDN rangka komunikasi dan
Jatireja 02 interaksi pendidik
Cikarang dengan peserta didik
Timur dalam proses
pembelajaran.
3. Pendidik dalam 5,6,7,8 4
menggunakan media
pembelajaran audio
visual mampu membuat
peserta didik
memperhatikan materi
yang disampaikan.
Total 8
Tabel 6
Kisi-kisi Instrumen Wawancara Peserta Pendidik
Aspek Indikator Item Jumlah
Pemanfaatan 1. Pendidik terampil 1,2,3 3
Media menggunakan media
Pembelajaran pembelajaran yang dapat
86
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
87
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
1. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila terdapat ≥ 75% dari total siswa
mampu berkonsentrasi dan memusatkan perhatiannya kepada guru disaat guru
menjelaskan menggunakan media audio visual.
2. Penggunaan media berbasis audio visual dapat dikatakan berhasil apabila terdapat
≥ 80% dari total siswa mampu berperan aktif dalam pembelajaran serta merasa tidak
jenuh selama pembelajaran.
2. Bertanya 80%
3. Menjawab 80% Dilihat saat aktivitas proses
pembelajaran
4. Keaktivan 80%
suatu penelitian sering hanya ditekankan pada uji validitas dan realibilitas. Dalam
penelitian kuantitatif, data hasil penelitian memiliki kriteria utama yakni valid,
reliabel, dan obyektif. Sedagkan dalam penelitian kualitatif, kevalidan suatu data
dapat dinyatakan apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan
apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dapat disimpulkan bahwa
validitas dapat dinilai melalui keadaan yang terlihat secara baik dan pengamatan
secara tepat pada data yang dikumpulkan. Sedangkan reliabilitas menekankan pada
metode yang digunakan peneliti untuk dapat digunakan Kembali secara konsisten.
Dalam uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini, Teknik validitas data yang
digunakan peneliti yakni :
1. Perpanjangan pengamatan
Dalam menguji kredibilitas data pada penelitian ini, peneliti berfokus pada
data yang diperoleh. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah setelah dilakukan
pengecekkan ulang dilapangan data tersebut benar atau tidak, jika benar berarti
kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan akan diakhiri. Namun, jika data
yang di cek tidak kredibel, maka akan diadakan perpanjangan pengamatan.
2. Peningkatan Ketekunan
Pada peningkatan ketekunan peneliti akan melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Peneliti akan melakukan pengecekkan kembali
apakah data yang dikumpulkan tersebut sudah benar atau belum. Dalam
meningkatkan ketekunan, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis mengenai apa yang diamatinya.
3. Triangulasi
Triangulasi pada pengujian kredibilitas dapat diartikan sebagai pengecekkan
data dari berbagai sumber melalui berbagai cara dan waktu.Triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini ialah triangulasi sumber dan triangulasi waktu.
seberapa jauh data yang diperoleh dari pemberi data. Data tersebut dikatakan valid
dan kredibel serta dapat dipercaya apabila adanya kesepakatan anatar peneliti dan
pemberi data.Untuk mendaptakan data yang valid dan reliabel pada penelitian
kuantitatif yang diuji validitas dan reliabilitasnya ialah berupa instrument
penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji ialah datanya. Susan
Standack dalam Ferista Lestari (2013:34) mengatakan bahwa aspek reliabilitas lebih
ditekankan pada penelitian kuantitatif, sedangkan aspek validitas lebih menekankan
penelitian kualitatif.
Analisis/Interpretasi Data
93
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
96
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
Dalam PTK, perhatian lebih kepada kasus daripada sampel. Hal ini
berimplikasi bahwa metode yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap
pemahaman situasi problematik daripada atas dasar prediksi di dalam parameter
(Herawati Susilo dan Krisyani Laksono, 2008). Tahap-tahap analisis data penelitian
meliputi: (a). validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi,
triangulasi, atau jika memang perlu uji statistik); (b). interpretasi dengan acuan teori,
menumbuhkan praktik, atau pendapat guru; (c). tindakan untuk perbaikan lebih lanjut
yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas (Budi Herijanto, 2011).
Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi
yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. Misalnya, dengan memutar
kembali hasil rekaman proses pembelajaran dengan video tape recorder guru
mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi
perhatian penelitian bersama dengan kolaborator/ widya iswara/ dosen. Pada proses
analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi, apa yang kemudian terjadi, mengapa
terjadi tidak seperti yang diharapkan, apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi
seperti yang diharapkan, dan apakah perlu dilakukan tindak-lanjut (Herawati Susilo
dan Krisyani Laksono, 2008).
Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis. Jika di
dalam desain PTK diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap
tindakan yang akan dilakukan, maka perlu dilakukan validasi. Validasi ini
dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah
pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar.
Validasi hipotesis tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu: saturasi,
triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil
PTK. Saturasi, apakah tidak ditemukan lagi data tambahan. Triangulasi, memper-
tentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain
dalam situasi itu, jadi data atau informasi yang telah diperoleh divalidasi dengan
melakukan cek, recek, dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh
kesimpulan yang objektif (Herawati Susilo dan Krisyani Laksono, 2008).
Analisis data yang akan digunakan sesuai dengan metode dan jenis data
yang dikumpulkan. Pada PTK, data yang dikumpulkan dapat berbentuk kuantitatif
maupun kualitatif. Pada PTK tidak harus menggunakan uji statistik, tetapi bisa saja
cukup dengan deskriptif. Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif
komparatif yaitu membandingkan misalnya nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah
siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2. Data kualitatif hasil pengamatan maupun
wawancara menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi
dan refleksi dari tiap-tiap siklus (Budi Herijanto, 2011).
65
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
66
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang
berkaitan dengan hal diatas perlu didokumentasi dan dikumpulkan dengan sebaik-
baiknya (Budi Herijanto, 2011).
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis
seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat refleksi peneliti berusaha (1)
memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan
strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam
situasi pembelejaran kelas, dan (2) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan
kelas di mana pembelajan dilaksanakan (Budi Herijanto, 2011). Dalam melakukan
refleksi, peneliti sebaiknya juga berdiskusi dengan teman guru sejawatnya untuk
menghasilkan rekonstruksi makna situasi pembelajaran kelas dan memberikan dasar
perbaikan rencana tindakan atau siklus berikutnya.
Refleksi memiliki aspek evaluatif; dalam melakukan refleksi, peneliti
hendaknya menimbang-nimbang pengalaman menyelenggarakan pembelajaran di
kelas, untuk menilai apakah pengaruh (persoalan yang timbul) memang diinginkan,
dan memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan. Tetapi
dalam pengertian bahwa refleksi itu deskriptif, peneliti perlu meninjau ulang,
mengembangkan gambaran agar lebih hidup (a) tentang proses pembelajaran kelas,
(b) tentang kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan di kelas, dan, yang
lebih penting lagi, (c) tentang apa yang mungkin dilakukan untuk para peserta didik
agar mencapai tujuan perbaikan pembelajaran (Budi Herijanto, 2011).
PTK merupakan proses dinamis, dengan empat momen dalam spiral
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam praktik, proses PTK mulai
dengan ide umum bahwa peneliti menginginkan perubahan atau perbaikan
pembelajaran di kelasnya. Inilah keputusan tentang letak di mana dampak tindakan
itu mungkin diperoleh. Setelah memutuskan medannya dan melakukan peninjauan
awal, penelti (bersama kolaborator sebagai peneliti tindakan) memutuskan rencana
umum tindakan. Dengan menjabarkan rencana umum ke dalam langkah-langkah
yang dapat dilakukan, peneliti memasuki langkah pertama, yakni perubahan dalam
strategi yang ditujukan bukan saja untuk mencapai perbaikan, tetapi juga
pemahaman lebih baik tentang apa yang mungkin dicapai kemudian. Sebelum
mengambil langkah pertama, peneliti harus lebih berhati-hati dan merencana-
kan cara untuk memantau pengaruh langkah tindakan pertama, dan apa yang mulai
dilihat dari strategi dalam praktik. Jika mungkin mempertahankan pencarian fakta
dengan memantau tindakannya, langkah pertama diambil. Pada waktu langkah itu
dilaksanakan, data baru mulai masuk, dan keadaan, tindakan, serta pengaruhnya
dapat dideskripsikan dan dievaluasi. Tahap evaluasi ini menjadi peninjauan yang
segar yang dapat dipakai dalam menyiapkan cara untuk perencanaan baru (Budi
Herijanto, 2011).
67
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
68
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
Pembahasan
Setelah penulisan hasil penelitian, perlu dibuat pembahasan berdasarkan
kajian teori serta hasil-hasil penelitian yang relevan sebagai pijakkan membuat
kesimpulan dan rumusan saran; Sewaktu mengumpulkan data, mengolahnya, dan
menyusunnya dalam tabel. Dengan begitu kita telah memiliki sejumlah gagasan
yang siap dikembangkan dalam Pembahasan (Budi Herijanto, 2011). Pengembang-
an gagasan ini disebut argumen. Kita harus membandingkan hasil dengan hasil-hasil
penelitian terdahulu, kemudian membuat pertimbangan teoretisnya. Dengan
demikian, Pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenai relevansi,
manfaat, dan kemungkinan atau keterbatasan penelitian. Pembahasan merupakan
bagian tempat seseorang paling bebas berekspresi. Pendapat orang yang sudah
diringkas dalam Pendahuluan atau Tinjauan Pustaka tidak perlu diulang lagi, tetapi
diacu saja seperlunya. Bentangkan arti temuan serta jelaskan bagaimana simpulan
baru itu memperluas cakrawala ilmu dan teknologi (sesuai janji pada manfaat
teoritis pada bab 1). Bila perlu berikan implikasi penerapan temuan baru tadi dan
tunjukkan segi-segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut (menjadi embrio saran bab 5
nanti). Akhiri pembahasan secara positif, tegas, dan kuat (Budi Herijanto, 2011).
Unsur-unsur yang dapat dituliskan dalam berargumen dan menyampaikan
implikasi dari temuan, yaitu:
1) Nyatakan situasi yang ditemukan dalam penelitian: bisa memuaskan atau
tidak memuaskan. Misalnya: guru kelas SD belum memenuhi standar
minimal kompetensi untuk mengajarkan sains.
2) Nyatakan kemungkinan penyebab situasi itu. Jika ada situasi, mestinya ada
penyebab, dan mestinya ada hubungan logis antara situasi dan penyebab,
bila tidak, yang dianggap penyebab bukanlah penyebab yang sesungguh-
nya. Dalam contoh di atas, yang dianggap logis kurangnya kompetensi
untuk menangani mata pelajaran sains ialah kurang cermatnya rekruitmen
dalam menyeleksi calon guru, atau tidak cukupnya pelamar yang
berkualifikasi untuk menduduki posisi guru kelas SD atau SMP.
3) Nyatakan efek yang mungkin timbul dari situasi itu. Hampir pasti, ada pula
efek yang ditimbulkan dari situasi tersebut dan mestinya ada hubungan
logis antara situasi dan efek yang mungkin. Efek logis dari kurangnya guru
berkompetensi pada pengajaran sains ialah pengajaran akan kurang efektif
dan ini dapat merugikan peserta didik dan mutu SD atau SMP yang ber-
sangkutan.
4) Nyatakan tindakan untuk mengatasi situasi yang kurang memuaskan atau
untuk meningkatkan situasi yang sudah baik. Wajar saja untuk mengambil
tindakan guna mengatasi situasi yang kurang memuaskan. Namun, situasi
yang sudah baik pun perlu terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
69
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
Langkah logis untuk mengatasi keadaan guru yang tidak berkompeten ialah
dengan mensyaratkan peningkatan kualitas melalui pendidikan dan latihan
dalam bidang sains, menghadiri seminar, mengikuti pelatihan, membaca
lebih banyak publikasi sains.
5) Nyatakan badan atau bidang terkait yang terpengaruhi. Dalam contoh yang
diambil ini, pengajaran sains di SD tertentu yang terpengaruhi, bagaimana
dengan guru SD dalam satu Gugus/Kecamatan bahkan Kabupaten atau
Propinsi?. Anda dapat melanjutkan pembahasan tentang implikasi temuan
pada pengajaran sains di SD. Walau perlu disadari bahwa implikasi ini
barangkali tidak berlaku untuk keadaan pendidikan secara keseluruhan
dalam satu wilayah tertentu (Budi Herijanto, 2011).
70
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
71
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari format laporan penelitian terdiri dari Daftar Pustaka dan
lampiran-lampiran. Ada dua hal yang berkaitan dengan Daftar Pustaka/acuan, yaitu:
1) Petunjuk pengacuan pada teks, dan 2) Penyusunan Daftar Pustaka. Tuliskanlah
semua bacaan atau referensi yang dimuat dalam bagian pokok laporan ini. Teknik
yang dipergunakan dalam menulis referensi, kita bisa menggunakan metoda
penulisan yang telah diseragamkan oleh American Psychological Association
(APA). Jurnal Scholaria menganutnya.
Lampiran memuat hal-hal atau informasi yang mendukung bab-bab
sebelumnya yang terdapat pada bagian pokok laporan penelitian, misalnya: RPP,
instrumen pengumpulan data (tes, lembar observasi, questionaire, data dokumen,
wawancara dan seterusnya) baik sebelum maupun setelah uji coba, informasi yang
terkait dengan hasil baik data mentah maupun olahan komputer, diskripsi, hasil uji
validitas dan reliabilitas dan sebagainya (Budi Herijanto, 2011).
PENUTUP
Laporan PTK merupakan pernyataan formal tentang hasil penelitian, ditulis
secara sistematis berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri. Tujuan menulis laporan secara sederhana adalah untuk mencatat,
memberitahukan, dan merekomendasikan hasil penelitian. Laporan PTK ditulis
karena merupakan dokumen yang dapat dijadikan acuan, serta dapat diketahui oleh
umum, terutama oleh para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama
dengan yang dilaporkan.
Sistematika laporan hasil PTK terdiri dari 3 bagian yaitu: awal, pokok, dan
akhir yang saling terkait. Bagian awal terdiri dari: halaman judul, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian Pokok
Laporan terdiri dari 5 bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III
Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian
Tindakan Kelas serta Pembahasan, Bab V Penutup. Bagian akhir dari format
laporan penelitian terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib. Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tyrama Widya.
Arikunto. S., Suhardjono., & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Dirjen PT Depdiknas
Bambang Yulianto. Ed. 2013. Modul PLPG Bahasa Indonesia.
http://repository.ung.ac.id/get/kms/2896/
72
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
73
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
https://doi.org/10.33487/mgr.v2i1.1750
goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). Metode Action
Research. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Hanum, F. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Diklat Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) Lanjut Tingkat Nasional Bagi Guru Pamong Belajar, 9-10
Agustus 2008, 1–12. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/diklat
PTK 2008.pdf. Diakses 02 April 2016
Lukman, R. (2020). Skripsi Penggunaan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas Iii.
Mu’alimin, & Hari, R. A. C. (2014). Penelitian tindakan kelas Teori dan
Praktek. In Ganding (Vol. 44, Issue 8).
http://eprints.umsida.ac.id/4119/1/BUKU PTK PENUH.pdf
Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat Belajar Sebagai Determinan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1),
128. https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3264
P., A. A. (2019). Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran. Idaarah:
Jurnal Manajemen Pendidikan, 3(2), 205.
https://doi.org/10.24252/idaarah.v3i2.10012
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran.
FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333.
https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Pravitasari, I., & Ismaniati, C. (2019). Small Group Discussion Berbasis Peer
Assesment: Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Lisan Calon Guru
Sekolah Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan,
28(1), 25–36. https://doi.org/10.17977/um009v28i12019p025
Tsaniyatus Sa’diyah. (2022). Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Dalam Membentuk Karakter Pribadi Yang Islami. KASTA : Jurnal
Ilmu Sosial, Agama, Budaya Dan Terapan, 2(3), 148–159.
74
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
https://doi.org/10.58218/kasta.v2i3.408
75
Scholaria, Vol. 6, No. 1, Januari 2016: 54 - 73
LAMPIRAN LAMPIRAN
76