KELOMPOK 4
Disusun Oleh:
KELAS: 1.B
DOSEN PENGAMPU:
Panca Oktoberi,M.Pd.I
D3 AKUNTANSI
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................4
3.1 Kesimpulan....................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Lihat secara detail dalam Al Qur’anul Karim, Surat A Alaq 1- 5 yang
merupakan surat ke 96 dari surat-surat yang ada dalam al Qur’an
1
Terkait ayat tersebut, pada dasarnya Islam adalah agama yang
menaruh perhatian besar pada tulis-menulis sejak awal mulanya.
Keterlibatan inilah yang mendorong cepatnya Islam menyebar ke
daerah-daerah yang kaya akan buku dan perpustakaan kuno.
Memang tidaklah mengherankan apabila kecintaan pada buku
menjadi karakteristik dunia Islam sejak masa awalnya karena
perbuatan itu yang disertai dengan pendirian banyak perpustakaan
dianggap sebagai perbuatan amal shalih dan amat terpuji.2
2
Lebih lanjut lihat pada
http://jaen2006.wordpress.com/2007/04/14/napak-tilas-
perpustakaanislam/diakses pada tanggal 28 november 2023 pukul 11.00
wib.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana makna dasar islam didalam suatu peradaban
islam?
2. Apa hubungan peradaban islam dan peradaban barat?
3. Bagaimana kontribusi islam terhadap peradaban global?
4. Bagaimana konsep kesejahteraan didalam islam?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dasar islam didalam suatu
peradaban islam.
2. Untuk mengetahui hubungan antara peradaban islam dan
peradaban barat.
3. Untuk mengetahui kontribusi islam terhadap peradaban
global.
4. Untuk mengetahui konsep kesejahteraan islam didalam
peradaban islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Makna Dasar Islam Didalam Suatu Peradaban Islam
Istilah "al-Islam" telah menjadi nama sebuah agama,
khususnya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,
yaitu agama Islam. Tapi, secara generik, "Islam" bukanlah
nama dalam arti kata sebagai nama jenis atau sebuah proper
noun. Dan ini melibatkan pengertian tentang istilah itu yang
lebih mendalam, yang justru banyak ditemukan dalam Kitab
Suci. Perkataan itu, sebagai kata benda verbal yang aktif,
mengandung pengertian sikap pada sesuatu, dalam hal ini
sikap pasrah atau menyerahkan diri kepada Tuhan..3
makna "al-Islam" ini juga diberikan oleh Ibn Taimiyah. Ia
mengatakan bahwa "al-Islam mengandung dua makna, yaitu:
pertama, ialah sikap tunduk dan patuh, jadi tidak sombong;
kedua, ketulusan dalam sikap tunduk kepada satu pemilik
atau penguasa, seperti difirmankan Allah, "wa rajulan
salaman li rajulin" (Dan seorang lelaki yang tulus tunduk
kepada satu orang lelaki).4
3
Sulaiman, Rusydi. 2014. Pengantar Metodologi Studi Sejarah Peradaban
Islam. Jakarta:
4
QS. Al-Zumar: 29
4
1.2. Hubungan Peradaban Islam Dan Peradaban Barat
Perjumpaan Islam dengan Yunani mendorong para filosof
Muslim untuk mempelajari karya-karya filosof Yunani,
menerjemahkannya, dan kemudian mengembangkannya
sehingga turut memberikan sumbangan pada kemajuan
peradaban Islam. Namun, Islam memiliki jasa yang besar
karena Islamlah yang menyelamatkan peradaban Yunani yang
pada awal Islam hampir tenggelam, dan
menginternasionalisasikannya sehingga dikenal di seantero
dunia.5
Islam telah menempuh perjalanan yang panjang ke arah
Barat hingga ke Maroko yang terkenal dengan daerah
Maghriby, dan Spanyol dalam waktu yang lebih dari dua
abad. Perjalanan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi
antara Islam dengan Barat makin intens sekali, baik interaksi
sosial, interaksi kultural dan interaksi intelektual antara
keduanya, sehingga terjadi titik pertemuan antara peradaban
Islam yang dibawa orang-orang Arab dan peradaban Barat
yang dimiliki Spanyol khususnya, sebuah pertemuan dua
macam peradaban dengan corak yang berlawanan yaitu
peradaban Islam yang maju dan peradaban Barat yang
terbelakang saat itu. Sebagai peradaban yang telah maju,
banyak menumbuhkaan kreasi-kreasi baru baik bercorak
kultural maupun intelektual. Kreasi kultural diwujudkan
5
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam.
Bandung: Pustaka Setia.
5
dalam bentuk peningkatan semangat dan etos kerja,
kedisiplinan dan pemanfaatan waktu. Sedangkan kreasi
intelektual diwujudkan dalam bentuk upaya-upaya
perenungan untuk mengungkapkan konsep-konsep teoritis
aplikatif.6
1.3. Kontribusi Islam Terhadap Peradaban Global Di
Indonesia
Telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa keunggulan
yang dimiliki Indonesia dibanding negara-negara muslim lain
sebagai potensi pusat peradaban, yaitu: memiliki penduduk
muslim terbesar di dunia, memiliki wilayah paling luas dan
paling subur, memiliki budaya tradisional yang paling kaya,
letak geografis yang jauh dari pusat konflik, sumber daya
alam yang beragam dan melimpah, dan merupakan negara
demokratis terbesar ketiga di dunia serta pertama di dunia
Islam. Namun, Indonesia masih memiliki handicap
(kekurangan) seperti kualitas pendidikan yang rendah,
perekonomian yang tidak sesuai harapan, lemahnya
penegakan hukum karena intervensi politik, mafia hukum,
makelar kasus, diskriminatif, sikap pragmatisme masyarakat
dan kurangnya etos kerja, dan kuatnya feodalisme sebagai
warisan masa lalu.7 Kekurangan atau rintangan tersebut perlu
6
Rachman, Budhy Munawar (Ed). 1994. Kontekstualisasi Doktrin
Islam Dalam Sejarah. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina
7
Qomar, Kajian Komprehensif Atas Arah Sejarah Dan Dinamika
Intelektual Islam Nusantara, 3. Dalam sebuah penelitian, disebutkan
setidaknya ada lima tantangan kontemporer Islam Indonesia. Majelis 11,
(2019): 67–68.
6
penanganan tidak hanya dari masyarakat, tapi juga
pemerintah. Namun, di antara keunggulan dan kelemahan
tersebut, ada beberapa potensi yang bisa dikembangkan,
yaitu: pluralisme agama, proses santrinisasi, dan
moderatisme paham keagamaan.8
Sejak runtuhnya era Orde Baru, dunia internasional
mengenal Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar
ketiga setelah India dan Amerika Serikat. Sebagai negara
dengan penduduk muslim terbanyak di dunia dan menganut
sistem demokrasi, Indonesia menjadi satu-satunya negara
mayoritas penduduk muslim yang berhasil menerapkan
sistem tersebut. Buktinya, Indonesia mampu menjalankan
pemilu secara damai sampai saat ini. Padahal, berbagai
penelitian dan survey menyimpulkan ada defisit demokrasi di
Dunia Islam. Atas kondisi tersebut, banyak kalangan di
Dunia Barat dan Dunia Muslim memberikan apresiasi dan
berharap Indonesia dapat memainkan peran lebih besar di
tingkat internasional. Di antara peran yang mereka harapkan
adalah menyebarkan Islam moderat atau wasathiyyah dan
memberdayakan demokrasi di Dunia Muslim.9
Sejak dulu, Indonesia telah dikenal sebagai negara yang
kaya kultur dan budaya. Indonesia dihuni oleh berbagai suku
yang mempunyai karakteristik khasnya masingmasing.
Dalam naungan Pancasila dan sloga “Bhinneka Tunggal Ika”
8
Qomar, Fajar Baru Islam Indonesia, 3.
9
Azra, “Islam Indonesia: Kontribusi Pada Peradaban Global”, 89
7
mereka bersatu padu tanpa pandang bulu. Dengan nilai-nilai
yang terpatri pada Pancasila, rakyat Indonesia hidup rukun,
tenteram dan penuh toleran.
Salah satu hal yang membuat Indonesia dilirik oleh dunia
adalah mengenai toleransi antar umat beragama. Kehidupan
umat beragama di Indonesia patut dicontoh. Mereka hidup
damai berdampingan dengan rukun dan saling pengertian.
Tak jarang bahkan saling tolong menolong tanpa sekat,
bergotong royong untuk menyelesaikan masalah bersama.
Yang terbaru, toleransi antar umat beragama yang membumi
di tengah pluralisme masyarakat yang sangat kompleks ini
mendapat pengakuan dari Jerman. Aktualisasi konsep Islam
berkemajuan dan Islam jalan tengah yang dijalani oleh
masyarakat muslim Indonesia dianggap berperan dalam
menghidupkan nilai toleransi10
8
Aspek-aspek yang sering dijadikan sebagai indicator
untuk mengukur kesejahteraan masyarakat adalah
pendapatan, kependudukan, kesehatan, pendidikan,
ketenagakerjaan, konsumsi, perumahan, dan social budaya.
Tetapi mengapa sebagian orang yang sudah memiliki rumah
mewah, kendaraan, deposito dan berbagai bentuk kekayaan
lainnya justru merasa gelisah, tidak tenang, ketakutan,
bahkan ada yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Berdasarkan fakta di atas, rasanya ada yang kurang dalam
mengukur kesejahteraan masyarakat.
Dalam ekonomi Islam, kebahagiaan hidup justru
diberikan oleh Allah Swt. kepada siapa saja (laki-laki dan
perempuan) yang mau melakukan amal kebaikan disertai
dengan keimanan kepada Allah Swt. Sebagaimana yang
disebutkan oleh Allah Swt. Dalam Surat An-nahl ayat 97,
sedangkan tiga indicator untuk mengukur kesejahteraan dan
kebahagiaan adalah pembentukan mental (tauhid), konsumsi,
dan hilangnya rasa takut dan segala bentuk kegelisahan,
sebagaimana yang disebutkan Allah Swt. Dalam Surat
Quraisy ayat 3-4.11
Adapun kepedulian social yang direpresantasikan dengan
zakat mempunyai potensi yang cukup besar di negeri ini, dan
jika hal itu dapat direalisasikan maka zakat merupakan faktor
11
Al-Jurjani, Syarif Ali bin Muhammad. 1983. Kitab At-Ta’rifat, Vol. 3,
Beirut: Dar al Kutub al-Ilmiyah.
9
yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian
masyarakat, khususnya bagi masyarakat pedesaan, maka
yang menjadi pekerjaan rumah bagi umat Islam adalah
bagaimana caranya menggali potensi zakat yang sangat besar
di negeri kita ini.
Pendekatan yang digunakan oleh Abu Ubaid
mengindikasikan adanya tiga kelompok sosio ekonomi yang
terkait dengan status zakat, yaitu :
a) Orang kaya (wajib zakat) yaitu yang memiliki harta
lebih dari 200 dirham.
b) Kelompok menengah yaitu yang memiliki harta 40
dirham, tidak wajib zakat dan tidak layak menerima
dana zakat.
c) Kelompok mustahiq zakat (Ashnaf Tsamaniyah).12
BAB III
PENUTUP
12
Al-Jurjani, Syarif Ali bin Muhammad. 1983. Kitab At-Ta’rifat,
Vol. 3, Beirut: Dar al Kutub al-Ilmiyah.
10
3.1 Kesimpulan
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
yang damai, bersahabat, dan sejahtera lahir dan batin secara
Bersama-sama sangatlah signifikan. Oleh sebab itu
kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia yang
damai, bersahabat, dan sejahtera lahir dan batin secara
Bersama-sama sangatlah penting. Melalui penyebaran ilmu
pengetahuan, system Pendidikan, ilmu kedokteran, hukum,
seni, ekonomi dan pemeliharaan lingkungan, islam telah
memberikan kontribusi yang signifikan dan membentuk
peradaban yang beragam dan maju.
DAFTAR PUSTAKA
11
Sulaiman, Rusydi. 2014. Pengantar Metodologi Studi Sejarah
Peradaban Islam. Jakarta: PT Persada Raja Grapindo
Persada.
12