Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan

Vol 8, No. 1, Februari 2019


e-ISSN 2620-9209
\

OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Angga Winata Harahap1 , Hamidah D2

Program Studi Administrasi Pendidikan


Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Budidaya Binjai

Kampus, Jl. Gaharu No. 147 Kel. Jati Makmur

ABSTRAK

Optimilisasi peran guru sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, guru
profesional sangat dibutuhkan dalam mendorong kemajuan pendidikan di indonesia
untukmenciptakan generasi-generasi penerus bangsa, melalui proses pembelajaran disekolah akan
terciptamanusia-manusia dengan pola pikir yang baik.

Kata Kunci : Optimalisasi, Peran Guru, Pembelajaran

PENDAHULUAN
kedepannya dan dalam jangka waktu
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh
yanglama. Dinegara maju peran guru sangat
kembangkan kemampuan dan potensi-potensi dihargai, misalnya dinegara jepang setiapguru
yangdimiliki oleh setiap manusia, lewat akan dijamin kesejahteraan hidupnya,agar
pendidikan kita belajar dari yang tidak taumenjadi guru bisa secara optimal mentransferilmu
tau lewat proses pembelajaran baikpendidikan yang dimilikinya terhadap pesertadidik.
informal, nonformal danformal. Negara maju bisa Lewat proses pembelajaran manusiadidorong
dilihat daripendidikan yang tersistematis, untuk merubah pola pikir yangkritis dan
inovatif untuk kemajuan suatunegara didunia.
maksudnyapendidikan itu telah terencana untuk
terusmenumbuh kembangkan pribadi yang Guru profesional adalah kunci dari majunya
lebihbaik para peserta didik untuk masa pendidikan di indonesia, maka

1
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

dari itu guru dituntut terus sumber informasi melainkan hanya salahsatu
mengembangkancakrawala berpikirnya agar sumber informasi. Dalam bukunyayang
lebih luasdalam menjalankan tugas, berjudul Reinventing Education,Louis V.
tanggung jawabdan fungsinya sebagai Gerstmer, Jr., dkk. (1995),menyatakan
tenaga pengajarsupaya proses pembelajaran bahwa di masa-masamendatang peran guru

bisa lebihefektif dan efisien untuk mengalamiperluasan, yaitu guru sebagai :


pelatih(coaches), konselor, manajer
menciptakangenerasi-generasi muda yang
pembelajaran,partisipan, pemimpin
potensial dandapat bersaing oleh bangsa-
pembelajar, danpengarang (penulis).
bangsa lain diseluruh dunia.

PEMBAHASAN

Sebagai konselor, guru harus


Optimalisasi peran guru adalah segala mampu menciptakan satu situasi
sesuatu yang harus ada dalam diriseorang interaksibelajar mengajar yang akrab
guru dalam meningkatkan kinerjaguru secara sehingga siswadapat melakukan
optimal, misalnya guru haruslebih pembelajaran dalamsuasana psikologis yang
meningkatkankemampuan kondusif tanpa adajarak atau kekakuan (rasa
danketerampilannya dalam proses canggung) siswadengan guru.
belajarmengajar agar peserta didik
dalammengikuti pembelajaran lebih terbuka Sebagai manajer pembelajaran,
caraberpikirnya dan dapat menyerap materi- guru memiliki kemandirian dan
materi yang diajarkan gurunya. otonomiyang seluas-luasnya dalam
mengelolakeseluruhan kegiatan belajar
PERAN GURU
mengajardengan mendinamiskan seluruh
Peran guru sebagai pemberi sumberpenunjang pembelajaran. Sebagai
informasi harus bergeser menjadi manajerpembelajaran dengan TIK guru
manajerpembelajaran dengan sejumlah
harusmemiliki pengelolaan, pengawasan,
peran-perantertentu, karena guru bukan satu-
danevaluasi yang baik.
satunya

2
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

Untuk kepentingan sekolah, memiliki


guruyang profesional dan efektif
merupakankunci keberhasilan bagi proses
belajarmengajar di sekolah itu. John
Sebagai partisipan, guru tidak hanya
Goodlad,seorang Tokoh Pendidikan
berperilaku mengajar akan tetapi
AmerikaSerikat, pernah melakukan
jugaberperilaku belajar dari
penelitian yanghasilnya menunjukkan
interaksinyadengan siswa. Hal ini
bahwa peran guru
mengandung maknabahwa guru bukanlah
satu-satunya sumberbelajar, melainkan juga
fasilitatorpembelajaran siswa.

Sebagai pemimpin, diharapkan guru


mampu menjadi seorang yang
mampumenggerakkan siswa untuk
mewujudkanperilaku menuju tujuan
bersama.

Sebagai pembelajar, guru harus


secara terus-menerus belajar TIK
dalamrangka menyegarkan kompetensinya
disamping meningkatkan kualitas
profesionalnya.

Sebagai pengarang (penulis), guru

harus selalu kreatif dan


inovatifmenghasilkan berbagai karya tulis
yangakan digunakan untuk melaksanakan
tugas-tugas profesionalnya.

GURU PROFESIONAL

Dengan pola rekrutmen dan

pembinaan karier guru yang baik,


akantercipta guru yang profesional dan
efektif.

3
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

individual (bukan atas dasar KKN-pen).


3. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi.
4. Ada kerja sama dan kompetisi yang
sehat antar sejawat.
sangat signifikan bagi setiap
keberhasilanproses pembelajaran. Penelitian 5. Adanya kesadaran profesional yang

itukemudian di publikasikan dengan tinggi.


judul“Behind the Classroom Doors”, yang 6. Memiliki prinsip-prinsip etik (kode
didalamnya dijelaskan bahwa ketika paraguru etik).
telah memasuki ruang kelas danmenutup 7. Memiliki sistem sanksi profesi
pintu-pintu kelas itu, makakualitas 8. Adanya militansi individual.
pembelajaran akan lebih banyakditentukan 9. Memiliki organisasi profesi
oleh guru.
PROSES PEMBELAJARAN
CO. Houle (1980), membuat ciri-
ciri suatu pekerjaan disebut Belajar merupakan kegiatan aktif

profesionalmeliputi : siswa dalam membangun makna


ataupemahaman terhadap suatu
1. Harus memiliki landasan pengetahuan
konsep,sehingga dalam proses pembelajaran
yang kuat.
siswamerupakan sentral kegiatan, pelaku
2. Harus berdasarkan atas kompetensi utama

4
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

dan guru hanya menciptakan suasana perorangan, berpasangan,


yangdapat mendorong timbulnya ataupunkelompok secara variatif.
motivasibelajar pada siswa. 2. Pengelolaan Siswa
terjadinya interaksi antara guru
Secara garis besar aspek-aspek yang
dansiswa maupun antar sesama siswa.
perlu di perhatikan guru dalam d. Variasi kerja siswa, yakni
merancangdan melaksanakan kegiatan memungkinkan siswa bekerja secara
pembelajaranmeliputi : pengelolaan ruang
belajar(kelas), pengelolaan siswa dan
pengelolaankegiatan pembelajaran (Puskur,
BalitbangDepdiknas, 2002).

1. Pengelolaan Ruang Belajar (Kelas)

Ruang belajar merupakan tempat


berlangsungnya kegiatan
pembelajaran,lazimnya berbentuk ruang
kelas. Ruangtersebut tentunya harus ditata
sedemikianrupa sehingga kegiatan
pembelajaran dapatberlangsung secara
optimal. Oleh karenaitu, suasana dan
penataan ruang belajarhendaknya
memperhatikan paling tidakempat kondisi
berikut :

a. Aksebilitas, yakni siswa maupun guru


mudah menjangkau alat dan
sumberbelajar yang sedang digunakan
dalamproses belajar mengajar.
b. Mobilitas, yakni siswa dan guru mudah

bergerak dari suatu bagian ke bagianlain


dalam kelas.
c. Interaksi, yakni memudahkan
5
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

3) Pelajar kinestik, yakni kemampuan


Siswa dalam suatu kelompok kelas
belajar dengan cara bergerak,
biasanya memiliki kemampuan bekerjaatau menyentuh, dan bahasa
yangberagam, terutama dalam tubuhlainnya.
menerimasejumlah pengalaman belajar
3. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
termasuk didalamnya materi yang harus
dikuasainya. Kegiatan belajar siswa perlu

Bobbi DePorter & Mike dirancang sedemikian rupa sesuai


Hernacki dengantingkat kemampuannya. Seorang
(2001 : 117 ) mengelompokkankarakteristik gurudituntut untuk menciptakan
modalitas belajar siswa kedalam tiga berbagaibentuk kegiatan dalam
karakter, yakni : pengelolaanpembelajaran, sehingga siswa
secaraoptimal dapat
1) Pelajar visual, yakni kemampuan
mengembangkan
belajar cepat dengan
kemampuan dirinya dengan
menggunakanpenglihatan mata.
berbekalpengalaman yang di tempuh
2) Pelajar auditorial, yakni kemampuan
selamamelakukan kegiatan belajar.
belajar cepat dengan pendengaran.

6
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

KAJIAN TEORITIS tetapi juga sebagai fasilitator bagi


pesertadidik dan guru sedikitnya bisa
Dengan adanya berbagai
menguasaiberbagai alat media
penemuan-penemuan yang berkaitandengan pembelajarankhususnya di bidang IT. Guru
motivasi terhadap peserta didik,dalam hal ini juga harusmengetahui minat dan bakat setiap
guru berperan penting dalammemotivasi pesertadidik agar kemampuan yang ada pada
peserta didik agar lebih aktifdalam belajar
diripeserta didik dapat berkembang
disekolah.
secaraoptimal.
Dr. Ovide Dicroly, yang terkenal
Untuk mengoptimalkan peran guru
dengan pengajaran berdasarkan
“pusatminat” anak makan, sebagai tenaga pendidik yang
pakaian, profesional,guru harus memiliki berbagai
permaianan/bekerja. Kemudian kompetensididalam dirinya. Kompetensi
menyusultokoh pendidikan lainnya seperti standar guru(Depdiknas, 2001) bahwa guru
Dr. JohnDewey, yang terkenal dengan harusberkepribadian utuh, berbudi luhur,

“pengajaranproyeknya”, yang berdasarkan jujur,dewasa, beriman, bermoral,


disiplin,tanggung jawab, dan berwawasan
padamasalah yang menarik minat sisiwa,
luas.
sistempersekolahan lainnya.
intellegences gardner, siswa
Pengoptimalan peran guru untuk
mempunyaiberbagagai intelegensi dan
mendorong perkembangan peserta siswa dapatbelajar lebih baik apabila bahan
didikadalah guru juga harus mampu disajikansesuai dengan intelegensi yang
memberikanmotivasi terhadap peserta didik, menonjolpada anak tersebut (suparno,
agarpeserta didik termotivasi dalam belajar. 2004(a)). Jadi,peran guru tidak hanya dalam
mengajar
Menurut Mc. Donald motivasi
adalahperubahan energi dalam diri
(pribadi)seseorang yang ditandai dengan
timbulnyaperasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.

Menurut teori multiple

7
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

menjalankan tugas, tanggung jawab


KESIMPULAN
danfungsinya sebagai pendidik dan
Optimalisasi adalah hasil pencapain
fasilitatorterhadap para peserta didik.
sesuai yang diinginkan dari proses
Proses pembelajaran adalah proses
dankegiatan untuk mencapai suatu
tujuanbersama. kegiatan belajar mengajar yang
didalamnyaada interaksi antara guru dan
Peran guru adalah untuk
siswa atauproses komunikasi dan informasi
timbalbalik.

8
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan
Vol 8, No. 1, Februari 2019
e-ISSN 2620-9209

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muhammad. 2018. Menjadi
Guru Profesional. Jakarta :
PrenamediaGroup
Idrus, Ali. 2009. Manajemen
Pendidikan Global. Jakarta : Gp Press
Hamalik, Oemar. 2016. Proses
Belajar Mengajar. Jakarta : Pt Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai