PENGERTIAN BULLYING :
Merangkum laman Kemendikbud RI, perundungan atau bullying
adalah suatu perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal
maupun fisik yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit
hati dan tertekan. Biasanya, perundungan dilakukan oleh perorangan
maupun kelompok. Perilaku ini bisa dilakukan oleh berbagai kalangan
usia, namun lebih sering terjadi pada anak remaja karena memiliki
emosi yang cenderung belum stabil. Perundungan dianggap terjadi
bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan
orang lain. Perundungan dapat diibaratkan sebagai benih dari banyak
kekerasan lain, misalnya seperti, tawuran, intimidasi, pengeroyokan,
pembunuhan, dan sebagainya.
BENTUK-BENTUK BULLYING :
Bentuk perundungan dapat berupa perundungan fisik, perundungan
verbal, perundungan siber, serta perundungan nonfisik dan nonverbal
lainnya. Beberapa contoh bentuk perundungan, antara lain:
● Perundungan Fisik (Physical Bullying) meliputi tindakan seperti
memukul, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan,
mencubit, mencakar, termasuk memeras dan merusak barang
milik orang lain, pelecehan seksual, dan kekerasan fisik lainnya.
● Perundungan Verbal (Verbal Bullying) meliputi tindakan
mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu,
memberi panggilan nama lain (name-calling), sarkasme,
mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, dan menyebarkan
berita yang belum jelas kebenarannya.
● Perundungan Siber (Cyber Bullying) meliputi tindakan
menyakiti atau melukai hati orang lain menggunakan media
elektronik seperti menyampaikan berita atau video yang tidak
benar dengan tujuan memprovokasi atau mencemarkan nama
baik orang lain.
● Perundungan Sosial (Social Bullying) meliputi tindakan
mengecualikan, mengisolasi, atau menyebarkan gosip dan fitnah
tentang korban. Pelaku juga bisa memanfaatkan media sosial
atau teknologi untuk menyebarkan pesan negatif tentang
korban.
● Penindasan Seksual (Sexual Bullying) meliputi tindakan
menggoda, mengintip, menyentuh, memeluk, dan mencium
korban secara seksual, hingga mengambil foto diam-diam
dengan tujuan memuaskan gairah seksualitas pelaku.