Dilanjutkan dengan melakukan Analisis Kesiapan dan Kapasitas Berdasarkan Rapor Pendidikan (Misalnya
SMAN Taruna Nala Jawa Timur
Output Proses Input
• Literasi kategori sedang • Kualitas pembelajaran sedang meuju baik • Proporsi GTK bersertifikat
menuju baik belum 100% (41%)
• Numerasi kategori sedang • Refleksi dan perbaikan pembelajaran • Baru ada 1 guru penggerak
menuju baik
• Karakter kategori sedang • Kepemimpinan instruksional baik • Pengalaman pelatihan GTK
menuju baik belum 100% (33%)
• Iklim keamanan sekolah • Iklim keamaman sekolah kategori • Nilai Uji Kompetensi 63.23
kategori sedang menuju baik sedang menuju baik
• Iklim kebhinekaan kategori • Iklim kesetaraan gender baik • Belum ada data kehadiran guru
sedang menuju baik di kelas
• Iklim kebhinekaan kategori sedang • Pemenuhan kebutuhan guru
menuju baik baru mencapai 77.8%
• Iklim inklusivitas kategori sedang
menju baik
1. Strategi dari hasil pengembangan secara mandiri yang bertujuan agar terjadi
kolaborasi antar satuan pendidikan binaan, meliputi:
a. Strategi perbaikan gradual
b. Strategi penguatan perubahan
2. Pelibatan warga sekolah secara luas yang mengedepankan: pengajuan diri,
keragaman, dan penetapan secara bersama oleh sekolah dan warga sekolah sebagai
kewajiban pengawas sekolah ahli utama yang dilakukan pada saat mengadakan
refleksi melalui pertemuan bersama warga sekolah.
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik menggunakan hasil
pengembangan mandiri (pengembangan sesuai dengan kokteks daerah dan
kompetensi pengawas sekolah pada pedoman pendampingan, fokus pada
pembelajaran untuk sekolah yang perlu penguatan perubahan dan pembelajaran dan
pengelolaan satuan pendidikan untuk sekolah yang perlu perbaikan gradual. Untuk
peningkatan kualitas pembelajaran menggunakan model PALING BEJA (Paparan,
Modeling dan Berburu Kerja) dan PENA BESI (Pendampingan Paripurna Berberis
Kolaborasi Sejawat).
4. Metode pendampingan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang
dikembangkan secara mandiri sebagai kewajiban pengawas sekolah ahli utama:
a. Untuk sekolah yang perlu perbaikan gradual menggunakan perpaduan metode
coaching dan fasilitating (COFA)
b. Untuk sekolah yang memerlupan penguatan perubahan menggunakan perpaduan
metode training, mentoring, dan coaching (TMC)
5. Strategi umpan balik perpaduan lebih dari 1 (satu) strategi umpan balik dari pilihan
strategi umpan balik yang terdapat dalam pedoman pendampingan. Berikut adalah
beberapa strategi umpan balik yang yang akan digunakan:
a. Umpan balik positif: berfokus pada aspek yang telah dilakukan dengan baik atau
kemajuan yang telah dicapai.
b. Umpan balik konstruktif: berfokus pada cara untuk meningkatkan prestasi dengan
memberikan saran atau solusi masalah.
c. Umpan balik proses: Berfokus pada proses yang telah dilakukan, bukan hanya
hasil akhirnya.
d. Umpan balik kompetisi: membandingkan prestasi dengan standar atau target yang
telah ditetapkan.
e. Umpan balik diri sendiri: memberikan umpan balik kepada diri sendiri dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang perlu
ditingkatkan.
f. Umpan balik tim: memberikan umpan balik kepada tim dengan
mempertimbangkan prestasi individu dan kelompok secara keseluruhan.
g. Umpan balik komunikatif: berfokus pada cara komunikasi yang efektif dan
bagaimana meningkatkannya (menjadi pendengan yang baik, menghindari sikap
mengkritik dan berbicara negatif,menunjukkan simpati dan empati, berbicara
topik yang diinginkan lawan bicara, dan membantu metemukan solusi lawan
bicara)
h. Umpan balik peran: berfokus pada bagaimana memenuhi tanggung jawab dan
memainkan peran dengan baik dalam suatu kelompok atau tim.
i. Umpan balik emosional: berfokus pada bagaimana mengelola dan
mengekspresikan emosi dengan efektif.
j. Umpan balik aspek fisik: berfokus pada bagaimana menjaga kesehatan dan
kebugaran fisik.
k. Umpan balik keterampilan: berfokus pada bagaimana mengembangkan
keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada.
6. Menggunakan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang penulis
kembangkan secara mandiri dan menerapkannya berdasarkan hasil identifikasi
kebutuhan sekolah sebagai pengawas sekolah ahli utama, yaitu PALING BEJA dan
PENA BESI.
Sasaran Sekolah Binaan Materi Pendampingan Berdasarkan Rapor Pendidikan yang perlu diintervenasi
perbaikan
1. SMA Islam Nusantara Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1), kebhinekaan
global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya
2. SMA Nasional Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada domain
Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya