Anda di halaman 1dari 20

Analisis Kesiapan dan Kapasitas Berdasarkan Analisis Konteks (Misalnya SMAN Taruna Nala Jawa Timur)

Faktor yang Kesiapan Kapasitas Tindakan yang diperlukan Detail Tindakan


dipertimbangkan
Struktur oraganisasi Sedang Baik Mesinkronkan antar komponen • Mengoptimalkan susunan dan tata cara
sekolah yang ada dalam struktur kerja seluruh komponen di SMAN
organisasi SMAN Taruna Nala Taruna Nala tentang bagaimana
Jawa Timur kegiatan, tanggung jawab, dan
wewenang dibagi di antara anggota
organisasi, dan bagaimana anggota
organisasi terhubung satu sama lain,
serta bagaimana mereka bekerja sama
dalam mencapai visi, misi, dan tujuan
sekolah.
Sumber daya manusia Sedang Baik Menambah jumlah guru dan • Mengajukan kekurangan guru kepada
yang tersedia tenaga kependidikan PNS atau Dinas Pendidikan Provinsi melalui
dari PKKK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kota Malang dan Kota Batu
Kurikulum yang Baik Baik Memantapkan kurikulum • Memastikan kurikulum kemaritiman
digunakan kemaritiman diimplementasikan berbasis
pembelajaran berdiferensiasi
Sistem pembelajaran Sedang Baik Memastikan pembelajarannya • Memperkuat komunitas belajar di
yang digunakan berdiferesiasi MGMP Sekolah
Lingkungan sekolah Baik Baik Perlu kerja sama dengan warga • Mendatangi RT, RT, RW, Lurah, dan
setempat untuk ikut membantu Camat untuk mengajukan kerja sama
keamanan asrama
Kondisi sosial dan Sedang Sedang Mengadakan program pengabdian • Menginventaris pekerjaan warga sekitar
ekonomi masyarakat masyarakat sekitar sekolah, tingkat perekonomian, dan
sekitar pendidikan
• Menginventaris jumlah anak sekolah di
lingkungan sekitar sekolah untuk
mendapatkan layanan program
pengabdian oleh peserta didik SMAN
Taruna Nala Jawa Timur
Dukungan dari pihak- Baik Baik Menjalin lebih baik relasi dengan • Mendata potensi orang tua
pihak terkait orang tua yang mayoritas pejabat • Mengadakan pertemuan rutin
dari TNI baik Darat, Laut, • Menghadirkan orang tua mengajar
maupun POLRI siswa taruna di kelas
Akses terhadap sumber Sedang Baik Menggali dan memanfaatkan • Mengadakan pembelajaran di luar kelas
belajar yang tersedia di potensi sumber belajar di utamanya di sekitar lingkungan sekolah
luar lingkungan sekitar sekolah • Mendata dan menggali lingkungan
sekitar untuk dijadikan aset sumber
belajar di luar sekolah
Fasilitas dan peralatan Baik Sedang Menambah peralatan dan fasilitas • Mengganti bangku-bangku yang tidak
yang tersedia yang diperlukan layak gunakan oleh siswas di kelas
• Menambah fasilitas belajar di setiap
kelas
• Membeli peralatan laboratorium baru
untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar di mata pelajaran IPA
• Menambah jumlah komputer di ruang
kelas untuk meningkatkan akses siswa
terhadap teknologi informasi –
• Menambah jumlah meja dan kursi di
ruang kelas untuk meningkatkan
kapasitas sekolah
Dukungan dari pihak Baik Baik Mengadakan pertemuan rutin dan • Memastikan kembali program
terkait menyusun program silaturahmi kehumasan untuk memperkuat program
pemangku kepentingan silaturahmi pemangku kepentingan
• Menyusun jawal pelaksanaan program
silaturahmi secara rutin minimal 1
(satu) kali dalam semester

Dilanjutkan dengan melakukan Analisis Kesiapan dan Kapasitas Berdasarkan Rapor Pendidikan (Misalnya
SMAN Taruna Nala Jawa Timur
Output Proses Input
• Literasi kategori sedang • Kualitas pembelajaran sedang meuju baik • Proporsi GTK bersertifikat
menuju baik belum 100% (41%)
• Numerasi kategori sedang • Refleksi dan perbaikan pembelajaran • Baru ada 1 guru penggerak
menuju baik
• Karakter kategori sedang • Kepemimpinan instruksional baik • Pengalaman pelatihan GTK
menuju baik belum 100% (33%)
• Iklim keamanan sekolah • Iklim keamaman sekolah kategori • Nilai Uji Kompetensi 63.23
kategori sedang menuju baik sedang menuju baik
• Iklim kebhinekaan kategori • Iklim kesetaraan gender baik • Belum ada data kehadiran guru
sedang menuju baik di kelas
• Iklim kebhinekaan kategori sedang • Pemenuhan kebutuhan guru
menuju baik baru mencapai 77.8%
• Iklim inklusivitas kategori sedang
menju baik

A. Analisis Kapasitas Dan Kesadaran Satuan Pendidikan Berdasarkan Analisis Rapor


Pendidikan dan Analisis Konteks Sepuluh Sekolah Binaan.

1. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMAN Taruna Nala Jawa Timur


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpulan Strategi Metode Materi
dipertimbangkan Pendampingan Pendampinga Pendampingan
n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching dan • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran tinggi gradual: Fasilitating: mengevaluasi
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi • Tujuan dan
dominan pada dominan pada dominan pada sedang • Tujuan • Proses merefleksi isi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Lingkup teks (L3)
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Peranan • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Output pada domain
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal Geometri
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kebhinekaan
sekolah sekolah sekolah global
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan • Kesejahteraan
tenaga tenaga tenaga spikologi
kependidikan kependidikan kependidikan guru
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan • Dukungan
akan kebutuhan perubahan komitmen nyata atau
terhadap namun belum dalam kesetaraan
perubahan menunjukkan melakukan agama dan
kesediaan perubahan budaya
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum bersedia Bersedia Bersedia
mengalokasika mengalokasikan mengalokasika
n waktu untuk waktu tetapi n waktu,
mengikuti tidak disiplin hadir,
pertemuanyang memberikan dan
sudah perhatian penuh memberikan
disepakati selama perhatian penuh
dengan penuh mengikuti selama
perhatian pertemuan yang mengikuti
sudah pertemuan yang
disepakati sudah
disepakati
Belum bersedia Bersedia Bersedia
atau keberatan melakukan melakukan
melakukan perubahan perubahan
perubahan perilaku, perilaku,
perilaku, kebiasaan dan kebiasaan dan
kebiasaan dan program program
program sekolah tetapi sekolah disertai
sekolah tidak secara bukti
penuh pendukung
yang memadai

2. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMAN 7 Malang


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpulan Strategi Metode Materi
dipertimbangkan Pendampingan Pendampingan Pendampingan
Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching dan • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran tinggi gradual: Fasilitating: mengevaluasi
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi • Tujuan dan
dominan pada dominan pada dominan pada sedang • Tujuan • Proses merefleksi isi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Lingkup teks (L3)
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Peranan • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Output pada domain
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal Geometri
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kreativitas
sekolah sekolah sekolah • Kesejahteraan
spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan
akan kebutuhan perubahan komitmen nyata
terhadap namun belum dalam
perubahan menunjukkan melakukan
kesediaan perubahan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum bersedia Bersedia Bersedia
mengalokasikan mengalokasikan mengalokasika
waktu untuk waktu tetapi n waktu,
mengikuti tidak disiplin hadir,
pertemuanyang memberikan dan
sudah perhatian penuh memberikan
disepakati selama perhatian penuh
dengan penuh mengikuti selama
perhatian pertemuan yang mengikuti
sudah pertemuan yang
disepakati sudah
disepakati
Belum bersedia Bersedia Bersedia
atau keberatan melakukan melakukan
melakukan perubahan perubahan
perubahan perilaku, perilaku,
perilaku, kebiasaan dan kebiasaan dan
kebiasaan dan program program
program sekolah tetapi sekolah disertai
sekolah tidak secara bukti
penuh pendukung
yang memadai

3. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA Kristen Charis


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpulan Strategi Metode Materi
dipertimbangkan Pendampinga Pendampingan Pendampingan
n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching dan • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang gradual: Fasilitating: mengevaluasi
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi • Tujuan dan
dominan pada dominan pada dominan pada tinggi • Tujuan • Proses merefleksi isi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Lingkup teks (L3)
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Peranan • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Output pada domain
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal Geometri
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kebhinekaan
sekolah sekolah sekolah global
• Kesejahteraan
spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan
akan kebutuhan perubahan komitmen nyata
terhadap namun belum dalam
perubahan menunjukkan melakukan
kesediaan perubahan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum bersedia Bersedia Bersedia
mengalokasikan mengalokasikan mengalokasikan
waktu untuk waktu tetapi waktu, disiplin
mengikuti tidak hadir, dan
pertemuanyang memberikan memberikan
sudah perhatian penuh perhatian penuh
disepakati selama selama
dengan penuh mengikuti mengikuti
perhatian pertemuan yang pertemuan yang
sudah sudah
disepakati disepakati
Belum bersedia Bersedia Bersedia
atau keberatan melakukan melakukan
melakukan perubahan perubahan
perubahan perilaku, perilaku,
perilaku, kebiasaan dan kebiasaan dan
kebiasaan dan program program
program sekolah tetapi sekolah disertai
sekolah tidak secara bukti
penuh pendukung
yang memadai

4. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA Islam Baiturrohma


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi
dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching dan • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang gradual: Fasilitating: mengevaluasi
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi • Tujuan dan
dominan pada dominan pada dominan pada tinggi • Tujuan • Proses merefleksi isi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Lingkup teks (L2)
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Peranan • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Output mengetahui
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal (L1)
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kebhinekaan
sekolah sekolah sekolah global
• Kesejahteraa
n spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan
akan kebutuhan perubahan komitmen
terhadap namun belum nyata dalam
perubahan menunjukkan melakukan
kesediaan perubahan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum bersedia Bersedia Bersedia
mengalokasika mengalokasika mengalokasika
n waktu untuk n waktu tetapi n waktu,
mengikuti tidak disiplin hadir,
pertemuanyang memberikan dan
sudah perhatian penuh memberikan
disepakati selama perhatian
dengan penuh mengikuti penuh selama
perhatian pertemuan yang mengikuti
sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum bersedia Bersedia Bersedia
atau keberatan melakukan melakukan
melakukan perubahan perubahan
perubahan perilaku, perilaku,
perilaku, kebiasaan dan kebiasaan dan
kebiasaan dan program program
program sekolah tetapi sekolah disertai
sekolah tidak secara bukti
penuh pendukung
yang memadai

5. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA Islam Nusantara


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi
dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Penguatan Training, • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang perubahan: mentoring, membaca
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi dan coaching: sastra
dominan pada dominan pada dominan pada rendah • Tujuan • Tujuan • Kompetensi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Proses mengetahui
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Lingkup (L1)
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Peranan • Kebhinekaan
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal • Output global
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kesejahteraa
sekolah sekolah sekolah n spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan
akan kebutuhan perubahan komitmen
terhadap namun belum nyata dalam
perubahan menunjukkan melakukan
kesediaan perubahan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum bersedia Bersedia Bersedia
mengalokasika mengalokasika mengalokasika
n waktu untuk n waktu tetapi n waktu,
mengikuti tidak disiplin hadir,
pertemuanyang memberikan dan
sudah perhatian penuh memberikan
disepakati selama perhatian
dengan penuh mengikuti penuh selama
perhatian pertemuan yang mengikuti
sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum bersedia Bersedia Bersedia
atau keberatan melakukan melakukan
melakukan perubahan perubahan
perubahan perilaku, perilaku,
perilaku, kebiasaan dan kebiasaan dan
kebiasaan dan program program
program sekolah tetapi sekolah disertai
sekolah tidak secara bukti
penuh pendukung
yang memadai

6. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA BSS


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi
dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching dan • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang gradual: Fasilitating: mengevaluasi
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi • Tujuan dan
dominan pada dominan pada dominan pada tinggi • Tujuan • Proses merefleksi isi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Lingkup teks (L3)
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Peranan • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Output pada domain
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal Geometri
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kreativitas
sekolah sekolah sekolah • Kesejahteraa
n spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan
akan kebutuhan perubahan komitmen
terhadap namun belum nyata dalam
perubahan menunjukkan melakukan
kesediaan perubahan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum bersedia Bersedia Bersedia
mengalokasika mengalokasika mengalokasika
n waktu untuk n waktu tetapi n waktu,
mengikuti tidak disiplin hadir,
pertemuanyang memberikan dan
sudah perhatian memberikan
disepakati penuh selama perhatian
dengan penuh mengikuti penuh selama
perhatian pertemuan mengikuti
yang sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum bersedia Bersedia Bersedia
atau keberatan melakukan melakukan
melakukan perubahan perubahan
perubahan perilaku, perilaku,
perilaku, kebiasaan dan kebiasaan dan
kebiasaan dan program program
program sekolah tetapi sekolah disertai
sekolah tidak secara bukti
penuh pendukung
yang memadai

7. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA Nasional


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi
dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Penguatan Training, • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang perubahan: mentoring, mengevaluas
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi dan coaching: i dan
dominan pada dominan pada dominan pada rendah • Tujuan • Tujuan merefleksi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Proses isi teks
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Lingkup • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Peranan pada domain
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal • Output Geometri
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kreativitas
sekolah sekolah sekolah • Kesejahteraa
(SMAN 7, n spikologi
SMA Charis, guru
SMA Islam • Dukungan
Baiturrohma) atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu kebutuhan menunjukkan
akan perubahan komitmen
kebutuhan namun belum nyata dalam
terhadap menunjukkan melakukan
perubahan kesediaan perubahan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari atau aspek aspek sekolah
belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah dengan adanya
kelemahan alasan
sekolah pembenaran
Belum Bersedia Bersedia
bersedia mengalokasika mengalokasika
mengalokasika n waktu tetapi n waktu,
n waktu untuk tidak disiplin hadir,
mengikuti memberikan dan
pertemuanyang perhatian memberikan
sudah penuh selama perhatian
disepakati mengikuti penuh selama
dengan penuh pertemuan mengikuti
perhatian yang sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum Bersedia Bersedia
bersedia atau melakukan melakukan
keberatan perubahan perubahan
melakukan perilaku, perilaku,
perubahan kebiasaan dan kebiasaan dan
perilaku, program program
kebiasaan dan sekolah tetapi sekolah
program tidak secara disertai bukti
sekolah penuh pendukung
yang memadai

8. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA PJ Global


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi
dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Penguatan Training, • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran tinggi perubahan: mentoring, mengevaluas
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi dan coaching: i dan
dominan pada dominan pada dominan pada sedang • Tujuan • Tujuan merefleksi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Proses isi teks (L3)
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Lingkup • Kompetensi
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Peranan pada domain
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal • Output Geometri
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kebhinekaa
sekolah sekolah sekolah n global
• Kesejahteraa
n spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu menunjukkan
akan kebutuhan komitmen
kebutuhan perubahan nyata dalam
terhadap namun belum melakukan
perubahan menunjukkan perubahan
kesediaan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari aspek aspek sekolah
atau belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah adanya
kelemahan dengan alasan
sekolah pembenaran
Belum Bersedia Bersedia
bersedia mengalokasika mengalokasika
mengalokasika n waktu tetapi n waktu,
n waktu untuk tidak disiplin hadir,
mengikuti memberikan dan
pertemuanyan perhatian memberikan
g sudah penuh selama perhatian
disepakati mengikuti penuh selama
dengan penuh pertemuan mengikuti
perhatian yang sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum Bersedia Bersedia
bersedia atau melakukan melakukan
keberatan perubahan perubahan
melakukan perilaku, perilaku,
perubahan kebiasaan dan kebiasaan dan
perilaku, program program
kebiasaan dan sekolah tetapi sekolah
program tidak secara disertai bukti
sekolah penuh pendukung
yang memadai

9. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMAK Kolese St. Yusup

Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi


dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang gradual: dan membaca
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi Fasilitating: teks sastra
dominan pada dominan pada dominan pada tinggi • Tujuan • Tujuan • Kompetensi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Proses pada domain
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Lingkup Geometri
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Peranan • Kebhinekaa
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal • Output n global
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kesejahtera
sekolah sekolah sekolah an spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu menunjukkan
akan kebutuhan komitmen
kebutuhan perubahan nyata dalam
terhadap namun belum melakukan
perubahan menunjukkan perubahan
kesediaan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari aspek aspek sekolah
atau belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah adanya
kelemahan dengan alasan
sekolah pembenaran
Belum Bersedia Bersedia
bersedia mengalokasika mengalokasika
mengalokasika n waktu tetapi n waktu,
n waktu untuk tidak disiplin hadir,
mengikuti memberikan dan
pertemuanyan perhatian memberikan
g sudah penuh selama perhatian
disepakati mengikuti penuh selama
dengan penuh pertemuan mengikuti
perhatian yang sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum Bersedia Bersedia
bersedia atau melakukan melakukan
keberatan perubahan perubahan
melakukan perilaku, perilaku,
perubahan kebiasaan dan kebiasaan dan
perilaku, program program
kebiasaan dan sekolah tetapi sekolah
program tidak secara disertai bukti
sekolah penuh pendukung
yang memadai

10. Analisis Kapasitas dan Kesadaran SMA SPK Wesley


Faktor yang Rendah Sedang Tinggi Kesimpula Strategi Metode Materi
dipertimbangka n Pendampinga Pendampinga Pendampingan
n n n Berdasarkan
Rapor
Pendidikan
Kapasitas Capaian, Capaian, Capaian, Kapasitas Perbaikan Coaching • Kompetensi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran sedang gradual: dan membaca
dan tata kelola dan tata kelola dan tata kelola kesadaran • Deskripsi Fasilitating: teks sastra
dominan pada dominan pada dominan pada tinggi • Tujuan • Tujuan • Kompetensi
level terbatas level moderat level memadai • Proses • Proses pada domain
(merah) (kuning-hijau) (biru) • Lingkup • Lingkup Geometri
berdasarkan berdasarkan berdasarkan • Output • Peranan • Kebhinekaa
refleksi rapor refleksi rapor refleksi rapor • Optimal • Output n global
pendidikan pendidikan pendidikan pada… • Kesejahtera
sekolah sekolah sekolah an spikologi
guru
• Dukungan
atau
kesetaraan
agama dan
budaya
Kesadaran Guru dan Guru dan Guru dan
tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan
belum sadar tahu menunjukkan
akan kebutuhan komitmen
kebutuhan perubahan nyata dalam
terhadap namun belum melakukan
perubahan menunjukkan perubahan
kesediaan
berubah
Belum Mengakui Mengakui
menyadari aspek aspek sekolah
atau belum kelemahan sebagaimana
mengakui sekolah adanya
kelemahan dengan alasan
sekolah pembenaran
Belum Bersedia Bersedia
bersedia mengalokasika mengalokasika
mengalokasika n waktu tetapi n waktu,
n waktu untuk tidak disiplin hadir,
mengikuti memberikan dan
pertemuanyan perhatian memberikan
g sudah penuh selama perhatian
disepakati mengikuti penuh selama
dengan penuh pertemuan mengikuti
perhatian yang sudah pertemuan
disepakati yang sudah
disepakati
Belum Bersedia Bersedia
bersedia atau melakukan melakukan
keberatan perubahan perubahan
melakukan perilaku, perilaku,
oerubahan kebiasaan dan kebiasaan dan
oerilaku, program program
kebiasaan dan sekolah tetapi sekolah
program tidak secara disertai bukti
sekolah penuh pendukung
yang memadai

B. Strategi dan Metode Pendampingan Sesuai Tugas Pokok Pengawas Utama


Berikut strategi dan metode pendampingan sesuai dnegan tugas pokok pengawas utama:

1. Strategi dari hasil pengembangan secara mandiri yang bertujuan agar terjadi
kolaborasi antar satuan pendidikan binaan, meliputi:
a. Strategi perbaikan gradual
b. Strategi penguatan perubahan
2. Pelibatan warga sekolah secara luas yang mengedepankan: pengajuan diri,
keragaman, dan penetapan secara bersama oleh sekolah dan warga sekolah sebagai
kewajiban pengawas sekolah ahli utama yang dilakukan pada saat mengadakan
refleksi melalui pertemuan bersama warga sekolah.
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik menggunakan hasil
pengembangan mandiri (pengembangan sesuai dengan kokteks daerah dan
kompetensi pengawas sekolah pada pedoman pendampingan, fokus pada
pembelajaran untuk sekolah yang perlu penguatan perubahan dan pembelajaran dan
pengelolaan satuan pendidikan untuk sekolah yang perlu perbaikan gradual. Untuk
peningkatan kualitas pembelajaran menggunakan model PALING BEJA (Paparan,
Modeling dan Berburu Kerja) dan PENA BESI (Pendampingan Paripurna Berberis
Kolaborasi Sejawat).
4. Metode pendampingan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang
dikembangkan secara mandiri sebagai kewajiban pengawas sekolah ahli utama:
a. Untuk sekolah yang perlu perbaikan gradual menggunakan perpaduan metode
coaching dan fasilitating (COFA)
b. Untuk sekolah yang memerlupan penguatan perubahan menggunakan perpaduan
metode training, mentoring, dan coaching (TMC)
5. Strategi umpan balik perpaduan lebih dari 1 (satu) strategi umpan balik dari pilihan
strategi umpan balik yang terdapat dalam pedoman pendampingan. Berikut adalah
beberapa strategi umpan balik yang yang akan digunakan:
a. Umpan balik positif: berfokus pada aspek yang telah dilakukan dengan baik atau
kemajuan yang telah dicapai.
b. Umpan balik konstruktif: berfokus pada cara untuk meningkatkan prestasi dengan
memberikan saran atau solusi masalah.
c. Umpan balik proses: Berfokus pada proses yang telah dilakukan, bukan hanya
hasil akhirnya.
d. Umpan balik kompetisi: membandingkan prestasi dengan standar atau target yang
telah ditetapkan.
e. Umpan balik diri sendiri: memberikan umpan balik kepada diri sendiri dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang perlu
ditingkatkan.
f. Umpan balik tim: memberikan umpan balik kepada tim dengan
mempertimbangkan prestasi individu dan kelompok secara keseluruhan.
g. Umpan balik komunikatif: berfokus pada cara komunikasi yang efektif dan
bagaimana meningkatkannya (menjadi pendengan yang baik, menghindari sikap
mengkritik dan berbicara negatif,menunjukkan simpati dan empati, berbicara
topik yang diinginkan lawan bicara, dan membantu metemukan solusi lawan
bicara)
h. Umpan balik peran: berfokus pada bagaimana memenuhi tanggung jawab dan
memainkan peran dengan baik dalam suatu kelompok atau tim.
i. Umpan balik emosional: berfokus pada bagaimana mengelola dan
mengekspresikan emosi dengan efektif.
j. Umpan balik aspek fisik: berfokus pada bagaimana menjaga kesehatan dan
kebugaran fisik.
k. Umpan balik keterampilan: berfokus pada bagaimana mengembangkan
keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada.
6. Menggunakan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang penulis
kembangkan secara mandiri dan menerapkannya berdasarkan hasil identifikasi
kebutuhan sekolah sebagai pengawas sekolah ahli utama, yaitu PALING BEJA dan
PENA BESI.

C. Implementasi Pendampingan Berdiferensiasi Tahun 2023


1. Strategi Pendampingan
a. Sasaran Sekolah Binaan dan Materi Pendampingan

Sasaran Sekolah Binaan Materi Pendampingan Berdasarkan Rapor Pendidikan yang perlu diintervenasi
perbaikan
1. SMA Islam Nusantara Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1), kebhinekaan
global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya
2. SMA Nasional Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada domain
Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya

b. Strategi Pendampingan : Penguatan Perubahan


c. Metode Pendampingan : TMC (Training, Mentoring, and Coaching)
d. Spesifikasi materi kaitannya dengan metode pendampingan:
1) Metode Training untuk materi kompetensi membaca teks sastra, kompetensi
mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada domain
Geometri, kompetensi mengetahui (L1)
2) Metode Mentoring untuk materi kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan
atau kesetaraan agama dan budaya
3) Metode Coaching untuk materi kebhinekaan global.

Kriteria Penguatan Perubahan


Deskripsi Menemukan dan menguatkan praktik baru menggunakan model PALING BEJA dan PENA
BESI
Tujuan Mengenali dan menguatkan penggerak perubahan hingga mendapatkan bukti dan praktik baik
perubahan melalui model PALING BEJA dan PENA BESI
Proses Direktif memimpin perubahan dimana Pengawas Sekolah terlibat mengerjakan aktivitas
perubahan ataua memberikan contoh penerapan asesmen awal atau diferensiasi pembelajaran,
langkahnya sebagai berikut.
Metode Training
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan menanyakan kabar peserta training
b. Menyampaikan tujuan training, yaitu menguatkan dan meningkatkan:
1) Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1) (untuk SMAINUS)
c. Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3) (untuk SMANAS)
Menyampaikan materi yang akan diajarkan, yaitu
1) Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1) (untuk SMAINUS)
2) Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3) (untuk SMANAS)
d. Menjelaskan metode training yang akan digunakan, yaitu PALING BEJA, diskusi
kelompok, dan presentasi.
e. Menyampaikan jadwal training
f. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama training.
2. Inti
a. Menyampaikan materi yang telah disiapkan menggunakan model PALING BEJA,
yaitu paparan, modeling, dan berburu kerja: Kompetensi membaca teks sastra,
kompetensi mengetahui (L1) (untuk SMAINUS), dan mengevaluasi dan kompetensi
memahami isi teks (L3) (untuk SMANAS).
b. Melakukan latihan dan simulasi secara berkelompok, dimulai dari paparan oleh
pengawas sekolah, dilanjutkan modeling dengan bermain peran melibatkan peserta,
dan berburu kerja berupa produk kelompok
c. Mengajukan pertanyaan kepada peserta
d. Mendiskusikan jawaban peserta
e. Menyediakan waktu tanya jawab
f. Memberikan contoh atau case study untuk dihabas di kelompok-kelompok yang telah
dibentuk
g. Menyampaikan feedback kepada peserta untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
yang peserta miliki selama training.
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah diajarkan
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri dan perbaikan reflektif
c. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan umpan balik
d. Melakukan foto bersama
e. Mengkahiri training dengan memberi salam
Mentoring
1. Pendahuluan
a. Mentor menyapa dan menanyakan kabar mentee (kepala sekolah dan Tim Manajemen
sekolah)
b. Menyampaikan tujuan kegiatan mentoring, yaitu merefleksi pencapaian kesejahteraan
psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya yang telah diterapkan
selama ini.
c. Menyampaikan materi yang akan dibahas, yaitu tentang kesejahteraan psikologi guru,
dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya yang telah diterapkan selama ini.
d. Menyampaikan jadwal kegiatan mentoring
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib
f. Menjelaskan cara kerja mentoring dan bukti kinerja mentoring yang perlu
didokumentasikan.
2. Inti
a. Membahas materi yang telah disiapkan, yaitu tentang kesejahteraan psikologi guru,
dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya.
b. Membahas masalah yang dihadapi mentee, membantu mentee menganalisis dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi mentee dengan memberikan saran dan solusi
yang sesuai terkait implementasi kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya.
c. Menyediakan kesempatan untuk mentee bertanya mengenai materi yang dibahas atau
hal-hal lain yang ingin mentee ketahui.
d. Menyediakan contoh atau case study untuk membantu mentee memahami materi yang
dibahas dengan lebih baik.
e. Memberikan feedback kepada mentee mengenai kemajuan yang telah mereka capai
selama kegiatan mentoring.
f. Membahas rencana ke depan yang akan dilakukan mentee untuk terus memperbaiki
diri terkait kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah dibahas
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri tentang cara-cara yang bisa dilakukan
untuk terus memperbaiki diri setelah kegiatan mentoring selesai.
c. Memberikan kesempatan kepada mentee untuk memberikan umpan balik tentang
kegiatan mentoring yang telah dilaksanakan, termasuk hal-hal yang menurut mentee
baik dan yang perlu diperbaiki.
d. Menyampaikan terima kasih kepada mentee atas kepercayaannya dan kesediaannya
untuk belajar selama kegiatan mentoring.
e. Melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan akan kegiatan mentoring yang
telah dilaksanakan.
f. Menutup sesi mentoring dengan memberi salam kepada mentee.
Coaching
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan mengabarkan coachee
b. Menyampaikan tujuan kegiatan coaching, memperkuat dan meningkatkan
implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5
(Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
c. Menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
d. Menyampaikan jadwal kegiatan coaching
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama kegiatan coaching.
f. Menjelaskan cara kerja coaching, menggunakan perpaduan model GROWTH dan
TIRTA
g. Menyampaikan kesepakatan coaching mencakup hal-hal seperti tujuan, materi yang
akan dibahas, jadwal kegiatan, dan aturan-aturan lain yang perlu ditentukan.
h. Menyampaikan harapan dan tujuan pribadi coachee agar coach dapat membantu
coachee mencapainya.
i. Melakukan ice breaker agar merasa nyaman selama kegiatan coaching.
2. Inti
Model GROWTH
a. Goal (Tujuan): tahap ini adalah tahap awal dimana coachee menyampaikan tujuan
yang ingin dicapai, yaitu implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global
dalam intrakurikuler dan P5
b. Reality (Kenyataan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee membahas
kondisi sebenarnya yang sedang dialami coachee terkait praktik baik implementasi P5
dan pembelajaran pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran 2022/2023.
c. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee mencari berbagai
pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan coachee, yaitu startgei yang tepat untuk
lebih menunbuhkambangkan karakter kebhinekaan global pada intrakurikuler dan P5
d. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee membuat keputusan tentang
pilihan yang akan dipilih dan tindakan yang akan diambil.
e. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir dimana coachee
menyusun rencana tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan
Model TIRTA
a. Tahap Tujuan (Goal): Coachee menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
penguatan dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global
dalam intrakurikuler dan P5
b. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan indikator yang akan
digunakan untuk mengukur kemajuan coachee dalam mencapai tujuan yaitu penguatan
dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam
intrakurikuler dan P5
c. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang mungkin timbul saat
coachee mencoba mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Tahap Tindakan (Action): Coach dan coachee menentukan tindakan yang akan diambil
untuk menghadapi risiko yang mungkin timbul.
e. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): Coachee bertanggung jawab atas
tindakan yang telah diambil dan mengikuti proses coaching sesuai dengan rencana
yang telah disepakati.
Perpaduan keduanya menjadi: (GRIROWAT)
a. Goal (Tujuan): Tahap ini adalah tahap awal dimana coachee menyampaikan tujuan
yang ingin dicapai, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi penumbuhan
karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5
a. Reality (Kenyataan): Tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee membahas
kondisi sebenarnya yang sedang dialami coachee, terkait praktik baik implementasi P5
dan pembelajaran pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran 2022/2023
b. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan indikator yang akan
digunakan untuk mengukur kemajuan coachee dalam mencapai tujuan,
c. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang mungkin timbul saat
coachee mencoba mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee mencari berbagai
pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan coachee, yaitu penguatan dan peningkatan
implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5
e. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee membuat keputusan tentang
pilihan yang akan dipilih dan tindakan yang akan diambil.
f. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir dimana coachee
menyusun rencana tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter
kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5.
g. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): coachee bertanggung jawab atas
tindakan yang telah diambil dan mengikuti proses coaching sesuai dengan rencana
yang telah disepakati.
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah dibahas yang telah dibahas selama
kegiatan coaching agar coachee dapat mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri tentang cara-cara yang bisa dilakukan
untuk terus memperbaiki diri setelah kegiatan coaching selesai.
c. Memberikan kesempatan kepada coachee untuk memberikan umpan balik tentang
kegiatan coaching yang telah dilaksanakan, termasuk hal-hal yang menurut mereka
baik dan yang perlu diperbaiki.
d. Menyampaikan terima kasih kepada coachee atas kepercayaannya dan kesediaannya
untuk belajar selama kegiatan coaching.
e. Melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan akan kegiatan coaching yang telah
dilaksanakan.
f. Menutup sesi coaching dengan mengucapkan salam kepada coachee
Lingkup Fokus pada pembelajaran
Output Perubahan praktik pembelajaran Intrakurikuler dan P5
Optimal pada Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan kesadaran rendah

2. Strategi Pendampingan Perbaikan Gradual


a. Sasaran Sekolah Binaan dan Materi Pendampingan
Sasaran Sekolah Binaan Materi Pendampingan Berdasarkan Rapor Pendidikan yang perlu diintervenasi
perbaikan
1. SMAN 7 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3), kompetensi pada
domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
2. SMA Taruna Nala Jawa Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
Timur domain Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
3. SMA BSS Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
4. SMA Kristen Charis Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
domain Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
5. SMA Islam Baiturrohma Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2), kompetensi
mengetahui (L1), kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
6. SMAK Kolese St.Yusup Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi pada domain Geometri,
kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
7. SMA SPK Wesley Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi pada domain Geometri,
kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
8. SMA PJ Global Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
domain Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya

b. Strategi Pendampingan : Perbaikan Gradual


c. Metode Pendmapingan : TCOFA (Training, Coaching and Fasilitating)
d. Spesifikasi materi kaitannya dengan metode pendampingan:
1) Metode Training untuk materi kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi
teks (L3), kompetensi mengetahui (L1), dan kompetensi pada domain
Geometri
2) Metode Coaching untuk materi kebhinekaan global, kreativitas
3) Metode Fasilitating untuk materi kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya

Kriteria Perbaikan Gradual


Deskripsi Melakukan perbaikan bertahap atau perkomponen
Tujuan Mendukung kepala satuan pendidikan dan/atu tim terkait merencanakan, melaksanakan,
dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu
Proses Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas sekolah memberikan tantangan yang
relevan dengan prioritas satuan pendidikan, contoh peningkatan kehadiran guru,
membangun suasana belajar yang nyaman dan aman, mengkaji ulang visi sekolah atau
penyusunan rencana kerja dan program sekolah
Metode Training
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan menanyakan kabar peserta training
b. Menyampaikan tujuan training, yaitu menguatkan dan meningkatkan:
1) Kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3) untuk SMAN 7, SMAN
Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS, SMA Kristen Charis, dan SSMA PJ
Global
2) Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2) untuk SMA Islam
Baiturrohma.
3) Kompetensi membaca teks sastra untuk SMAK Kolese St. Yusup dan SMA
SPK Wesley
4) Kompetensi mengetahui (L1) untuk SMA Islam Baiturrohma
5) Kompetensi pada domain Geometri untuk SMAN 7, SMAN Taruna Nala Jawa
Timur, SMA BSS, SMA Kristen Charis, SMAK Kolese St.Yusup, SMA SPK
Wesley, dan SMA PJ Global
c. Menjelaskan metode training yang akan digunakan, yaitu PALING BEJA, diskusi
kelompok, dan presentasi.
d. Menyampaikan jadwal training
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama training.
2. Inti
a. Menyampaikan materi yang telah disiapkan menggunakan model PALING BEJA,
yaitu paparan, modeling, dan berburu kerja: Kompetensi mengevaluasi dan
merefleksi isi teks (L3) untuk SMAN 7, SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA
BSS, dan SMA Kristen Charis, Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi
teks (L2) untuk SMA Islam Baiturrohma, Kompetensi membaca teks sastra untuk
SMAK Kolese St. Yusup dan SMA SPK Wesley, Kompetensi mengetahui (L1)
untuk SMA Islam Baiturrohma, Kompetensi pada domain Geometri untuk SMAN
7, SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS, SMA Kristen Charis, SMAK
Kolese St.Yusup, dan SMA SPK Wesley
b. Melakukan latihan dan simulasi secara berkelompok, dimulai dari paparan oleh
pengawas sekolah, dilanjutkan modeling dengan bermain peran melibatkan peserta,
dan berburu kerja berupa produk kelompok
c. Mengajukan pertanyaan kepada peserta
d. Mendiskusikan jawaban peserta
e. Menyediakan waktu tanya jawab
f. Memberikan contoh atau case study untuk dihabas di kelompok-kelompok yang
telah dibentuk
g. Menyampaikan feedback kepada peserta untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang peserta miliki selama training.
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah diajarkan
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri dan perbaikan reflektif
c. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan umpan balik
d. Melakukan foto bersama
e. Mengkahiri training dengan memberi salam
Coaching
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan mengabarkan coachee
b. Menyampaikan tujuan kegiatan coaching, memperkuat dan meningkatkan
implementasi penumbuhan karakter kreativitas untuk SMAN 7 dan SMA BSS,
dan kebhinekaan global untuk SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA Kristen
Charis, SMA Islam Baiturrohma, SMAK Kolese St. Yusup, SMA SPK Wesley,
dan SMA PJ Global dalam intrakurikuler dan P5 beserta pengelolaannya (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
c. Menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu penumbuhan karakter
kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5 beserta pengelolaannya
d. Menyampaikan jadwal kegiatan coaching
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama kegiatan coaching.
f. Menjelaskan cara kerja coaching, menggunakan perpaduan model GROWTH dan
TIRTA
g. Menyampaikan kesepakatan coaching mencakup hal-hal seperti tujuan, materi
yang akan dibahas, jadwal kegiatan, dan aturan-aturan lain yang perlu ditentukan.
h. Menyampaikan harapan dan tujuan pribadi coachee agar coach dapat membantu
coachee mencapainya.
i. Melakukan ice breaker agar merasa nyaman selama kegiatan coaching.
2. Inti
Model GROWTH
a. Goal (Tujuan): tahap ini adalah tahap awal dimana coachee menyampaikan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
b. Reality (Kenyataan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee membahas
kondisi sebenarnya yang sedang dialami coachee terkait praktik baik
implementasi P5 dan pembelajaran pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran
2022/2023.
c. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee mencari
berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan coachee, yaitu startgei yang
tepat untuk lebih menunbuhkambangkan karakter kebhinekaan global pada
intrakurikuler dan P5
d. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee membuat keputusan
tentang pilihan yang akan dipilih dan tindakan yang akan diambil.
e. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir dimana coachee
menyusun rencana tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan
Model TIRTA
a. Tahap Tujuan (Goal): Coachee menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
penguatan dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
b. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan indikator yang akan
digunakan untuk mengukur kemajuan coachee dalam mencapai tujuan yaitu
penguatan dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
c. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang mungkin timbul
saat coachee mencoba mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Tahap Tindakan (Action): Coach dan coachee menentukan tindakan yang akan
diambil untuk menghadapi risiko yang mungkin timbul.
e. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): Coachee bertanggung jawab atas
tindakan yang telah diambil dan mengikuti proses coaching sesuai dengan
rencana yang telah disepakati.
Perpaduan keduanya menjadi: (GRIROWAT)
a. Goal (Tujuan): Tahap ini adalah tahap awal dimana coachee menyampaikan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5
b. Reality (Kenyataan): Tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee
membahas kondisi sebenarnya yang sedang dialami coachee, terkait praktik
baik implementasi P5 dan pembelajaran pada tahun 2022 atau semester 1 th
ajaran 2022/2023
c. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan indikator yang
akan digunakan untuk mengukur kemajuan coachee dalam mencapai tujuan,
d. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang mungkin timbul
saat coachee mencoba mencapai tujuan yang telah ditentukan.
e. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee mencari
berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan coachee, yaitu penguatan
dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam
intrakurikuler dan P5
f. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee membuat keputusan
tentang pilihan yang akan dipilih dan tindakan yang akan diambil.
g. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir dimana
coachee menyusun rencana tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5.
h. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): coachee bertanggung jawab
atas tindakan yang telah diambil dan mengikuti proses coaching sesuai dengan
rencana yang telah disepakati.
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah dibahas yang telah dibahas selama
kegiatan coaching agar coachee dapat mengingat kembali apa yang telah
dipelajari.
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri tentang cara-cara yang bisa
dilakukan untuk terus memperbaiki diri setelah kegiatan coaching selesai.
c. Memberikan kesempatan kepada coachee untuk memberikan umpan balik
tentang kegiatan coaching yang telah dilaksanakan, termasuk hal-hal yang
menurut mereka baik dan yang perlu diperbaiki.
d. Menyampaikan terima kasih kepada coachee atas kepercayaannya dan
kesediaannya untuk belajar selama kegiatan coaching.
e. Melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan akan kegiatan coaching
yang telah dilaksanakan.
f. Menutup sesi coaching dengan mengucapkan salam kepada coachee
Fasilitating
1. Pendahuluan
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari metode facilitating yang akan dilakukan,
yaitu kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya untuk SMAN 7, SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS,
SMAKristen Charis, SMA Islam baiturrohma, SMAK Kolese St. Yusup, SMA
SPK Wesley, dan SMA PJ Global.
b. Memperkenalkan materi yang akan dibahas dan menjelaskan struktur kegiatan
yang akan dilakukan, yaitu kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
c. Menjelaskan peran dan tanggung jawab masing-masing peserta dalam kegiatan
facilitating.
d. Menetapkan aturan-aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh peserta selama
kegiatan.
e. Menjelaskan metode atau teknik yang akan digunakan untuk mengajarkan materi
yang akan dibahas.
2. Inti
a. Mempresentasikan materi yang akan dibahas dengan menggunakan berbagai
media seperti slide presentasi, video, atau demonstrasi langsung menggunakan
model PALING BEJA
b. Menjawab pertanyaan atau kekeliruan yang muncul dari peserta selama
presentasi materi.
c. Membantu peserta untuk memahami materi yang telah disampaikan dengan
menggunakan metode-metode seperti brainstorming, role play, atau diskusi
kelompok atau PALING BEJA
d. Mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan dengan
memberikan pertanyaan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan.
e. Memantau kemajuan peserta selama kegiatan dan memberikan umpan balik atau
masukan yang bermanfaat.
f. Menyediakan waktu istirahat seperlunya untuk memungkinkan peserta untuk
menyegarkan pikiran dan tubuh.
g. Memberikan kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan atau mengecek
kekeliruan yang muncul dari peserta dan memberikan jawaban yang tepat sesuai
dengan kemampuan peserta.
3. Penutup
a. Menyusun laporan hasil kegiatan yang mencakup ringkasan materi yang dibahas,
kemajuan peserta, serta masukan dan umpan balik yang diperoleh.
b. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, dengan
mengumpulkan masukan dan umpan balik dari peserta dan memanfaatkannya
untuk meningkatkan kualitas kegiatan di masa yang akan datang.
c. Mengirimkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti laporan hasil atau
evaluasi kegiatan, kepada pihak yang berwenang atau yang terkait.
d. Menyiapkan materi dan alat yang diperlukan untuk kegiatan facilitating
selanjutnya
e. Menyimpan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai dokumentasi kegiatan
facilitating.
f. Mengakhiri kegiatan dengan memberi salam
Lingkup Pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
Output Perubahan praktik baik pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
Optimal pada Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan kesadaran tinggi

Anda mungkin juga menyukai