Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN ISTINJA’ QONUNI I

A. Landasan

 Allah Subhanahu wata’ala menyukai orang – orang yang mensucikan dirinya,


sebagaimana dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 108, yaitu :

 ‫اَل َتُقْم ِفْيِه َاَبًد ۗا َلَم ْس ِج ٌد ُاِّس َس َع َلى الَّتْقٰو ى ِم ْن َاَّو ِل َيْو ٍم َاَح ُّق َاْن َتُقْو َم ِفْي ِۗه‬
‫ِفْيِه ِر َج اٌل ُّيِح ُّبْو َن َاْن َّيَتَطَّهُرْو ۗا َو ُهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم َّطِّهِر ْيَن‬

“Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya


masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih
patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
(QS. At-Taubah ayat 108)

 Pada hari kiamat Allah SWT akan membangkitkan seluruh makhluk-Nya sejak manusia
pertama hingga yang terakhir. Kemudian mereka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Setelah itu, manusia akan menghadapi Yaumul Hisab atau hari perhitungan amal selama
hidup di dunia. Segala amal dan perbuatan manusia akan dihisab pada saat itu.

Amalan yang pertama kali dihisab di pengadilan Allah SWT adalah sholat. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

 ‫ِإَّن َأَّو َل َم ا ُيَح اَسُب ِبِه اْلَعْبُد َيْو َم اْلِقَياَم ِة ِم ْن َع َم ِلِه َص اَل ُتُه َف ِإْن َص ُلَح ْت َفَق ْد‬
‫ الحديث‬.... . ‫ َو ِاْن َفَس َد ْت َفَقْد َخ اَب َو َخ ِسَر‬، ‫َأْفَلَح َو َأْنَج َح‬
Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari
kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan
sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi." (HR Abu Dawud,
An-Nasai dan At-Tirmidzi).
Berdasarkan hadis tersebut jelas bahwa sholat menjadi amalan yang penting bagi
seorang muslim. Sebab, sholat akan menjadi amalan yang pertama kali dihisab pada hari
kiamat nanti. Namun dalam kehidupan nyata masih ditemukan muslim yang
meninggalkan sholat. Bahkan, tidak sedikit yang melalaikannya. Padahal sholat yang lima
waktu menjadi tiangnya agama.
Rasulullah SAW bersabda, “Pangkal atau pokok semua urusan adalah Islam, dan yang
menjadi tiang atau penopang tegaknya Islam ialah Shalat fardhu lima waktu, sedangkan
puncaknya adalah berjuang di jalan Allah.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Dengan landasan tersebut, maka seorang muslim hendaknya menjaga kebersihan


dan kesucian dirinya. Dan salah satu cara untuk mensucikan diri adalah dengan istinja’

B. Pengertian Istinja
a. Secara umum, istinja adalah kegiatan membersihkan kotoran yang keluar dari saluran
kemih dan anus. Pembersihan kotoran pada istinja dilakukan dengan menggunakan
air atau batu dan dapat pula dengan alat lain.

b. Hukum istinja adalah wajib apabila akan melakukan ibadah salat. Sebab, salah satu
syarat sah shalat ialah sucinya badan dari najis. Hal ini tertuang sebagaimana dalam
hadis: Imam Syamsudin al-Ramli (w 1004 H) mengatakan: “Istinja tidak wajib
seketika (setelah buang hajat), tetapi menjadi wajib ketika hendak mendirikan salat.”

c. Kata istinja berasal dari bahasa Arab yakni najâ yanjû, yang berarti memotong atau
melepas diri (qatha‘a). Orang istinja adalah orang sedang berupaya melepas dirinya
dari kotoran yang menempel di anggota tubuhnya.

d. Dikutip dalama kitab At-Tausyih Ala Ibnu Qasim menuliskan bahwa istinja secara
istilah syariat adalah membersihkan sesuatu yang keluar dari dubur dan kubul
menggunakan air atau batu, serta terikat dengan syarat-syarat tertentu.

e. Dalam bersuci atau melakukan istinja, media yang digunakan untuk membersihkan
tubuh dari najir adalah air. Namun, apabila tidak ada air dapat menggunakan batu dan
benda lain seperti tisu atau kain.
f. Tujuan dari istinja adalah untuk menghilangkan najis yang dapat membatalkan
sahnya ibadah. Untuk itu, supaya ibadah salat kita diterima oleh Allah SWT, maka
wajib memahami dan mengetahui tata cara istinja dengan benar.

c. Tata cara istinja’


Berikut ini terdapat beberapa tata cara istinja dalam Islam yang perlu diketahui oleh umat
Islam, yakni:

1. Membaca doa saat masuk toilet.


2. Masuk toilet dengan mendahulukan kaki kiri.
3. Membuang kotoran kita pada lubang kakus, bukan di dinding atau di lantai toilet.
4. Duduk saat buang air kecil, apalagi buang air besar.
5. Mentuntaskan keluarnya kotoran.
6. Melakukan istinja menggunakan tangan kiri.
7. Membaca doa ketika keluar dari toilet.

Anda mungkin juga menyukai