BIODIESEL
( Praktikum Mata Kuliah Pengolahan Turunan Kelapa Sawit )
Kelompok 2
Ramlah 2202301042
Riska Agustin 2202301019
Rahmad Aziz Raihan 2202301080
Riska 2202301111
Ahmad Saputra 2202301031
1.2 Tujuan
1. Praktikum 1
untuk mempraktekan pembuatan metal ester metode esterivikasi.
2. Praktikum 2
Untuk mempraktikan pembuatan metil ester metode trans esferifikasi
3. Praktikum 3
Mahasiswa mampu melakukan pengujian terhadap metil ester
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biodiesel
Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang dipakai sebagai alternatif pengganti
solar untuk armada dengan mesin diesel. Biodiesel berasal dari bahan baku minyak sawit
mentah (Crude Palm Oil), minyak jarak, minyak nyamplung, minyak kelapa, minyak ikan
hingga Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Karena sifat fisiknya sama dengan minyak solar,
biodiesel dapat digunakan untuk menggantikan solar sebagai bahan bakar mesin diesel.
Biodiesel tidak memiliki kandungan bahan bakar minyak bumi, tapi dapat dicampur sesuai
perbandingan tertentu. Biodiesel sedang digencarkan sebagai bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan di Indonesia. Biodiesel dimanfaatkan untuk menggantikan energi fosil
yang tidak terbarukan dan meninggalkan lebih banyak emisi gas Rumah Kaca sehingga
menurunkan kualitas lingkungan.
2.4 Esterifikasi
Proses esterifikasi adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk memproduksi
produk turunan gliserol. Reaksi ini melibatkan reaksi antara asam karboksilat dengan
senyawa alkohol yang membentuk ester menggunakan asam sebagai katalis dan bersifat
reversible. Proses esterifikasi gliserol adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk
menghasilkan produk turunan gliserol. Dalam reaksi esterifikasi dihasilkan berbagai macam
ester yang memiliki banyak kegunaan dan bernilai tinggi. Produk dari konversi gliserol ini
bersifat ramah lingkungan dan terbarukan karena bukan merupakan turunan dari minyak
bumi. Ester yang dihasilkan dari proses reaksi esterifikasi ini mempunyai banyak kegunaan
dan bernilai tinggi. Produk turunan gliserol bersifat terbarukan dan ramah lingkungan karena
bukan merupakan turunan dari minyak bumi. Proses esterifikasi gliserol merupakan salah
satu alternatif untuk mengkonversi gliserol menjadi produk turunannya. Produk gliserol ester
dapat dibentuk melalui proses esterifikasi antara gliserol dan asam oleat minyak sawit dengan
menggunakan katalis MESA. Produk gliserol ester mudah dihasilkan dan memiliki sifat
fisiko-kimia yang baik (delfitriani,+160-169+S+Wahyuni.pdf, t.t.)
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi reaksi esterifikasi adalah
penggunaan metanol yang berlebih agar air yang terbentuk dari reaksi dapat diserap oleh
metanol sehingga tidak menghalangi jalannya reaksi pengubahan ALB menjadi metil ester.
Selain itu, terdapat kemungkinan terjadi kompetisi dari metanol dalam reaksi esterifikasi
sebagai reaktan maupun sebagai pelarut. Metanol juga berperan sebagai pelarut protik yang
dapat menyeimbangi anion yang terbentuk dari katalis setelah melepaskan proton, sehingga
metanol yang terikat akan berkurang dari seharusnya dan mengakibatkan reaksi esterifikasi
menjadi tidak optimal dan ALB yang ada dalam minyak goreng tidak teresterkan. Oleh
karena itu, penggunaan metanol yang tepat dan proporsi yang sesuai sangat penting dalam
reaksi esterifikasi (1540-Article Text-6040-1-10-20190913.pdf, t.t.)
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan pada hari senin 9,16,23 Oktober 2023 Pukul 10.00 Wita -
Selesai bertempat di Laboratorium Bioproses Program Studi Agroindustri Politeknik Negeri
Tanah Laut.
3.2 Alat dan Bahan
Praktikum 1
Alat
a Gelas kimia 250 ml
b Magnetic stirrer
c Hot plate
d Spatula
e Paper ukur 25 ml
f Stop watch
g Neraca analitik
h Corong
i Pikno meter
j Termometer
k Erlenmeter
l Buret 50 ml
m Statif dan klem
n Pipet tetes
Bahan
a Minyak bekas
b Na Oh
c Metanol
d Aquadest
e Indikator PP
Praktikum 2
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Gelas kimia
2. Maghneting stirer
3. Pengaduk
4. Hot plate
5. spatula
6. Corong
7. Erlenmeyer
8. Stopwatch
9. pipet ukur 250 ml
10. Statif
11. Neraca analitik
12. Buret
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Minyak jelantah
2. Naoh
3. Metanol
4. Aquades
5. Indikartor PP
Praktikum 3
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Gelas kimia 250 ml
2. Neraca analitik
3. Pipet
4. Gelas ukur 100 ml
5. Gelas beaker 250 ml
6. Gelas ukur 50 ml
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Minyak hasil metode transester
2. Aquadest
3.3 Prosedur
Praktikum 1
1. Praktikum 1 Ditimbang sample CPO Sebanyak 300 ml.
2. Dipanaskan diatas hot plate sambal diaduk hingga suh 60ºC.
3. Dituang larutan methanol dengan konsentrasi 50% dari sample, dan H ₂SO ₄ sebanyak
1,25% kedalam sampel CPO yangsudah dipanaskan.
4. Aduk larutan dengan suhu 60% selama 1 jam
5. Diamkan larutan selama 24 jam hingga membentuk 2 lapisan.
6. Ambil lapisan atas amati bau, warna, dan FFA nya.
Praktikum 2
1. Dipanaskan sampel esterifikasi diatas hotplate dengan suhu 60 °C
2. Ditimbang KOH 1 % dari sampel, dilarutkan kedalam methanol dengan konsentrasi
50% diaduk hingga homogen
3. Dimasukan larutan katalis ( KOH dan methanol ) yang sudah homogen kedalam
sampel
4. Dipanaskan hingga suhu 60 °C selama 1 jam
5. Didiamkan larutan selama 24 jam hingga membentuk 2 lapis
6. Diambil lapisan atas dan diamati bau,warna dan FFA nya.
Praktikum 3
1. Dimasukan viscometer
2. Dimasukkan metil ester dimasukan ke viskometer hingga melewani bola viskos
3. Ditarik metil ester menggunakan bola pipet hingga melewati tanda batas
4. Disiapkan stapwach, dicatat waktu air maka ester dari batas atas hingga batas bawah
sebagai tmk
5. Diulangi tahap b-d untuk waktu alir air (tair)
pme× t ml
µme= × µ air
p air ×t air
1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Esterifikasi
Konsentrasi Metode Eskrifikasi FFA (%)
Volume
No Katolis (%)
Minyak H₂SO₄ Metanol Awal Akhir
H₂SO₄
1. 300 1,25 3,75 150 9,5 0,7
Perhitungan :
NaOH × BM ×Volume Titrasi
FFA Awal (V1 V2 = 19) = × 100%
Berat sampel ×1000
0,089 ×282 ×1 9
= × 100%
5× 1000
= 9,5 %
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Proses esterifikasi adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk
memproduksi produk turunan gliserol. Reaksi ini melibatkan reaksi antara asam
karboksilat dengan senyawa alkohol yang membentuk ester menggunakan asam sebagai
katalis dan bersifat reversible.
2. Prosesnya membutuhkan katalis; katalis asam atau katalis basa. Katalis dapat
mengurangi hambatan energi aktivasi proses. alkohol diubah menjadi nukleofil dengan
melepaskan atom hidrogen terminal sebagai proton.
3. Nilai FFA menurun setelah dilakukan proses esterifikasi dan trans esterifikasi
5.2 Saran
Sebaiknya lebih teliti dan hati-hati ketika melakukan praktikum agar praktikum dapat
berjalan dengan lancar dan aman. Dan sebaiknya pada saat praktikum mahasiswa lebih teiliti
saat melakukan percobaan dan dalam melakukan percobaan harus sesuai SOP agar hasil yang
didapat akurat.
.
DAFTAR PUSTAKA