Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI SEMINAR SASTRA

Hari/Tgl : Senin/04 Desember 2023


Moderator : Nadya Putri Rahmanto
Notulensi : Nadia Maharani
Pemateri :
1. Siti Hanifah
2. Anes Yosefania
3. Nurul Asri
4. Dhea Amanda
5. Lidya Kisahara
6. Fazri Nurul Huzaima
7. Gusti Laras
8. Gita Fadilla
Judul Proposal :
Pemateri 1 : Fenomena Childfree Dalam Novel “Ours” Karya Adrindia Ryandisza: Tinjauan Psikologi
Sastra
Pemateri 2 : Hubungan Ayah dan Anak Dalam Novel Ayah dan Sirkus Phon Karya Andrea Hirata: Tinjauan
Psikologi Sastra
Pemateri 3 : Analisis Makna Dalam Puisi Sketsa Cinta Di Beranda Karya Dimas Arika Mihardja: Teori
Michael Riffaterre
Pemateri 4 : Hegemoni Ideologi Dalam Novel Maryam Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra
Pemateri 5 : Representasi Feminisme Dalam Novel Karsa Karya El Alicia
Pemateri 6 : Masalah Sosial Dalam Novel Bungkam Suara: Tinjauan Sosiologi Sastra
Pemateri 7 : Representasi Tokoh Linda Dalam Novel Rasa Karya Tere Liye: Teori Resepsi Sastra
Pemateri 8 : Analisis Nilai Moral Dalam Novel Tunggu Aku Di Pintu Surga Karya Gari Rakai Sambu:
Tinjauan Sosiologi Sastra

Tanya Jawab

Dari: Nurul Rahma Desni


Kepada: Nurul Asri
Pertanyaan: Apa alasan memilih puisi untuk diteliti, Jawaban: Alasan memilih puisi karena pada
mengapa tidak memilih novel atau cerpen, atau dasarnya saya lebih tertarik pada puisi dibandingkan
kajian lainnya dan solusi apa yang dilakukan ketika novel, ataupun cerpen. Kemudian untuk kendala
ada kendala saat meneliti puisi tersebut nantinya. sejauh ini belum ditemukan dan masih tergolong
aman. Jadi jika terdapat kendala, menurut saya dapat
diatasi dengan memperbanyak bacaan referensi.
Dari: Nabila Khairani (2101821018)
Kepada: Anes Yosefania.

Pertanyaan: Jawaban: Karena teori lacan menggunakan media


kebahasaan sebagai analisisnya dan dengan
membedah psikologis masing" tokoh dapat
diketahui kondisi psikologis tokoh sehingga
hubungan yang baik antar ayah dan anak dapat
tercapai,dari sini saya menyimpulkan kalau teori
lacan dapat menjawab rumusan masalah
dri proposal sayaaa
Dari: Indah Wahyu Ilahi (2010721032)
Kepada: Dhea Amanda
Pertanyaan: Apa alasan menarik peneliti memilih Jawaban: Alasan saya memilih novel ini karena saya
novel maryam karya Okky madasari sebagai objek tertarik oleh perjuangan mereka yang saling menjaga
penelitian satu sama lain.
Jadi di dalam cerita ini Maryam sebagai kaum
ahmadi bersama pengikut Ahmadi lainnya perlakuan
buruk seperti diusir dari rumah mereka sendiri,
mengambil harta benda yang telah mereka dapatkan
dari jerih keringat mereka

Nah sebisa mungkin orang Ahmadi yang masih


memilik ekonomi yg baik, mereka selalu membantu
dan tidak pernah meninggalkan saudara seagama
mereka walau hanya memberikan sekardus mie
untuk mereka

Sehingga hubungan persaudaraan dan ideologi


keagamaan terasa sangat kental di dalam novel ini.
Maka dari itu saya memilih untuk meneliti novel
ini secara mendalam.

Dari: Rindu Putri Salsabilah (2010723020)


Kepada: Siti Hanifa
Pertanyaan: Pada proposal penelitian anda dengan Jawaban: Pada proposal penelitian anda dengan
fenomena childfree hanya memfokuskan pada fenomena childfree hanya memfokuskan pada
ketakutan perempuan untuk tidak memiliki anak ketakutan perempuan untuk tidak memiliki anak,
tetapi dalam novel tersebut adakah pandangan tetapi dalam novel tersebut adakah pandangan
seorang lelaki (suami) yang mentidakbenarkan seorang lelaki (suami) yang mentidakbenarkan
perbuatan tersebut. perbuatan tersebut.
Jawaban:
Penelitian memang berfokus pada ketakutan
perempuan untuk memiliki anak. sang istri trauma
akan masa lalunya karena ibunya sering
menyakitinya waktu kecil. si istri tidak siap jika
memiliki anak dan ketakukan jika tidak dapat
mengurus anak dengan baik, sehingga sang anak
menuntut pada ibunya jika telah dewasa. Sang istri
menyatakan, memiliki anak butuh kesiapan fisik,
mental dan materi bukan hanya coba-coba dan ingin
saja. lalu tentang apakah ada pandangan sang suami
yang tidak membenarkan perbuatan tersebut, suami
dalam novel ini, mengikuti kehendak istrinya untuk
tidak memiliki anak karena Suami sangat
menyayangi istrinya juga memiliki prinsip yang
sama dengan sang istri serta menghormati
keputusannya. Suami juga berpikir bahwa posisi
suami dan istri adalah setara. namun, tokoh yang
menentang fenomena ini adalah orang tua dari suami
atau ibu mertua si istri. Mereka sangat menentang
dan ingin memiliki cucu.

Anda mungkin juga menyukai