Identitas Subjek
Nama : Nisa
Usia : 24 tahun
Profesi : Guru SD
Pukul : 20.00
Subjek : ke-1
Wawancara : Ke-1
B. Verbatim
Tanya
Uraian Baris Analisis
Jawab
S Alhamdulillah baik
1
terpengaruh kadang enggak, karena 10 membuatnya lebih mudah
kalo misalnya hamil itu kan kerasa marah.
lebih cepat capek ya, jadinya (KB: W1/S1/NS/h.1-
biasanya masih bisa sabar ini nggak 2/b.10-14)
bisa sabar.
(KB: W1/SI/NS/h.2/b.18-
28)
2
S Iya terjadi juga sih, tapi kalau ini Perilaku mudah marah
kasusnya beda, kala di rumah subjek ketika dirumah
biasanya kalau ada sesuatu yang setelah kehamilan, ketika
tidak ditempatnya, misal baju suami 35 suami tidak menaruh baju
tidak ditaruh ditempatnya itu ditempatnya.
rasanya udah sebel gitu, padahal
(KB: W1/SI/NS/h.3/b.33-
sebelumnya tidak langsung kayak
37)
gitu.
3
(KB: W1/SI/NS/h.3/b.51-
54)
4
bersama.
(KB: W1/SI/NS/h.4-
5/b.74-78)
5
apa-apa enggak?” gitu, ya kadang akan perubahan fisiknya.
kayak gitu.
(KB: W1/SI/NS/h.6/b.98-
101)
6
capek itu jadinya kan jam kerja yang karena sudah diatur
awalnya biasanya kita delapan jam polanya.
masih fit, itu paling enggak sampai
(KB:
delapan jam itu kita udah capek,
W1/SI/NS/h.7/b.124)
bukan nggak konsentrasi tapi sudah 130
ditinggalkan, maksudnya udah
nggak ngerjain apa-apa kita istrahat
gitu lho, daripada nggak konsen gitu
P Terus perihal persalinan ya, apa
yang ada dipikiran anda tentang 135
proses persalinan?
7
S Belum sih, tapi ya tetap dipikirin
soal kesehatan janin.
S Belum, karena kan ini ka masih mau 155 Subjek menunjukkan ada
ke-6 (bulan) mungkin nanti kalau perasaan khawatir tentang
udah tujuh atau delapan baru persalinan caesar dan
mungkin mempersiapkan kayak soal biaya persalinan.
baju-baju atau ... mungkin kalau
(KB:
sekarang sih dananya yang perlu 160
W1/SI/NS/h.8/b.164-171)
disiapkan, ya kan memang kita kan
harus mempersiapkan segala
kemungkinan ya, walaupun kita
pengennya normal, tapi semisal
nanti diperjalanan ternyata kita 165
harus caesar jadinya kan harus
mempersiapkan semuanya, ya yang
awal dipersiapkan ya itu.. bismilah
dananya ya kan.. ya maksudnya ya
untuk baju-baju kan kita memang 170
belum persiapan.
8
kan malah ada apa-apa ya kan, kita
mempercayakan kepada yang ahli
saja.
180
P Ya sudah kalau begitu terimakasih
ya mba, atas waktunya.
S Iya sama-sama
*Keterangan:
P : Pewawancara
S : Subjek
Kesimpulan
Dari hasil analisis wawancara tersebut, dapat kami ambil kesimpulan bahwa subjek
menunjukkan gejala kecemasan. Seperti pada gejala behavioral. Subjek mengatakan
bahwa subjek menjadi mudah marah, menunjukkan perilaku menghindar, dan
menunjukkan perilaku dependen. Pada gejala kognitif, bahwa subjek menunjukkan
perasaan khawatir terhadap persalinan, khususnya caecar. Namun pada gejala fisik
tidak ditemukan adanya kecemasan yang dirasa oleh subjek.
9
C. Identitas Subjek
Nama : Yeyen
Usia : 23 tahun
Tempat wawancara : Jl. Kauman. Srubug, Bergas Kidul (rumah ibu subjek)
Pukul : 20.40
Subjek : ke-2
Wawancara : Ke-2
D. Verbatim
Tanya
Uraian Baris Analisis
Jawab
S Malam mas
P Gimana kabarnya?
10
S pertama, yang ke empat bulan
S iya mas
(KB:
W1/S2/YY/h.11/b.19-21)
11
P Padahal kalau hamil itu kan justru
harus makan lebih banyak
(KB:
W1/S2/YY/h.12/b.29-31)
S Udah enggak
12
gimana ya.. kayak aneh aja gitu kalo (KB: W1/S2/YY/h.12-
kegiatan. Takutnya bakal ngeganggu 13/b.47-52)
kerja gitu sih mas, apalagi saya kan 50
kerja pabrik kan gitu.
S Ada sih mas, ngga tau karna apa ya. Subjek mengatakan
Rasanya tu sekarang kayak lemes, bahwa subjek merasa
capek gitu mas. Jadi bener, males lemas, mudah capek, dam
keluar kamar itu 60 malas untuk keluar
kamar.
(KB:
W1/S2/YY/h.13/b.58-60)
(KB:
W1/S2/YY/h.13/b.67)
13
P Jadi mudah sedih gitu ya?
14
sekarang kayak males aja mas. Ngga kerja lainnya.
tau kenapa, mungkin sih karna 90
(KB:
capek
W1/S2/YY/h.14/b.87-90)
(KB:
W1/S2/YY/h.15/b.96-98)
15
(KB:
W1/S2/YY/h.15/b.104-
108)
16
masalah.
(KB:
W1/S2/YY/h.16/b.126-
127)
17
S iya mengurangi konsentrasi juga Subjek menunjukkan
penurunan konsentrasi.
(KB:
W1/S2/YY/h.17/b.147)
S aamiin hehe
18
Mba yeyen
*Keterangan:
P : Pewawancara
S : Subjek
Kesimpulan:
Dari hasi analisis wawancara pada subjek kedua, dapat diambil kesimpulan bahwa
subjek menunjukkan dengan lebih jelas akan adanya kecemasan. Gejala kecemasan
yang dirasakan subjek seperti gejala fisik, bahwa subjek menunjukkan gejala
kecemasan seperti mual dan pusing. Menunjukkan kegelisahan terhadap kakinya
yang mulai membengkak, dan mengatakan bahwa subjek merasa lemas. Pada gejala
behavioral, subjek menunjukkan perilaku sensitif, yaitu mudah sedih, kemudian
subjek menunjukkan perilaku menghindar dan perilaku dependen. Gejala kognitif,
subjek menunjukkan kekhawatirannya, ketakutan terhadap proses persalinan, subjek
juga menunjukkan ketakutannya akan ketidakmampuannya untuk mengatasi suatu
masalah, dan terjadi adanya penurubab konsentrasi yang dialami subjek.
19
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang
ada di Dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan
penatalaksanaan yang benar, karena hal ini bias mempengaruhi morbiditas dan
mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka kematian ibu masih tinggi yaitu 307
per 100.000 kelahiran hidup dengan keadaan tersebut memacu kita untuk
memberikan penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Kehamilan pertama
merupakan kehamilan yang pertama kalinya dirasakan oleh seorang ibu mulai dari
ovulasi sampai partus (280 hari/40 minggu). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9
bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dimulai dari 4 bulan sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9
bulan.2,3 Penjelasan pada ibu kehamilan pertama, mengenai perubahan alat
kandungan sangatlah penting dan perlu karena masih banyak ibu Kehamilan
pertama belum mengetahui tentang perubahan pada diri mereka, baik alat
kandungan yang berada di dalam ataupun yang ada di luar. Maka dari itu peran dari
bidan sangatlah penting untuk menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada
tubuh ibu yang sedang hamil dan juga memberikan pelayanan kesehatan
biopsikologis, sosial dan spiritual pada ibu hamil. Perubahan kondisi fisik dan
emosional yang kompleks pada wanita hamil memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Pada trimester
pertama sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini
mempunyai resiko tinggi untuk terjadi gangguan kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya. Salah satu gangguan psikologis adalah reaksi cemas yang ditandai
dengan munculnya rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutama sekali
terhadap hal- hal yang masih tergolong wajar. Kebijakan Departemen Kesehatan
tahun 2002 dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya
mengacu kepada intervensi strategis yang disebut dengan Empat Pilar Motherhood
yaitu KB, ANC, persalinan bersih dan aman, pelayanan pelayanan obstetri, dimana
pilar kedua adalah asuhan antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan
kehamilan dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan
secara dini dan ditangani secara benar. Kecemasan merupakan reaksi normal
20
terhadap perubahan lingkungan yang membawa perasaan yang tidak senang atau
tidak nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang
mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang
individu atau kelompok biososialnya. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat
penting untuk terbentuknya suatu perilaku seseorang. Pengetahuan ibu tentang
kehamilan akan mendasari kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester
pertama. Kecemasan pada ibu Kehamilan pertama didasarikan pada ketidaktahuan
dalam mengatasi kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester pertama.
Paritas, usia, kunjungan ANC serta tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan
kurangnya pengetahuan kehamilan pertama dalam menghadapi kecemasan pada
kehamilan trimester pertama. Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil
hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan
itu sangat penting bagi ibu hamil sebab keluarga menjadi bagian integral atau tak
terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat
dipengaruhi oleh keluarga. Ibu mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan
kepada siapa dan dimana ia akan memperoleh pelayanan kebidanan. Data kematian
ibu di Provinsi Aceh jumlah yang dilaporkan adalah 163 orang dari perhitungan
AKI tahun 2011 sebesar 158/100.000 LH. Sementara AKI di Aceh, bila
dibandingkan pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 193/100000 LH menjadi
158/100.000 LH di tahun 2011. Fenomena psikologis yang menyertai persalinan
bermacam-macam, setiap wanita memiliki disposisi kepribadian yang definitif dan
mewarnai proses kelahiran bayinya. Wanita yang bersikap pasif secara total sejak
semula sudah mempunyai anggapan bahwa mereka tidak perlu takut dan cemas,
sebab mereka tidak akan banyak menderita sesuai dengan nasihat atau sugesti pada
bidan dan dokter. Namun setelah merasakan sendiri kesakitan yang bertubi-tubi dan
semakin hebat mereka menjadi sangat marah dan tidak sabar. Sebaliknya, tipe yang
aktif menjadi semakin gelisah dan meningkatkan berbagai aktifitas sehari-hari.
Tahun 2012-2013 di Kabupaten Aceh Barat cakupan K1 sebesar 87,42% dari
jumlah ibu hamil sebesar 22,403 dan cakupan K4 sebesar 12,53% dengan target
cakupan adalah 95%. Berdasarkan data awal dari Puskesmas Meureubo Tahun 2015
Jumlah ibu hamil sebanyak 710 orang dan Jumlah ibu Kehamilan pertama dari
bulan Juni sampai dengan November 2015 sebanyak 125. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa ibu Kehamilan pertama mengatakan cemas dengan
kehamilan yang dialami. Kecemasan itu meliputi kecemasan terhadap keadaan diri
sendiri dan keadaan janinnya.
21
B. Rumusan Masalah
kecemasan?
C. Tujuan Wawancara
D. Pedoman Wawancara
Nevid, Rathus, & Beverly (2005: 164) menjelaskan bahwa ciri-ciri dari
kecemasan, yaitu :
1. Fisik
Gejala fisik dari kecemasan yaitu : Kegelisahan, anggota tubuh
bergetar,banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang,
merasalemas, panas dingin, pening, sering buang air kecil.
Pertanyaan :
1. Keluhan fisik apa yang anda rasakan selama anda hamil ?
2. Apakah pada saat kehamilan, anda mengalami penurunan kondisi
kesehatan tubuh? Bila ada, dapatkah anda menjelaskannya ?
3. Bagaimana anda menyikapi tentang perubahan fisik yang anda
alami ketika hamil ?
4. Ketika hamil apakah anda merasa malas keluar kamar?
22
2. Behavioral
Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : Perilaku menghindar, perilaku
melekat dan dependen, perilaku terguncang, sensitif dan mudah marah.
1. Bagaimana pengaruh kehamilan terhadap emosional anda saat ini ?
2. Apa anda mengurangi kegiatan sehari-hari anda ketika hamil ?
3. Dalam aktivitas sehari-hari, apakah anda merasakan perbedaan
perilaku ketika hamil dengan sebelum anda hamil ?
3. Kognitif
Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : Khawatir tentang sesuatu, perasaan
terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan,
keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan
akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur
aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
1. Apa yang ada di bayangan anda mengenai proses persalinan?
2. Bagaimana kesiapan anda dalam menghadapi proses persalinan?
(arahkan ke persiapan mental)
3. Bagaiamana konsentrasi anda dalam melakukan pekerjaan atau
kegiatan sehari-hari ketika anda hamil?
23
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Keadaan fisik dan psikologis yang sehat akan membuat proses kehamilan dan
persalinan berlangsung dengan aman tanpa gangguan (Moeloek, 1979). Kesiapan
24
seorang wanita untuk hamil dipengaruhi oleh kematangan fungsi-fungsi seksualnya
dan juga oleh kematangan psikis yang dimilikinya dalam menerima seorang
anak.Selain itu status dan kondisi perkawinan juga berperan dalam menentukan
kesiapan seorang wanita untuk hamil. Usia sehat antara 20-30 tahun adalah saat yang
tepat untuk hamil dan melahirkan. Usia dibawah 20 tahun akan beresiko tinggi karena
pada usia tersebut fungsi-fungsi seksual wanita belum tumbuh secara sempurna
termasuk ukuran pinggulnya sehingga ada kemungkinan mengalami kesulitan ketika
melahirkan. Sedangkan usia diatas 30 tahun akan beresiko tinggi cepat mengalami
pendarahan dan bila tidak segera diatasi akan mengakibatkan kematian ibu hamil
(Koesnadi, 1987). Bahaya-bahaya dalam dunia medis pada wanita hamil secara
langsung berhubungan dengan kondisi psikis ibu hamil yaitu dapat menimbulkan
kecemasan.
25
Kecemasan
Menurut Atkinson (1996), Daradjat (1985), dan Corey (1997), secara umum
kecemasan merupakan emosi yang bisa memotivasi individu untuk melakukan
sesuatu hal, berhubungan dengan rasa takut, dimana dalam keadaan wajar kecemasan
bermanfaat bagi individu tetapi bila sebaliknya akan berpegaruh negatif bagi
individu. Kecemasan berfungsi untuk memberi peringatan kepada ego tentang adanya
ancaman bahaya.
Gejala-gejala Kecemasan
a) Fisik
b) Behavioral
Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : Perilaku menghindar, perilaku
melekat dan dependen, perilaku terguncang, sensitif dan mudah marah.
c) Ciri-ciri Kognitif
26
Shah (dalam Ghufron & Rini, 2010: 144) membagi kecemasan menjadi tiga
komponen, yaitu:
1) Fisik
Seperti pusing, sakit perut, tangan berkeringat, perut mual, mulut kering, grogi
dan lain-lain
2) Emosional
Seperti panik dan takut
3) Mental atau kognitif
Seperti gangguan perhatian dan memori, kekhawatiran, ketidakteraturan dalam
berfikir dan bingung.
Dampak Kecemasan
27
Padahal kemungkinan hidup dan mati di saat melahirkan tetaplah sama dengan
kondisi normal lainnya. Karena dalam kehidupan manusia berada pada dua
kemungkinan tersebut. Terhubungkannya proses melahirkan dengan kematian
karena beratnya beban dan sakit yang dirasakan pada saat melahirkan.
Kecemasan, ketakutan dan panik berdampak negatif pada ibu sejak masa
kehamilan sampai persalinan. Secara psikologis, ibu yang tidak tenang dapat
menurunkan kondisi tersebut kepada bayinya sehingga bayi mudah merasa gelisah,
yang akhirnya berdampak pada kesehatannya seiring ia tumbuh besar (Andriana,
20011:51).
Brewer (dalam Aprilia & Ritchmond, 2011: 127) menjelaskan bahwa
kecemasan dan stres berlebihan pada saat hamil sama bahayanya dengan wanita
hamil yang perokok. Karena pada dasarnya, sejak mulai hamil tubuh wanita akan
memproduksi suatu zat bernama Prenanolone, yang berfungsi sebagai obat penenang
atau pereda stres alami. Tetapi jika wanita hamil mengalami kecemasan yang
berlebihan dan selalu panik selama kehamilannya, maka pregnanolone dalam
tubuhnya tidak akan cukup untuk mengatasi. Akibatnya risiko kemungkinan anak
dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (BBLR), ukuran kepalanya kecil
(macrosomia), perkembangan sarafnya tidak seimbang, serta lahir prematur menjadi
lebih tinggi dibanding dengan ibu yang menjalani kehamilan dengan hati dan pikiran
yang penuh sukacita.
Menurut Pleyte (1975) kecemasan pada ibu hamil dibagi menjadi dua yaitu
28
kecemasan yang secara langsung berhubungan dengan kehamilan, misalnya:
kesulitan perumahan, ekonomi dan perkawinan.
2. Kecemasan ibu hamil berkaitan dengan bayinya, meliputi: bayi yang lahir
akan mengalami deformitas atau trauma, lahir prematur, kematian bayi dalam
kandungan, kemampuan dan intelegensi dari anak yang akan lahir serta
kemungkinan mengandung anak kembar.
Selain faktor-faktor tersebut, menurut Sloane dan Benedict (1991) faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kecemasan pada wanita hamil adalah;
29
2. Usia ibu hamil; usia terbaik untuk hamil yaitu antara 20-30 tahun, dengan
pertimbangan bahwa semakin dewasa individu semakin banyak cadangan
respon yang dapat digunakan untuk merespon stimulus-stimulus yang
dihadapi, oleh karena itu individu akan cenderung lebih matang dalam
usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap kehidupan.
3. Kemampuan dan kesiapan keluarga; kondisi sosial ekonomi yang mapan
sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu hamil. Ibu hamil yang
mempunyai kesiapan dan kemampuan yang cukup akan dapat menikmati
hakekat dirinya sebagai orang tua.
4. Kesehatan; kondisi tubuh yang baik dapat memperkecil rasa nyeri selama
hamil, memudahkan persalinan atau bahkan bedah caesar. Kondisi tubuh
yang sehat dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil selama kehamilan
dan pada saat melahirkan.
5. Keguguran; pasangan yang pernah mengalami keguguran akan cemas untuk
mendapatkan janin yang sehat. Hal ini disebabkan karena setelah wanita
mengalami sekali keguguran, wanita tersebut tetap mempunyai kemungkinan
hamil lagi tetapi kemungkinan untuk mengalami keguguran akan lebih tinggi
lagi.
30
DAFTAR PUSTAKA
31