Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penelitian seyogianya menyajikan rambu- rambu yang dapat meuntun
pembaca melewati semua tahap peelitian. Rambu pertama adalah tujuan
penelitian yang menjadi petunjuk utama sebuah penelitian. Selanjutnya
adalah rumusan masalah atau hipotesa penelitian yang akan mempersempit
tujuan penelitian atau memprediksi tentang apa yang akan dipelajari atau
pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian.1
Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga
sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang
mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai
fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang
saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai
penyebab maupun sebagai akibat. Perumusan masalah itu muncul karena
adanya gap atau kesenjangan antara kondisi realitas atau nyata (real life
condition) dengan kondisi yang nantinya diharapkan (future expected
condition). Uraian rumusan masalah ini harus didukung dengan teori, survei,
standar, dan juga data yang relevan.2
Pada bab ini akan dimulai degan mengemukakan beberapa prinsip dalam
merancang ruusan masalah kualitatif dan contoh- contoh yang membantu
untuk penulisannya. Kemudian dilanjutkan dengan rancangan rumusan
masalah dan hipotesis serta cara untuk menuliskan elemen- elemen tersebut
kedalam suatu penelitian.3

B. RUMUSAN MASALAH
1 John W.Creswell, Reaserch Design Edisi 4, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018), hlm. 186.
2 Indri Handayani iMe Site,”Perumusan Masalah”, https://indri8.ilearning.me/1-2-perumusan-
masalah/ . hlm 2

3 John W.Creswell, op.cit., hlm. 186.

1
1. Apa Pegertian dari Rumusan Masalah?
2. Apa Saja Jenis- Jenis Rumusan Masalah?
3. Apa Tujuan Rumusan Masalah?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Rumusan Masalah
2. Untuk Mengetahui Jenis- jeis Rumusan Masalah dalam Sebuah Penelitian
3. Untuk Mengetahui Tujuan Rumusan Masalah.

BAB II

2
PEMBAHASAN
1. Pengertian rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling
mendasar. Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan
dilakukan dalam penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam perumusan masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian
dan tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian. Semua bahasan
dalam laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan mengenai kerangka
teori dan metodologi yang digunakan, semuanya mengacu pada perumusan
masalah. Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Disinilah fokus utama yang
akan menentukan arah penelitian. Seperti telah dikemukakan bahwa rumusan
masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini di
kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi.4
Dalam definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwanya proses
pembuatan rumusan masalah berkaitan erat dengan pembahasan dalam karya
tulis, tidak boleh ada penyimpangan, hal ini di dasarkan untuk mempermudah
pembaca makalah atau laporan penelitian untuk menemukan garis besar karya
yang akan diselesaikan.5

2. Jenis- Jenis Rumusan Masalah


a. Rumusan Masalah Kualitaif
Dalam penelitia Kualitatif, peneliti menyatakan rumusan masalah,
bukan sasaran penelitian atapun hipotesis. Rumusan masalah untuk
penelitia kualitatif mengandaikan dua bentuk :
1. Rumusan masalah utama (Central Question)
2. Subrumus masalah spesifik.6
Pertanyaan utama (rumusan masalah) adalah pertanyaa luas yang
menanyakan tetag eksplorasi fenomena utama atau konsep penelitian.

4 “Pengertian rumusan Masalah”, https://kutukuliah.blogspot.com/2013/08/pengertian-rumusan-


masalah.html
5 DosenSosiologi.Com, “Rumusan Masalah: Pengertian, Tujuan, dan Contoh”.
http://dosensosiologi.com/rumusan-masalah/ . hlm. 1.
6 John W.Creswell, loc.cit.

3
Ajukanlah satu atau dua pertanyaan utama. Peneliti mengemukakan
pertanyaan ini, konsisten dengan metodologi penelitian kualitatif yang
muncul, sebagai masalah umum sehigga tidak membatasi pandanga para
partisipan. Berikut adalah panduan untuk meuliskan rumusan masalah
penelitian kualitatif: 7
a. Bertanyaah tidak lebih dari lima sampai tujuh pertanyaan selain dari
pertanyaan utama anda. Beberapa sub pertanyaan megikuti setiap
pertanyaan utama yang umum, sub pertayaan tersebut mempersempit
fokus penelitian, tetapi membuka diri akan kemungkinan-
kemungkianan lain.8
b. Kaitkanlah pertanyaan utama (rumusan masalah) dengan strategi
penelitian kualitatif tertentu (etnografi, etnografi kritis, fenomenologi
dan grounded theory).9 Dalam penelitian studi kasus kualitatif,
rumusan masalahnya bisa membahas deskripsi suatu kasus dan tema-
tema yang timbul karena menelitinya.
c. Awalila rumusan masalah penelitian anda dengan kata-kata “apa” atau
“bagaimana” utuk meunjukkan keterbukaan penelitian anda. Kata ini
memang menuntut adanya jawaban sebab- akibat yang lebih
behubungan dengan penelitian kuantitatif.10
d. Fokuslah pada satu fenomena atau konsep utama.
e. Gunakanlah Verba- verba ekploratif yang menyampaikan bahasa
rancangan.
f. Gunakanlan verba yang lebih eksploratoris berupa kata- kata tidak
langsung (nondorectional words) ketimbang kata-kata langsung
(directional words).
g. Uapayakan rumusan maslaah anda terus berkembang dan berubah
selama penelitian berlangsung, namun tetap konsisten degan asumsi-
asumsi dasar rancangan penelitian tersebut.

7 Ibid. Hlm. 187


8 Ibid
9 Ibid, hlm. 188
10 Ibid

4
h. Gunakanlah pertanyaan- prtanyaan open-ended (terbuka), tanpa perlu
merujuk pada literatur atau teori tertentu, keculi jika ada strategi
penelitian kualitatif yang mengajurkan hal itu.
i. Perincilah para partisipan dan lokasi penelitian, itupun jika
sebelumnya informasi mengenai keduanya belum dijelaskan.11

b. Rumusan Masalah dan Hipotesis Penelitian Kuantitatif


Dalam penlitian kuatitatif, peneliti menyajikan rumusan masalah dan
hipotesis penelitian, terkadang sasaran penelitia juga. Rumusan masalah
kuantitatif (quantitative research questions) ini biasanya pertanyaan
hubungan antara variabel- veriabel yang akan dianalisis oleh peneliti. 12
Sedangkan Hipotesis kuantitatif (quantitative hypotheses) merupakan
prediksi- prediksi yang dibuat peneliti tentang hubungan antar variabel
yang ia harapkan. Hipotesis ini biasanya berupa perkiraan numerik atas
populasi yang diilai berdasarkan data sampel penelitian.13
Berikut ini disajikan sejumlah petunjuk dalam menulis rumusan
masalah dan hipotesis kuantitatif yang baik:
a. Variabel- variabel dalam rumusan masalah atau hipotesis biasanya
hanya digunakan dengan tiga pendekatan dasar.
1. Peneliti membandigkan kelompok- kelompok dalam variabel
bebas untuk melihat dampaknya terhadap variabel terikat.
2. Peneliti menghubungkan satu atau beberapa variabel bebas denga
satu atau beberapa variabel terikat.
3. Peneliti mendeskipsikan respos- respons terhadap variabel bebas,
variabel mediate, atau variabel terikat.14
b. Salahdatu hal yang paling sering muncul dalam penelitian kuantitatif
adalah pengujian terhadap suatu teori dan spesifikasi rumusan
masalah atau hipotesis yang berhubungan dengan teori tersebut.

11 Ibid, hlm. 189.


12 Ibid, hlm. 191.
13 Ibid.
14 Ibid, hlm. 192.

5
c. Variabel bebas dan variabel terikat harus diukur secara terpisah dan
tidak diukur pada konsep yang sama. Prosedur ini sekaligus
memperkuat logika sebab- akibat dalam penelitian kuantitatif.
d. Untuk mengurangi “kelebihan muatan”, tulislah hanya rumusan
masalah atau hipotesis saja, tidak kedua- duanya, kecuali jika
hipotesis tersebut dibuat berdasarkan rumusan masalah.
e. Jika hipotesis yang digunakan, ada dua bentuk:
1. Hipotesis nol mempresetasikan pendekatan tradisional.15
2. Hipotesis alternatif
a. Hipotesis direksional (directional hypothesis)
Peneliti membuat suatu prediksi atas hasil yang
diharapkan. Prediksi ini biasanya berasal dari literatur atau
peelitian sebelumnya yang pernah menyatakan kemugkinan
hasil tersebut.16
b. Hipotesis nondireksional (nondirectional hypothesis)
Suatu prediksi dibuat, namun bentuk perbedaan-
perbedaannya tidak secara pasti terperinci karena peneliti
tidak megetahui apa yang diprediksikan dari literatur-
literatur sebelumnya.17
f. Jika penelitian anda menggunkan variabel- variabel demografis
sebagai prediktor- prediktornya, sebaikya gunakanlah variabel-
variabel nondemografis sebagai variabel mediate atau variabel
moderat-nya. Variabel- variabel inilah yang “berada diantara”
variabel bebas dan variabel terikat atau variabel tersebut mengurangi
pengaruh variabel bebas terhadap varibel terikat.
g. Guakanlah pola urutan kata yang konsisten dalam menulis rumusan
masalah atau hipotesis penelitian agar pembaca mudah
mengidentifikasi variabel- variabel utama.18

c. Model Rumusan Masalah dan Hipotesis Deskriptif


15 Ibid, hlm. 193
16 Ibid, hlm. 194
17 Ibid, hlm. 195
18 Ibid, hlm. 196

6
Salah satu metode yang direkomendasikan dalam merancang
rumusan masalah dan hipotesis penelitian adalah dengan menulis
rumusan masalah yang bersifat deskriptif terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan menulis rumusan masalah dan hipotesis inferensial.
Model rumusan masalah dan hipotesis ini mencakup variabel bebas
dan variabel terikat. Dalam model ini, peneliti membuat rumusan
masalah deskriptif, masing- masing untuk variabel bebas, variabel terikat,
dan variabel intervenig penting atau variabel moderating. Setelah menulis
rumusan masalah deskriptif ini, peneliti bisa menyajikan rumusan
masalah atau hipotesis inferensial yang meghubungkan variabel- variabel
atau membadingkan kelompok- kelompok. Ragkaian akhir dari rumusan
masalah dapat ditambah dengan rumusan masalah atau hipotesis dimana
variabel- variabel dikontrol.19

d. Rumusan Masalah dan Hipotesis Penelitian Metode Campuran


Penelitian metode campuran seharusnya berisi rumusan masalah
kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran dimulai dengan rumusan
masalah yang memang dirancang kgusus untuk peneliti metode
campuran. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk metode dan rancangan
penelitian yang benar- benar sesuai dan utuh. Oleh karena peneliti
metode campuran sering kali bertumpu pada salah satu dari dua desain
penelitian yang lain, yaitu kualitatif dan kuantitatif, maka kombinasi atas
dua rancangan ini bisa jadi memberikan informasi yang berguna dalam
membuat rumusan masalah dan hipotesis metode campuran.20
Dengan demikian, yang perlu dipikirkan adalah: seperti apa jenis-
jenis rumusan masalah yang seharusnya disajikan dan kapan serta
informasi apa saja yang paling dibutuhkan_dalam rumusan masalah_untuk
menunjukkan sifat penelitian metode campuran.
Rumusan masalah (hipotesis), baik yang didasarka pada rancangan
kualitatif maupun kuatitatif, harus sama- sama disajikan dalam penelitia
metode campuran untuk mempersempit dan memfokuskan tujuan

19 Ibid, hlm. 197


20 Ibid, hlm. 199

7
penelitian. Rumusan masalah atau hipotesis ini dapat diajukan diawal
penelitian atau dibagian- bagian lain, tergatung tahap penelitian apa yang
didahuluka.
Ketika menulis rumusan masalah atau hipotesis penelitian metode
campuran, ikutilah petunjuk- petunjuk dalam pembahasan ini tetang
bagaimana menulis rumusan masalah dan hipotesis yang baik.21
1. Peneliti seharusnya juga memperhatikan susunan rumusan masalah
dan hipotesis ini. Dalam penelitian metode campuran dua-tahap
(sekuensial), rumusan masalah tahap pertama seharusnya diajukan
terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh rumusan masalah tahap kedua
sehingga pembaca bisa melihat rumusan- rumusan tersebut secara
berurutan sebagai acuan mereka ketika akan membaca keseluruhan
penelitian. Untuk penelitian metode campuran satu-tahap
(konkuren), rumusan masalah seharusnya disusun berdasarkan
metode apa yang paling ditekankan dalam penelitian tersebut.
2. Tulislah rumusan masalah penelitian metode campuran yang secara
langsung menunjukkan adanya pencampuran (mixig) karakteristik-
karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif. Rumusan masalah
inilah yang akan diwajibkan berdasarkan proses pencampuran
tersebut.
3. Rumusa maslaah metode campuran dapat dituliskan dengan cara
yang berbeda- beda. Rumusan semacam ini megandaikan salah satu
dari tiga bentuk.
a. Bentuk pertama adalah menuliskannya ketika peneliti tengah
membahas metodologi atau prosedur dalam peelitian.
b. Betuk kedua adalah meuliskannya ketika peneliti tengah
membahas isi tau konten peelitian.
c. Bentuk ketiga adalah menggabungkan metodologi dan isi.22
4. Pertimbangkan bagaimana menyajikan rumusan masalah
kuantitatif, kualitatif dan metode campuran dalam penelitia
metode campuran. Format ideal adalah dengan menuliskan

21 Ibid
22 Ibid, hlm. 200

8
rumusan masalah kedalam bagian- bagian yang berbeda, seperti
rumusan maslaah atau hipotesis kuantitatif, rumusan maslaah
ualitatif, dan rumusan masalah metode campuran. Format ini
menyoroti pentingnya ketiga rumusan masalah dan menarik
perhatian pembaca kerumusan masalah kuantitatif dan kualitatif
yang dapat bersamaan dalam metode campuran.23

3. Tujuan Rumusan Masalah


Prosesi penyelesaian dalam rumusan masalah berkaiatan erat dengan
keapikan yang ada dalam karya tulis. Rumusan ini sendiri memiliki fungsi
dan tujuan, diantarnya;
1. Menjadi Alasan
Tujuan pembuatan dalam perumusan masalah ialah menjadi alasan
mengapa penelitian dilakukan, dengan bentuk sejumlah pertanyaan
secara langsung menjadi alasa para pembaca mengentai gagasan yang
disampaikannya, meskipun singkat.
2. Pedoman
Tujuan batasan rumusan masalah ialah menjadi pedoman yang
dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan karya tulisnya. Baik skripsi
ataupun makalah proses ini berkaiatan erat dengan jawaban yang akan
disampaikan dalam bab selanjutnya, yakni pembahasan atau isi.24

3. Menentukan Jenis Data


Langkah pembuatan rumusan masalah yang lainnya bertujuan untuk
mentukan instrumen penelitian, selain itu pertanyaan dalam rumusan
masalah juga akan bisa memilah dan meilih antar teknik analisis data
yang diperlukan, misalnya menggunakan penelitian kualitataif ataupun
mempergunakan penelitian kualitataif.
4. Mempermudah Penetuan Populasi dan Sempel
Manfaat yang di dapakan dari perumusan masalah ialah mampu
memberikan penentuan populasi dan sempel. Hal ini berhubungan erat

23 Ibid, hlm. 201


24 DosenSosiologi.Com, op.cit. hlm. 2

9
dengan keadaan dan kondisi penelitian yang akan dilakukan, oleh karena
itulah bagi siapapun yang ingin menyelesaikan penelitian haruslah
menyertakan rumusan masalah.
Dari sejumlah pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan tujuan
rumusan masalah secara umum dapat disimpulkan bahwa pembuatan
rumusan permasalahan ini sangat diperlukan bagi siapapun yan ingin
membuat karya tulis, baik dalam skripsi, essay, makalah, proposal
penelitian, ataupun dalam contoh karya tulis lainnya.25

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumusan masalah dan hipotesis berperan sebagai “rambu” bagi pembaca
dan untuk mempersempit tujuan penelitian. Para peneliti kualitatif seyogianya
mengajukan sedikitya satu rumusan masalah utama dan beberapa subrumusan
masalah. Mereka harus fokus pada satu fenomena utama yang diteliti.
Rumusan masalah dalam metode kualitatif juga harus menyebutkan partisipan
dan lokasi penelitian.

25 Ibid

10
Sedangkan para peneliti kuantitatif bisa menulis rumusan masalah atau
hipotesis saja. Kedua bentuk ini harus meliputi variabel yang dideskripsikan,
dihubungkan, dibandingkan dengan variabel bebas dan variabel terikat yang
diukur secara terpisah. Hipotesisi merupaka prediksi atas hasil- hasil
penelitian. Hipotesis ini bisa berupa hipotesis alternatif yang memperinci hasil
eksak yang diharapkan dan juga dapat berupa hipotesis nol yang megindikasi
tidak adaya perbedaan atau hubungan signifikan antara kelompok- kelompok
dalam variabel terikat.
Bagi para peneliti metode campuran, sangat direkomendasikan agar
membuat rumusan masalah kuntitatif, kualitatif dan metode campuran.
Rumusan masalah metode campuran dapat ditulis untuk menekankan metode
atau isi penelitian, atau keduanya, dan rumusan maslaah ini dapat ditempatkan
di bagian yang berbeda dalam penelitian.26

B. Saran
Semoga isi makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kita
semua. Amiin ...

DAFTAR PUSTAKA
1. Creswell, John W. 2018, Reasech Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2. Indri Handayani iMe Site,”Perumusan Masalah”,
https://indri8.ilearning.me/1-2-perumusan-masalah/ Diunduh pada tgl. 11 Sep
2019
3. “Pengertian rumusan Masalah”,
https://kutukuliah.blogspot.com/2013/08/pengertian-rumusan-masalah.html
Diunduh pada tgl. 09 Sep 2019

26 John W.Creswell, op.cit,. hlm. 204

11
4. DosenSosiologi.Com, “Rumusan Masalah: Pengertian, Tujuan, dan Contoh”.
http://dosensosiologi.com/rumusan-masalah/ Diunduh pada tgl. 09 Sep 2019

12

Anda mungkin juga menyukai