Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING

“PENTINGNYA PEMBERIAN IMUNISASI BAGI BALITA ”


Implementasi Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Dosen Fasilitator :
Ilham Nur Alfian, M. Psi., Psi

Disusun Oleh :
Kelompok II/ Kelas AJ2 / B25

IRMA SRI ASTUTI HENUKH 152225015


THIRZA LEA AMANDA ASTABIR 152225004
HAGAI BINNONI SANAM 152225006
LUQMAN HAKIM 152225009
INDRA MULIANI 152225022
DESTI 152225023
RESYAWALDI WAHYU UTOMO 152225024

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
SURABAYA
2023
A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan
efisien dalam mencegah penyakit dan menurunkan angka kematian seperti cacar,
polio, tubercolosis, hepatitis B, difteri, campak, rubella dan sindrom kecacatan
bawaan akibat rubella (congenital rubella syndrome/CRS), tetanus, pneumonia
(radang paru) serta meningitis (radang selaput otak). Pelaksanaan imunisasi pada
balita menyelamatkan sekitar 2–3 juta nyawa di seluruh dunia setiap tahun dan
berkontribusi besar pada penurunan angka kematian bayi global dari 65 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1999 menjadi 29 pada tahun 2018 (Nandi & Shet,
2020).
Pelaksanaan imunisasi diharapkan dapat menurunkan jumlah balita yang
meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) (InfoDatin
Kementerian Kesehatan, 2016). Namun dalam beberapa tahun terakhir, angka
kematian balita akibat penyakit infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan
imunisasi masih terbilang tinggi. Laporan WHO tahun 2020 menyebutkan bahwa
terdapat 20 juta anak belum mendapatkan pelayanan imunisasi untuk balita di
seluruh dunia secara rutin setiap tahun. Tingginya jumlah anak yang belum
mendapatkan imunisasi mengakibatkan beberapa penyakit yang dapat
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, yang seharusnya dapat dicegah
dengan vaksin, muncul kembali di negara maju dan 2 berkembang. Penyakit
tersebut antara lain campak, pertusis, difteri dan polio (Hidayah et al., 2018;
UNICEF, 2020).
Kejadian kematian anak berusia bawah lima tahun (balita) pada negara
berkembang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu
faktor yang menyebabkan kematian pada anak adalah daya tahan tubuh anak yang
belum sempurna. Jumlah kematian balita yang terjadi di Tiongkok antara tahun
1996 sampai dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 181.600 balita. Dari total jumlah
kematian tersebut sebanyak 93.400 (51%) kematian balita terjadi pada neonatus
yang mayoritas disebabkan oleh penyakit pneumonia. Sedangkan di Afrika
penyakit pneumonia, diare dan campak menjadi penyebab setengah dari kematian
anak (He et al., 2017; Liu et al., 2015; Sari & Nadjib, 2019). Gambaran cakupan
imunisasi dasar lengkap di Indonesia tahun 2016-2018 yaitu pada tahun 2016
sebesar 91,58%. Pada tahun 2017 cakupan imunisasi dasar lengkap mengalami
penurunan menjadi 85,41%. Pada tahun 2018 cakupan imunisasi dasar lengkap
kembali mengalami penurunan dari tahun 2017 yaitu 57,95% (Azis et al., 2020;
Riskesdas, 2018). Data pada tahun 2019 cakupan imunisasi rutin di Indonesia
masih dalam kategori kurang memuaskan, dimana cakupan Pentavalent-3 dan MR
pada tahun 2019 tidak mencapai 90% dari target. Padahal, program imunisasi dasar
diberikan secara gratis oleh pemerintah di Puskesmas serta Posyandu (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020; WHO, 2020). Hasil beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pelaksanaan
imunisasi dasar lengkap yaitu umur ibu, umur ibu yang lebih muda umumnya dapat
mencerna informasi tentang imunisasi lebih baik dibanding dengan usia ibu yang
lebih tua. Ibu yang berusia lebih muda dan baru memiliki anak biasanya cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih akan kesehatan anaknya, termasuk
pemberian imunisasi (Prihanti et al., 2016). Pendidikan ibu, ketidaklengkapan
imunisasi dasar pada anak berisiko 2,2 kali pada ibu yang pendidikan rendah
dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi (Astuti & Fitri, 2017). Pekerjaan ibu,
ibu yang bekerja mempunyai kemungkinan 0,739 kali lebih besar untuk melakukan
imunisasi dasar bayi secara lengkap dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja
disebabkan kurangnya informasi yang diterima ibu rumah tangga dibandingkan
dengan ibu yang bekerja (Rakhmawati et al., 2020).
Kepemilikan kartu menuju sehat (KMS)/ Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(Buku KIA)/ buku kesehatan anak lainnya. Kepemilikan KMS/ buku KIA/ buku
catatan kesehatan anak sangat penting terutama untuk mengetahui jadwal ataupun
jenis imunisasi yang diberikan kepada balita. Dengan kepemilikan buku ini maka
orang tua dapat mengetahui jenis imunisasi apa yang sudah diberikan dan
imunisasi apa saja yang belum diberikan (Peraturan Menteri Kesehatan
No.155/Menkes/Per/1/2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat Untuk
Balita).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, diharapkan audiens atau peserta
penyuluhan dapat mengetahui pentingnya Imunisasi pada balita.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pemberian imunisasi pada
balita pada orang tua
b. Memberikan kesadaran pada orangtua untuk memberikan imunisasi pada
balita.
C. Tema kegiatan
Berdasarkan agenda dalam pemebelajaran PJBL mata kuliah Logika dan Pemikiran
Kritis. Program Ahli Jenis Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga pada
tanggal 2 Maret 2023 maka tema kegiatan ini adalah “Pentingnya Pemberian
Imunisasi Pada Balita”.
D. Laporan Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang
dilakukan dalam bentuk penyuluhan kesehatan berupa video dengan judul
“Pentingnya Pemberian Imunisai Pada Balita” dilakukan pada media youtube.
Dimana setelah melakukan perencanaan kegiatan ,menyusun materi, melakukan
pengeditan gambar, dan pengeditan video. Setelah selesai pembuatan video
kemudian pada tanggal 22 Maret 2023 dilakukan publikasi pada media online
yaitu youtube kelompok II Alih Jenis B25 dengan nama BOJH CHANNEL
dengan linknya sebagai berikut https://youtu.be/jyH4pxJqlHQ.
Setelah dipublikasi semua anggota kelompok membagikan link
penyuluhan kepada semua orang/ sahabat/ kenalan/ keluarga dengan tujuan agar
penyuluhan melalui media youtue dapat tersampaikan sesuai sasaran.
Jadwal implemnetasi Project Based Learning (PJBL) dengan tema “ Pentingnya
Pemberian Imunisasi Pada Balita “.
Nama Kegiatan Rentang Waktu Jadwal pelaksanaan

Penyusunan Proposal 10 hari Senin, 15 Februari 2023

Pembuatan materi Presentasi 4 hari Rabu, 25 Febuari 2023

Presentasi materi proposal 1 hari Kamis, 2 Maret 2023

Penyusunan scrip video 5 hari Rabu, 8 Maret 2023

Perekaman /shooting 3 hari Senin, 13 Maret 2023


Video Presentasi

Editing Video presentasi 5 hari Kamis, 16 Maret 2023

Publikasi Video 1 hari Selasa, 22 Maret 2023


E. Hasil Kegiatan
Setelah dilakukan publikasi penyuluhan dengan judul “Pentingnya Pemberian
ImunisaiPada Balita” di media youtube dengan link https://youtu.be/jyH4pxJqlHQ
diperoleh hasil penanyangan sebanyak 230 kali penayangan, hasil penanyangan
yaitu jumlah orang menonton video penyuluhan tersebut. Jumlah like atau suka
179 orang. komentar yang terdiri dari komentar seperti :
@liaXXX668 : Vaksinasi sangat penting bagi balita, dan sampai saat ini
vaksin masih menjadi pilihan terbaik untuk mencegah penyakit tertentu.
Tetapi perlu diingat masih
@merXXX6399 : Memang sangat penting imunisasi pada anak, untuk
mencegah berbagai penyakit.
Dari hasil komentar yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa, para pemirsa
menanggapi bahwa vaksinasi atau imunisasi sangat penting bagi balita, terutama
untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat dicepat.
F. Hambatan
Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok belum
professional dalam pengeditan video.
G. Keaktifan Anggota dalam kegiatan.
Dalam pembuatan project based learning setiap anggota kelompok memiliki peran
dan tanggung jawab masing – masing. Setiap anggota melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik. Tiap anggota kelompok menunjukkan peran serta
yang aktif dalam pembuatan PJBL mulai dari awal, diskusi hingga publikasi video.
H. Kesimpulan
Melalui kegiatan penyuluhan “Pentingnya Pemberian Imunisai Pada Balita”
kelompok berharap dapat memberikan pengetahuan dan edukasi serta
meningkatkan masyarakat khususnya para orang tua agar dapat melakukan
pencegahan dini terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
I. Penutup
Demikian laporan Implementasi Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
dengan judul “ Pentingya Pemberian Imunisasi pada balita ”. kami berharap hasil
kegiatan ini mendapatkan lebih banyak lagi dukungan dari berbagai pihak agar
berbagai kegiatan yang telah terealisasi dapat memberikan perubahan.
J. DOKUMENTASI
Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA KEGIATAN PROJECT BASED LEARNING


( PJBL) TAHUN 2023
PANITIA INTI
Ketua : Irma Sri Astuti Henukh
Sekretaris : Thirza Lea Amanda Astabir
Bendahara : Hagai Binnoni sanam
PANITIA PENYELENGGARA
1. Sie Acara
Luqman Hakim
Indra Muliani
2. Sie PubDekDok
Desti
Resyawaldi Wahyu
Utomo
Lampiran 2
PEMBAGIAN JOB DESK DALAM
KEPANITIAAN PROJECT BASED LEARNING
(PJBL)
TAHUN 2022
1. KETUA PANITIA
a. Memimpin setiap rapat yang dilaksanakan
b. Bertanggung jawab atas kelancaran seluruh kegiatan
c. Memastikan segala sesuatu yang diperlukan oleh tiap sie
2. SEKRETARIS
a. Menyusun Proposal Kegiatan
b. Menyusun Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
3. BENDAHARA
a. Mencatat pemasukan dan pengeluaran
b. Menghimpun anggaran dana dari masing – masing sie
4. SIE ACARA
a. Menyusun konsep acara webinar (tema, judul, sasaran, tanggal)
b. Membuat materi untuk pemateri
c. Menyusun desain video
d. Menentukan topik materi
e. Menentukan media sosial yang digunakan
5. SIE PUBDEKDOK
a. Membuat flyer publikasi
b. Membuat video edukasi
c. Membuat desain video
d. Dokumentasi
e. Mempublikasi
Lampiran 3

KONSEP ACARA KEGIATAN PROJECT BASED LEARNING


(PJBL) TAHUN 2023

1) Konsep Acara yang akan dilaksanakan


Kegiatan pelaksanaan Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang
dilakukan dalam bentuk penyuluhan kesehatan berupa video dengan judul
“Pentingnya Pemberian Imunisai Pada Balita” dilakukan pada media youtube.
Dimana setelah melakukan perencanaan kegiatan ,menyusun materi, melakukan
pengeditan gambar, dan pengeditan video. Setelah selesai pembuatan video
kemudian pada tanggal 22 Maret 2023 dilakukan publikasi pada media online
yaitu youtube kelompok II Alih Jenis B25 dengan nama BOJH CHANNEL
dengan linknya sebagai berikut https://youtu.be/jyH4pxJqlHQ.
Setelah dipublikasi semua anggota kelompok membagikan link
penyuluhan kepada semua orang/ sahabat/ kenalan/ keluarga dengan tujuan agar
penyuluhan melalui media youtue dapat tersampaikan sesuai sasaran.

2) Topik Materi
a. Pengertian Imunisasi
b. Manfaat Imunisasi
c. Penyakit yang dapat dicegah
d. Keuntungan Imunisasi

3) Strategi Penyuluhan
a. Melakukan pendekatan komunikasi : menggunakan komunikasi perubahan
perilaku (melalui komunikasi interpersonal/antar pribadi)
b. Monitoring jalannya kegiatan : Umpan balik (feedback) pada jalannya
kegiatan penyuluhan kesehatan akan menjadi bahan masukan dalam
melakukan evaluasi upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan
menumbuhkan kesadaran para orangtua untuk memberikan imunisasi balita
c. Evaluasi hasil kegiatan : Evaluasi hasil dilakukan secara terintegrasi dengan
dilihat dari hasil kegiatan
4) Kriteria Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat durasi video,materi yang diberikan
sesuai dengan perencanaan, pemilihan kata yang mudah dimengerti serta
pengaturan gambar.Pada evaluasi hasil dilihat dari viewers dan komentar
pada video tersebut.

Anda mungkin juga menyukai