Anda di halaman 1dari 2

Psikologi-J71218053| muhammad syaiful

Tugas Penyusunan alat ukur psikologi

Tema: Psikolinguistik

Grand Teori: proses psikologis yang terjadi apabila seseorang itu menggunakan kalimat/bahasa.

Teori Miller terkait dengan kritik konsep psikolinguistik yang dimiliki oleh para behavioris dan kemudian
melahirkan psikolinguistik kognitif dengan menjelaskan ketujuh aspek/ prinsip utama mengenai
linguistik atau bahasa yang digunakan oleh manusia;

1. Tidak semua ciri2 fisik ujaran penting dan berarti bagi komunikasi lisan, dan tidak semua ciri2
ujaran yang penting mempunyai gambaran fisik. (ujaran tidak perlu di observasi)
2. Makna sesuatu ucapan hendaknya janganlah dikacaukan dengan referensinya (atau yang
hendak diwakilkan oleh bahasa tersebut).
3. Makna suatu ucapan tidaklah sama denagn jumlah linier arti kata2 yang membangunnya
(contohnya elipis pada komunikasi lisan secara langsung)
4. Struktur sintaksis sesuatu kalimat menentukan pengelompokan2 yang mengendalikan interaksi2
ataupun pengaruh timbul balik antara makna2 kata dalam kalimat itu.
5. Tidak ada batas jumlah kalimat atau jumlah makna yang dapat diungkapkan atau diekspresikan
6. Pemberian suatu bahasa haruslah dibedakan dengan tegas dengan pemberian pemakai bahasa
tersebut
7. Terdapat peran komponen biologis yang besar bagi kemampuan manusia itu untuk
mengartikulasikan ujaran bukan hanya karena faktor stimulasi lingkungan.

Aspek-aspek Psikolinguistik menurut psikolinguistik kognitif (miller)

 Komprehensi, proses-proses mental yang membuat manusia dapat memahami bahasa yang
diterima dari orang lain
 Produksi, proses mental yang dialami seseorang untuk untuk mengatakan apa yang ingin dia
katakan
 Landasan biologis , kapasitas atau potensi yang telah diberikan untuk manusia agar bisa
berkomunikasi
 Pemerolehan bahasa, bagaimana manusia memperoleh wawasan mengenai bahasa yan di
gunakan.

Pemuka teori psikolingusitik

 Behavioris radikal, yang menekan pada empirisme dalam memahami pernyataan manusia yang
hanya dianggap sebagai kotak hitam dan hanya bisa dipelajari sisi eksternalnya -> B.P skinner
sebagai tokoh penggerak postulat tersebut juga menyatakan berbicara harus dianggap sebagai
suatu jawaban instrumental bersyarat yang datangnya dari dalam maupun luar, jenisnya pun
juga beragam mulai dari jawaban permintaan, kebijaksanaan, gema atau tiruan, instrumental
tekstual, intstrumental antar-lisan
 Behavioris yang tidak radikal, para linguis abad 20 di Amerika terutama, mencoba untuk
menggabungkan bahasa dengan psikolinguistik yang berujung pada pengklasifikasian jenis
bahasa dan suara sebagai suatu stimulus dalam diri manusia , adapun hal tersebut sangat lekat
Psikologi-J71218053| muhammad syaiful

hubungannya dengan pendekatan behavioristik yang hanya menerima stimulus yang jelas atau
nyata dan dalam bentuk ujaran. Salah satu pembuktian postulat tersebut tercantum dalam
Penelitian Bloomfield (seorang behavioristik) yang menyatakan “ bahasa memungkinkan
seseorang membuat suatu jawaban apabilaorang lain memiliki perangsang”
 Tokoh behavioris lain dalam psikolinguistik, yaitu Mowrer (1954) mengungkapkan postulat
mengenai “kalimat sebagai perlengkapan bersyarat” dengan uraian postultat sebagai berikut;
o Kata merupakan suatu perangkat bersyarat (seperti percobaan pada anjing Puvlov)
o Sedangkan bend/hal yang ditunjuk oleh kata tersebut merupakan perangsang
o Jawaban eksternal yang biasa terhadap penunjukan itu merupakan jawaban tidak
bersyarat
o Jawaban bersyarat merupakan suatu fraksi atau pecahan dari jawaban eksternal yang
dialami secara internal.
 Chomsky yang dalam tulisannya berjudul “syntatactic structures” berhasil merobohkan berbagai
teori dan paradigma terkait dengan kebahasaan yang selama ini didominasi para ahli behavioris
dengan menyatakan “konstruksi2 bahasa yang digunakan manusia selama ini harusnya bisa
menggambarkan pengetahuan linguistik yang digunakan oleh pemakai bahasa” tentunya hal
tersebut bertentangan dengan pandangan behavioris yang hanya percaya pada kekuatan
empirisme maupun persyaratan klasik, banyak yang menyatakan ini sebagai sebuah revolusi dan
membongkar ‘kedustaan’ yang dilakukan behavioristik pada bahasa manusia
 Jawaban behavioristik pada kritik chomsky, dengan pemuka teorinya adalah osgood yang
menyatakan bahasa bersifat asosiasianisme (penggabungankata dalam sebuah frasa, klausa
maupun kalimat) yang melalui tahap tertentu seperti sensory level, intregrational level dan
representational level adapun pemuka antitesa lain seperti jenskin menyatakan apa yang
disebutkan oleh Chomsky adalah sebuah bentuk kreativitas linguistik dan dengan hal tersbut
dengan harapan menjawab postulat dari chomsky yang menyatakan adanya penggabungan2
kata merupakan perlambangan pengetahuan dari subjek pemakai bahasa.

Anda mungkin juga menyukai