Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kartika Amalia

NIM: 1401420250
No: 23

1. Learning loss adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik
atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor. Istilah ini sering diartikan sebagai
kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan
atau proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik. Learning loss adalah
fenomena di mana sebuah generasi kehilangan kesempatan menambah ilmu karena ada
penundaan proses belajar mengajar.

2. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat
anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan
kompetensi peserta didik. Inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar, yaitu
konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.

3. Menurut (Fauziyah, F. F., 2021) sekolah penggerak merupakan sekolah yang


mengedepankan pengembangan hasil belajar peserta didik di mana di dalam sekolah
penggerak mengaitkan salah satu tema yakni Profil Pelajar Pancasila. Sesuai dengan
namanya, maka dalam sekolah penggerak ini menggunakan kurikulum yang didalamnya
mencakup salah satu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun
bernegara.

4. Adanya krisis pembelajaran di Indonesia membuat adanya kesenjangan pendidikan yang


curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Pandemi Covid-19 juga
membuat krisis ini semakin meningkat. Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan
tersebut, maka kita memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui
kurikulum. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga
mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum
Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang
sudah lama kita alami. Dengan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran akan lebih
maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
memperkuat kompetensinya, serta guru bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat
ajar.

5. Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan
untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Profil
Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif,

6. Mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan menjadi satu pada jenjang SD karena anak usia
SD cenderung melihat segala sesuatu secara utuh dan terpadu. Selain itu, mereka masih
dalam tahap berpikir konkret/sederhana, holistik, dan komprehensif, namun tidak detail.
Penggabungan pelajaran IPA dan IPS ini diharapkan dapat memicu anak untuk dapat
mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan.

7.

- Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)


Di fase ini, umumnya peserta didik bisa mengoptimalkan kemampuan indranya
untuk mengamati, bertanya, mencoba, dan menceritakan pengalaman belajar yang
telah diperolehnya terkait peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya baik secara
verbal maupun nonverbal dengan menggunakan berbagai media (gambar/
simbol/karya).
Di akhir fase A, peserta didik diharapkan belajar untuk melakukan proses inkuiri,
yaitu: mengamati dan mengajukan pertanyaan terkait apa yang ada pada dirinya
maupun kondisi/fenomena/peristiwa sederhana yang terjadi di lingkungan sekitar
rumah dan sekolah. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar, melakukan
investigasi/ penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan,
merefleksikan, dan mengaplikasikan pengalaman belajar dari proses inkuiri yang
sudah dilakukannya.
- Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
Pada Fase B peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan-
pengetahuan yang baru saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-konsep
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berkaitan satu sama lain yang ada di lingkungan
sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik terhadap materi yang
sedang dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar,
melakukan investigasi/ penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan,
merefleksikan, mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari proses inkuiri yang
sudah dilakukannya.
- Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
Pada Fase C peserta didik diperkenalkan dengan sistem - perangkat unsur yang
saling terhubung satu sama lain dan berjalan dengan aturan-aturan tertentu untuk
menjalankan fungsi tertentu - khususnya yang berkaitan dengan bagaimana alam dan
kehidupan sosial saling berkaitan dalam konteks kebhinekaan. Peserta didik
melakukan suatu tindakan, mengambil suatu keputusan atau menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan
pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari.

8. Contoh CP IPAS kelas 4:


- Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari.

9. Konten: pengertian perubahan wujud zat dan perubahan energi, Macam-macam


Perubahan Wujud zat dan perubahan bentuk energi, contoh Perubahan Wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi: Mendeskripsikan pengertian perubahan wujud zat dan perubahan energi,
Mengidentifikasi macam-macam perubahan wujud zat dan perubahan energi, Melakukan
percobaan tentang perubahan wujud zat dan perubahan energi yang ada didalam
kehidupan sehari-hari, Mengkomunikasikan hasil karya percobaan.

10.
- Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat mendeskripsikan pengertian
perubahan wujud zat dan perubahan energi dengan tepat.
- Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat mengidentifikasi macam-
macam perubahan wujud zat dan perubahan energi dengan tepat.
- Dengan memahami materi melalui berbagai sumber belajar, siswa dapat melakukan
percobaan tentang perubahan wujud zat dan perubahan energi yang ada didalam
kehidupan sehari-hari dengan seksama.
- Setelah melakukan praktek percobaan tentang perubahan wujud zat dan perubahan
energi yang ada didalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat melaporkan hasil
percobaannya dengan jelas.

11. Menurut sumber yang saya baca, kurikulum 2013 akan tetap diberlakukan sampai 2024.
Perubahan kurikulum secara nasional baru akan terjadi pada 2024.
- Sekolah yang memilih Mandiri Belajar masih menggunakan Kurikulum 2013 tapi
sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip yang ada di Kurikulum Merdeka, terutama
dalam rangka peningkatan kompetensi literasi, numerasi, penguatan pendidikan
karakter dan lainnya yang ada di Kurikulum Merdeka.
- Untuk sekolah mandiri berubah, Kepala Sekolah dan Guru mulai tahun ajaran
2022/2023 menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar
yang disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, kelas 4, kelas 7 atau kelas
10.

12. Modul ajar kurikulum merdeka merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran
yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai
sasaran.

Referensi:
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian
Pembelajaran
Kebudayaan, R., & Kebudayaan, R. (2021). Buku saku tanya jawab merdeka belajar.
NADIRA, P. A. (2022). DAMPAK IMPLEMENTASI KURIKULUM SEKOLAH
PENGGERAK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 8
PONTIANAK (Doctoral dissertation, IKIP PGRI PONTIANAK).
Pratiwi, W. D. (2021). Dinamika learning loss: Guru dan orang Tua. Jurnal Edukasi
Nonformal, 2(1), 147-153.
Swawikanti, K. (2022, Juni). Retrieved from Apa Itu Kurikulum Merdeka? Yuk, Simak
Penjelasan Lengkapnya!: https://www.ruangguru.com/blog/kurikulum-merdeka
Zenius. (2017, Desember). Learning Loss, Kemunduran dalam Proses Belajar Siswa .
Retrieved from https://www.zenius.net/blog/learning-loss

Anda mungkin juga menyukai