Anda di halaman 1dari 52

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)


PERCETAKAN DAN PENERBITAN PT. NUANSA PILAR MEDIA
PAPRINGAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

I. IDENTITAS PEMRAKARSA

1. Nama Perusahaan : PT. NUANSA PILAR MEDIA


2. Penanggung Jawab : DRS. IMAM MUCHARROR
3. Jabatan : Direktur
4. Alamat Kantor : Jl. Petung 22B Papringan Caturtunggal Depok
Sleman 55281, Telp./Faks. 0274 541888/584084

II. RENCANA KEGIATAN


1. Nama Kegiatan :
Usaha yang bergerak di bidang Percetakan, Penerbitan, Perdagangan
dan Pengadaan Barang
2. Lokasi Rencana Kegiatan :
Papringan Desa Caturtunggal, Depok Sleman Yogyakarta
a. Jenis Kegiatan : Pembangunan Terminal Induk Toboli
b. Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan, : Jl. Datu Karama Nomor 1
Kabupaten/Kota, Propinsi Desa Toboli, Kec. Parigi, Propinsi
Sulawesi Tengah.
c. Skala Usaha :
2
1) Luas lahan : 27.405 m
2
2) Bangunan Gedung : 2.172 m
2
3) Lapangan Parkir : 2.700 m
2
4) Peron : 3.000 M
5) Infrastruktur lainnya :
6) Menara Air : 1 Unit
l
7) Jaringan Distribusi Air : 670 m
8) Duiker : 16 m
l
9) Drainase : 1.000 m
l
10) Pagar Depan : 177 m
l
11) Pagar Samping dan Belakang : 471 m
12) Pintu Gerbang : 2 buah
13) Papan Pengumuman : 4 buah
14) Papan Nama Terminal : 1 buah
15) Rambu dan Papan Petunjuk : 5 buah

d. Uraian Rencana Kegiatan


1) Komponen Kegiatan dan Dimensi Proyek

a) Lokasi Proyek
Lokasi pembangunan terminal induk terletak di desa Toboli
Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong seluas 27.405
2
M merupakan Terminal Angkutan Umum Tipe C yang
dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala
2
pada tahun 1998 diatas luas lahan 17.073,86 M dan mulai
beroperasi pada tahun 1999, juga terdapat luas lahan untuk
2
pengembangan berupa semak belukar seluas 9.935 M .
Status kepemilikan tanah lokasi tersebut adalah milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala, namun seiring
dengan pemekaran Kabupaten Donggala yang sebagian
wilayahnya menjadi wilayah Kabupaten Parigi Moutong
termasuk lokasi terminal tersebut melalui penetapan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2002
tentang Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong di
Propinsi Sulawesi Tengah tanggal 10 April 2002, maka
wilayah lokasi terminal Toboli menjadi asset Pemerintah
Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Kondisi fasilitas terminal Toboli saat ini adalah sebagai


berikut :
- Terdapat Bangunan Induk yang berfungsi sebagai Kantor
Dinas Perhubungan Kabupaten Parigi Moutong dan
sebagai Ruang Tunggu penumpang.
- Lahan parkir dan tempat pergerakan kendaraan angkutan
umum dengan kondisi sebagian perkerasan aspal dan
sebagian lagi tanah liat.
2
- Bangunan semi permanen dengan ukuran 12 M sebanyak
35 petak, dimana 8 petak digunakan petak Agen PO Bus,
10 petak digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat
dan selebihnya kosong dengan kondisi tidak terawat.
2
- Bangunan semi permanen dengan ukuran 35 M sebanyak
13 petak, dimana 3 petak digunakan petak Agen PO
Bus/Kios/Rumah Makan, 7 petak digunakan sebagai
tempat tinggal masyarakat dan selebihnya kosong dengan
kondisi tidak terawat.
2
- Bangunan darurat dengan ukuran 12 M sebanyak 8 petak
digunakan sebagai tempat tinggal pegawai Dinas
Perhubungan.
2
- Bangunan Mushollah dengan ukuran 100 M .
2
- Bangunan WC dengan ukuran 13,5 M dan Kamar Mandi
2
dengan ukuran 1,44 M .

Status penggunaan petak-petak yang terdapat di dalam


lokasi terminal pada saat ini adalah status pakai tanpa sewa
selama 5 tahun sejak dioperasikannya terminal tersebut sejak
tahun 1999.

Secara administratif desa Toboli terletak pada :


- Sebelah Utara berbatasan dengan desa Marantale
Kecamatan Ampibabo.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Pangi Kecamatan
Parigi.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini.
- Sebelah Barat berbatasan dengan daerah pegunungan
jalan Trans Sulawesi Toboli – Tawaeli (Palu).

b) Komponen Kegiatan Utama


Komponen kegiatan utama pembangunan terminal induk
meliputi :
- Pembangunan Gedung, meliputi pembangunan Gedung
Kantor, Ruang Tunggu, Pos Keamanan/Menara Pengawas,
Pos Retribusi, Kios-Toko/Agen PO Bus, Rumah Makan
dan Penginapan.
- Pembangunan Lapangan Parkir, meliputi lapangan parkir
untuk Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan
Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan Pedesaan.
- Pembangunan Peron, meliputi peron untuk Angkutan
Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam
Propinsi (AKDP), Angkutan Pedesaan dan Angkutan
Kota.
- Pembangunan Infrastruktur, meliputi Menara air, jaringan
distribusi air, drainase, duiker, pagar terminal, pintu
gerbang masuk/keluar, papan pengumuman, papan nama
terminal, rambu dan papan penunjuk.

2) Rencana Kegiatan Proyek

a) Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi


2
Moutong dengan luas 27.405 M direncanakan akan
dikerjakan pada tahun 2005.
b) Status proyek pembangunan terminal induk Toboli
Kabupaten Parigi Moutong pada saat studi ini disusun telah
menyelesaikan tahap feasibility study/studi kelayakan.

3) Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan pembangunan terminal induk Toboli
Kabupaten Parigi Moutong direncanakan akan dilaksanakan
pada tahun 2005.

4) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan studi lingkungan untuk penyusunan dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah tahap pra
konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi yang diuraikan
secara rinci sebagai berikut :
a) Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap pra konstruksi
meliputi :
(1) Kegiatan Survey dan Pengukuran Lokasi
Kegiatan survey di lokasi rencana pembangunan
Terminal Induk Toboli dilakukan dengan cara kunjungan
ke lapangan serta pengumpulan data/informasi melalui
pengamatan lapangan dan wawancara dengan penduduk
di sekitar lokasi rencana proyek.
(2) Pembebasan Lahan
Kegiatan pembebasan lahan tidak perlu lagi dilakukan,
karena lokasi proyek merupakan hak milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Parigi Moutong dan yang dilakukan
hanya membuat kepastian batas lokasi yang menjadi
dasar pembangunan terminal induk.
Tabel 2.1.
Lahan, Bangunan dan Tanaman Yang Diperkirakan Terkena
Proyek, di Lokasi Rencana Pembangunan Terminal Induk

Kondisi lahan yang Status Luas lahan Cara


No 2
akan dibangun Kepemilikan M pembebasan
1. Terminal Toboli tipe Pemda Kab. 17.073,86 -
C saat ini Parigi
Moutong
2. Lahan semak belukar Pemda Kab. 9.935 -
(lahan Parigi
pengembangan) Moutong
Sumber : Hasil Survey Pengukuran, 2004.

b) Tahap Konstruksi

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi


meliputi :
(1) Mobilitas Tenaga Kerja
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah merekrut
tenaga kerja yang akan ditempatkan sebagai pekerja pada
pembangunan Terminal Induk.
Tenaga kerja yang diprioritaskan adalah penduduk yang
bertempat tinggal di desa Toboli dan sekitarnya dengan
klasifikasi sebagai berikut :
- Tenaga kerja ahli
- Tenaga kerja menengah
- Tenaga kerja kelompok buruh/tenaga kerja kasar
Jumlah dan distribusi tenaga kerja yang digunakan
sesuai dengan jenis kegiatan.
(2) Mobilisasi Peralatan dan Material
Pada kegiatan konstruksi akan dibutuhkan peralatan dan
bahan penunjang kegiatan fisik berupa alat berat seperti :
truk, bulldozer, shovel, excavator, shain shaw dan
peralatan penunjang lainnya. Sedangkan kebutuhan
bahan berupa : pasir, semen, batu kali, batu bata, pipa,
kayu dan lain-lain merupakan bahan yang akan
digunakan dalam membangun.
(3) Pembukaan dan Pematangan Lahan
Lahan yang direncanakan untuk pembangunan Terminal
Induk merupakan lahan Terminal tipe C Toboli yang
sudah ada dan lahan semak belukar.
Untuk bangunan gedung yang berada di dalam terminal
yang sudah ada rencana pembangunan akan dibongkar
dan diratakan semuanya dan untuk lahan semak belukar
akan dibersihkan melalui penebangan pohon,
pembersihan semak-semak belukar serta pengurugan
tanah.
(4) Pembangunan Sarana dan Prasarana

Jenis sarana dan prasarana yang akan dibangun, antara


lain :
- Pembuatan base camp.
- Pembangunan Bangunan Gedung (Kantor, Rumah
Makan, Kantor Agen PO Bus, Kios/Toko, Pos
Keamanan/Menara Pengawas, Pos Retribusi dan
Penginapan.
- Pembangunan Lapangan Parkir.
- Pembangunan Peron.
- Pembangunan Infrastruktur (Menara air, Jaringan
distribusi air, drainase, duiker, pagar, pintu gerbang
masuk/keluar, papan pengumuman, papan nama
terminal, rambu-rambu dan papan penunjuk).

c) Tahap Pasca Konstruksi


Kegiatan pada tahap pasca konstruksi yang diprakirakan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan adalah :
(1) Pengelolaan Terminal
Pada masa pengoperasian terminal induk Toboli
melayani 105.080 kendaraan dan 1.129.920 penumpang
dengan perincian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.2.
Jumlah Kendaraan dan Penumpang Masuk Terminal Toboli
Menurut Jenis Angkutan Tahun 2005
Kendaraan Jumlah Penumpang
No
Jenis Angkutan Masuk (orang)
.
(Unit)
1. AKAP 10.080 241.920
2. AKDP 32.000 384.000
3. Angkutan Pedesaan 63.000 504.000

Jumlah 105.080 1.129.920

b) P

(2) Pemeliharaan Terminal


Dalam pengoperasian terminal jumlah kendaraan dan
penumpang yang masuk maupun keluar akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup di
sekitar lokasi terminal tersebut.
Dampak yang mungkin dihasilkan antara lain :
- Emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan yang
masuk dan keluar terminal.
- Kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang
masuk dan keluar terminal.
- Limbah padat (sampah) yang dihasilkan oleh
penumpang yang masuk dan keluar terminal.
- Limbah cair yang dihasilkan dalam pengoperasian
terminal.

III. KONDISI LINGKUNGAN SAAT INI


1. Demografi

Desa Toboli merupakan salah satu dari 26 desa/kelurahan di wilayah


Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong dengan luas wilayah
2
120,64 Km , jumlah penduduk hasil pendataan aparat desa tahun
2004 sejumlah 3.207 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak
765 KK, pada table di bawah ini dapat dilihat komposisi penduduk
menurut kelompok umur dan jenis kelamin.

Tabel 3.1
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin Tahun 2004
No Kelompok Umur
Jenis Kelamin Jumlah
. (Tahun)
Laki-laki Perempuan
1. 0-4 208 138 346
2. 5-8 100 67 167
3. 9 - 15 319 347 666
4. 16 - 59 929 951 1.880
5. 60 keatas 89 59 148
1.56
Jumlah 1.645 3.207
2

Sumber : Hasil Pendataan Desa Toboli Tahun 2004.

3.2 Aktifitas Ekonomi

Masyarakat desa Toboli hampir sebagian besar berprofesi sebagai


petani yaitu sekitar 95% dan selebihnya ada yang menjadi pegawai
pemerintah, membuka usaha kios, rumah makan, bengkel, dan lain-
lain.
3.3 Sarana dan Prasarana Perekonomian
3.3.1 Jalan

Desa Toboli merupakan tempat persimpangan jalan utama


Trans Sulawesi, antara lain :
- Jalan Trans Sulawesi Toboli – Tawaeli (Palu)
- Jalan Trans Sulawesi Toboli – Moutong (Tolitoli,
Gorontalo, Manado)
- Jalan Trans Sulawesi Toboli – Parigi (Poso, Luwuk,
Sulawesi Selatan)
3.3.2 Terminal

Di desa Toboli terdapat terminal angkutan umum tipe C yang


dibangun pada tahun 1998 dan mulai beroperasi pada tahun
1999 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala dan
menjadi asset Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong
pada tahun 2002.
3.4 Sosial Budaya
3.4.1 Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di desa Toboli


antara lain : 1 TK, 4 SD dan 1 SLTP. Hal ini diprakirakan akan
berdampak positif pada pendidikan masyarakat desa Toboli
dan sekitarnya, dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 3.2
Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Toboli
No. Jenis Pendidikan Negeri Swasta
Sekola Muri Gur
Guru Sekolah Murid
h d u
1. TK 1 4 31 - - -
2. SD 4 41 399 - - -
3. SMP 1 19 174 - - -
Jumlah 6 60 604 - - -

Sumber : Kecamatan Parigi dalam Angka, 2003


Berdasarkan data yang ada bahwa jumlah penduduk yang
menamatkan pendidikan dari semua jenjang pendidikan
relatif kecil atau hanya 18,8% dari jumlah penduduk secara
keseluruhan.
3.4.2 Mobilitas Penduduk

Berdasarkan data pada tahun 2002 hasil dari Registrasi


Penduduk jumlah Kelahiran di desa Toboli sebanyak 78 jiwa
dan jumlah Kematian sebanyak 6 orang, sedangkan posisi
jumlah Migran Masuk tidak ada dan jumlah Migran Keluar
sebanyak 75 jiwa.
3.5 Kesehatan Masyarakat
3.5.1 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan

Di desa Toboli terdapat 3 (tiga) Pos Pelayanan Terpadu


Keluarga Berencana dan 1 (satu) Pusat Kesehatan Masyarakat
Pembantu.
3.5.2 Jenis Penyakit Utama

Penyakit yang dominan diderita masyarakat dapat diamati


melalui 10 jenis penyakit utama yang tercatat di Puskesmas
terdekat di lokasi proyek mulai urutan teratas yang paling
banyak diderita masyarakat, antara lain :
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
11
1) Inpeksi Saluran Pernapasan bagian Atas (ISPA)
2) Diare
3) Malaria
4) Gastritis (Ulu hati)
5) Hipertensi
6) TB klinis
7) Rematik
8) Penyakit kulit
9) Sakit mata
10) Penyakit susunan syaraf, dan lain-lain

3.6 Lalu Lintas


3.6.1 Volume Lalu Lintas di sekitar lokasi proyek

Lokasi terminal terletak + 100 meter dari jalan Trans Sulawesi


Toboli – Tawaeli (Palu), volume lalu lintas selain kendaraan
angkutan umum yang menuju dan keluar dari arah lokasi
terminal sangat kurang sekali, sedangkan volume lalu lintas
harian rata-rata (LHR) di jalan Trans Sulawesi sekitar jalan
masuk dan keluar terminal sebesar 2.683 kendaraan/hari.
3.6.2 Kondisi Lalu Lintas di sekitar ruas jalan yang dilalui
kendaraan pengangkut

material
Terminal Toboli dapat dituju melalui dua arah jalan masuk
dan keluar menuju jalan Trans Sulawesi, antara lain :
- dari arah Utara Jalan Trans Sulawesi Toboli – Moutong
(Tolitoli, Gorontalo, Sulawesi Utara) panjang jalannya sejauh
+ 1.100 meter.
- dari arah Selatan Jalan Trans Sulawesi Toboli – Tawaeli (Palu)
panjang jalannya sejauh + 100 meter.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
12
3.7 Kebisingan

Kebisingan umumnya ditimbulkan oleh aktifitas kendaraan maupun


peralatan bangunan dari aktifitas yang ada di sekitar rencana proyek.
Hasil pengukuran pada kawasan rencana proyek dan sekitarnya
diperoleh tingkat kebisingan 40-50 dBA dan pengaruh kebisingan
tersebut kurang sekali pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar
disebabkan lahan disekitar lokasi terminal dikelilingi oleh semak-
semak dan perkebunan kelapa milik masyarakat, dimana
pemukiman terdekat dari terminal berjarak + 50 meter.
3.8 Persepsi Masyarakat

Jika rencana usaha dan atau kegiatan yang direncanakan akan


memberikan manfaat bagi kehidupan warga masyarakat maka akan
memberikan tanggapan yang positif terhadap keberadaan usaha dan
atau kegiatan tersebut. Sebaliknya jika diperkirakan tidak
memberikan manfaat terhadap kehidupan masyarakat, maka
masyarakat akan memberikan tanggapan negative terhadap rencana
usaha dan atau kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 30 responden (yang
dilakukan secara acak) tentang beberapa hal yang berkaitan dengan
rencana pembangunan terminal induk Toboli dan manfaat apa yang
diperoleh warga masyarakat dari adanya kegiatan pembangunan
terminal tersebut. Informasi rencana pembangunan terminal induk
hampir sebagian besar masyarakat mengaku telah mengetahui
rencana pembangunan terminal induk Toboli.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
13
IV. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Dampak lingkungan yang akan terjadi diprakirakan akan timbul


berkenaan dengan rencana Pembangunan Terminal Induk Toboli, sebagai
berikut :
4.1 Tahap Pra Konstruksi
4.1.1 Komponen Fisik Kimia

Pada tahap pra konstruksi rencana Pembangunan Terminal


Induk Toboli diperkirakan tidak ada kegiatan yang dapat
berpengaruh/memberikan dampak terhadap perubahan
komponen lingkungan fisik kimia.
4.1.2 Komponen Biologi

Pada tahap pra konstruksi rencana Pembangunan Terminal


Induk Toboli diperkirakan tidak ada kegiatan yang dapat
berpengaruh/memberikan dampak terhadap perubahan
komponen lingkungan biologi.
4.1.3 Komponen Sosekbud dan Kesehatan Masyarakat
a) Keresahan dan Persepsi Masyarakat

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap keresahan dan pembentukan


persepsi masyarakat adalah adanya kegiatan survey
pengukuran lokasi dan pembebasan lahan.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang diprakirakan timbul kurang sekali


yang menyebabkan keresahan masyarakat khususnya
penduduk yang tinggal di sekitar lokasi rencana
proyek, karena mereka sebagian besar mengetahui
lokasi yang akan dibangun adalah tanah milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
14
3) Besaran Dampak

Berdasarkan indikator dampak yaitu banyaknya


keluhan yang timbul dari masyarakat, harapan-harapan
serta pandangan masyarakat di sekitar rencana lokasi
proyek terhadap rencana kegiatan, maka besaran
dampaknya bersifat negatif penting dan dengan
besaran dampak relatif kecil.
4.2 Tahap Konstruksi
4.2.1 Komponen Fisik Kimia
a) Penurunan Kualitas Udara

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap perubahan kualitas udara


pada tahap konstruksi adalah kegiatan mobilisasi
peralatan dan material, pembukaan dan pematangan
lahan, pembangunan fisik sarana dan prasarana
terminal.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang diprakirakan timbul dari kegiatan


tersebut adalah terjadinya perubahan kualitas udara
berdasarkan baku mutu udara (peningkatan kadar
debu, peningkatan kadar polutan gas oksida sulfur,
oksida nitrogen, hidrokarbon dan partikulat).
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak dan Indikator dampak


terjadinya penurunan kualitas udara adalah :
- Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan
kepada Keputusan Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup Nomor 02/MENKLH/1988
tentang Baku Mutu Lingkungan.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
15
- Kandungan gas-gas di udara seperti CO, CO2,
NOx dan SOx yang dinilai berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup Nomor 02/MENKLH/1988 tentang Baku
Mutu Lingkungan.

Dampak lain yang muncul adalah kesehatan dengan


indikator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk di sekitarnya akibat debu serta gas buangan
alat berat dan kendaraan proyek, dan dampak
gangguan lalu lintas yang lalu lalang dengan indikator
jumlah kecelakaan meningkat dan jumlah serta jenis
kerusakan jalan meningkat, maka besaran dampak
yang timbul bersifat negatif penting dengan skala relatif
kecil.
b) Peningkatan Derajat Kebisingan

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap perubahan/peningkatan


derajat kebisingan pada tahap konstruksi adalah
kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pembukaan
dan pematangan lahan, pembangunan fisik sarana dan
prasarana terminal.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang diprakirakan timbul dari kegiatan


tersebut diatas adalah terjadinya peningkatan derajat
kebisingan, yang dapat berakibat pada rusaknya alat
pendengaran manusia.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak


terjadinya peningkatan derajat kebisingan, maka
besaran dampak yang timbul bersifat negatif penting
dengan skala relatif kecil.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
16
c) Perubahan Kualitas Air

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap perubahan kualitas air


adalah kegiatan pembukaan dan pematangan lahan.
Kegiatan ini dapat menimbulkan peningkatan air larian
pada saat terjadi hujan yang berasal dari akibat adanya
pekerjaan pematangan lahan yaitu penimbunan,
penggalian dan pengurugan. Pekerjaan ini dapat
menyebabkan terjadinya perubahan pola aliran air yang
dapat berakibat terjadinya peningkatan air larian yang
mengandung Lumpur atau tanah sehingga kualitas air
menjadi terganggu.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul yang disebabkan oleh


kegiatan pembukaan dan pematangan lahan adalah
peningkatan kandungan padatan terlarut dalam air,
peningkatan jumlah padatan tersuspensi dalam air, air
menjadi keruh, perubahan dan penurunan struktur
komponen biologi perairan (bentos, plankton dan
nekton).
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak


terjadinya penurunan kualitas air berdasarkan baku
mutu lingkungan, maka besaran dampak yang timbul
bersifat negatif penting dengan skala relatif kecil.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
17
4.2.2 Komponen Biologi

a) Penurunan Biota Perairan

1) Sumber Dampak

Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap


terjadinya penurunan biota perairan adalah kegiatan
pematangan lahan berakibat pada adanya air larian
(genangan) yang mempengaruhi kualitas air sehingga
biota air menjadi terganggu. Kegiatan lain yang dapat
menyebabkan terjadinya dampak ini adalah
pembangunan saluran drainase. Pembangunan
drainase dapat berakibat terjadinya gangguan aliaran
air, aliran air yang terganggu dapat menyebabkan
terrjadinya gangguan terhadap biota perairan.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang mungkin timbul adalah penurunan


komposisi biota perairan seperti jumlah jenis dan
kelimpahan plankton stuktur dan indeks kerapatan
jenis nekton dan populasi bentos perairan.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka


besaran dampak adalah kecil dan bersifat negatiftidak
penting.
b) Gangguan Terhadap Fauna Darat

1) Sumber Dampak

Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap


terjadinya gangguan fauna darat adalah kegiatan
pembukaan dan pematangan lahan.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
18
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang mungkin timbul adalah terjadinya


migrasi beberapa biota darat (Fauna), hilangnya habitat
beberapa jenis fauna yang tinggal di lokasi proyek,
meskipun demikian di daerah ini tidak ada fauna yang
bersifat endemik dan dilindungi.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak dan sumber dampak, maka


dampak terhadap gangguan fauna darat bersifat negatif
tidak penting dengan skala relatif kecil.
c) Gangguan Flora

1) Sumber Dampak

Kegiatan penyebab dampak terhadap terjadinya


gangguan flora adalah kegiatan pembukaan dan
pematangan lahan.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan timbul akibat kegiatan ini


adalah hilangnya beberapa jenis flora di daerah ini,
akan tetapi jenis flora yang hilang bukan merupakan
flora yang dilindungi.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan timbul maka


besaran dampak tergolong kecil dan bersifat negatif
tidak penting.
4.2.3 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

a) Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap adanya kesempatan kerja


dan peluang berusaha adalah kegiatan
rekrutmen/mobilisasi tenaga kerja, pembangunan
sarana dan prasarana.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
19
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah terjadinya penurunan


jumlah pengangguran akibat rekrutmen tenaga kerja,
pembangunan sarana dan prasarana. Selain itu jenis
dampak yang akan timbul adalah peningkatan
pendapatan.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan timbul, maka


besaran dampak tergolong sedang dan bersifat positif
penting.
4.3 Tahap Pasca Konstruksi
4.3.1 Komponen Fisik Kimia
a) Penurunan Kualitas Udara dan Derajat Kebisingan

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara


dan derajat kebisingan adalah kegiatan pembongkaran
base camp, demobilisasi alat dan pengoperasian
terminal.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan ini adalah


penurunan kualitas udara berupa peningkatan kadar
debu, gas oksigen sulfur, nitrogen dan hidrokarbon di
udara.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak


terjadinya penurunan kualitas udara adalah :
- Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan
kepada Keputusan Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1998
tentang Baku Mutu Lingkungan.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
20
- Kandungan gas – gas di udara seperti CO, CO2,
NOX dan SOX yang dinilai berdasarkan keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No 02/MENKLH/1998 tentang Baku Mutu
Lingkungan.

Dampak lain yang muncul adalah kesehatan dengan


indikator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk di sekitarnya akibat debu serta gas buangan
alat berat dan kendaraan proyek, dan dampak
gangguan LHR dengan indikator jumlah kecelakaan
meningkat dan jumlah dan jenis kerusakan jalan
meningkat.
Maka besaran dampak yang timbul bersifat negatif
penting dengan skala relatif kecil.
b) Penurunan Kualitas Air Permukaan dan air Tanah

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap penurunan kualitas air


permukaan dan air tanah adalah kegiatan
pengoperasian terminal. Kegiatan pengoperasian
terminal menghasilkan limbah cair. Limbah yang
mengalir dan masuk kedalam saluran air akan
berakibat menurunnya kualitas air. Jika laju
perembesan air ke dalam tanah cepat akan berakibat
menurunnya kualitas air tanah.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul dari beberapa kegiatan


tersebut di atas adalah penurunan kualitas air berupa
penurunan kualitas air permukaan dan air tanah.
Parameter kualitas air meliputi kualitas fisik-kimia dan
kualitas biologi (penurunan struktur komponen biologi
perairan (bentos, plankton dan nekton).
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
21
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak


terjadinya penurunan kualitas air berdasarkan baku
mutu lingkungan, maka besaran dampak yang timbul
bersifat negatif penting dengan skala relatif kecil.
4.3.2 Komponen Biologi

a) Penurunan Biota Perairan

1) Sumber Dampak

Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap


terjadinya penurunan biota perairan adalah kegiatan
pengoperasian terminal berakibat adanya limbah cair
yang mempengaruhi kualitas air sehingga biota air
menjadi terganggu.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang mungkin timbul adalah penurunan


komposisi biota perairan seperti jumlah jenis dan
kelimpahan plankton, struktur dan indeks kerapatan
jenis nekton dan populasi bentos perairan.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka


besaran dampak adalah kecil dan bersifat negatif tidak
penting.
4.3.3 Komponen Sosekbud dan Kesmas

b) Peningkatan Pendapatan

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan pendapatan


adalah pengoperasian terminal, berupa terbukanya
kesempatan kerja dan berusaha.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
22
2) Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan tersebut di


atas adalah peningkatan pendapatan masyarakat.
3) Besaran dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka


besaran dampak adalah besar dan bersifat positif
penting.
c) Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

1) Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan kesempatan


kerja dan peluang berusaha adalah kegiatan
pengoperasian terminal.
2) Jenis Dampak

Jenis dampak peningkatan kesempatan kerja dan


peluang berusaha akibat kegiatan pengoperasian
terminal dapat berdampak terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi, maka


besaran dampak adalah besar dan bersifat positif
penting.
d) Persepsi Masyarakat

1) Sumber Dampak

Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap


persepsi masyarakat adalah pembongkaran base camp,
demobilisasi alat dan pengoperasian terminal.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
23
2) Jenis Dampak

Jenis dampak berupa persepsi masyarakat ditunjukan


dengan sejumlah masyarakat yang antifati dan
menerima keberadaan terminal dengan segala
konsekuensinya.
3) Besaran Dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka


besaran dampak adalah besar dan bersifat positif
penting.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
24
Secara ringkas dampak lingkungan yang akan terjadi berkenaan dengan
rencana pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
terangkum dalam matriks berkut :
Tahap Sumber Jenis Dampak Besaran
No.
Kegiatan Dampak Lingkungan Dampak
1. Pra Persepsi kurang keluhan
Konstruksi - Survey dan masyarakat tidak ada
Pengukuran terhadap rencana relatif kecil
- proyek
Pembebasan lahan - Ganti rugi tidak
- ada
Pemasangan tanda - Konflik batas
batas lahan

2. Konstruksi - Mobilisasi tenaga - Persepsi relatif besar


kerja masyarakat relatif besar
- Mobilisasi - Kesempatan Masyarakat
material dan kerja menerima
alat-alat berat dan berusaha rencana
- Pembukaan dan - Persepsi kegiatan
Pematangan lahan masyarakat Konsentrasi
- Pembuatan base - Polusi udara debu 0,063
camp dan 3
mg/m dan
- Pembangunan kebisingan
kebisingan 45
Bangunan - Persepsi
dBA
Gedung : Kantor, masyarakat
relatif kecil
rumah - Peningkatan
Debu 0,063
makan, PO Bus, kadar
3
Kios, debu dan gas di mg/m dan gas-
Pos udara gas oksida
keamanan/Menara - Peningkatan relatif kecil
Pengawas, pos kebisingan Kebisingan 39 –
retribusi - Penurunan 45 dBA
Dan penginapan kualitas relatif kecil
air relatif kecil
- Persepsi relatif kecil
masyarakat relatif kecil
- Peningkatan Debu 0,063
kebisingan 3
mg/m dan gas-
- Persepsi gas oksida
masyarakat relatif kecil
- Peningkatan Kebisingan 39 –
kadar 45 dBA
debu dan gas di
udara
- Peningkatan
kebisingan
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
25
- Pembangunan lapangan - Penurunan kualitas relatif kecil
parkir air relatif kecil
- Pembangunan peron - Persepsi 3
Debu 0,063 mg/m dan
- Pembangunan masyarakat
gas-gas oksida relatif
Infrastruktur : Menara air, - Peningkatan kadar
kecil
Jaringan distribusi air, debu dan gas di
Kebisingan 39 – 45 dBA
Drainase, duiker, pagar, udara
relatif kecil
Pintu gerbang, dll. - Peningkatan
relatif kecil
kebisingan
3
- Penurunan kualitas Debu 0,063 mg/m dan
air gas-gas oksida relatif
- Persepsi kecil
masyarakat Kebisingan 39 – 45 dBA
- Peningkatan kadar relatif kecil
debu dan gas di relatif kecil
udara 3
Debu 0,063 mg/m dan
- Peningkatan gas-gas oksida relatif
kebisingan kecil
- Penurunan kualitas Kebisingan 39 – 45 dBA
air relatif kecil
- Persepsi
masyarakat
- Peningkatan kadar
debu dan gas di
udara
- Peningkatan
kebisingan
- Penurunan kualitas
air
3. Pasca - - Persepsi relatif kecil
Konstruksi Pembongkara masyarakat relatif kecil
(Operasional n base camp - relatif kecil
) - Demobilisasi Bertumpuknya relatif kecil
alat limbah padat relatif kecil
sisa
bangunan
- Persepsi
masyarakat
- Peningkatan
kebisingan dan
polusi
udara
- Gangguan
lalu lintas
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
26
- Pengoperasian - Persepsi masyarakat relatif besar
terminal - Peningkatan kadar Kadar debu dan gas tidak
debu dan gas di udara melebihi ambang batas
- Peningkatan Tingkat Kebisingan tidak
kebisingan melebihi ambang batas
- Penurunan kualitas Kadar kualitas air kecil
air pengaruhnya.
- Terbukanya relatif besar
kesempatan dan
peluang berusaha
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
27
V. UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK
LINGKUNGAN

Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang akan dilakukan


berkenaan dengan rencana/kegiatan pembangunan terminal induk Toboli
berdasarkan tahap-tahap kegiatan (Pra Konstruksi, Konstruksi dan Pasca
Konstruksi) sebagai berikut :
5.1 Pra Konstruksi
5.1.1 Kegiatan Survey Lokasi
a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan
mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Memberi informasi yang jelas kepada penduduk
setempat tentang tujuan pelaksanaan survey lokasi.
- Melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
kepala desa atau pemuka masyarakat.
b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk
mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :
- Memantau banyaknya/jumlah penduduk yang
mengeluh.
- Memantau persepsi masyarakat terhadap keberadaan
proyek.
- Memantau perkembangan harapan-harapan
masyarakat tentang keberadaan proyek.
c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah
banyaknya/jenis keluhan yang timbul dari masyarakat,
harapan-harapan serta pandangan masyarakat di sekitar
lokasi rencana proyek.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
28
5.2 Konstruksi
5.2.1 Mobilisasi Tenaga Kerja
a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan
mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Merekrut tenaga kerja dari penduduk sekitar lokasi
dengan klasifikasi tenaga kerja ahli, tenaga kerja
menengah, tenaga kerja kelompok buruh/tenaga kerja
kasar.
- Masyarakat pendatang yang bekerja di proyek
tersebut hendaknya beradaptasi dan berinteraksi
dengan masyarakat setempat, dengan membuat
kegiatan yang sifatnya bisa menimbulkan keakraban
diantara mereka.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau jumlah penduduk setempat yang diterima


sebagai tenaga kerja.
- Memantau jumlah/jenis usaha sektor informal yang
muncul akibat penerimaan tenaga kerja.
- Memantau tingkat pendapatan penduduk setempat.
- Memantau perkembangan kamtibmas selama dan
setelah proyek berlangsung.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :

Jumlah dan jenis kerusakan segmen jalan yang terjadi,


jumlah penduduk setempat yang diterima sebagai tenaga
kerja, jenis dan jumlah usaha sektor informal yang berdiri,
meningkatnya pendapatan masyarakat atau munculnya
rasa ketidakadilan dalam masyarakat.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
29
5.2.2 Mobilisasi Peralatan dan Material

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Menggunakan jalan yang tidak padat lalu lintas dan
akan dilakukan diluar waktu jam kerja.
- Menggunakan kendaraan operasional yang memenuhi
standar kualitas emisi.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau kadar debu dan gas-gas oksida karbon,


oksida nitrogen dan oksida sulfur di udara.
- Memantau jumlah kecelakaan yang terjadi akibat
adanya kendaraan proyek.
- Memantau keluhan dari masyarakat di sekitar proyek.
- Memantau jenis penyakit yang muncul dan jumlah
penduduk yang menderita sakit.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :

- Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan


Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988 tentang
Baku Mutu Lingkungan.
- Kandungan gas-gas di udara seperti CO, NOx HC dan
Sox yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
30
- Tingkat gangguan kesehatan pekerja dan penduduk
sekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan
kendaraan proyek.
- Gangguan lalu lintas harian.
5.2.3 Pematangan Lahan

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Memberi masker kepada setiap pekerja.
- Menyiram air pada material hasil bongkaran yang
akan digunakan sebagai bahan timbunan pada tempat-
tempat yang rendah, penyiraman dilakukan setiap hari
agar debu tidak beterbangan.
- Tidak menjalankan peralatan yang akan menimbulkan
suara bising pada jam atau waktu ibadah dan istirahat.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau kandungan debu di udara.


- Memantau Keluhan dari masyarakat sekitar proyek.
- Memantau jenis penyakit yang muncul dan jumlah
penduduk yang menderita sakit.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
31
- Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988 tentang
Baku Mutu Lingkungan.
- Kandungan gas-gas di udara seperti CO, NOx HC dan
Sox yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan.
- Kualitas air berdasarkan baku mutu air menurut KLH
Nomor Keputusan Menteri 02/MENKLH/1988 tentang
baku mutu air dan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air.
- Tingkat gangguan kesehatan pekerja dan penduduk
sekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan
kendaraan proyek.
5.2.4 Pembuatan Base Camp

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Lokasi base camp ditempatkan pada lahan yang aman
dan tidak terganggu oleh kegiatan pembangunan
lainnya.
- Memberikan rasa nyaman ketika para pekerja istirahat
bekerja di luar jam kerja.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau tingkat kebisingan di lokasi proyek dan


sekitarnya.
- Memantau Keluhan dari masyarakat sekitar proyek.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
32
c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :

- Tingkat kebisingan di lokasi proyek dan sekitarnya


yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan.
- Tingkat gangguan pendengaran pekerja dan
penduduk sekitarnya akibat kebisingan alat berat dan
kendaraan proyek.
5.2.5 Pembangunan Bangunan Gedung (Kantor, Rumah
Makan, Kios-Toko, Pos Keamanan/Menara Pengawas, Pos
Retribusi, dan Penginapan)

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Pembuatan dinding pada bangunan-bangunan yang
agak tinggi dilakukan dengan membuat atau
memasang jaring penahan untuk mencegah jatuhnya
material.
- Memasang alat pelindung dari kebisingan akibat
beroperasinya mesin pengaduk campuran.
- Untuk pekerjaan bangunan yang memasang kap
membuat ramuan untuk kebutuhan rangka kap
dikerjakan secara terpisah sebelum pemasangan,
dikerjakan oleh tenaga yang berpengalaman di bidang
pekerjaan kayu dan saat pemasangan hendaknya
dilengkapi dengan alat pengaman kerja.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
33
- Pekerjaan pemasangan atap memperhatikan
keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan
memberi topi dan sabuk pengaman, menggunakan
tangga yang baik, pekerja tidak membawa barang tajam
ketika melakukan pemanjatan, penempatan
alat/perlengkapan kerja ditempatkan pada posisi yang
tidak membahayakan.
- Untuk pekerjaan lantai-lantai bangunan para pekerja
diberi masker dan kaos tangan, pencampuran mortar
dilakukan sebelum dan sesudah waktu ibadah atau
waktu istirahat penduduk.
- Tidak menjalankan peralatan yang akan menimbulkan
suara bising pada jam atau waktu ibadah dan istirahat.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau jumlah material yang jatuh pada


pembuatan dinding atas, tingkat kebisingan dan
ketaatan pekerja dalam menggunakan alat pelindung
pendengaran dari suara bising.
- Memantau sistem dan cara kerja pemasangan rangka
kap, keahlian tenaga kerja yang bekerja dan
penggunaan alat pengaman kerja pada kegiatan
pemasangan kap.
- Memantau cara penempatan alat/perlengkapan kerja
pemasangan atap.
- Memantau tingkat kedisiplinan pekerja dalam
menggunakan alat keselamatan pekerja, tersedianya
sarana dan prasarana P3K dan memantau waktu
pencampuran mortar dalam pekerjaan lantai.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
34
c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :

- Dalam pembuatan dinding bangunan atas yang dinilai


adalah tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk sekitarnya akibat tingkat kebisingan yang
melampaui batas baku mutu derajat kebisingan, jumlah
material yang jatuh.
- Tata cara pemasangan kap, jumlah dan keahlian
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pemasangan
kap dan ketaatan terhadap keselamatan kerja.
- Jumlah dan jenis kecelakaan kerja dan jumlah
karyawan yang lalai dalam mematuhi sistem
keselamatan kerja dalam pekerjaan pembuatan atap.
- Jumlah dan jenis kecelakaan kerja dan jumlah
karyawan yang lalai dalam mematuhi sistem
keselamatan kerja dalam pekerjaan lantai.
5.2.6 Pembangunan Lapangan Parkir

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Menyiapkan helm proyek dan sepatu both.
- Menyiapkan sarana dan prasarana P3K
- Menyiapkan kendaraan untuk evakuasi kendaraan
darurat.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
35
- Memantau ketaatan terhadap penggunaan alat
keselamatan kerja.
- Memantau ketersediaan tenaga P3K.
- Memantau kesiapan kendaraan evakuasi.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :

- Laporan masyarakat sekitar lokasi proyek.


- Jumlah karyawan yang lalai dan mematuhi sistem
keselamatan kerja yang telah ditetapkan.
5.2.7 Pembangunan Peron

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Menyiapkan helm proyek dan sepatu both.
- Menyiapkan sarana dan prasarana P3K
- Menyiapkan kendaraan untuk evakuasi kendaraan
darurat.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau ketaatan terhadap penggunaan alat


keselamatan kerja.
- Memantau ketersediaan tenaga P3K.
- Memantau kesiapan kendaraan evakuasi.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
36
- Laporan masyarakat sekitar lokasi proyek.
- Jumlah karyawan yang lalai dan mematuhi sistem
keselamatan kerja yang telah ditetapkan.
5.2.8 Pembangunan Infrastruktur (Menara air, Jaringan
distribusi air, drainase, duiker, pagar, pintu gerbang, dll)

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :


- Pembuatan pondasi menara air dan jaringan distribusi
air dilakukan dengan membuat dengan sistem dan cara
kerja pembuatan menara air dan pendistribusiannya.
- Pembuatan drainase dilakukan upaya material sirtukil
dan campuran beton yang tercecer tidak jatuh ke
saluran serta mengupayakan agar hasil galian tidak
menyebar dan dimanfaatkan sebagai material
timbunan.
- Untuk pekerjaan bangunan yang memasang kap
membuat ramuan untuk kebutuhan rangka kap
dikerjakan secara terpisah sebelum pemasangan,
dikerjakan oleh tenaga yang berpengalaman di bidang
pekerjaan kayu dan saat pemasangan hendaknya
dilengkapi dengan alat pengaman kerja.
- Pekerjaan pemasangan atap memperhatikan
keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan
memberi topi dan sabuk pengaman, menggunakan
tangga yang baik, pekerja tidak membawa barang tajam
ketika melakukan pemanjatan, penempatan
alat/perlengkapan kerja ditempatkan pada posisi yang
tidak membahayakan.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
37
- Tidak menjalankan peralatan yang akan menimbulkan
suara bising pada jam atau waktu ibadah dan istirahat.
- Menyiapkan helm proyek dan sepatu both.
- Menyiapkan sarana dan prasarana P3K
- Menyiapkan kendaraan untuk evakuasi kendaraan
darurat.

b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk


mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau sistem dan cara kerja pembuatan menara


air dan jaringan distribusi air.
- Memantau material sirtukil dan campuran beton yang
tercecer dan hasil galian dari pembuatan drainase.
- Memantau jumlah material yang jatuh pada
pembuatan dinding atas, tingkat kebisingan dan
ketaatan pekerja dalam menggunakan alat pelindung
pendengaran dari suara bising.
- Memantau sistem dan cara kerja pemasangan rangka
kap, keahlian tenaga kerja yang bekerja dan
penggunaan alat pengaman kerja pada kegiatan
pemasangan kap.
- Memantau cara penempatan alat/perlengkapan kerja
pemasangan atap.
- Memantau ketaatan terhadap penggunaan alat
keselamatan kerja.
- Memantau ketersediaan tenaga P3K.
- Memantau kesiapan kendaraan evakuasi.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :

- Daya tampung menara air dan aliran jaringan


distribusi air di lokasi proyek.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
38
- Kualitas air dari aliran drainase pembuangan limbah
cair berdasarkan baku mutu air menurut KLH Nomor
Keputusan Menteri 02/MENKLH/1988 tentang baku
mutu air dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
- Dalam pembuatan dinding bangunan atas yang dinilai
adalah tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk sekitarnya akibat tingkat kebisingan yang
melampaui batas baku mutu derajat kebisingan, jumlah
material yang jatuh.
- Tata cara pemasangan kap, jumlah dan keahlian
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pemasangan
kap dan ketaatan terhadap keselamatan kerja.
- Jumlah dan jenis kecelakaan kerja dan jumlah
karyawan yang lalai dalam mematuhi sistem
keselamatan kerja dalam pekerjaan pembuatan atap.
- Laporan masyarakat sekitar lokasi proyek.
- Jumlah karyawan yang lalai dan mematuhi sistem
keselamatan kerja yang telah ditetapkan.

5.3 Pasca Konstruksi


5.3.1 Pembongkaran Base Camp
a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan
mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :

- Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang


rencana pembongkaran base camp.
- Melibatkan masyarakat dan secara bersama-sama
dengan mereka membongkar base camp kemudian
material atau bahan bekas base camp diserahkan
kepada masyarakat.
- Menghijaukan kembali lokasi base camp.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
39
b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk
mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :

- Memantau cara kerja pembongkaran base camp.


- Memantau pola penghijauan kembali base camp.

c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas


pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah : laporan
masyarakat sekitar lokasi proyek.
5.3.2 Demobilisasi Alat

a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan


mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :
- Menggunakan jalan yang tidak padat lalu lintas dan
dilakukan di luar waktu pergi pulang kantor dan
sekolah.
- Memasang rambu-rambu lalu lintas atau papan
pemberitahuan yang ada hubungannya dengan
kegiatan tersebut.
b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk
mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :
- Memantau kadar debu dan gas-gas oksida karbon,
oksida nitrogen dan oksida sulfur di udara.
- Memantau jumlah kecelakaan yang terjadi akibat
adanya kendaraan proyek.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
40
c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :
- Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988 tentang
Baku Mutu Lingkungan.
- Kandungan gas-gas di udara seperti CO, NOx HC dan
Sox yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan.
- Tingkat gangguan kesehatan pekerja dan penduduk
sekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat dan
kendaraan proyek.
- Gangguan lalu lintas harian.
- Jumlah dan jenis kerusakan segmen jalan yang terjadi.
5.3.3 Pengoperasian Terminal
- Melakukan penertiban dan penyuluhan terhadap
kendaraan-kendaraan angkutan umum yang masuk
terminal tentang kelaikan jalan yang berhubungan
dengan emisi gas buang dan kebisingan mesin
kendaraan.
- Membuang limbah cair melalui saluran drainase.
- Menampung limbah padat pada bak sampah yang
disediakan.
a) Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan
mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani
keadaan darurat, yaitu :
b) Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk
mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, antara
lain :
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
41
- Memantau kadar debu dan gas-gas oksida karbon,
oksida nitrogen dan oksida sulfur di udara sekitar
lokasi dan tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh
kendaraan yang masuk terminal serta memeriksa
tentang kelaikan jalannya yang berhubungan dengan
emisi gas buang dan kebisingan mesin kendaraan oleh
petugas terminal dan dibantu oleh Penguji Kelaikan
Kendaraan Bermotor.
- Memantau kondisi saluran drainase.
- Memantau jumlah dan jenis limbah padat yang tidak
tertampung.
- Memantau jenis pekerjaan dan orang yang bekerja
pada berbagai kegiatan terminal.
- Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988 tentang
Baku Mutu Lingkungan.
- Kandungan gas-gas di udara seperti CO, NOx HC dan
Sox yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan.
- Tingkat kebisingan di lokasi terminal dan sekitarnya
yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan.
- Kualitas air permukaan memenuhi standar kualitas
yang ada.
- Jumlah limbah padat yang berserakan.
- Jumlah tenaga kerja yang bekerja di lokasi terminal.
c) Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap
peraturan di bidang lingkungan hidup adalah :
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
42
Secara ringkas Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan
Hidup yang akan terjadi berkenaan dengan rencana Pembangunan Terminal
Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong tercantum dalam matriks berikut :
Taha Dampak yang
Upaya Pengelolaan Upaya Pemantauan
p Diperkirakan
Jenis Besar Penge
Dampak an lolaa
Frekw Tolok
Dam n Lembaga Lokasi
ensi Ukur
pak Dam
pak
Pra Masya Setiap Kesepa
Kons - - rakat bulan katan
truks - - memperl Dinas sekitar selam dan
i Perse Kura uas Perhub lokasi a kesepa
psi ng informasi ungan - prose haman
masy keluh tentang - Sebelu s tentang
arakat an proyek Bapped m peren proyek
terha - a pemba canaa -
dap - Melakuka nguna n Ketaata
renca Tidak n - n - n
na ada pendekat - Setiap terhada
proye an Dinas 3 p
k - dengan Perhub bulan peratur
Relati masyarak ungan an
- f kecil at
Ganti
rugi -
tidak -
ada Penetapa
n batas
- secara
Konfli bersama
k
batas
lahan

Kons - - - - -
truks - - - - Lokasi Setiap -
i Perse Relati Rekruitm Dinas proyek 3 Jumlah
psi f en tenaga Perhub bulan tenaga
masy besar kerja dan ungan kerja
arakat - prioritas - yang
- Relati tenaga Dinas diserap
Kese f setempat Nakert -
mpata besar - rans Perban
n - Adaptasi dingan
kerja Rekru pekerja tenaga
danbe t dari luar lokal
rusah tenag dan dan
a a berintera pendat
kerja ksi ang
- dengan
Kese masyarak
mpat at
an setempat
berus
aha
masy
araka
t
peng
umpu
l
mater
ial
relatif
besar
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
43
Jalan Setiap
- - - - yang bulans -
Polusi Relatif Mengg Dinas digunak ekali Kadar
udara kecil unakan Perhub an dari Setiap debu
dan - jalan ungan lokasi bulan dan
kebisin Relatif yang - material gas-gas
gan kecil tidak Dinas ke di
- - padat Perhub lokasi udara
Peningk Relatif lalulinta ungan/ pemban serta
atan kecil snya Bapedal gunan derajat
kadar - - da Lokasi kebisin
debu Relatif Penggu Proyek gan
dan gas kecil naan sesuai
di masker dengan
udara pada Kepme
- setiap n KLH
Peningk pekerja tentang
atan - Baku
kebisin Menyir Mutu
gan am Lingku
- hasil ngan
Penuru bongkar Hidup
nan an dan -
Kualitas dibuang Ganggu
Air keluar an
lokasi kesehat
- an
Memas pekerja
ang alat dan
pereda pendud
m suara uk
- sekitar
Penggal -
ian Ketaata
dilakuk n
an menggu
sesuai nakan
dengan masker
gambar -
Kedisip
linan
pekerja
-
Pengrus
akan
struktur
tanah

Pasca Sekitar Setia


Konst - - - lingku p3
ruksi Peningk - Peningk Bapedal ngan bula -
atan Relatif atan da Termin n Kondi
kadar kecil arus - al sekal si
debu lalu Dinas Lokasi i debu
dan gas - lintas Nakertr termin Setia dan
di udara Relatif - ans al p gas-
dan kecil Jumlah - bula gas di
kebising usaha Dinas n udara
an - yang Kebersi tidak
- Relatif terbent han meleb
Terbuka kecil uk ihi
nya - amba
kesemp Pemilah ng
atan an batas
dan sampah baku
peluang kering mutu
berusah lingk
a unga
- n
Bertum hidup
puknya
limbah -
padat Respo
n
masy
arakat
terha
dap
kese
mpat
an
usaha

-
Jumla
h
samp
ah
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
44
Lingkun 6
si da - gan bula -
sa - n basah Bapedalda sekitar n Air yang
bangun Relati - - terminal seka dibuang
an f kecil Pengolah Dinas Jalan li melalui
- an limbah Kebersiha sekitar 3 drainase
Ganggu cair n terminal bula sesuai
an lalu - - n dengan
lintas Penyiapa Dinas seka baku
n Perhubun li mutu
transport gan lingkung
asi an
sampah -
- Tersedia
Pengatur alat
an arus transport
lalu lintas asi yang
- cukup
Pemasan -
gan Kelancar
rambu an arus
lalulintas lalu
lintas
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
45
DAFTAR PUSTAKA
BPS Parigi Moutong, 2002. Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka, Parigi
Moutong.
Craig F. R, 1987. Mekanika Tanah (Terjemahan dari Soil Mechanics Fourth
Edition), Erlangga, Jakarta.
Ludman A, 1990. Physical Geologi, Prince-Hall, London.
Primack R.B, I. Suprianto, M. dan P. Kramadibrata, 1998. Biologi Konservasi,
Yayasan obor Indonesia, Jakarta.
Sajoyo dan Pujiwati Sajogyo, 1983. Sosiologi Pedesaan, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Samingan T, 1990. Dasar-Dasar Ekologi, Buku II Cetakan Ketiga, Lab Ekologi
FMIPA-IPB Bogor.
Sugandhy A, 1980. Baku Mutu Lingkungan Sebagai Indikator Dampak
Lingkungan Fisik, Makalah dalam Simposium Nasional AMDAL-1
PPLH-IPB, Bogor.
Suratmo F. G, 1988. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Sutamiharja, R.T.M, 1973. Kualitas dan Pencemaran Lingkungan SPS,
Jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB Bogor.
Tan H Kim, 1995. Dasar-Dasar Kimia Tanah, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Wardana A. W, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Yogyakarta.
Sumarwoto., Otto, 2001. Atur Diri Sendiri : ParaKabudigma Baru
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
46
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Studi UKL dan UPL pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi
Moutong, berpedoman pada sejumlah peraturan perundang-undangan yang
berlaku, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman.
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1995 tentang Ijin Lokasi.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Pemberian Hak
Atas Tanah.
8. Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor
B-1234/MENLH/08/1999 tentang Kegiatan Wajib UKL dan UPL.
9. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-056 Tahun 1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
10. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 124/1997 tentang Panduan Kajian
Keprasarana Wilayahan Masyarakat dalam AMDAL.
11. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08 Tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses
AMDAL.
12. KepMen PU Nomor 377/KPTS/1996 tentang Petunjuk Tata Laksana
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) Departemen Pekerjaan Umum.
13. KepMen PU nomor 296/KPTS/1996 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
14. KepMen PU Nomor 481/KPTS/1996 tentang Penetapan Jenis Kegiatan
Bidang PU yang Wajib dilengkapi dengan UKL dan UPL.
15. KepMen LH Nomor KEP-39/MENLH/8/1996 tentang Jenis Usaha atau
Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi Moutong
47UKL/UPL Pembangunan Terminal Induk Toboli Kabupaten Parigi
Moutong 48
16. KepMen LH Nomor 12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL).
17. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 299/11/1996 tentang Pedoman
Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL.
18. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 124 Tahun 1997 tentang Panduan
Kajian Keprasarana Wilayahan Masyarakat dalam AMDAL.
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 1975 tentang
Ketentuan – ketentuan Mengenai Tata Cara Pembebasan Tanah.
20. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor
188.444/ 1443/RO.BKLH Tahun 1989/1990 tentang Baku Mutu Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai