Penyusun :
Kelompok 1
PTN B
Rheymita Zalfa Afiyah 210306041
Putera Pratama 210306059
Muhammad Bagas Ardian Nasution 210306110
Mutiara Jasmine Patria Lubia 210306113
Riki Rian Simatupang 210306125
Tutur Sinurat 210306134
Hiskia Dianto Daniel Siahaan 210306173
Sultan Rangga Mahadi 210306179
Tim penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini terdapat kekurangan, maka dari
itu tim penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan. Terimakasih dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
Latar belakang ........................................................................................................................ 1
Rumusan masalah................................................................................................................... 2
Tujuan ..................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
Pengertian Industri Pakan....................................................................................................... 3
Industri Pakan Skala Kecil ..................................................................................................... 3
Industri Pakan Skala Besar ..................................................................................................... 4
Keunggulan Industri Pakan Skala Besar dan Kecil ................................................................ 5
Kelemahan Industri Pakan Skala Besar dan Kecil ................................................................. 5
Perbedaan Kualitas dan Keamanan Pangan ........................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................. 7
Kesimpulan............................................................................................................................. 7
Saran ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. iii
ii
PENDAHULUAN
Latar belakang
Keunggulan produk peternakan sebagai sumber protein hewani memberikan
jaminan bahwa kebutuhan dan permintaan akan produk ini akan terus meningkat dari waktu
ke waktu. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk ternak berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah populasi ternak. Percepatan pembangunan peternakan juga akan
menyediakan bahan pangan hewani atau menambah penawaran produk peternakan dan
akan menciptakan pendapatan sebagaian besar masyarakat. Pandangan baru pembangunan
peternakan dalam kerangka agribisnis memberikan peluang bisnis yang lebih banyak yang
dapat di lakukan dan diberdayakan. Pengembangan industri pakan pada sub-sistem hulu
merupakan bagian terpenting yang dapat menunjang keberhasilan pembangunan
peternakan, mengingat kebutuhan terhadap pakan tidak mungkin disubstitusi oleh faktor
produksi lainnya.
Industri pakan memegang peranan penting dalam budidaya ternak, baik ternak non
ruminansia (ayam, itik dan ternak babi) dan ternak ruminansia seperti sapi, kambing,
domba dan kerbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan berpengaruh 60-70%
terhadap nilai biaya produksi usaha peternakan (Bagau, 2020). Hal ini sangat berdampak
pada nilai keuntungan bagi peternak atau pelaku bisnis dalam menekuni usaha peternakan.
Ketika harga pakan mahal, sementara produktivitas ternak rendah atau produktivitas tetap,
maka keuntungan yang diperoleh menjadi kecil atau bahkan rugi. Ketersediaan bahan baku
pakan dan lokasi produksinya sangat menentukan harga pakan. Teknologi dalam industri
pakan, haruslah mempertimbangkan ketersediaan bahan baku pakan, kontinuitas
ketersediaan bahan baku, jumlah kebutuhan pakan untuk ternak, pangsa pasar, dan jarak
pabrik pakan dengan bahan baku, serta jarak pabrik pakan dengan konsumen.
Secara global, pertumbuhan industri makanan ternak mencakup berbagai skala,
mulai dari industri kecil yang lokal hingga industri skala besar yang kompleks dan memiliki
jaringan produksi makanan ternak di tingkat nasional. Industri makanan ternak, baik skala
kecil maupun besar, memiliki peran yang krusial dalam menyediakan pakan berkualitas
bagi ternak, sehingga mendukung produksi hewan yang sehat dan produktif. Oleh karena
itu, penting bagi kita memahami perbandingan antara industri makanan ternak skala kecil
dan besar, serta menyoroti peran keduanya dalam pengembangan sektor peternakan.
1
Rumusan masalah
• Apa yang dimaksud dengan industri pakan?
• Bagaimana perbandingan antara industri pakan ternak skala kecil dan besar di
Indonesia?
• Apa dampak industri pakan skala besar terhadap lingkungan dibandingkan dengan
industri skala kecil?
• Bagaimana aspek kualitas dan keamanan pakan berbeda antara produsen skala besar
dan kecil?
Tujuan
Memberikan pemahaman mendalam mengenai perbandingan antara industri pakan
skala kecil dan besar. Paper ini akan menganalisis aspek-aspek kunci, termasuk proses
produksi, teknologi yang digunakan, dampak lingkungan, kualitas dan keamanan pangan yang
dihasilkan. Paper ini diharapkan dapat memberikan wawasan menyeluruh tentang dinamika
industri pakan skala kecil dan besar serta kontribusinya terhadap ketahanan pangan dan
keberlanjutan.
2
PEMBAHASAN
Industri pakan skala kecil adalah suatu unit industri pengolah pakan ternak dengan
kapasitas kurang dari 5 ton/hari, untuk pakan ternak unggas maupun ternak ruminansia yang
menggunakan peralatan dan mesin secara mekanis (Gunawan, 2010). Industri pakan ternak
skala kecil merupakan sektor yang berfokus pada produksi pakan untuk memenuhi kebutuhan
ternak di tingkat lokal atau regional. Usaha ini seringkali dijalankan oleh peternak kecil atau
kelompok peternak dalam suatu komunitas.
Industri pakan kecil memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang. Menurut UU No.
9 th. 1995, tipe industri skala kecil ini memiliki kriteria yaitu mempunyai kekayaan bersih
maksimal R. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan pabrik, memiliki hasil
penjualan tahunan maksimal Rp. 1.000.000.000,-
Selain itu, industri pakan ternak skala kecil cenderung menggunakan bahan baku lokal
yang mudah didapat di sekitar wilayah mereka. Hal ini termasuk sumber daya lokal seperti biji-
bijian, limbah pertanian, dan bahan pakan nabati. Beberapa industri pakan ternak skala kecil
3
masih mengandalkan praktik-praktik tradisional dalam pembuatan pakan. Pengetahuan lokal
dan pengalaman peternak sering menjadi dasar dalam memilih dan mengolah bahan pakan.
Industri pakan skala kecil sering kali terhubung erat dengan keberlanjutan lokal dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Pelibatan langsung peternak atau pengusaha
pakan kecil memungkinkan penyesuaian cepat terhadap perubahan kondisi pasar atau
kebutuhan hewan ternak. Selain itu, adanya praktik-praktik produksi yang dapat berbasis lokal
dapat mendukung ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
Industri pakan skala besar adalah sektor ekonomi yang menghasilkan pakan ternak
dalam jumlah besar menggunakan fasilitas produksi yang besar dan efisien. Prosesnya
melibatkan formulasi, produksi, dan distribusi pakan hewan dalam jumlah massal untuk
memenuhi kebutuhan peternakan. Tujuannya adalah memberikan nutrisi yang seimbang dan
berkualitas tinggi kepada hewan ternak dalam skala besar, meningkatkan produktivitas dan
kesehatan mereka.
Industri skala besar memiliki tingkat produksi 25 ton/jam. Jumlah pekerja pada industri
ini yaitu lebih dari 100 orang. Industri dengan skala pengusahaan besar merupakan industri
pakan dengan teknologi modern, dimana pada umumnya hasil produksinya dalam bentuk pellet
dan mass yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan pakan unggas (broiler dan layer)
(Bagau, 2020). Industri dalam skala besar, komponen pergudangan atau penyimpanan bahan
baku pakan ataupun ransum merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Industri
pakan skala besar melakukan proses poduksi dalam jumlah yang banyak dan waktu
penyimpanan yang cukup lama. Jika pakan jumlahnya banyak, dan tidak habis sekali distribusi,
maka kestabilitasan barang tersebut harus dapat dijaga untuk menjaga kualitas (Jaelani, 2016).
Industri pakan skala besar seringkali memiliki jangkauan pasar yang luas, melayani
peternakan di tingkat nasional atau bahkan internasional. Dengan skala produksi yang besar,
4
perusahaan dalam industri ini dapat mencapai efisiensi ekonomi dan mengoptimalkan proses
distribusi untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Praktik-praktik inovatif, seperti
penggunaan teknologi otomasi dan pemantauan kualitas pakan secara ketat, menjadi ciri khas
dari industri pakan skala besar.Industri atau pabrik pakan pada skala pengusahaan besar juga
mengembangan pola kemitraan, dan bahkan menguasai hampir seluruh subsistem dari
hulu sampai hilir (Bagau, 2020).
Sementara itu, industri skala kecil juga memiliki keunggulan tersendiri. Pertama,
fleksibilitas yang lebih besar memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan pasar atau
kebutuhan pelanggan lokal. Kedua, keterlibatan langsung pemilik atau pengusaha seringkali
menciptakan hubungan yang lebih erat dengan konsumen, memberikan peluang untuk produk-
produk unik dan layanan yang berorientasi pada kebutuhan lokal. Ketiga, industri skala kecil
sering kali mendukung keberlanjutan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat setempat
karena lebih mungkin memanfaatkan sumber daya lokal dan mendukung usaha kecil.
5
Sementara itu, industri skala kecil juga memiliki kelemahan. Pertama, produksi yang
terbatas dan terkadang teknologi yang kurang canggih dapat membatasi efisiensi operasional
dan menghasilkan biaya produksi yang lebih tinggi per unit. Kedua, skala yang lebih kecil
membuat industri ini kurang dapat bersaing dalam hal harga dan ketersediaan produk dengan
industri besar. Ketiga, terkadang kurangnya keberlanjutan dalam manajemen sumber daya atau
penggunaan teknologi modern dapat membatasi pertumbuhan jangka panjang dan daya saing
di pasar global.
Pentingnya regulasi pakan dan pemenuhan standar keamanan pangan menjadi faktor
krusial di kedua skala industri. Meskipun demikian, upaya untuk memperbaiki keamanan
pakan pada skala kecil bisa ditingkatkan melalui pendekatan berkelanjutan, pelatihan, dan
akses terhadap sumber daya yang mendukung pemantauan dan pengendalian
yang lebih efektif.
6
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, industri pakan skala besar dan skala kecil memiliki keuntungan dan
kerugian yang berbeda. Industri pakan skala besar memanfaatkan efisiensi ekonomi, teknologi
canggih, dan jangkauan pasar global untuk mencapai produktivitas tinggi. Namun, tantangan
lingkungan, ketidaksetaraan ekonomi, dan kurangnya fleksibilitas dalam menghadapi
perubahan pasar menjadi isu yang perlu diatasi.
Di sisi lain, industri pakan skala kecil menonjolkan fleksibilitas, pemberdayaan lokal,
dan keterlibatan langsung pemilik. Meskipun demikian, keterbatasan sumber daya dan
teknologi dapat membatasi efisiensi operasional dan daya saing di pasar yang lebih luas.
Terdapat juga tantangan terkait dengan keberlanjutan dan kualitas produksi yang memerlukan
perhatian lebih lanjut.
Saran
Diperlukam penerapan praktik keberlanjutan pada industri pakan skala besar dengan
memprioritaskan manajemen limbah dan penggunaan sumber daya terbarukan. Untuk industri
pakan skala kecil, perlu dilakukan upaya pemberdayaan dengan memberikan pelatihan, akses
teknologi, dan dukungan untuk meningkatkan kualitas produksi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bagau, B., M.R. Imbar., S.A. Moningkey. 2020. Industri Pakan. Buku Ajar Penerbit. CV.
Patra Media Grafindo, ISBN 978-623-6626-04-7.
Gunawan, D. 2010. Pedoman Pembangunan Pabrik Pakan Skala Kecil dan Proses Pengolahan
Pakan. DIREKTORAT BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA DIREKTORAT
JENDERAL PETERNAKAN.
Jaelani, A., & Dharmawati, S. (2016). Pengaruh Tumpukan dan Lama Masa Simpan Pakan
Pelet terhadap Kualitas Fisik. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 41(2), 261-268.
Pramudya, B., & Andayani, L. (2019). Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler di Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Peternakan Nusantara, 1(1), 8-18.
iii