Anda di halaman 1dari 6

SOAL KASUS IMUNOSEROLOGI I

1. Pemeriksaan Widal pada penderita Typhus Abdominalis, diperoleh titer antigen


O 1/20, sedangkan antigen H hasilnya negatif. Antigen yang digunakan dalam
test widal berasal dari bakteri yang dilemahkan.
Pertanyaan soal:
Spesies bakteri tersebut adalah ?
a. Shigella spp
b. Salmonella spp
c. Proteus spp
d. Klebsiella spp
e. Eschericia coli
2. Pada Pemeriksaan kualitatif ASTO dengan metode ICT pada serum pasien
didapatkan hasil terjadi aglutinasi dan dinyatakan positif dengan titer 200 IU/ML.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif dilakukan sebagai berikut:
Lingkaran Pengenceran
1 Tanpa pengenceran
2 1/2
3 1/4
4 1/8
5 1/16
Dilakukan pengenceran bertingakat menggunakan 50 uL serum dengan larutan NaCl Fisiologis
sampai pengenceran terakhir, pada masing-masing lingkaran ditambah 1 tetes Latex lalu dicampur
homogen. Kemudian di rotator 100 rpm selama 2 menit. Hasil pengamatan terjadi aglutinasi pada
lingkaran 1 sampai 4.

Berapakah titer ASTO pasien tersebut?


a. 200 µl
b. 400 µl
c. 800 µl
d. 1600µl
e. 3200µl
3. Pada Pemeriksaan kualitatif RF (Rhematoid Factors) dengan metode ICT(Latex) pada serum pasien
didapatkan hasil terjadi aglutinasi dan dinyatakan positif dengan titer 8 IU/ML. Kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan kuantitatif dilakukan sebagai berikut:
Lingkaran Pengenceran
1 Tanpa Pengenceran
2 1/2
3 1/4
4 1/8
5 1/16
6 1/32
Dilakukan pengenceran 50 uL serum dengan larutan NaCl Fisiologis sampai terakhir.
Tambahkan pada masing-masing lingkaran 1 tetes Latex lalu dicampur homogen. Kemudian di rotator
100 rpm selama 2 menit. Setelah diamati terjadi aglutinasi pada lingkaran 1 sampai 5.
Berapakah konsentrasi RF pasien tersebut?
a. 16 µl
b. 32 µl
c. 64 µl
d.128 µl
e.256 µl
4.Pada pemeriksaan syphilis cara kualitatif dengan metode RPR Carbon Antigen, dipipet 50 mikroliter
serum diteteskan pada slide kemudian ditambah 1 tetes RPR Carbon kemudian dicampur homogen.
Kemudian di rotator pada 100 rpm.
Berapa menit dilakukan proses di rotator tersebut?
a. 2
b4
c. 6
d. 8
e. 10
5. Pemeriksaan CRP (C-Reactive Protein) dengan metode aglutinasi, hasil positif jika pada sampel
mengandung 6 IU/ml. Hasil Pemeriksaan CRP serum pasien terjadi aglutinasi pada pengenceran 1/32
Berapa titer CRP serum pasien tersebut?
a. 768 IU/mL
b. 384 IU/mL
c. 192 IU/mL
d. 96 IU/mL
e. 48 IU/mL
6. Pada pemeriksaan HBsAg menggunakan metode imunokromatografi sesuai SOP, Pada saat
pembacaan interpretasi hasil, pada kolom kontrol dan sampel tidak terbentuk garis warna, masa
kadaluarsa reagensia masih panjang.
Apa tindakan yang tepat dilakukan pada kasus diatas?
A. Mengambil darah ulang
B. Menetesin serum lagi pada kolom S
C. Periksa ulang menggunakan stik yang baru
D. Pasien diminta untuk datang kembali pada keesokan harinya
E. Melakukan pemeriksaan ulang menggunakan metode yang sama merk lain
7. Pada pemeriksaan enzim AST dan ALT hasil sangat tinggi melebihi nilai normal. Kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan imunoserologi untuk mendeteksi apakah ada infeksi dari virus
hepatitis B.
Marker hepatitis yang diperiksa adalah ?
a. HBV DNA
b. HBsAg
c. HBeAg
d. Anti HBs
e. anti HBc IgM
8.Dari hasil pemeriksaan serum pasien dengan metode ICT didapatkan HIV reaktif. Pada saat
terinfeksi terjadi gangguan sistem imun, menurunnya jumlah CD4.

Sel system imun apa yang terganggu?


. Sel B
b. Sel T Helper
c. Sel T Cytotoksik
d. Sel Monosite
e. Sel Makrofag
9. Pada Pemeriksaan HBs Ag kuantitatif dilakukan dengan metoda ELISA. Interpretasi hasil ditentukan
dengan nilai Cut Off.
Bahan yang digunakan untuk menentukan nilai Cut Off pemeriksaan tersebut?
a. konyugat dan serum
b. fase padat dan enzim
c. konyugat dan enzim
d. serum kontrol positif dan fase padat
e.serum positif dan kontrol negatif kontrol

10. Pada pasien wanita yang beberapa kali mengalami abortus/keguguran dilakukan Pemeriksaan
TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa
pasien terkena infeksi sekunder Toxoplasma gondii dan Rubella.
Jenis antibodi yang timbul pada infeksi sekunder?
a. Ig A
b.Ig D
c.Ig E
d.IgG
e.IgM
11. Pada pemeriksaan semikuantitatif widal metode tabung, specimen serum diencerkan dengan
larutan garam fisiologi. Hasil pengenceran serum selanjutnya ditambahkan dengan reagen antigen
somatic (O) dan antigen flagel (H).
Berapa konsentarsi larutan garam fisiologis yang digunakan untuk mengencerkan serum?
a. 0,085%
b. 0.85 %
c. 8,5%
d. 0,09%
e. 0,9%

12.Pada pasien dengan gejala kinis mengalami infeksi virus hepatitisdan hasil tes fungsi hati lebih dari
normal. dokter menyarankan untuk pemeriksaan antibody terhadap virus Hepatitis B
Metode pemeriksaan yang akurat untuk pemeriksaan Anti HBs adalah

a. ELISA
b. Imunofluoresensi
c. Imunobloting
d. PCR
e. Fiksasi Komplemen

13.Untuk memastikan seseorang menderita HIV/AIDS dilakukan pemeriksaan pada dua sampel. Satu
sampel skrining yang diduga terinfeksi HIV, sedangkan sampel kedua untuk pemeriksaan konfirmasi
hasil positif pada pemeriksaan skrining.
Metode yang paling tepat digunakan adalah
a. NAAT/ viral lood
b. PCR
c. ELISA
d. Imunokromatografi
e. Western Blooting
14. Pada pemeriksaan RPR dialkukan dengan mereaksikan antigen bakteri treponema
pallidum dengan anti antibodi yang ada pada reagen kit.
Prinsip reaksi tersebut adalah
a. Flokulasi
b. Hemaglutinasi
c. Hemaglutinasi inhibisi
d. Aglutinasi
e. Presipitas
15. Hasil skrining tes yang dilakukan pada pasien dengan metode ICT didapatkan HIV reaktif.
Pada pasien tersebut terjadi gangguan sistem imun, dimana hasil pemeriksaan jumlah CD4
dibawah normal.
Pembentukan sel system imun yang terganggu pada keadaan tersebut adalah
a. Sel B
b.Sel T Helper
c. Sel T Cytotoksik
d. Sel Monosit
e.Sel makrofag
16.Hasil pemeriksaan hematologi pasien yang mengalami demam tinggi selama 4 hari, menunjukkan
Hb dibawaah normal , trombosit 80.000/mm3 darah dengan kenaikan hematokrit 20% . untuk
memastikan terinfeksi virus dilakukan pemeriksaan serologis.
Jenis pemeriksaan serologis yang tepat adalah
a. HBsAg
b. HBsAb
c. VDRL
d. Dengue Blood
e. Anti HAV
17.Seorang ATLM menerima sampel serum untuk pemeriksaan ASTO. Hasil pemeriksaan
didapatkan data bahwa ASTO Positif pada uji kualitatif, kemudian dilanjutkan dengan uji ASTO
semikuantitatif didapatkan hasil positif sampai dengan 1/64 dimana sensitifitas reagen adalah 200
iu/ml.
Berapa kadar konsentrasi serum ASTO pada sampel tersebut?
A. 400 IU/ml
B. 800 IU/ml
C. 12.800 IU/ml
D. 3.200 IU/ml
E. 6.400 IU/ml

18.Seorang pasien anak-anak datang ke laboratorium membawa surat rujukan dari dokter. Dokter
meminta pemeriksaan eosinofil. Analis segera melakukan pengambilan darah dan melakukan
pemeriksaan dilaboratorium. Hasil pemeriksaan yaitu didapatkan eosinofil sebanyak 900 sel/µl darah.
Diagnosis sementara adalah pasien terinfeksi parasit (Cacing).
Bagaimana mekanisme pada kasus tersebut ?
A. Eosinofil mempunyai kemampuan memfagosit antigen
B. Eosinofil berfungsi melisiskan sel darah merah
C. Eosinofil menghasilkan mediator sebagai agen menhancurkan infeksi
D. Eosinofil berikatan dengan Imunoglobulin M manusia
E. Eosinofil berikatan dengan Imunoglobulin G tikus
19.Seorang ATLM menerima permintaan pemeriksaan Imunoglobulin. Diagnosis dokter pasien
mengalami infeksi Salmonella Typhosa Primer.
Immunoglobulin apakah yang spesifik untuk kasus tersebut?
A. Ig A
B. Ig G
C. Ig E
D. Ig D
E. Ig M
20.Seorang ATLM menerima rujukan pemeriksaan ASTO secara smikuantitatif. Hasil pemeriksaan
didapatkan positif terbentuk aglutinasi pada pengenceran dilusi ke 4.
Berapa kadar ASTO pada sampel tersebut?

A. 200 IU
B. 400 IU
C. 600 IU
D. 800 IU
E. 1000 IU
21.Pasien datang ke dokter dengan keluhan gatal – gatal seluruh tubuh 15 menit setelah makan
seafood, pasien khawatir keracunan terhadap makanan. Dugaan dokter adalah alergi terhadap
makan. Kemudian dokter menyarankan untuk periksa laboratorium secara serologis terhadap
imunoglobulin. Hasil laboratorium tampak adanya peningkatan imunoglobulin sebagai penanda allergi
Imunoglobulin apakah yang dimaksud ?
A. Ig A
B. Ig D
C. Ig E
D. Ig G
E. Ig M
22. Seorang bayi laki-laki lahir dengan kelainan kepala Hidrocefalus. Setelah diperiksa ibunya
menderita toxoplasmosis. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium,bayi tersebut di diagnosis
toxoplasmosis kongebital.
Apa antibody yang ditemukan meningkat?
A. Ig A
B. Ig E
C. Ig G
D. Ig M
E. Ig D
23. Seorang ATLM menerima sampel dilaboratorium untuk pemeriksaan antibody terhadap
salmonella typhosa karena diduga pasien terinfeksi salmonella typhosa. Pasien mengalami demam
selama 2 hari.
Pemeriksaan apa yang spesifik untuk diagnosis salmonella typhosa?
A. Widal
B. Tubek TF
C. RPHA
D. VDRL
E. FTA-Abs
KUNCI JAWABAN
1. B 6.C 11. B 16. D 21. C
2. B 7. B 12. A 17. C 22.A
3. D 8. B 13. B 18.C 23.B
4. D 9. E 14. A 19. E
5. C 10. D 15. B 20. E

Anda mungkin juga menyukai