Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Bank Aceh”

Dosen pembimbing :

Ilyas M.Harun,SE,MM

Di Susun Oleh :

Mutia Amanda 2316010071

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH

2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan Makalah ISBD ini
yang berjudul “ Suku Gayo” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selanjutnya, semoga makalah ini memberikan wawasan yang luas kepada kita selaku
mahasiswa. Saya menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar. Oleh karena itu, Saya
mohon saran dan kritik yang membangun untuk kesempatan makalah ini.

Akhir kata, Saya selaku penyusun makalah memohon maaf yang sebesar-besarnya bila
ada kata-kata yang salah, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita. Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, 31 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Latar belakang pentingnya sistem informasi manajemen (SIM) di


Bumiputera Syariah dapat dipahami melalui konteks perkembangan industri
asuransi syariah di Indonesia. Bumiputera Syariah, sebagai perusahaan
asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, memegang
peran strategis dalam menyediakan produk dan layanan asuransi yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam menjalankan operasinya, Bumiputera
Syariah dihadapkan pada dinamika pasar yang terus berkembang, tuntutan
regulasi yang semakin kompleks, dan kebutuhan akan efisiensi operasional.
Oleh karena itu, penerapan Sistem Informasi Manajemen menjadi
krusial untuk memberikan fondasi yang kokoh dalam mengelola data,
menganalisis risiko, dan mengambil keputusan yang selaras dengan
prinsip-prinsip syariah. Dengan adanya SIM yang terintegrasi, Bumiputera
Syariah dapat lebih responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan
memastikan keberlanjutan serta kepatuhan terhadap nilai-nilai syariah
dalam setiap aspek operasionalnya.
Latar belakang pentingnya sistem informasi manajemen (SIM) di
Bumiputera Syariah dapat dipahami melalui konteks perkembangan industri
asuransi syariah di Indonesia. Bumiputera Syariah, sebagai perusahaan
asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, memegang
peran strategis dalam menyediakan produk dan layanan asuransi yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam menjalankan operasinya, Bumiputera
Syariah dihadapkan pada dinamika pasar yang terus berkembang, tuntutan
regulasi yang semakin kompleks, dan kebutuhan akan efisiensi operasional.
Oleh karena itu, penerapan Sistem Informasi Manajemen menjadi krusial
untuk memberikan fondasi yang kokoh dalam mengelola data,
menganalisis risiko, dan mengambil keputusan yang selaras dengan
prinsip-prinsip syariah.
Dengan adanya SIM yang terintegrasi, Bumiputera Syariah dapat
lebih responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan memastikan
keberlanjutan serta kepatuhan terhadap nilai-nilai syariah dalam setiap
aspek operasionalnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sistem informasi manajemen di Bumiputera Syariah dalam
mendukung keberlanjutan operasionalnya?
2. Apa saja tantangan utama yang dihadapi dalam mengelola informasi di Bumiputera Syariah,
terutama seiring dengan perkembangan teknologi informasi?
3. Bagaimana implementasi sistem informasi manajemen di Bumiputera Syariah dapat
diintegrasikan dengan prinsip-prinsip keuangan syariah?
4. Apa manfaat dan dampak dari implementasi sistem informasi manajemen terhadap efisiensi
operasional dan pelayanan kepada nasabah di Bumiputera Syariah?
5. Apa solusi yang dapat diusulkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan meningkatkan
efektivitas sistem informasi manajemen di Bumiputera Syariah?

C. Tujuan

1. Memberikan Layanan Keuangan Syariah Berkualitas: Menyediakan produk dan layanan


keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah untuk memenuhi kebutuhan
nasabah dengan kualitas dan keandalan yang tinggi.
2. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Syariah: Berkontribusi aktif dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia dengan memberikan solusi keuangan yang
berkesinambungan dan berorientasi pada prinsip-prinsip keuangan syariah.
3. Peningkatan Efisiensi Operasional: Meningkatkan efisiensi operasional melalui penerapan
teknologi informasi dan manajemen yang canggih, guna memberikan pelayanan yang lebih
cepat, akurat, dan efektif kepada nasabah.
4. Pemenuhan Kewajiban Syariah: Memastikan bahwa semua kegiatan bisnis dan produk
yang ditawarkan sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip syariah, sehingga memberikan
keyakinan dan kepercayaan kepada nasabah dan pemangku kepentingan.
5. Keberlanjutan dan Pertumbuhan Perusahaan: Menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan
perusahaan dengan melakukan ekspansi pasar, diversifikasi produk, dan meningkatkan
portofolio bisnis untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan stakeholders
lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Bumiputera Syariah

Bumiputera Syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia


dengan fokus utama pada layanan keuangan syariah.Sebagai bagian dari grup Bumiputera,
entitas ini meneguhkan komitmennya terhadap prinsip-prinsip syariah dalam setiap aspek
operasionalnya.

Didirikan dengan tujuan menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai
dengan ajaran Islam, Bumiputera Syariah menjalankan aktivitasnya dengan berlandaskan
nilai-nilai keadilan, transparansi, dan kepatuhan terhadap hukum-hukum syariah.

Dalam ruang lingkup operasionalnya, Bumiputera Syariah menyediakan berbagai


produk seperti asuransi syariah, tabungan syariah, dan investasi syariah, memberikan
pelanggan opsi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Sebagai bagian integral dari sektor keuangan syariah Indonesia, Bumiputera Syariah
berusaha untuk memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi serta
meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai
moral dan etika Islam.

Penerapan SIM pada Bumiputera Syariah


Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Bumiputera Syariah dapat membantu
perusahaan tersebut dalam mengelola dan memanfaatkan informasi secara efisien,terutama dalam
konteks keuangan syariah.Berikut adalah beberapa aspek penerapan SIM pada Bumiputera Syariah:
1. Pengelolaan Data Pelanggan:
SIM dapat digunakan untuk menyimpan dan mengelola data pelanggan dengan
aman. Informasi seperti profil pelanggan, histori transaksi, dan preferensi dapat
diintegrasikan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
2. Pengelolaan Dana Syariah:
SIM dapat membantu dalam pengelolaan dana sesuai prinsip-prinsip keuangan
syariah. Informasi tentang investasi, distribusi keuntungan, dan pemenuhan
kewajiban syariah dapat diotomatiskan untuk memastikan kepatuhan.
3. Monitoring Kinerja Keuangan:
Dengan SIM, Bumiputera Syariah dapat secara real-time memantau kinerja
keuangan mereka. Ini melibatkan pemantauan pendapatan, pengeluaran, dan
profitabilitas untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat.
4. Manajemen Risiko:
Sistem Informasi Manajemen dapat membantu dalam mengidentifikasi dan
mengelola risiko. Dengan memonitor parameter keuangan dan operasional,
Bumiputera Syariah dapat mengurangi risiko yang terkait dengan kegiatan bisnis
mereka.
5. Pemrosesan Klaim dan Pelayanan Pelanggan:
Penerapan SIM dapat meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan klaim dan
memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Sistem dapat memberikan
akses mudah ke informasi klaim dan membantu dalam penyelesaian klaim secara
cepat dan adil.
6. Keuangan dan Pelaporan Keuangan Syariah:
SIM dapat menyediakan alat yang dapat diandalkan untuk membuat laporan
keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah. Ini membantu dalam
pemenuhan persyaratan pelaporan keuangan dan transparansi.
7. Pemantauan Kepatuhan Syariah:
Sistem Informasi Manajemen dapat mencakup fitur pemantauan kepatuhan
syariah. Ini termasuk pemantauan kepatuhan produk dan layanan terhadap prinsip-
prinsip syariah serta memastikan adanya audit dan pengawasan yang memadai.
8. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM):
SIM dapat digunakan untuk mengelola data SDM, seperti pelatihan, kinerja, dan
pengembangan karyawan. Ini membantu dalam merencanakan dan
mengoptimalkan kekuatan kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penerapan SIM pada Bumiputera Syariah akan membawa manfaat signifikan dalam
mengoptimalkan operasi bisnis, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepatuhan
terhadap prinsip-prinsip syariah. Penting untuk terus memperbarui dan meningkatkan
sistem ini sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan perusahaan.
Komponen-komponen Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri dari beberapa komponen utama yang
bekerja bersama untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyajikan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Berikut adalah
beberapa komponen kunci dari Sistem Informasi Manajemen:

1. Hardware:
Merupakan perangkat keras fisik yang digunakan untuk menjalankan aplikasi SIM.
Contoh: server, komputer, jaringan komputer, dan perangkat penyimpanan data.
2. Software:
Melibatkan program komputer dan aplikasi yang dirancang untuk mengelola data dan
melaksanakan fungsi-fungsi SIM.
Contoh: Sistem Operasi, basis data, aplikasi manajemen proyek, aplikasi analisis data, dan
perangkat lunak pengolah kata.
3. Database:
Merupakan tempat penyimpanan data yang terstruktur dan terorganisir.
Contoh: MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server.
4. Jaringan:
Memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antar komponen SIM.
Contoh: Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN).
5. Prosedur:
Merupakan langkah-langkah atau aturan yang harus diikuti dalam pengumpulan,
pengolahan, dan distribusi informasi.
Contoh: Panduan pengguna, kebijakan keamanan informasi.
6. Manusia (People):
Melibatkan orang-orang yang terlibat dalam pengoperasian dan pengelolaan SIM.
Contoh: Administrator sistem, pengguna akhir, analis data.
7. Pengolahan Data (Data Processing):
Melibatkan transformasi data mentah menjadi informasi yang bermakna.
Contoh: Pemrosesan transaksi, pengolahan batch, analisis data.
8. Keluaran (Output):
Informasi yang dihasilkan oleh SIM yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Contoh: Laporan manajemen, grafik, dashboard.
9. Masukan (Input):
Data yang dimasukkan ke dalam SIM untuk diproses.
Contoh: Data transaksi, data operasional.
10. Kontrol (Control):
Menyusun aturan dan kebijakan untuk mengelola dan melindungi integritas data dan
informasi.
Contoh: Sistem keamanan, pengendalian akses.

Semua komponen ini bekerja bersama untuk menciptakan sistem yang efektif dalam
mendukung kebutuhan informasi manajemen suatu organisasi. Penting untuk memastikan
bahwa setiap komponen berinteraksi dan berintegrasi dengan baik untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Model Manajemen Bumiputera Syariah

Model manajemen dalam konteks Bumiputera Syariah mencakup struktur organisasi,


proses pengambilan keputusan, dan prinsip-prinsip manajemen yang diintegrasikan dengan
prinsip syariah. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijelaskan dalam model manajemen
Bumiputera Syariah:

1. Struktur Organisasi:
Pemahaman tentang struktur organisasi Bumiputera Syariah yang mencakup pembagian
tugas, tanggung jawab, dan hierarki.
Bagaimana struktur organisasi mencerminkan nilai-nilai syariah, seperti keadilan,
transparansi, dan tanggung jawab sosial.
2. Proses Pengambilan Keputusan:
Bagaimana keputusan diambil dalam organisasi Bumiputera Syariah.
Penggunaan prinsip-prinsip syariah dalam pengambilan keputusan, seperti keadilan,
kehati-hatian, dan keberlanjutan.
3. Budaya Organisasi:
Nilai-nilai dan norma-norma budaya yang dianut oleh Bumiputera Syariah.
Bagaimana budaya organisasi mendukung prinsip-prinsip syariah dan menciptakan
lingkungan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
4. Penerapan Prinsip Syariah dalam Manajemen:
Bagaimana prinsip-prinsip syariah, seperti larangan riba, transparansi, dan keadilan,
diintegrasikan ke dalam kebijakan dan praktik manajemen.
Upaya untuk memastikan bahwa semua aspek operasional mengikuti ketentuan syariah.
5. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:
Program pelatihan yang diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman karyawan
tentang prinsip-prinsip syariah.
Bagaimana pelatihan ini membantu dalam peningkatan kapabilitas dan kesadaran
terhadap nilai-nilai syariah.
6. Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Syariah:
Metode pengukuran kinerja yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Bagaimana kinerja organisasi dievaluasi dengan mempertimbangkan tujuan syariah dan
nilai-nilai Islam.
7. Keterlibatan Masyarakat:
Bagaimana Bumiputera Syariah berinteraksi dan terlibat dengan masyarakat.
Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan filantropi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
8. Tantangan dan Peluang:
Tantangan khusus yang dihadapi dalam menerapkan model manajemen Bumiputera
Syariah.
Peluang untuk pertumbuhan dan inovasi yang mungkin timbul dari penerapan prinsip-
prinsip syariah.

Model manajemen Bumiputera Syariah haruslah mencerminkan komitmen terhadap


prinsip-prinsip syariah, sambil tetap menjalankan fungsi manajemen yang efektif dan efisien.
Integrasi antara prinsip syariah dan praktek manajemen modern dapat membantu mencapai
tujuan organisasi dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Keamanan dan Etika dalam SIM Bumiputera Syariah

Keamanan dan etika dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) Bumiputera Syariah
sangat penting untuk memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan informasi yang
terkait dengan aktivitas perusahaan yang bergerak dalam sektor keuangan dan syariah.
Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijelaskan dalam konteks keamanan dan etika dalam
SIM Bumiputera Syariah:

Keamanan dalam SIM Bumiputera Syariah:


1. Perlindungan Data Pribadi:
Implementasi kebijakan yang kuat untuk melindungi data pribadi nasabah sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
2. Enkripsi Data:
Penggunaan teknologi enkripsi untuk melindungi data sensitif yang disimpan atau
dipindahkan di dalam sistem.
3. Kontrol Akses:
Penerapan sistem kontrol akses yang ketat untuk memastikan bahwa hanya orang-orang
yang berwenang yang dapat mengakses informasi kritis.
4. Pemantauan Keamanan:
Penggunaan sistem pemantauan keamanan untuk mendeteksi dan merespons ancaman
keamanan secara proaktif.
5. Pemulihan Bencana:
Perencanaan dan implementasi strategi pemulihan bencana untuk memastikan
ketersediaan sistem dan data dalam situasi darurat.
6. Auditing Sistem:
Melakukan audit sistem secara berkala untuk menilai keamanan dan memastikan
kepatuhan terhadap standar keamanan yang berlaku.

Etika dalam SIM Bumiputera Syariah:


1. Transparansi:
Menerapkan transparansi dalam pengelolaan informasi, sehingga nasabah dapat
memahami bagaimana data mereka digunakan dan diolah.
2. Kepatuhan Syariah:
Memastikan bahwa semua kegiatan SIM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan etika
bisnis Islam.
3. Integritas Informasi:
Menjaga integritas informasi dengan memastikan bahwa data tidak dimanipulasi atau
diubah tanpa otorisasi yang tepat.
4. Tanggung Jawab Sosial:
Mengintegrasikan tanggung jawab sosial perusahaan dalam pengelolaan SIM, misalnya,
dengan mendukung inisiatif sosial atau lingkungan.
5. Penggunaan yang Bijak:
Menegakkan kebijakan penggunaan yang bijak terhadap informasi, termasuk pembatasan
akses dan penggunaan informasi untuk tujuan yang jelas dan etis.
6. Pelatihan Etika:
Memberikan pelatihan etika kepada staf agar dapat memahami dan menerapkan prinsip-
prinsip etika dalam aktivitas mereka sehari-hari.
7. Pentingnya Amanah:
Menanamkan nilai-nilai amanah (trustworthiness) dalam pengelolaan informasi, terutama
karena Bumiputera Syariah beroperasi dalam lingkungan keuangan yang memerlukan
kepercayaan dari nasabah.

Dengan memperhatikan keamanan dan etika, SIM Bumiputera Syariah dapat membangun
reputasi yang kuat dan memberikan pelayanan yang aman, adil, dan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.

Implementasi dan Tantangan


Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Bumiputera Syariah:
1. Analisis Kebutuhan:
Identifikasi kebutuhan bisnis dan manajemen.
Tentukan tujuan utama implementasi SIM.
2. Pemilihan Sistem:
Pilih platform dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai syariah.
Pastikan kompatibilitas dengan infrastruktur yang sudah ada.
3. Pengembangan Sistem:
Rancang dan kembangkan sistem berdasarkan analisis kebutuhan.
Pastikan inklusivitas prinsip-prinsip syariah dalam pengembangan.
4. Pelatihan Pengguna:
Berikan pelatihan kepada pengguna agar dapat menggunakan sistem dengan efektif.
Sosialisasikan nilai-nilai syariah yang terkait dengan penggunaan sistem.
5. Uji Coba:
Lakukan uji coba sistem secara menyeluruh sebelum implementasi penuh.
Identifikasi dan perbaiki potensi bug atau masalah lainnya.
6. Implementasi Bertahap:
Terapkan sistem secara bertahap untuk mengurangi dampak perubahan pada operasional
sehari-hari.
Monitor dan evaluasi setiap tahap implementasi.
7. Integrasi dengan Proses Bisnis:
Integrasikan SIM dengan proses bisnis yang sudah ada.
Pastikan bahwa SIM mendukung efisiensi dan produktivitas.

Tantangan dalam Implementasi Sistem Informasi Manajemen Bumiputera Syariah:


1. Kesesuaian Syariah:
Menjamin bahwa sistem dan proses sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Menyusun panduan untuk memastikan kepatuhan.
2. Perubahan Budaya:
Mengatasi resistensi terhadap perubahan dari karyawan.
Mendorong adaptasi terhadap teknologi dan prinsip syariah.
3. Keamanan Informasi:
Menanggulangi potensi risiko keamanan informasi.
Melibatkan kebijakan dan praktik keamanan yang ketat.
4. Biaya dan Investasi:
Mengelola anggaran dan investasi yang diperlukan.
Memastikan bahwa manfaat jangka panjang sebanding dengan biaya implementasi.
5. Keterampilan Teknis:
Memastikan keberlanjutan sumber daya manusia dengan keterampilan teknis yang
diperlukan.
Menyediakan pelatihan berkala untuk menjaga keahlian.
6. Integrasi dengan Sistem Lama:
Menghadapi kompleksitas integrasi dengan sistem yang sudah ada.
Meminimalkan gangguan operasional selama integrasi.
7. Ketersediaan Sumber Daya:
Memastikan ketersediaan sumber daya manusia dan infrastruktur yang diperlukan.
Mengatasi potensi kekurangan atau perubahan dalam tim implementasi.

Penting untuk diingat bahwa setiap organisasi memiliki konteksnya sendiri, dan tantangan
implementasi dapat bervariasi. Oleh karena itu, solusi dan strategi harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik spesifik dari Bumiputera Syariah.

Studi Kasus atau Contoh Keberhasilan


Salah satu contoh keberhasilan penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada
Bumiputera Syariah dapat dilihat dari perbaikan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data
nasabah. Sebelum menerapkan SIM, Bumiputera Syariah mengalami kendala dalam
mengelola informasi nasabah, seperti kesulitan mengakses data secara cepat dan kekurangan
koordinasi antarunit bisnis. Setelah menerapkan SIM yang terintegrasi, mereka berhasil
mengatasi masalah ini dengan efektif.

Penerapan basis data terpusat dalam SIM memungkinkan Bumiputera Syariah untuk
menyimpan dan mengakses data nasabah dengan lebih efisien. Proses penginputan data
nasabah menjadi lebih akurat dan cepat, mengurangi potensi kesalahan manusia. Selain itu,
integrasi SIM memungkinkan berbagai unit bisnis di perusahaan ini untuk berbagi informasi
dengan lebih mudah, meningkatkan koordinasi antardepartemen.

Dengan adanya SIM, Bumiputera Syariah juga mampu meningkatkan layanan kepada
nasabah. Misalnya, penerapan sistem notifikasi otomatis memberikan kemampuan untuk
memberi tahu nasabah tentang pembayaran premi, status klaim, atau informasi lainnya secara
real-time. Hal ini meningkatkan kepuasan nasabah dan membangun hubungan yang lebih baik
antara perusahaan dan pelanggan.
Selain itu, keberhasilan implementasi SIM juga tercermin dalam kemampuan
Bumiputera Syariah untuk menghasilkan laporan manajemen yang lebih akurat dan terkini.
Sistem ini memberikan manfaat signifikan dalam mendukung pengambilan keputusan yang
lebih baik oleh pihak manajemen, karena informasi yang diperlukan dapat diakses dengan
cepat dan mudah.

Secara keseluruhan, studi kasus ini menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi
Manajemen secara efektif dapat meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan pelayanan
pelanggan, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di Bumiputera Syariah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Bumiputera


Syariah telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi operasional,
pengelolaan data nasabah, dan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih
baik kepada pelanggan. Keberhasilan ini tercermin dalam beberapa aspek kunci:

Pertama, SIM membantu Bumiputera Syariah mengatasi tantangan dalam pengelolaan


informasi nasabah. Dengan basis data terpusat dan integrasi antarunit bisnis, perusahaan dapat
menyimpan dan mengakses data dengan lebih efisien, mengurangi potensi kesalahan manusia,
dan meningkatkan koordinasi antardepartemen.

Kedua, implementasi SIM membawa perubahan positif dalam pelayanan pelanggan.


Notifikasi otomatis dan akses real-time terhadap informasi membantu mempercepat respons
terhadap kebutuhan nasabah, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperkuat hubungan
antara perusahaan dan pelanggan.

Ketiga, SIM memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung pengambilan


keputusan manajemen. Laporan yang lebih akurat dan terkini memberikan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, membantu manajemen dalam
merespons perubahan pasar dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

Secara keseluruhan, kesuksesan penerapan SIM di Bumiputera Syariah menegaskan


pentingnya teknologi informasi dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan
perusahaan. Langkah ini seharusnya mendorong perusahaan lain untuk mempertimbangkan
dan mengadopsi solusi serupa demi meningkatkan efisiensi, pelayanan pelanggan, dan
kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information Systems: Managing the
Digital Firm. Pearson.
Turban, E., Volonino, L., & Wood, G. (2017). Information Technology for Management:
Advancing Sustainable, Profitable Business Growth. Wiley.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2018). Management Information Systems. McGraw-Hill
Education.
McLeod, R., & Schell, G. (2019). Management Information Systems. Pearson.
Simha, A., & Khanna, S. (2018). Enterprise Resource Planning: Concepts and Practice. PHI
Learning.

Anda mungkin juga menyukai