Anda di halaman 1dari 2

Penugasan 11

1. Bagaimana kita dapat menilai keberhasilan implementasi model


blended learning dan hybrid learning dalam meningkatkan prestasi
akademik siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran
tradisional?
2. Apa saja hambatan utama yang mungkin dihadapi oleh institusi
pendidikan atau pelaku pembelajaran dalam mengadopsi dan
mengimplementasikan pendekatan blended learning dan hybrid
learning?
3. Bagaimana peran pengajar berubah dalam konteks blended learning
dan hybrid learning, dan bagaimana mereka dapat memfasilitasi
interaksi yang bermakna di antara siswa dalam lingkungan
pembelajaran yang tergabung?
4. Dalam konteks hybrid learning, bagaimana kita dapat
menyeimbangkan antara kebutuhan pembelajaran tatap muka dan
pembelajaran daring agar menciptakan pengalaman pembelajaran
yang seimbang dan efektif?
5. Bagaimana pengintegrasian pembelajaran berbasis proyek dapat
diterapkan secara efektif dalam konteks blended learning atau hybrid
learning untuk mempromosikan pemahaman konsep yang
mendalam?

Jawaban :

NAMA : ERLIANA SARI


NIM : A1I123006
KELAS : C
JURUSAN : PENDIDIKAN MATEMATIKA

1. Evaluasi Keberhasilan Implementasi Model Blended Learning dan


Hybrid Learning. Penilaian keberhasilan bisa dilakukan dengan
membandingkan hasil akademik siswa sebelum dan setelah
penerapan model tersebut. Metrik-metrik seperti tingkat
keterlibatan siswa, peningkatan skor tes, atau pemahaman konsep
dapat menjadi tolok ukur. Survei siswa, orang tua, dan guru juga
bisa memberikan wawasan yang berharga.
2. Hambatan Utama dalam Mengadopsi Blended Learning dan Hybrid
Learning. Keterbatasan akses teknologi, kurangnya pelatihan bagi
guru, resistensi terhadap perubahan, dan kesulitan dalam
menyusun kurikulum yang sesuai bisa menjadi hambatan utama.
Juga, perlu perhatian pada ketidaksetaraan akses teknologi di
antara siswa.
3. Peran Pengajar dalam Blended Learning dan Hybrid Learning.
Peran guru berubah menjadi lebih sebagai fasilitator
pembelajaran. Mereka perlu merancang konten online yang
menarik, memberikan bimbingan personal, dan menciptakan
lingkungan pembelajaran kolaboratif melalui forum online,
diskusi, atau proyek kelompok.
4. Menyeimbangkan Pembelajaran Tatap Muka dan Daring dalam
Hybrid Learning. Penyelarasan kurikulum yang menyelaraskan
pengalaman pembelajaran secara tatap muka dan daring adalah
kunci. Melalui penggunaan teknologi, seperti platform
pembelajaran daring dan keterlibatan dalam aktivitas tatap muka,
pembelajaran bisa diintegrasikan dengan baik.
5. Integrasi Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Blended Learning
dan Hybrid Learning. Pembelajaran berbasis proyek sangat cocok
dengan model blended atau hybrid learning. Guru dapat
memberikan proyek yang memerlukan kolaborasi daring,
penyelidikan, dan presentasi daring serta tatap muka. Ini
mendorong pemahaman mendalam dan penerapan praktis.

Anda mungkin juga menyukai