Makalah Kelompok 10
Makalah Kelompok 10
Di susun: Marsha
(2023 01 010)
Mila rosiana (2023 01 042)
Nurul sri reski handayani (2023 01 026)
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan “Makalah
Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja”
Makalah ini berisikan tentang pengertian Lingkungan dan Kesehatan
Keselamatan Kerja menurut beberapa ahli, dasar hukum. penyebab
terjadinya kecelakaan, sumber-sumber bahaya di tempat kerja,
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah yang telah ia buat.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang
khususnya pembaca dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala urusan
kami. Aamin.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
1
2
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud LK3?
b. Apa tujuan k3?
c. Apa sasaran k3?
d. Apa saja penyebab kecelelakaan kerja?
e. Apa saja sumber-sumber bahaya di tempat kerja?
f. Hambatan dari penerapan k3?
C. Manfaat penulisan
a. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
b. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
c. Memperoleh kepuasan intelektual;
d. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
e. Menambah wawasan mahasiswa akan LK3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian LK3
a. Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya,
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
b. Menurut Suma’mur (2001, p.104), Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
c. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan
kondisi pekerja .
d. Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah
merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap
cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi
umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
e. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000,
p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. 6.
Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga
kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
3
4
B. Tujuan K3
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien. c. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
C. Sasaran K3
a. Menjamin keselamatan pekerja
b. Menjamin keamanan alat yang digunakan
c. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar
4. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap,
dan bentukbentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat ia hidup,
proses sosial yakni orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang
terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga ia dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan
individu yang optimal (Achmad Munib, dkk., 2004:33).
5. Perilaku
Variabel perilaku adalah salah satu di antara faktor individual yang
mempengaruhi tingkat kecelakaan. Sikap terhadap kondisi kerja, kecelakaan
dan praktik kerja yang aman bisa menjadi hal yang penting karena ternyata
lebih banyak persoalan yang disebabkan oleh pekerja yang ceroboh
dibandingkan dengan mesinmesin atau karena ketidakpedulian karyawan. Pada
satu waktu, pekerja yang tidak puas dengan pekerjaannya dianggap memiliki
tingkat kecelakaan kerja yang lebih tinggi.
6. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan
yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek daripada teori, dalam hal ini yang dimaksud adalah
pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja. Timbulnya kecelakaan bekerja
biasanya sebagai akibat atas kelalaian tenaga kerja atau perusahaan.
7. Peraturan K3
Peraturan perundangan adalah ketentuan-ketentuan yang mewajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan
pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas-
tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi medis, P3K dan perawatan medis.
Ada tidaknya peraturan K3 sangat berpengaruh dengan kejadian kecelakaan
kerja. Untuk itu, sebaiknya peraturan dibuat dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
8
b. Faktor lingkungan
1. Kebisingan
Bising adalah suara/bunyi yang tidak diinginkan . Kebisingan pada tenaga
kerja dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja, mengganggu
komunikasi/percakapan antar pekerja, mengurangi konsentrasi, menurunkan daya
dengar dan tuli akibat kebisingan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di
Tempat Kerja, Intensitas kebisingan yang dianjurkan adalah 85 dBA untuk 8 jam
kerja
2. Suhu Udara
Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa produktivitas kerja manusia
akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24°C- 27°C.
Suhu dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku dan kurangnya
koordinasi otot.
3. Penerangan
Faktor penerangan yang berperan pada kecelakaan antara lain kilauan cahaya
langsung pantulan benda mengkilap dan bayang-bayang gelap (ILO, 1989:101).
Selain itu pencahayaan yang kurang memadai atau menyilaukan akan
melelahkan mata. Kelelahan mata akan menimbulkan rasa kantuk dan hal ini
berbahaya bila karyawan mengoperasikan mesin-mesin berbahaya sehingga
dapat menyebabkan kecelakaan (Depnaker RI, 1996:45).
4. Lantai licin
Lantai dalam tempat kerja harus terbuat dari bahan yang keras, tahan air
dan bahan kimia yang merusak (Bennet NB. Silalahi, 1995:228). Karena lantai
licin akibat tumpahan air, tahan minyak atau oli berpotensi besar terhadap
terjadinya kecelakaan, seperti terpeleset.
9
c. Faktor peralatan
1. Kondisi mesin
Dengan mesin dan alat mekanik, produksi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
Selain itu, beban kerja faktor manusia dikurangi dan pekerjaan dapat lebih
berarti. Apabila keadaan mesin rusak, dan tidak segera diantisipasi dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
2. Letak mesin
Terdapat hubungan yang timbal balik antara manusia dan mesin. Fungsi manusia
dalam hubungan manusia mesin dalam rangkaian produksi adalah sebagai
pengendali jalannya mesin tersebut. Mesin dan alat diatur sehingga cukup aman
dan efisien untuk melakukan pekerjaan dan mudah (AM. Sugeng Budiono,
2003:65).
B. Saran
a. Program K3 harus lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja lebih merasa
aman dan nyaman.
b. Perusahaan dan pemerintah harus lebih lagi mensosialisasi- kan program K3 untuk
meningkatkan dukungan pekerja terhadap program K3 yang nantinya juga
meningkatkan komitmen pekerja terhadap perusahaan.
12
DAFTAR PUSTAKA