Anda di halaman 1dari 32

Geologi Dalam Pariwisata

“Gunung Api”
Geowisata
Denny SK
GEOTOURISM

Newsome, 2005
Gunung Api

 Gunung yang mempunyai


lubang kepundan tempat
keluarnya magma dan atau
gas ke permukaan bumi.
 Lubang tersebut dinamakan
kawah jika bergaris tengah
kurang dari 2000 meter,
sedangkan yang lebih besar Toba Caldera
disebut kaldera.
Fenomena Volcanotourism

1. Bentuk gunung api (kerucut, perisai, leher gunung api)


2. Kaldera, kawah
3. Mata air panas
4. Endapan gunung api (tuf, lapili, breksi, lava)
5. Proses: aliran lava, lahar, erupsi
6. Aktivitas: hiking, panjat tebing, berkemah, berkuda,
sepeda gunung, fotografi, sketsa dan melukis.
Resiko Bahaya di Tubuh Gunung Api

Resiko bahaya:
1. Gas beracun
2. Letusan tiba-tiba (freatik, magmatis)
3. Longsoran tebing
4. Aliran banjir lahar (dan lava)
5. Ketinggian
Contoh Lokasi Menarik Gunungapi

Kawah Xico, Meksiko

 Gunung berapi Xico berada di ujung


selatan megalopolis Mexico City.
 Danau mulai mengering di tahun
1300-an, dan nelayan Aztec menetap
di sepanjang garis pantainya.
 Pada abad kesembilan belas,
pemerintah menguras danau
seluruhnya, para nelayan diberikan
hibah tanah pertanian.
 Kota Xico yang terletak sampai ke
tebing kawah Xico sekarang dihuni
oleh 330.000 orang.
Kelimutu, Indonesia

• Kelimutu adalah gunung berapi,


dekat kota kecil Moni, Pulau
Flores di Indonesia.
• Gunung berapi ini berisi tiga
danau kawah puncak mencolok
dari berbagai warna.
• Tiwu Ata Mbupu (Danau Orang
Tua) biasanya biru dan
merupakan paling barat dari tiga
danau.
• Dua lainnya danau, Tiwu Nuwa
Muri Koo Fai (Danau anak- anak
atau gadis) dan Tiwu Ata Polo
(danau para pendosa) dipisahkan
oleh dinding kawah dan biasanya
berwarna hijau atau merah.
Fenomena Perubahan Warna

 Geoteknologi LIPI Bandung mencatat sebanyak 12 kali


perubahan warna dalam kurun waktu 25 tahun.
Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat
memastikan penyebab perubahan warna, baik waktu
& pola perubahan warnanya.
 Beberapa peneliti memperkirakan fenomena yang
terjadi diakibatkan oleh pengaruh aktivitas vulkanik,
kandungan biologis di sekitarnya, serta kandungan
geologis yang ada di bawah kawah danau
Diamond Head, Hawaii, USA

• Diamond Head adalah nama


kerucut yang terbuka dari
gunung vulkanik di pulau
Hawaii Oahu.
• Didalam kerucut saat ini
difungsikan sebagai tempat
antena yang digunakan oleh
pemerintah AS dan ditutup
untuk umum. Hanya fasilitas
Garda Nasional tetap di kawah
dan Sebuah kontrol lalu lintas
udara FAA pusat telah
beroperasi 1963-2001.
Bentuk Morfologi
Gunung Api
Volcanic Landforms
(Morfologi Gunungapi)

Morfologi Gunungapi adalah bentangalam


gunung api dimana proses pembentukannya
dikontrol oleh aktivitas volkanisme.
1. Morfologi Gunungapi
Strato :

Adalah bentang alam


gunungapi yang
berbentuk kerucut dan
disusun oleh
perulangan meterial
batuan antara lava dan
piroklastik.
Gunungapi Strato
2. Shield Volcano
(Gunungapi Perisai)

Morfologi Gunungapi Perisai adalah bentangalam gunungapi yang bentuknya


menyerupai perisai dan biasanya disusun oleh lava yang berkomposisi basaltis.
Karena sifat magmanya yang encer maka ketika magma keluar melalui pusat
erupsinya akan tersebar kesegala arah membentuk bentuk menyerupai perisai.
3. Crater Landforms (Kawah Gunungapi)

Morfologi Kawah adalah bentang alam gunungapi yang


merupakan lubang tempat keluarnya material gunungapi
ketika terjadi erupsi.
4. Caldera Landforms
(Morfologi Kaldera Gunungapi)

 Morfologi Kaldera adalah


bentang alam yang terbentuk
sebagai hasil erupsi gunungapi
tipe explosive yang
mengakibatkan bagian
kepundannya runtuh sehingga
membentuk bentuk kawah yang
sangat luas.
 Kadangkala bagian dalam kaldera
terisi air membentuk danau.
Contoh yang paling klasik dari Morfologi Kaldera Gunungapi
kaldera di Indonesia adalah
Danau Toba di Sumatra Utara.
5. Volcanic-neck Landforms
(Morfologi Jenjang Gunungapi)

Morfologi Jenjang
Gunungapi adalah
bentangalam yang
berbentuk seperti
leher atau tiang
merupakan sisa dari
proses denudasi
gunungapi.
6. Parasitic Cone Landforms
(Morfologi Gunungapi Parasit)

Morfologi Gunungapi
Parasit (Parasitic Cones)
adalah bentang alam
yang berbentuk kerucut
yang keberadaannya
menumpang pada
badan dari induk
gunungapi, sering juga
disebut sebagai anak
gunungapi.
7. Lava Plug Landforms
(Morfologi Sumbat Lava)

Sumbat lava (lava plug)


adalah bentang alam yang
berbentuk pipa atau bantal
berupa lava yang membeku
pada lubang kepundan.
8. Volcanic Remnant Landforms
(Morfologi Sisa Gunungapi)

Sisa Gunungapi (volcanic remnant) adalah sisa-sisa dari suatu


gunungapi yang telah mengalami proses denudasi.
Volcanic Footslope Landforms
(Morfologi Kaki Gunungapi)

 Morfologi Kaki Gunungapi adalah bentang alam gunungapi yang


merupakan bagian kaki dari suatu tubuh gunungapi.
Volcanoes of Indonesia
Klasifikasi Gunung Api di Indonesia

Tipe A:
Yaitu yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-
kurangnya satu kali sesudah 1600 M.
Tipe B:
Yaitu yang sesudah 1600 M belum lagi mengadakan erupsi
magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan
seperti kegiatan solfatara.
Tipe C:
yaitu yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah
manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan
masa lampau.
Gunungapi Di Indonesia

Daerah Tipe A Tipe B Tipe C Jumlah

Sumatra 13 12 6 31
Jawa 21 9 5 35
Bali 2 - - 2
Lombok 1 - - 1
Sumbawa 2 - - 2
Flores 16 3 5 24
L. Banda 8 1 - 9
Sulawesi 6 2 5 13
Sangihe 5 - - 5
Halmahera 5 2 - 7
79 29 21 129
Tabel Skala Letusan Dengan Contoh Gunung Api Dunia
Skala Letusan Tahun Rempah
Nama Gunung api
Kelas Isi (km kubik) erupsi Isi (km3) jenis
IX >100 Tambora 1815 150 B,C
VIII 100 - 10 Krakatau 1883 18 B,C
VII 10 - 1 St. Maria 1902 5.45 B
Bandai-san 1888 1.7 C
VI 1 – 0.1 Mauna Loa 1950 0.46 A
Sakurajima 1946 0.1 A,B
Kilauea 1955 0.16 A
V 0.1 – 0.01 Halemaumau 1954 0.012 A
IV 0.01 – 0.001 Etna 1954 0.004 A
Showa Shinzan 1944 0.003 A,B
III 0.001 – 0.0001 Azuma-san 1803 0.0005 C
II 0.0001 – 0.00001 Maekau-dake 1955 0.00003 C
1 <0.00001 Akita 1949 <0.00001 C
A: aliran lava; B: piroklastik; C: reruntuhan/lahar
Wisata Gunung Api

PASIF AKTIF
Wisata Aktif

 segi waktu (kapan jam terbaik mendaki gunung),


 segi jalur (terbagi atas jalur-jalur dengan tingkat
kesulitan tertentu; jalur-jalur berbahaya),
 pemandu yang handal,
 pemahaman akan aktivitas gunung api, sejarah
letusannya dan kondisi geologisnya
 peta dan buku panduan yang informatif
 buku-buku saku yang akan menjadi dasar
pengetahuan kegunungapian,
 peralatan standar tertentu tergantung jalur
pilihan,
 informasi pendukung lainnya, seperti misalnya adat
budaya masyarakat yang mendiami gunung api
(kemungkinan pantangan, upacara tertentu, dsb).
Resiko Wisata Gunung Api

1. Tersesat
2. Kelelahan akibat pendakian
3. Kehilangan suhu tubuh akibat suhu
udara yang dingin
4. Kecelakaan pada medan-medan yang
curam (terkilir, jatuh, terperosok,
dsb.)
5. Terkubur atau tergelincir tebing yang
longsor
6. Terpapar gas berracun
7. Terperosok pada lumpur panas
8. Terlanda lava pijar atau banjir lahar
9. Tersembur letusan freatis yang tiba-
tiba
10. Terhantam letusan magmatis,
piroklastik, awan panas yang tiba-tiba
11. Dihujani bom volkanik
Dampak
 Sampah
 Grafiti dan
vandalisme
 Koleksi tumbuhan
langka (misalnya
bunga edelweis)
 Pengotoran
terhadap sumber-
sumber air bersih
Batur Volcano-trek
EGI’07 Bakosurtanal

naik VISTA: arah pandang yang menarik


melingkar
turun Titik pengamatan menarik
Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai