Anda di halaman 1dari 25

GUNUNG API DI DAERAH

NUSA TENGGARA
Roy Limbong 12115027
Maya Mardani 12115029
Falah Fadjariansyah 12115031
Rifa Salma Salsabila 12115032
Alvirda Synthia 12115033
Neneng Risda Ulfa 12115034
Edlyn Yoadan Nathania 12115035
Fernando Gus Anwar 12115036
Nadya Agnesia Sinaga 12115037
M. Luthfi Risqulloh F 12115039
PENDAHULUAN
Pengertian Gunung Api

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau
cairan lainnya ke permukaan bumi.
Klasifikasi Gunung Api

Gunung Api Gunung Api


Tipe A Tipe C

Gunung Api
Tipe B
Pengertian Dan Tipe
Magma
• Kandungan silika < 53%,
• Suhu 900° − 1200°𝐶
• Viskositas rendah
Magma
• Tipe gunung api yang dihasilkan dari magma ini adalah tipe Hawaii, tipe Pahoehoe dan tipe gunung
Basa
perisai.

• Kandungan silika 53-63%


Magma • Mengandung kuarsa, besi dan magnesium yang seimbang
Andesitic

• Kandungan silika > 63%


• Menghasilkan letusan yang hebat karena magmanya bersifat kental
Magma
Asam • Menghasilkan tipe gunung api komposit (strato) dan gunung api maar
Bentuk Dan Struktur
Gunung Api

A. Berdasarkan Kegiatannya
(1) Gunung Api Monogenesa (Monogenetic Volcanoes) : adalah gunung api
yang terbentuk oleh satu erupsi atau satu fase erupsi saja, sehingga waktu
hidupnya relatif pendek.
• Kubah Lava • Kerucut Sinder (Cinder Cones) • Maar
(2) Gunung Api Poligenesa (Polygenetic Volcanoes): adalah gunung api yang terbentuk oleh banyak atau
berulang kali erupsi, di mana fase erupsi satu dengan lainnya dipisahkan oleh waktu istirahat panjang dan
sering melibatkan berbagai jenis magma.

• Gunungapi komposit (gunung api strato) • Gunungapi Perisai (Shield Volcano) • Caldera Volcano

Gunung Merapi Gunung Maona Loa di Hawai) Gunung Bromo


Struktur Gunung Api
Pengertian Erupsi dan
Klasifikasi Erupsi

Erupsi adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan. Dimana, magma dapat benar-benar keluar
(ekstrusi) ke permukaan bumi atau sebelum mencapai permukaan bumi sudah membeku di dalam bumi (intrusi).

 Klasifikasi Erupsi Berdasarkan Asal-usul Bahan Penyusun


- Erupsi Magmatik : erupsi magmatik dalah erupsi yang menghasilkan bahan padat langsung berasal dari magma.
- Erupsi Freatik : erupsi freatik adalah erupsi dimana bahan padat yang dilontarkan keluar dari lubang kawah berasal
dari batuan samping
- Erupsi Freatomagmatik : erupsi freatomagmatik adalah erupsi dimana sebagian besar bahan yang dilontarkan dari
batuan lama, dan sebagian kecil langsung dari magma
 Klasifikasi Erupsi Berdasarkan Sifat Kegiatan

- Erupsi Lelehan (Effusive Eruption) adalah keluarnya magma secara meleleh atau meleler.

- Erupsi Letusan (explosive eruptions) adalah keluarnya magma secara meletus. Erupsi letusan ini
menghasilkan bahan klastika (bahan fragmental, hamburan, pecahan, kepingan atau serpihan) gunung api
dengan ukuran butir beragam dari halus sampai kasar.

- Kombinasi Erupsi Efusiva dan Ekplosiva adalah erupsi berselang-seling antara efusiva dan ekplosifa.

• Klasifikasi Erupsi Berdasarkan Lokasi

- Erupsi Pusat terjadi apabila erupsi terjadi di kawah pusat yang biasanya terletak di puncak
kerucut gunung api utama.

- Erupsi Lereng terjadi apabila erupsi terletak di lereng kerucut gunung api utama. Dalam
hal ini jika erupsi terjadi pada satu titik yang membentuk kelurusan disebut erupsi celah
atau erupsi linier.
- Erupsi Eksentrik terjadi apabila letak erupsi diluar tubuh gunung api utamanya. Erupsi ini
dapat berada di kaki atau dataran atau disekitar gunung api utama.
Tipe-tipe Gunung Api

 Tipe Erupsi Strombolian • Tipe Erupsi Vesuvian  Tipe Erupsi Peelean

Gunung Stromboli di Kepulauan Lipari Gunung Vesivian di Italia Gunung Mayon di Philipina

• Tipe Erupsi Hawaii  Tipe Erupsi Plinian  Tipe Erupsi Merapi

Gunungapi Taal di Philipina Gunung St.Helens di Philiphina Gunung Merapi di Yogyakarta


Gunung Api Di Nusa
Tenggara
JENIS-JENIS GUNUNG API
DI NUSA TENGGARA

1. GUNUNG API RINJANI 2. GUNUNG API TAMBORA

3.Gunung
GUNUNG KELIMUTU
St.Helens di Philiphina
1. GUNUNG API RINJANI

 Lokasi = Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat


 Ketinggian = 3.726 mdpl
 Gunungapi aktif = tipe A
 Jenis magma = intermediet sampai asam.
 Bentuk gunungapi = strato dengan danau kawah
 Posisi Geografi : 08°21’ 24” LS dan 116°31’ 18” LU
 Gunung Rinjani memiliki 3 masa kegiatan:
-masa sebelum pembentukan kaldera (pra kaldera).
-masa pembentukan kaldera.
-masa sesudah pembentukan kaldera (purna kaldera).
Letusan G. Rinjani yang diketahui sejak tahun 1847 hingga 1994 dan tercatat
telah berlangsung 9 kali. Letusan umumnya menghasilkan lava dan jatuhan
piroklastik.
1. GUNUNG API RINJANI

1. Masa sebelum pembentukan kaldera (pra kaldera).

Formasi Old Andesite Formation (OAF) yang kini terdapat berderet di bagian selatan Pulau Lombok
Gunung Rinjani Tua (Samalas) secara berangsur terus aktif tumbuh membentuk gunung api strato yang
membentuk gunung api baru (Rinjani)
Letusan dahsyat dari Rinjani Tua (Samalas) membentuk Kaldera Rinjani/Kaldera Samalas dengan:
- diameter sekitar 7,5x6 km.
- kedalaman rata-rata dari bibir sampai dasar kaldera 750 m.

2. Masa pembentukan kaldera.

 Dari Jurnal Internasional “Proceeding of The National Academy of Sciences of The United State of
America” (PNASUSA). Kaldera Rinjani/Kaldera Samalas terjadi pada abad 13 (tahun 1257).
 Nama Samalas diperoleh dari catatan pada daun lontar yang terdapat di Museum Leiden (di
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat) yang ditulis dalam ‘takepan’ Babad Lombok dan Babad
Suwung.
1. GUNUNG API RINJANI

3. Masa sesudah pembentukan kaldera (purna kaldera).


 Pascapembentukan kaldera Rinjani, Gunung Rinjani kembali meletus yang bersumber dari Kaldera
Segara Muncar.
 Setelah dasar Kaldera Rinjani kedap air, selanjutnya kaldera ini diisi air hujan membentukDanau
Segara Anak.
1. GUNUNG API RINJANI
KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG RINJANI
1. GUNUNG API RINJANI

Kawasan Rawan Bencana III


sangat berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu (pijar), kemungkinan base surge dan
atau gas beracun.

Kawasan Rawan Bencana II


berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu (pijar), hujan abu lebat, hujan lumpur panas,
dan gas beracun

Kawasan Rawan Bencana I


berpotensi terlanda lahar, tertimpa material jatuhan berupa hujan abu. Apabila letusan membesar,
kawasan ini berpotensi terlanda hujan abu, dan kemungkinan lontaran batu (pijar).
2. GUNUNG API TAMBORA

 Lokasi = Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat


 Ketinggian = 2.850 mdpl
 Gunungapi aktif = tipe A
 Tipe Erupsi = erupsi freatomagmatik
 Lokasi Geografis=08°15,00’ Lintang Selatan dan 118°00,00 Bujur Timur
 Bentuk gunungapi = stratovolkano aktif dengan kaldera
Kegiatan gunungapi Tambora yang tercatat dalam sejarah, yakni sejak tahun 1812
hingga tahun 1913, perinciannya adalah sebagai berikut:
2. GUNUNG API TAMBORA

BAHAYA GUNUNG TAMBORA :

 Musnahnya 3 kerajaan: Kerajaan Tambora,


Kerajaan Sanggar, dan Kerajaan Pekat.
 10 April 1815, tsunami sampai setinggi 4
meter menerjang berbagai pulau di
Indonesia.
 Korban tewas 4.600 jiwa.
 Perubahan iklim global lantaran sulfur
dioksida yang lepas ke lapisan stratosfer.
 Peristiwa “Tahun Tanpa Musim Panas” pada
1816, karena Eropa menjadi gelap.
 Kelaparan terburuk di Eropa pada abad ke
19 karena gagal panen.
3. GUNUNG KELIMUTU

 Lokasi = Pulau flores , Nusa Tenggara Timur


 Memiliki Danau tiga warna (berwarna merah, putih, dan biru) dengan
luas sekitar 1.051.000 m2 dan volume air 1.292 juta m3.
 Ketinggian = 1.639 mdpl
 Gunungapi aktif = tipe A
 Lokasi Geografis : 08°45'30" LS dan 121°50'00" BT
 Tipe erupsi = effusive yang diselingi erupsi eksplosif
 Tipe Gunung = Strato
3. GUNUNG KELIMUTU
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai