Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Suku Batak dari

Sejarah Hingga Kebudayaannya

Suku Batak merupakan suku yang berasal dari Sumatera Utara dari rumpun etnis yang
mendiami sebagian besar wilayah di beberapa kabupaten di Sumatera Utara seperti Kabupaten
Karo, Dairi, Simalungun, Asahan, dan Tapanuli Utara.

Suku Batak ini menjadi suku bangsa terbesar ketiga di Indonesia setelah Suku Jawa dan Suku
Sunda

Suku Batak dibagi menjadi 6 subsuku atau yang disebut dengan istilah Puak. Subsuku dari Suku
Batak yaitu Suku Batak Toba, Karo, Angkola, Mandailing, Pakpak, dan Simalungun.

Bahasa dan Agama Suku Batak


Bahasa Batak terbagi ke dalam beberapa logat tergantung dari Puak mana ia berasal. Macam-
macam logat yang dimiliki Suku Batak yaitu:

• Logat Karo, digunakan oleh Suku Batak Karo

• Logat Pakpak, digunakan oleh Suku Batak Pakpak


• Logat Simalungun, digunakan oleh Suku Batak Simalungun

• Logat Toba, digunakan oleh Suku Batak Toba, Angkola, dan Mandailing.

Sementara untuk agama atau kepercayaan yang dianut, saat ini sebagian besar Suku Batak
menganut agama Kristen Protestan dan sebagian lainnya Katolik dan Islam.

Selain itu, pada sebagian kecil Suku Batak ada juga yang menganut kepercayaan tradisional
yaitu agama Parmalim. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi,
penganut agama tradisional pun semakin berkurang.

Rumah Adat Suku Batak

Rumah adat Suku Batak dinamakan Rumah Bolon. Rumah Bolon bila diartikan dalam bahasa
Indonesia berarti “rumah besar” yang merupakan suatu penggambaran dari rumah Bolon yang
memang berukuran besar yaitu memiliki panjang sekitar 10-20 meter.

Dilihat dari jenisnya, rumah Bolon termasuk ke dalam jenis rumah panggung dengan ketinggian
dua meter dimana baik penyangga atau pun dindingnya terbuat dari kayu.

Keunikan rumah Bolon terletak pada dindingnya yang miring, dimana semakin ke atas akan
semakin lebar. Serta pada bagian atas dinding dihiasi oleh ornamen ukiran khas Sumatera
utara. Selain itu Keunikan lainnya adalah anak tangga yang dibuat untuk menuju pintu masuk
dibuat dalam jumlah yang selalu ganjil.

Tradisi dan Kebudayaan Suku Batak


Tradisi Mangulosi

Salah satu tradisi dari Suku Batak adalah Mangulosi. Mangulosi merupakan acara pemberian
kain tenun khas Batak yaitu kain Ulos oleh sosok yang dituakan atau disebut dengan hula-hula.
Bagi Suku Batak, kain Ulos sendiri dipercaya dapat memberi perlindungan dari segala cuaca dan
kondisi. Sehingga diharapkan orang yang menerima kain Ulos bisa memperoleh perlindungan
tersebut.

Tari Tor-tor
Tari Tor-tor merupakan tari khas Sumatera Utara lebih tepatnya tari tradisional dari Suku Batak.
Tari ini biasa dipentaskan pada berbagai acara seperti upacara adat dan keagamaan,
pernikahan ataupun penyambutan tamu.

Sebagai pengiring biasanya akan dimainkan alat musik berupa gamelan khas Batak yang disebut
dengan Lima Taganing.

Mangongkal Holi
Dalam masyarakat Batak Toba, mangongkal holi adalah tradisi membongkar kembali makam
untuk mengumpulkan sisa tulang belulang dan menempatkannya ke bangunan tugu.
Mangongkal holi berlangsung dalam rangkaian upacara adat, baik sebelum, saat, dan setelah
makam digali dan tulang belulang dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai