Case Report Faika Amalia (23360097) Ada Tabel
Case Report Faika Amalia (23360097) Ada Tabel
Prolonged Fever
Pembimbing:
dr. Ronald David Martua, Sp.PD,.
Disusun Oleh:
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus
“Prolonged Fever”
Mahasiswa:
Case Report ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Jendral
Ahmad Yani Metro 21 Agustus-28 Oktober 2023.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang
berjudul ”Prolonged Fever”. Laporan kasus ini merupakan salah satu syarat
Kepaniteraan Klinik di Bagian/Departemen bagian ilmu penyakit dalam RSUD Jendral
Ahmad Yani Metro.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ronald David Martua, Sp.PD,
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan
penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUA
N
pertahanan yang cukup ampuh terhadap infeksi dan peninggian suhu badan
memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk sistem pertahanan tubuh, salah
satu cara tubuh untuk mempertahankan kondisi pada saat terjadi infeksi dengan cara
demam. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang
sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari
berdasarkan suatu infeksi. Dewasa ini diduga bahwa pirogen adalah suatu protein
demam' Suhu badan dapat bertambah tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas
seorang pasien.
Namun, dalam beberapa kasus demam terjadi lebih lama, dan juga belum
ini biasanya dapat terjadi lebih dari 3 minggu dan dapat disebabkan oleh beberapa
Prolong Fever pada pasien suspect Thypoid Fever agar dapat mengetahui
TINJAUAN PUSTAKA
Nama : Tn.K
Umur : 42 Tahun
Alamat : Batang Hari, Lampung Timur
Bangsa : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status :Menikah
No. RM : 425293
DM : (-)
Hipertensi : (-)
Paru : (-)
Jantung : (-)
Asma : (-)
GCS : E4 M6 V5
TD : 110/74 mmHg
Nadi : 80x/m
Pernafasan : 20 x/m
Suhu : 37,8 C
SpO2 : 95 %
f. Skala Nyeri
P : Aktivitas
Q : Nyeri tumpul
S : Skala Nyeri 3
T : Hilang Timbul
g. Status Nutrisi :
TB : 160
cm BB : 60
Kg
h. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Sakit sedang
Tanda Vital :
TD : 110/74 mmHg
Nadi : 80x/m
Pernafasan : 20 x/m
Suhu : 37,8 C
SpO2 : 95 %
Kepala
Leher
Trakea ditengah
Thoraks
wheezing(-/-)
-Cor : Auskultasi : bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
-I :Datar
-P: Nyeri tekan ulu hati (+), hepar teraba dan lien tidak teraba
-P :Shifting dullnes (-)
-A : Bising usus (+) normal
i. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
j. Assesmen
k. Planing
Inf RL 1000 cc IV
Inj Ondansentron 3x1 IV
Inj Omeprazole 1x1 IV
Inj Ceftriacone 2x1 gr IV
Paracetamol 3x500 mg
a. Keluhan Utama
10.00 dengan keluhan demam sejak 3 minggu yang lalu disertai mengigil dan
berkeringat.
b. Pemeriksaan Fisik
- Nadi : 81x/i
- RR : 24 x/i
- Suhu : 36.5 oC
- SpO2 : 96 %
b. Diagnosa Kerja
Prolong Fever e.c susp Thypoid Fever
c. Rencana Penatalaksanan :
- Pemeriksaan Penunjang
1. USG Abdomen
2. Pemeriksaan ANA Test
- Pengobatan Terapi
1. IVFD RL 1000 CC
2. Inj Omeprazole 1x1 IV
3. Inj Ceftriacone 2x1 gr IV
4. Paracetamol 3x500 mg
2.4 Follow Up
S O A P
Subjektif Objective Assesment Plan
23/08/2023 (IGD) Prolong Fever e.c - IVFD RL 1000 C
KU : Sakit Sedang
Demam sejak 2 Susp Thypoid - Inf D5% 500 cc
minggu yang lalu, KS : compos Mentis - Inj omeprazole 2x1
terasa nyeri di ulu - Inj ceftriaxon 2x1
(E4M6V5)
hati - Pct 3x500mg
TD : 100/74
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37.8
SpO2; 95%
HR : 79 X/menit
RR : 20x/menit
T : 37,5
SpO2: 92%
2.1 Prognosis
Ad vitam : Dubia ad
ad Bonam Ad sanationam :
Dubia ad Bonam
BAB III
KESIMPULA
N
a. Keluhan Utama
d. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
- TD : 121/70 mmHg
- Nadi : 81 x/i
- RR : 24 x/i
- Suhu : 37,9 oC
- SpO2 : 95%
Pemeriksaan Fisik
- Mulut : Bibir pucat (+), Bibir kering (+) Lidah terlihat kotor dan putih
- Thoraks
Pulmo
Sonor |
Sonor Sonor
| Sonor
A : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Cor
Abdomen
I : Datar
Ekstremitas
Superior Inferior
Tabel 1 Hasil
Laboratorium
a.Diagnosis Banding
- Thypoid
- Malaria
- HIV
- Hepatitis A
b. Rencana Pemeriksaan
-USG abdomen
- ANA Test
3.2 Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa
a. Tabel Anamnesis
Fakta Teori
Tn K 42 Tahun datang ke Prolonged fever adalah suatu keadaan
IGD RSUD Jend. Ahmad di mana seorang pasien mengalami
Yani pada tanggal 23 demam terus menerus selama 3
Agustus 2023 dengan minggu dengan suhu badan di atas
keluhan dengan keluhan 38,3 C dan tetap belum ditemukan
demam selama 3 minggu penyebabnya walaupun telah diteliti
SMRS disertai mengigil dan selama satu minggu secara intensif
berkeringat. Membaik dengan menggunakan sarana
hanya saat diberi obat laboratorium dan penunjang medis
paracetamol. Beberapa hari lainnya.
setelahnya demam Prolonged fever dapat kemungkinan
dirasakan memberat pada disebabkan oleh infeksi, salah satunya
sore-malam hari. Pasien thypoid fever yang bermanifestasi klinis
mengeluhkan pegal otot, demam, nyeri kepala, pusing, mialgia,
mual, muntah dan sakit anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau
Pasien memeriksakan diri ke puskesmas Gejala pada minggu kedua lebih jelas
dan dirawat selama 3 hari dan diberi berupa bradikardia relatif, lidah berselaput
obat paracetamol, antibiotik, dan (kotor di bagian tengah dan tepi, kemerahan
vitamin. Pasien sempat mengalami pada ujung dan tremor), hepatomegali,
perbaikan namun gejala muncul splenomegali, meteorismus, hingga
kembali, dan dirujuk ke RS Permata perubahan status mental (somnolen, sopor,
koma, delirium, psikosis). Rose spot (ruam
Hati, namun tidak ada ada perbaikan.
makulopapular, salmon-colored, dan pucat)
Pada pemeriksaan sebelumnya di RS
dapat muncul terutama di bagian dada pada
Permata Hati, pasien melakukan USG
akhir minggu pertama dan hilang setelah 2
Abdomen dan menurut laporan pasien
– 5 hari
mengalami peradangan hati. Pasien
ada riwayat merokok dan minum
alkohol, berhenti beberapa tahun
yang lalu. Sebelum didapati gejala,
pasien mengkonsumsi basreng dan
kopi yang dibeli di warung.
Sebelumnya pasien tidak pernah sakit
seperti ini.
c. Tabel Diagnosis
Fakta Teori
Anamnesa : Prolonged fever adalah suatu keadaan
TINJAUAN PUSTAKA
Prolonged fever adalah suatu keadaan di mana seorang pasien mengalami demam
terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan di atas 38,3 C dan tetap belum
ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif
Penyakit yang paling sering menyebabkan demam tanpa kausa jelas pada anak,
ialah penyakit infeksi (50%), diikuti penyakit vaskular-kolagen (15%), neoplasma (7%),
inflamasi usus besar (4%) dan penyakit lain (12%). Penyakit infeksi meliputi sindrom
virus, infeksi saluran nafas atas, saluran nafas bawah, traktus urinarius, gastrointestinal,
kolagen meliputi artritis reumatoid, SLE dan vaskulitis. Keganasan yang sering
menimbulkan demam tanpa kausa jelas adalah leukemia, limfoma dan neuroblastoma.
1. Demam suhu tubuh 38,3 C berkepanjangan yang berlangsung lebih dari 2 minggu
tanpa adanya penegakan diagnosis.
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Menggigil
5. Dehidrasi
6. Kehilangan nafsu makan
1. FUO klasik adalah demam untuk lebih dari 3 minggu dimana telah diusahakan
diagnostik non invasif maupun invasive selama satu minggu tanpa hasil yang dapat
menetapkan penyebab demam.
2. FUO nosokomial penderita yang pada permulaan dirawat tanpa infeksi di rumah sakit
dan kemudian menderita demam > 38,3C dan sudah diperiksa secara intensif untuk
menentukan penyebab demam tanpa hasil yang jelas.
Pada FUO klasik, terdapat lima kategori :
- Infeksi (contoh : abses, endokarditis, tuberkulosis, dan komplikasi ISK)
- Neoplasma (contoh : limfoma, leukemia)
- Penyakit jaringan ikat (contoh : artritis temporal, polimialgia rheumatika, sistemik
lupus eritematosus, dan arthritis rheumatoid)
- Lain-lain : kondisi granulomatosis
- Kondisi yang tak terdiagnosis
3. FUO neutropenik : penderita yang memiliki hitung jenis neutrophil <500 ul dengan
demam > 38,3 C dan sudah diusahakan pemeriksaan intensif selama 3 hari tanpa
hasil yang jelas.
4. FUO HIV : penderita HIV yang menderita demam > 38,3 C selama 4 minggu pada
rawat jalan tanpa dapat menentukan penyebabnya atau penderita yang dirawat di RS
yang mengalami demam >3 hari dan telah dilakukan pemeriksaan tanpa hasil yang
jelas(Nelwan RHH,2012)
4.7 Tatalaksana Prolonged fever
hanyadapat dibenarkan dalam instansi terakhir di mana tidak lagi dapat ditempuh jalan
lain untuk memperoleh suatu kepastian diagnosis. Prinsip pelaksanaannya adalah bahwa
obat yang digunakan harus berdasarkan suatu indikasi yang kuat sesuai pengalaman
setempat dan harus bersifat spesifik. Cara pemakaian kombinasi antibiotika berspektrum
luas tidak dapat dibenarkan mengingat bahwa penyebabnya "demam belum terdiagnosis"
terbanyak bukan karena infeksi bakterial dan potensial dapat menyebabkan efek samping
atau super infeksi yang tidak diinginkan. Keadaan di mana diizinkan pemakaian terapiad
antikoagulansia untuk emboli paru dan kortikosteroid untuk keadaan seperti lupus
Prolonged fever adalah suatu keadaan di mana seorang pasien mengalami demam
terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan di atas 38,3 C dan tetap belum
ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif
dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya. Dalam kasus
ini, manifestasi yang didapatkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik Sebagian besar
sesuai dengan teori prolonged fever. Penatalaksanaan dan pemberikan terapi pada kasus
ini telah sesuai dengan teori, namun ada beberapa tambahan terapi sesuai dengan keluhan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Fransiskus, P. and Navarro, V.J. (2023) ‘Hepatotoksisitas yang Diinduksi Obat’, pp.
1– 7.
Kadek, N. et al. (2022) ‘CASE REPORT Laporan Kasus: Drug-induced liver injury
pada pasien tuberkulosis relaps’, Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis,
13(3), pp. 792–795. Available at: https://doi.org/10.15562/ism.v13i3.1554.
Loho, I.M. and Hasan, I. (2014) ‘Drug-Induced Liver Injury – Tantangan dalam
Diagnosis’, Cermin Dunia Kedokteran, 41(3), pp. 167–170. Available at:
http://cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1152.
Tajiri, K. and Shimizu, Y. (2008) ‘Practical guidelines for diagnosis and early
management of drug-induced liver injury’, World Journal of
Gastroenterology, 14(44), pp. 6774–6785. Available at:
https://doi.org/10.3748/wjg.14.6774.