Anda di halaman 1dari 3

No 1

Berikut adalah beberapa peran utama akuntan dalam konteks pasar saham atau Bursa:
1. Penyedia Informasi Keuangan: Akuntan bertanggung jawab untuk menyusun laporan
keuangan perusahaan. Laporan ini memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan
perusahaan dan digunakan oleh investor, analis keuangan, dan pihak lain untuk membuat
keputusan investasi.
2. Pengawasan dan Audit: Akuntan juga berperan dalam melakukan audit keuangan. Proses
audit membantu memastikan keakuratan dan keandalan informasi keuangan yang disajikan
oleh perusahaan. Audit juga dapat memberikan keyakinan kepada investor bahwa laporan
keuangan telah diperiksa secara independen.
3. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi: Akuntan harus memastikan bahwa perusahaan
mematuhi standar akuntansi yang berlaku. Standar ini dirancang untuk memastikan
keseragaman pelaporan keuangan sehingga investor dapat membandingkan kinerja
keuangan perusahaan dengan perusahaan lain.
4. Manajemen Risiko Keuangan: Akuntan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan
mengelola risiko keuangan. Mereka dapat memberikan saran tentang strategi keuangan yang
dapat membantu perusahaan menghadapi perubahan pasar dan risiko bisnis.
5. Pemantauan Kinerja Keuangan: Akuntan dapat memberikan analisis kinerja keuangan
perusahaan, membantu manajemen memahami tren dan variabilitas dalam hasil keuangan,
serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
6. Komunikasi dengan Pihak Ketiga: Akuntan berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk
auditor eksternal, regulator, dan investor. Mereka dapat membantu menjelaskan informasi
keuangan perusahaan dan memberikan klarifikasi jika diperlukan.
7. Pengembangan Kebijakan Keuangan: Akuntan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan kebijakan keuangan perusahaan, membantu manajemen dalam membuat
keputusan strategis terkait alokasi sumber daya keuangan.
8. Dengan melakukan peran-peran ini, akuntan membantu menjaga integritas pasar saham dan
memastikan bahwa informasi keuangan yang diberikan oleh perusahaan kepada publik dapat
diandalkan dan sesuai dengan standar etika dan keuangan yang berlaku.

No 2
Jakarta Automated Trading System (JATS) adalah sistem perdagangan otomatis yang digunakan oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memfasilitasi perdagangan efek secara elektronik. Berikut adalah
beberapa informasi umum tentang JATS:
Kelebihan JATS:
1. Efisiensi dan Kecepatan:
 JATS memungkinkan transaksi efek dilakukan secara elektronik, mengurangi
keterlambatan dan meningkatkan kecepatan pelaksanaan perdagangan.
 Sistem ini dirancang untuk memproses transaksi dalam waktu yang singkat,
mendukung likuiditas pasar yang lebih baik.
2. Peningkatan Transparansi:
 Mengintegrasikan informasi secara real-time, memastikan bahwa data pasar dan
harga efek tersedia secara transparan untuk semua peserta pasar.
3. Automatisasi:
 Memiliki kemampuan otomatisasi yang tinggi, yang membantu mengurangi
kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi eksekusi perdagangan.
4. Dukungan untuk Instrumen Keuangan Beragam:
 JATS mendukung perdagangan berbagai instrumen keuangan, termasuk saham,
obligasi, dan instrumen derivatif lainnya.
Kelemahan JATS:
1. Ketergantungan pada Teknologi:
 Seperti semua sistem elektronik, JATS rentan terhadap gangguan teknis, termasuk
pemadaman listrik, gangguan jaringan, atau serangan siber.
2. Kesempatan Risiko Sistem:
 Adanya risiko kesalahan sistem yang dapat terjadi akibat bug atau kegagalan
perangkat keras, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan perdagangan.
3. Kemungkinan Manipulasi Pasar:
 Meskipun ada berbagai langkah pengamanan, tidak mungkin untuk sepenuhnya
menghilangkan risiko manipulasi pasar atau tindakan curang.
4. Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan:
 Meskipun sistem otomatis dapat meningkatkan efisiensi eksekusi perdagangan,
keputusan investasi dan strategi perdagangan masih memerlukan pemahaman
manusia yang mendalam.
5. Tingginya Biaya Implementasi dan Pemeliharaan:
 Implementasi dan pemeliharaan sistem semacam JATS memerlukan investasi
finansial dan sumber daya yang signifikan.

No 5
Saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock) adalah dua jenis saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bagian dari pembiayaan modal. Berikut adalah perbedaan
utama antara keduanya:
Saham Biasa:
1. Hak Suara: Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham
perusahaan. Mereka dapat memberikan suara mereka untuk memilih dewan direksi dan
memberikan persetujuan untuk keputusan strategis tertentu.
2. Dividen: Pemegang saham biasa memiliki hak atas dividen perusahaan, tetapi dividen ini
bukanlah kewajiban. Jika perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau memutuskan
untuk tidak mendistribusikan dividen, pemegang saham biasa tidak akan menerima
pembayaran dividen.
3. Pentingnya Kepemilikan: Pemegang saham biasa memiliki tingkat kepemilikan tertinggi
dalam perusahaan dan mendapat manfaat dari pertumbuhan nilai perusahaan. Namun,
mereka juga lebih terpapar terhadap risiko karena dividen mereka bersifat residual setelah
semua kewajiban dibayarkan.
4. Prioritas Pembayaran: Dalam hal likuidasi perusahaan, pemegang saham biasa memiliki hak
terakhir untuk menerima aset perusahaan setelah semua utang dan klaim saham preferen
terpenuhi.
Saham Preferen:
1. Hak Dividen Tetap: Pemegang saham preferen memiliki hak atas dividen tetap yang harus
dibayarkan sebelum dividen dibayarkan kepada pemegang saham biasa. Dividen ini bersifat
lebih tetap dan lebih terjamin.
2. Tidak Memiliki Hak Suara atau Hak yang Terbatas: Secara umum, pemegang saham preferen
tidak memiliki hak suara atau hak suara yang sangat terbatas dalam keputusan perusahaan.
Keuntungan utama mereka adalah mendapatkan dividen lebih dahulu sebelum pemegang
saham biasa.
3. Prioritas Pembayaran dalam Likuidasi: Dalam situasi likuidasi perusahaan, pemegang saham
preferen memiliki prioritas lebih tinggi daripada pemegang saham biasa untuk menerima
aset perusahaan setelah pembayaran utang.
4. Lebih Stabil dan Aman: Saham preferen cenderung lebih stabil karena dividen mereka lebih
dapat diandalkan, meskipun mereka kurang terpapar pada potensi pertumbuhan nilai
perusahaan.

No 6
1. Convertible Preferred Stock:
 Sifatnya: Saham preferen yang dapat diubah menjadi saham biasa perusahaan
setelah pemegangnya memutuskan untuk menukarkannya.
 Keuntungan: Pemegang saham ini dapat memanfaatkan potensi kenaikan harga
saham dengan mengonversi saham preferen menjadi saham biasa.
 Risiko: Nilai saham ini bisa berfluktuasi tergantung pada harga saham biasa
perusahaan.
2. Callable Preferred Stock:
 Sifatnya: Saham preferen yang dapat dipanggil atau ditarik kembali oleh perusahaan
penerbit setelah jangka waktu tertentu, biasanya dengan premi.
 Keuntungan: Penerbit dapat memanggil kembali saham ini jika ingin mengurangi
beban pembayaran dividen atau jika ada kebijakan perusahaan yang berubah.
 Risiko: Pemegang saham bisa kehilangan potensi pendapatan dividen yang lebih
tinggi jika saham dipanggil kembali.
3. Floating atau Adjustable-Rate Preferred Stock (ARP):
 Sifatnya: Saham preferen yang memiliki tingkat dividen yang dapat berubah sesuai
dengan suku bunga referensi atau indeks pasar keuangan.
 Keuntungan: Pemegang saham dapat mendapatkan keuntungan dari penyesuaian
tingkat dividen yang dapat mengikuti tren suku bunga.
 Risiko: Tingkat dividen dapat berfluktuasi, yang dapat mempengaruhi pendapatan
yang diterima oleh pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai