Askep Sirosis Hepatis
Askep Sirosis Hepatis
Oleh :
MUHAMMAD RISWANDI, S.Kep
NIM. 23.300.0551
Oleh :
MUHAMMAD RISWANDI, S.Kep
NIM. 23.300.0551
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 Tahun
Suku : Banjar
Alamat : Krang Putih Tanjung
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal masuk : 12 Desember 2023
Tanggal pengkajian : 14 Desember 2023
B. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. M
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Krang Putih Tanjung
C. Riwayat Pengkajian
1. Keluhan utama
Klien mengatakan perut membesar
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan perut membesar sejak 1
minggu, membesar secara perlahan pada bagian perut, pasien juga
mengeluh terasa sesak sejak 1 hari yang lalu, sesak hilang timbul, serta
batuk berdahak selama 1 bulan
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
5. Genogram
Keterangan :
= laki-laki = pasien
= perempuan = serumah
= hubungan dengan keluarga
= meninggal
D. Riwayat aktivitas sehari-hari
No Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
1 Nutrisi
a. BB dan TB - 60 kg dan 155cm - 60 kg dan155 cm
b. Diet - Tidak ada diet - Tidak ada diet
c. Kemampuan
Bantuan
total/sebagian - Bantuan sebagian - Bantuan sebagian
- Intravena - Tidak ada - RL 20 tpm
Jenis - Tidak ada - 1500cc
Jumlah...cc/hari
b. Output - Urine - Urine
Jumlah...cc/hari
3 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi - 1 x/hari - 1 x/hari
Konsistensi - Tidak terlalu - Tidak terlalu padat
padat
b. BAK
- ± 4 x/hari - ± 8 x/hari
Frekuensi
- Kuning bening - Kuning pekat
Warna
- ± 1200 cc - ± 1500 cc
Jumlah
- Tidak ada - Urin tertahan di
Keluhan
keluhan kandung kencing,
terjadi distensi
kandung kemih
Bantuan
- Bantuan sebagian - Bantuan total
total/sebagian
4 Istirahat tidur
a. Mulai tidur - Pukul 21.00 - Tidak menentu
E. Data Psikologis
Klien mengatakan ingin cepat sembuh,ingin berkumpul dengan
keluarga,ingin melakukan aktifitas kembali.
F. Data Sosial
Di rumah sakit klien baik dalam berhubungan dengan perawat, dokter dan
keluarga selama perawatan. Klien juga mengatakan sebelum sakit di
lingkungan tempat dia tinggal tidak pernah ada permusuhan dengan
masyarakat dilingkungannya.
G. Data Spiritual
Klien beragama islam dan keluarga selalu berdoa agar klien cepat sembuh.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien : Klien tampak lemah Dan tampak meringis
2. Tanda Vital Pasien
a. T : 36,4oC
b. N : 63x/menit
c. R : 28 x/menit
d. TD : 140/70 mmHg
3. Kesadaran: Composmentis
Kualitatif : GCS 15
Eye (Respon Membuka Mata) :4
Verbal (Respon Verbal) :5
Motorik (Respon Motorik ) :6
4. Sistem Pernafasan
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, pengembangan saat bernafas kanan
dan kiri simetris.
b. Palpasi : tidak ada krepitasi paru
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : vesikuler
5. Sistem Kardiovaskuler
a. Inspeksi : Tidak ada sianosi CRT < 2 detik
b. Palpasi : Ictus kurdis teraba jelas Nadi 94 x/menit tidak
didapatakan nyeri tekan.
c. Perkusi : Normal (pekak)
d. Auskultasi :Tidak ada bunyi tambahan
6. Sistem Persyarafan
Kesadaran klien tampak compos mentis, sadar penuh dan dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekitar.
Pemeriksaan saraf kranial:
a. N.I : Olfaktorius (daya penciuman) :
Klien dapat membedakaan bau yang dirasakaan seperti bau minyak
kayu putih dan bau parfum.
b. N.II : Optikus (Tajam penglihatan)
Penglihatan klien visus 6/6
c. N.III : Okulomorius (gerakan kelopak mata ke atas, kontraksi
pupil, gerakan otot mata)
Gerakan bola mata klien baik, refleks pupil klien pada saat ada
cahaya mengecil.
d. N.IV : Trochlearis (gerakan mata ke bawah dan ke dalam)
Klien bisa mengerakkan mata klien ke bawah dan ke dalam, tidak
ada gangguan di bagian mata.
e. N.V : Trigeminal (gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan
gigi, refleks kornea dan refleks kedip)
Klien dapat menggerakan rahang ke semua sisi, klien dapat
memejamkan mata.
f. N.VI : Abducend (deviasi mata ke lateral)
Deviasi mata klien ke lateral baik.
g. N.VII : Facialis (gerakan otot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior
lidah)
Klien dapat Senyum, mengerutkan dahi, mengangkat alis mata,
menutup kelopak mata dengan tahanan. Menjulurkan lidah untuk
membedakan rasa manis dan rasa asin.
h. N.VIII : Vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan )
Test Weber membandingkan hantaran tulang telinga kanan dengan
telinga kiri caranya dengan mengunkan garputala digetarkan
kemudian diletakan pada garis tengah seperti di ubun-ubun.
Test Rinne membandingkan hantaran melalui udara dan melalui
tulang caranya yaitu garputala di getarkan lalu diletakan pada
tulang belakang telinga.
i. N.IX : Glosofaringeus (sensasi rasa 1/3 posterior lidah )
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin ( gula dan garam).
j. N.X : Vagus (refleks muntah dan menelan)
Klien masih mampu menelan ludah/air
k. N.XI:Accesorius (gerakan otot trapezius dan
sternocleidomastoideus)
Kekuatan otot trapezius dan sternocleidomastoideus pasien
menurun.
Otot trapezius adalah otot yang menyusun struktur pungung
manusia, sudut-sudutnya berada di leher, dua berada di kedua bahu
dan satu sudut lainya melekat di tulang pungung.
Otot adalah otot pasangan dalam dangkal lapisan anterior sebagian
dari leher, berfungsi untuk melenturkan dan memutar kepala.
l. N.XII : Hipoglosus (gerakan lidah):
Gerakan lidah klien baik, terbukti masih mampu menjulurkan lidah
dan menggerakan dari sisi ke sisi.
7. Sistem Pencernaan
abdomen tampak membesar akibat penumpukan cairan dari sirosis
hepatis dan Terdengar tympani Bising usus 10x/menit ada nyeri tekan
dibagian ulu hati
8. Sistem Muskuloskeletal
ROM pergerakan klien berfungsi kurang baik terutama pada
ekstremitas bawah, klien beraktivitas dibantu sebagian
Skala kekuatan Otot
5 5
4 4
Keterannngan
0 :Tidak berkontraksi
1 :Sedikit kontraksi atau sentakan ringan
2 :Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 :Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 :Mampu melawan gravitasi
5 :Mampu melawan gravitasi penuh/kuat
9. Sistem Integumen
a. Inspeksi :warna kulit normal, tidak joundis, tidak terdapat lesi pada
integument klien.
b. Palpasi :turgor kulit bagus (<2 detik), akral hangat T: : 36,4oC
c. Perkusi :Tidak ada keluhan
d. Auskultasi: Tidak ada keluhan
10. Sistem Endokrin
a. Inspeksi :Rambut klien warna hitam , tidak terlihat ada pembesaran
kelenjar tyroid.
b. Palpasi :Tidak ada keluhan
c. Perkusi :Tidak ada keluhan
d. Auskultasi :Tidak ada keluhan
11. Sistem Genitourinaria
a. Inspeksi: Tidak ada keluhan
b. Palpasi: Tidak ada keluhan
c. Perkusi :Tidak ada keluhan
d. Auskultasi :Tidak ada keluhan
I. Data Penunjang
1. Laboratorium 12 Desember 2023
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Homatologi
Hemoglobin * 5,4 12,00-16,00 g/dl
Lekosit 3.20 4,00-10,5 ribu/ul
Eritrosit * 3.1 4,10-5,30 juta/ul
Hematokrit * 18.00 37,00-4,7,00 %
Trombosit 317 150-450 ribu/ul
RDW-CV * 13,1 12,1-14,0 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 59.0 75,0-96,0 fl
MCH 17 28,0-32,0 pg
MCHC 29.0 33,0-37,0 %
Hitung Jenis
Basofil 0 0,0-1,0 %
Eosinofil 3 1,0-3,0 %
Gran% * 45,3 50,0-81,0 %
Limfosit * 17 20,0-40,0 %
Monosit 8 2,0-8,0 %
2. Terapi
- Vemflon
- Inj Omz 40 mg
- Inj Forusemid 1x1
- Spironolacton 1x100
- Propanolol 2x5 mg
- Ambroxol 3x1
- Transfusi darah
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak sesak
- Klien tampak batuk berdahak
- RR : 28x/m
Keterangan
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Keterangan
1. Meningkat
2. Cukup Meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala hypervolemia
2. Batasi asupan cairan dan garam
3. Tinggikan kepala tempat tidur 30-40
derajat
4. Kolaborasi pemberian diuretik
Keterangan
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala hypovolemia
(lemah, turgor kulit)
2. Kolaborasi pemberian Cairan IV
3. Kolaborasi pemberian produk darah
3 Bersihan jalan nafas 14 Desember S:
tidak efektif b.d 2023 11:35
Spasme jalan nafas WIB - Klien mengatakan batuk berdahak
(adanya secret) - Klien paham dengan instruksi perawat
O:
- RR : 28x/menit
- Pola nafas : Tachipnea
- SPo2 : 98%
- Posisi klien semi fowler
A:
Masalah sebagian teratasi
Indikator IR ER
1. Batuk Efektif 5 5
Ket
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Indikator IR ER
1. Produksi 4 5
Sputum 4 5
2. Gelisah
Ket
1 : Menigkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
Indikator IR ER
1. Frekuensi napas 3 5
Ket
1 : Memburuk
2 : Cukup Memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup Membaik
5 : Membaik
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor frekuensi, irama dan
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor Pola Nafas
3. Monitor adanya produksi sputum
4. Monitor kemampuan batuk
5. Auskultasi bunyi nafas
6. Monitor SPO2
7. Atur Posisi semi fowler
8. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif
9. Kolaborasi pemberian obat jika perlu
Diagnosa
No Tanggal Catatan Perkembangan
Keperawatan
1 Hipervolemia b.d 15 Desember S:
kelebihan asupan 2023 11:00 - Klien mengatakan perutnya masih
cairan (perut WIB membesar
membesar) O:.
- Perut klien tampak membesar
- Posisi klien semi fowler
A: masalah sebagian teratasi
Indikator IR ER
3. Edema 3 5
4. Asites 3 5
Keterangan
1. Meningkat
2. Cukup Meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala hypervolemia
2. Batasi asupan cairan dan garam
3. Tinggikan kepala tempat tidur 30-40
derajat
4. Kolaborasi pemberian diuretik
Keterangan
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala hypovolemia
(lemah, turgor kulit)
2. Kolaborasi pemberian Cairan IV
3. Kolaborasi pemberian produk darah
3 Bersihan jalan nafas 15 Desember S:
tidak efektif b.d 2023 11:35 - Klien mengatakan masih batuk
Spasme jalan nafas WIB berdahak
(adanya secret)
O:
- RR : 27x/menit
- Pola nafas : Tachipnea
- SPo2 : 97%
- Posisi klien semi fowler
A:
Masalah sebagian teratasi
Indikator IR ER
Batuk Efektif 5 5
Ket
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Indikator IR ER
1. Produksi 4 5
Sputum 4 5
2. Gelisah
Ket
1 : Menigkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
Indikator IR ER
1. Frekuensi napas 3 5
Ket
1 : Memburuk
2 : Cukup Memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup Membaik
5 : Membaik
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor frekuensi, irama dan
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor Pola Nafas
3. Monitor adanya produksi sputum
4. Monitor kemampuan batuk
5. Auskultasi bunyi nafas
6. Monitor SPO2
7. Atur Posisi semi fowler
8. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif
9. Kolaborasi pemberian obat jika perlu